Paginya fely sudah siap dengan seragamnya.Fely berjalan menuju cermin dan melihat pantulan dirinya yang ada di cermin untuk memastikan apakah ada yang kurang dengan penampilannya hari ini.
"Perfect"gumang fely saat melihat pantulan dirinya di cermin.
Hari ini ada yang berbeda dengan penampilan fely yang membedakan adalah rambut yang dia kucir kuda dan jaket ditangannya.
Fely turun dan berniat ingin sarapan.
Sesampainya dimeja makan tanpa menunggu lama fely langsung duduk memakan makan yang sudah ada di meja.
Saat sedang asik dengan makanannya fely dikejutkan dengan suara seseorang yaitu satria.
"Selamat pagi semua satria datang membawa keceriaan!"teriak satria mengelegar.
Uhuk..uhuk..uhuk
"Woy! Kontrol tuh mulut,gue keselek gegara suara milik elu"kata fely setelah minum air yang ada.
"Enak aja,suara merdu kek gini kok"kata satria sambil berjalan menuju fely.
"Hm,sangking merdunya bikin sakit kuping"kata fely dan melanjutkan acara makannya yang tertuda karena kehadiran satria.
"Serahlah"kata satria dan duduk di didepan fely.
"Ngapain lu kesini?"tanya fely sinis.
"Ngapain lagi kalau bukan makan"kata satria sambil mengambil makanan yang ada tanpa rasa malu.
"Rumah lu gak ada makanan gitu?"kata fely malas.
"Ada tapi gak selera,makanan yang paling enak menurut gue itu di rumah elu.Makanya gue semanget banget kalau makan dirumah lu"kata satria sambil menyuapkan nasi ke mulutnya.
"Cih! Bilang aja enak karena gratis"kata fely sinis karena melihat tingkah satria.
"Oh iya anak dajjal mana?"tanya satria disela-sela makannya.
"Kangen lu sama dia?"tanya fely tanpa melihat satria.
"Amit-amit gue kangen sama bentukan kek gitu"kata satria sambil mengetukkan tangannya di meja makan.
"Terus ngapain nyariin"tanya fely denga tenang.
"Tumben aja jam segini belum ada batang idungnya"jawab satria sambil menyuapkan nasi miliknya.
"Bentar lagi juga turun"kata fely sambil meminum susunya.
Beberapa saat kemudian bara turun dan duduk di samping fely.
'Ngapain nih cowo duduk sini'batin fely kesal tapi diwajahnya tak ada raut kesal hanya ada wajah dingin dan acuh.
"Sat gue berangkat dulu"kata fely dan berlalu pergi.
"Hm"
'Lu berubah fel'batin orang itu dan menatap fely dengan sedih.
Fely pergi menuju garansi.
"Pagi non fely"sapa supir pribadi fely.
"Pagi mang"jawab fely.
"Non fely mau berangkat sekarang?"
"Iya mang tapi fely mau berangkat sendiri"
"Tapi non,kalau non fely berangkat sendiri saya yang bakal kena marah tuan dan nyonyah non"
"Ini kemauan fely mang,papa sama mama gak akan marah sama amang kok tenang aja"kata fely dan melangkah memasuki bagasi.
"B-baik non"jawabnya dengan gugup.
"Emm,mang"panggil fely.
"Iya non,ada yang bisa amang bantu?"jawabnya setelah sampai didepan fely.
"Motor itu motornya siapa mang?"tanya fely sambil nunjuk montor ninja biru putih di pojok bagasi.
"Oh itu,itu motor punya non fely,dulu non minta motor sama tuan tapi belum pernah non pakek"
"Oh,kuncinnya dimana ya mang?"tanya fely sambil menatap supir pribadinya.
"Kalau tidak salah kuncinya di situ non"katanya sambil menunjuk kunci yang diinginkan fely berarda.
"Yaudah mang makasih"kata fely dan mulai berjalan menuju kunci motornya.Setelah mendapatkan apa yang dia inginkan fely berjalan menuju motor ninja tadi terpakir dan mulai menghidupkan mesinnya.Setelah itu fely mulai menaiki motor tak lupa dia mengikatkan jaket yang dia bawa dipinggang.
"Fely berangkat mang"kata fely dan melajukan montornya keluar dari area rumah.
"Iya non hati-hati"
Fely mengendari sepeda motornya dengan kecepatan normal.Beberapa menit kemudian fely sampai di parkiran sekolah.Saat dia membuka helm banyak bisik-bisik yang menyertai.
'Gila itu bener si fely?!'
'Ck,cari sensasi'
'Diem nda kalau gak mau dapet masalah'
"Keren banget si fely'
'Hooh,baru tahu gue fely bisa bawa motor"
'Palingan cuma cari perhatian dari geng warrior'
'Hm,setuju gue sama lu palingan juga cuma cari perhatian si raka'
'Ckck,sayang banget ya cantik-cantik tapi kelakuan kek cabe kriting'
Begitulah bisik-bisik yang didengar fely di sepanjang koridor sekolah tapi fely menganggap itu semua sebagai angin lewat.Fely masih melanjutkan jalannya sampailah dia melihat diujung koridor geng warrior yang sedang berbicara satu sama lain disertai dengan candaan.
'Ck,kenapa bisa ketemu mereka'
'Udahlah bodo amat gue'batin fely dan masih berjalan tanpa memperdulikan orang-orang yang melihatnya.
Saat ingin melewati kumpulan geng warior langkah kaki fely terhenti karena tasnya ditarik sampai membuatnya ingin jatuh.
"Rencana apa lagi yang lu susun?"kata raka dengan dingin dan tangan yang masih memegang tas punggung milik fely.
"Huff"fely menarik nafas dengan perlahan untuk meredakan emosinya.
"Maksud lu apa?"kata fely setelah merasa emosinya telah terkendali dan menarik tasnya dengan kasar.
"Lu pasti punya rencana lainkan karena rencana yang kemarin gagal"kata raka sambil melihat ke arah fely dengan dingin.
"Terus tujuan gue apa?"tanya fely tak kalah dinginnya.
"Buat dapetin raka,seperti biasa lu kan selalu cari perhatian dari raka"kata fito.
"Ck,ada manfaat buat gue? Gak ada manfaat buat gue jadi buat apa gue cari perhatian dari nih orang"kata fely dengan menunjuk raka dengan dagunya dan senyum sinis di bibirnya.Raka terkejut dengan jawaban fely tadi.Mereka yang melihat fely tersenyum sinis kepada raka agak terkejut.
"Cih,buang-buang waktu"kata fely dan berlalu dari sana.Tapi saat dia melewati fito dengan sengaja dia menabrak bahu fito dengan keras membuat fito jatuh karena belum siap dengan tabrakan fely.
Bhuk
"Sakit bego!"kata fito saat jatuh tapi fely tak mengubrisnya.
Fely tak memperdulikan orang-orang yang bengong karena ulahnya,dia berjalan menuju kelasnya.
Sesampainya dia dikelasnya dia membanting tas yang dia bawa ke mejanya untuk melampiaskan kekesalannya.
"Apa-apaan sih mereka,gedek gue lama-lama kalau kek gini caranya"kesal fely sambil duduk di mejanya.
"Sabar fely sabar,kalau sabar nantin dapet coklat satu dus"kata fely sambil menutup mata dan mengatur emosinya yang sudah memuncak karena di ajak berantem pagi-pagi.
"Huff"hembusan nafas terrakhir fely (bukan mati loh ya) setelah berhasil mengontrol emosinya.
"Lu kenapa fely"tanya rina sambil menaruh tas punggungnya dikursi samping fely.
"Gak,gue gak papa"kata fely dengan suara dingin.
"Lah terus kenapa tuh wajah kayak nahan boker berbulan-bulan?"tanya rina santai dan duduk di bangkunya.
"Ck,capek gue mau tidur nanti kalau ada guru bilang sama gue"kata fely setelah itu menaruh kepalanya di lipatan tangan.
"Iya"
Beberapa menit kemudian guru mapel memasuki kelas.
"Fel,bangun"kata rina sambil mengoyang-goyangkan tubuh fely pelan.
"Fel bangun gurunya dah dateng"kata syasa dengan pelan sambil ngelirik ke arah fely.
"Nih anak kebo banget yak"kata riska dengan suara sedikit keras tapi tak membuat orang lain dengar.
“Mati apa tidur sih nih bocah?”kata rina mulai kesal dengan sahabatnya satu ini.
"Serahlah yang penting udah gue bangunin jadi nanti kalau kena masalah jangan bawa-bawa gue"kata rina yang sudah menyerah untuk membangunkan fely.
"Selamat pagi"kata guru mapel setelah menaruh barang bawaanya di meja.
"Pagi pak"jawab beberapa murid dengan semangat.
"Yang tidak berangkat hari ini siapa?"tanya guru tadi sambil membawa buku absen kelas.
"Si alpa pak"jawab salah satu siswa.
"Alpa? Memang dikelas ini ada murid yang namanya alpa?"tanya guru tadi dengan bingung.
"Maksudnya gak ada pak,semua berangkat"kata salah satu siswi berkaca mata.
"Oh,besok-besok kalau ditanya jawab dengan jelas"kata guru tadi dengan tegas.
"Maaf pak"kata siswa yang tadi menjawab alpa.
"Baik semua-"kata guru tadi terhenti saat melihat kearah meja fely.
"Itu yang tidur di jam saya siapa?"kata guru tadi dengan dingin.
"Fely pak"jawab salah satu siswi dengan lantang.
"Fel bangun si guru botak kesini"kata rina sambil mengoyang meja fely dengan kursinya.
"Woy bangun ogeb"kata syasa sambil menendang pelan kaki fely.
"Nih orang bener-bener mati keknya”kata riska .
"Mampus"kata rina sambil mengambil buku paket dimejanya dan menutupkan di depan wajahnya.
Brak!
Meja fely di gebrak dengan keras membuat fely terbangun dengan terkejud.
"Buju buset! Sante napa bangunin orang! Gak tau apa gue lagi tidur! Hah?"kata fely yang awalnya ngegas dan berakhir dengan nada terkejud karena dia baru sadar didepannya itu guru.
"Eh pak klimis"kata fely sambil cengengesan gak jelas.
"Lari lapangan 5 putaran"kata gurunya dengan wajah serius.
"Lah?"fely terkejut.Gimana gak terkejut bangun-bangun disuruh lari lapangan.
"Cepat laksanakan"perintah gurunya tanpa menerima bantahan.
"Iya pak"kata fely dan berjalan menuju pintu,sebelum keluar fely berhenti dan menatap gurunya.
"Eh iya pak saya mau bilang bapak jangan marah-marah mulu nanti kepalanya tambah botak loh,bye bye pak"kata fely dan berlari keluar kelas dengan cepat takut hukumannya bertambah.
"Murid kurang ajar kamu!"teriaknya mengelegar dan fely yang mendengar guru botaknya teriak cekikikan tidak jelas.
"Emang bener kalau marah-marah bisa buat rambut rontok?"tanya guru tadi kepada dirinya sendiri dan murid yang mendengar pertanyaan gurunya sebisa mungkin untuk menahan ketawa.Takut bernasip sama seperti fely.
"Hihi,enak juga ngerjain guru sendiri"kata fely sambil berjalan menuju lapangan.
Sesampainya di lapangan yang cukup luas dia memulai hukumannya dengan santai.Fely lari memutari lapangan dengan headphone ditelinganya dan mendengarkan lagu kesukaannya.Baru tiga putaran tapi fely sudah lumayan letih tapi dia tetap berlari agar hukumannya cepat selesai.Tanpa fely sadari ada beberapa pasang mata yang melihatnya berlari mengitari lapangan yang cukup luas itu."Adik lu kenapa disitu bar?"tanya fito sambil melihat fely memutari lapangan."Dihukum bego!"kata viki sambil menoyor kepala sahabatnya itu."Anjir adik lu kalau lagi keringetan tambah cantik bar"kata viki dan di balas dengan tatapan tak bersahabat dari bara."Eh,santuy bos ku biasa aja kali liatin gue,gue tau kok gue ganteng tapi gak perlu sampek dilihatin kek gitu.Suka sama gue nanti lu gue gak mau tanggung jawab""Ot
Pagi harinya,fely sudah siap dengan kaus dan celana joger.Hari ini weeken jadi dia putuskan untuk lari pagi di taman depan kompleks.Fely ke taman dekat kompleks menggunakan sepeda yang perna dia bawa dan ternyata itu sepeda miliknya.Sesampainya fely di taman dia menaruh sepeda yang dia bawa di parkiran yang ada.Setelah merasa aman dengan sepedanya fely memulai pemanasan dan mulai berlari memutari lapangan.Fely berlari kurang lebih 10 menit lamanya.Saat ini dia sedang duduk di pinggir lapangan dan tiba-tiba ada seseorang menyerahkan botol minum kearahnya.
Setelah selesai makan mereka memutuskan untuk pulang."Ini langsung gue pulangin?"tanya arka sambil sesekali melihat fely dari sepion motor."Enggak balik ke taman,sepeda gue ada di sana!"kata fely cukup kencang karena jalan mulai padat dengan kendaraan."Hm"jawab arka dan melajukan motornya menuju taman yang tadi.Sesampainya fely ditaman dia langsung turun."Thanks buat sepatunya,entar uangnya gue kasih.Lu tunggu aja kabar dari gue"kata fely dan berjalan menuju sepedanya.Sebenarnya arka iklas membelikan fely sepatu tadi.Soal bayar utang hanya sebagai alasannya agar bisa chattan dengan fely.Fely melajukan sepedanya dengan santai sesekali juga dia bersenandung ria.Sesampainya dia di depan rumahnya dikejutkan karena kehadiran bara di depan pintu."Dari mana baru pulang?"tanya bara dengan wajah dinginnya."Joging"jawab fely tanpa melihat ke arah bara."Joging sampek jam sebelah? Lu joging apa tidur di tama
Setelah mengantarkan fely kembali ke taman arka mengikuti fely dari belakan dengan jalan kaki karena dia takut jika memakai motor akan ketahuan oleh fely.Arka memantau fely sampai masuk kedalam rumah,arka juga melihat laki-laki yang sedang menegur fely.Arka jadi merasa bersalah kepada fely karena dia fely dimarahin oleh laki-laki tadi yang menurutnya adalah abangnya fely.Tapi yang membuat arka bingung kenapa fely malah melawan bukannya meminta maaf.Setalah sedikit cekcok di depan pintu fely masuk dengan menyenggol bahu abangnya.Setelah merasa cukup untuk memantau fely,arka mulai berjalan menjauh dari rumah fely.Menuju ke taman untuk mengambil motornya dan pulang ke rumah.Jarak rumah arka dengan taman tadi tak terlalu memakan waktu hanya membutuhkan waktu 10 menit.Sesampainya arka di rumah dia langsung ingin menuju kamarnya berarda tapi di hentikan oleh panggilan bundanya dari ruang tamu."Bang"panggil bunda rara."Iya bun ada apa?"jawab arka dan melihat
Disinilah arka sekarang di dalam perjalan pulang ke rumahnya bersama bundanya."Bagus ya,punya pacar gak kenalin ke bunda dulu"kata bunda rara dengan judesnya."Siapa yang pacaran sih bun?"kata arka sambil melihat ke arah bundanya."Tadi? Masa pacar orang kamu tempelin kek benalu"kata bunda rara dengan sewot."Itu bukan pacar arka bunda"kata arka dengan sabar."Gak percaya bunda sama kamu"kata bunda rara tak percaya."Gak percaya ya udah arka gak masalah.Kalau bunda mau arka pacaran doain aja arka cepet di terima sama cewe tadi"kata arka santai dan kembali fokus ke jalanan."Jadi kamu beneran belum pacaran sama ponakannya jeng mia?"tanya bunda rara dengan raut wajah tak percaya."Belum bunda ini arka lagi berusaha biar di terima.Makanya bunda bantuin doa"kata arka tanpa melihat ke arah bubda rara."Ya udah besok atau nanti kamu ajak dia ke rumah"kata bunda rara dengan tenang."Mau bunda apain?"kata arka sambil men
Pagi harinya fely sudah siap dengan seragam miliknya.Setelah merasa sudah cukup dengan penampilannya fely mulai berjalan keluar kamar.Saat fely menuruni anak tangga dia mendengar suara mesin motor memasuki halaman rumahnya."Temenya si dugong gak tau diri banget pagi-pagi buta bertamu di rumah orang.Gak tau apa ya waktu yang tepat buat bertamu?"kata fely sambil mengelengkan kepalanya.Fely masing berjalan ke arah meja makan dan duduk di kursinya.Di meja makan keluarganya sudah berkumpul semua hanya tinggal menunggu makanan di taruh dan mamanya yang masih berkutat di dapur.'Kek nya gue telat mulu kalau acara makan kek gini ya? Padahal masih pagi banget loh ini tapi dua mahkluk ini? Ckck'batin fely sambil menatap mereka berdua bergantian.Tapi yang di perhatikan hanya cuek dan sibuk dengan kegiatan masing-masing. Papanya yang sibuk dengan berkas kantor dan abangnya yang sibuk dengan ponsel.Hingga perhatiaanya teralihkan oleh panggilan seseorang."Non"panggi
Diperjalanan menuju ke sekolah fely hanya di isi oleh keheningan.Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing .Arka yang yang fokus dengan jalan dan fely yang sedang malas berbicara dengan arka.Beberapa menit kemudian mereka sampai di depan gerbang sekolah fely.Fely turun dan berjalan memasuki gerbang sekolah tak menghiraukan arka yang masih di depan gerbang."Susah amat dapetin satu hati"gumang arka sambil menatap punggung fely.Setelah itu dia melajukan motornya menuju sekolahnya berarda.Fely berjalan dengan tenang di sepanjang koridor sekolah menuju kek kelasnya.Saat dia sedang berjalan tiba-tiba ada seseorang di depannya mengakibatkan mereka berdua bertabrakan.Fely yang tak siap dengan benturan pun jatuh di atas lantai dan kepalanya membetur tembok dengan keras.Dukh"Akhh"kejut fely sambil memegangi kepalanya yang terbentur tembok lumayan keras.Fely memejamkan matanya untuk meredakan rasa pusing yang merayap di kepalanya.
Disinilah mereka sekarang,di kantin dengan suasana yang riuh."Gila laper banget gue gegara ulangan dari pak bonang tadi"kata rina dan menaruh kepalanya di atas meja kantin."Tapi ya,emang bener soal dari pak bonang bikin otak gue bekerja dua kali lipat"kata syasa menimpali perkataan dari rina tadi."Untung gue bisa njawab walau pun gak kayak si fely sama si riska tapi masih mendinglah gue bisa jawab"kata rina dengan wajah leganya."Eh iya,fel lu tadi kok bisa lancar banget jawabnya sarapan apa lu tadi pagi?"tanya syasa sambil melihat ke arah fely."Roti selai coklat"kata fely sambil menatap syasa."Roti lu udah di jampi-jampi ya?"kata rina dengan ngelantur."...."tak ada respon dari teman-temannya karena menurut mereka jika di respon akan membuang tenaga."Kepala lu gimana?"tanya riska sambil menatap fely."Udah mendingan gak pusing kaya tadi pagi"kata fely sambil tersenyum tulus ke arah riska."Tapi itu,jidat lu
Sudah hampir satu minggu setelah kejadian dimana arka membalas semua perbuatan mereka yang pernah menganggu fely dan sudah bisa di lihat hasilnya sekarang. Keluarga bara yang semakin kacau dan nama baik keluarga bara yang mulai menurun serta saham perusahaan yang mulai berkurang. Sedangkan arka di beri hukuman dengan cara menyita fasilitasnya dan di suruh mencari uang dari jerih payah sendiri. Kondisi mental nataysa semenjak di masukkan ke rumah sakit jiwa semakin menurun.Bahkan terkadang dia menangis dan tertawa sendiri menyesali perbuatannya.Tapi apalah daya nasi sudah menjadi bubur. Arka duduk termenung di kursi kebesaranya. "Ar udahlah jangan kebanyakan ngelamun"kata rendy dengan wajah kasian. "Hm"balas arka dengan singkat. "Gue banyak kenalan cewek.Kalau lu mau bisa gue kenalin sekarang"kata rendy dengan tatapan jenakanya. "Gak makasih,gue lebih milih ngejalanin kayak gini.Biar waktu yang buat gue lupa"kata arka dan bangkit dari duduknya berjalan keluar ruangannya. "Mau k
"Woy!"teriak seseorang dari arah belakang mereka. "Bang dimas!"teriak keyra dengan nada keras. "Lepasin adek gue!"kata dimas masih diam di tempat. Orang tadi menatap tak suka ke arah dimas. "Segampang itu menurut lu?"kata orang tadi dengan senyum remeh. "Gue udah telfon polisi dan sebentar lagi polisi bakal dateng jadi lu mending kabur sekarang atau mau di penjara?"kata dimas dengan nada serius. "Percuma juga kalau gue kabur.Gak apa-apa kalau gue masuk penjara sekarang tapi dengan bayaran nyawa adek lu"kata orang tadi dengan senyum devilnya. "Salah gue apa sama elu?"kata keyra dengan nada pasrah. "Gak tau,intinya gue mau bunuh lu aja"kata orang tadi dengan tenang. "Gue gak mau mati"kata keyra dengan malas. "Gue gak lagi bikin penawaran asal lu tau"kata orang tadi sambil menatap keyra dengan datar. "Oh aja"kata keyra dengan helaan nafas lelah. 'Mereka lagi diskusiin apaan coba?
Sudah hampir tiga hari keyra di rawat di rumah sakit dan sekitar tiga hari pula dia merasa di awasi oleh seseorang.Seperti setiap tindakannya di awasi oleh seseorang yang berarda di dekatnya.Kemarin saat kedatangan ibu asri keyra di ceritakan bahwa sang pelaku belum di tangkap oleh polisi.Keyra yang tak ambil pusing hanya menganggapnya angin lalu.Keyra duduk termenung sendirian di dalam ruang inap.Tadinya ada dimas yang menjaga tetapi dimas mendapatkan panggilan untuk sesegera mungkin ke tempat kerjanya kalau tidak dia di pecat dan dengan berat hati dimas meninggalkan keyra.'Bosen'batin keyra sambil melihat sekeliling dengan tatapan malas."Tumben gak ada hilir mudik para suster"gumangnya dengan nada heran."Jalan-jalan sebentar kayaknya gak apa-apa"kata keyra sambil turun dari atas brangkanya.Keyra berjalan menyusuri lorong rumah sakit yang entah kenapa terasa aneh baginya."Perasaan gue gak enak,apa gue balik lagi ya?"gumang key
Jasad fely sudah dimakamkan.Banyak orang datang untuk melihat sosok fely untuk terakhir kalinya.Satria sebagai seorang yang dekat dengan fely tak bisa menahan air matanya untuk jatuh.Teman-teman fely pun tak jauh berbeda.Rumah fely masih agak ramai dengan kehadiran sanak saudara keluarga bara.Mereka fokus ke fikiran masing-masing.Tak ada percakapan di antara mereka tapi mereka saling menguatkan satu dengan yang lain.Di markas arjun."Udah dapet semuanya?"tanya arka dengan nada datar.Yah,hari ini dia berniat untuk membalas semuanya.Membalas semua yang menimpa fely.Semua orang yang pernah menyakiti fely akan dia balas berkali-kali lipat dan tentu atas bantuan keluarganya.Saat arka memberitahu bundanya,bunda arka sangat sedih dan murka.Saat itulah arka memanfaatkan situasi dan tanpa berfikir panjang bunda arka mendukung tindakan arka.Ayah arka yang mengetahui itu hanya diam dan bersiaga membantu arka di belakang jika ada sesuatu ya
Di ruangan bernuansa putih terlihat seorang gadis yang sedang terbaring lemah di atas kasur rumah sakit."S-sakit"kata gadis tadi sambil memegang perutnya saat mencoba untuk bangun."Gue masih hidup?"gumang gadis itu sambil menelusuri seisi ruangan.CeklekSuara pintu di buka.Dengan heran gadis tadi menatap ke arah pintu ruangan."Keyra? Lu udah sadar?"kata orang tadi yang ternyata dimas anak dari bu asri pemilik toko."Bang dimas?"gumang keyra tak percaya dengan apa yang di lihatnya.'Hidup gue mainan ya? Atau yang kemarin-kemarin itu mimpi?'batin keyra dengan perasaan bingung."Bentar abang panggilin dokter dulu!"kata dimas dengan semangat dan berlari keluar ruangan."Atau jangan-jangan ini mimpi?"gumang keyra dan mencubit tangannya."Akhh! Sakit"kata sambil mengelus bekas cubitannya tadi."Ini gak mimpi,apa jangan-jangan yang kemarin-kemarin itu mimpi? Masa iya semua mimpi?"gumang keyra dengan bingung de
Arka berjalan keluar dari ruang IGD dengan penampilan kacau.Teman-teman arka yang melihat itu ikut prihatin.Baru kali ini mereka melihat arka sangat kacau dan mengenaskan di sebabkan oleh seorang gadis. "Yang sabar ar"kata rendy sambil menepuk punggung arka tiga kali. "Udah dapet lokasi si j****g"kata arka menatap didi dengan mata sembabnya. "Hm,gue udah dapet lokasi dia terkini"kata didi dengan nada mantap. "Bagus"kata arka sambil berjalan menuju tempat duduk dan mendudukkan dirinya di sana dengan perasaan kacau. Di dalam ruang IGD masih ada beberapa orang yaitu bara berserta keluarganya dan ardi sedangkan sang polisi sedang menunggu di depan pintu ruang IGD. "Fely sayang,anak mama"kata mama bara sambil mengusap rambut fely dengan air mata mengalir. "Maafin gue dek,gara-gara gue lu jadi kayak gini.Maafin gue"kata bara dengan penuh sesal. Sedangkan ardi masih berdiam diri di tempatnya. 'Anak ku meninggal d
Di dalam mobil polisi ardi hanya bisa menyesali semua tindakannya.Bahkan ia sampai menitihkan air mata. 'Maafkan aku sayang,maafkan aku.Anak kita masuk rumah sakit sebab ayah tak berguna seperti ku.Maafkan aku,gara-gara perbuatan ku anak kita sekarang di ambang kematian.Tolong jangan bawa anak kita dulu sayang ku mohon'batin ardi penuh penyesalan. Beberapa menit kemudian mobil mereka sudah sampai di rumah sakit.Arka keluar dari mobilnya dengan raut wajah datar.Banyak pasang mata yang menatap karena mereka.Lebih tepatnya semua tatapan tadi tertuju pada ardi karena masih memakai pakaian tahanan dan salah satu tangan yang sedang di borgol. "Dimana anak ku?"tanya ardi dengan nada tak sabar. "Di ruang IGD"kata arka datar. Mereka terus berjalan hingga sampai di depan pintu ruang IGD.Tenyata di sana sudah ada keluarga bara yang sedang duduk di kursi tunggu. Awalnya arka tak perduli dan terus berjalan saat dia menengok ke dalam ruang IGD dahin
Arka mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.Entah siapa yang menelfonnya tadi. Beberapa menit kemudian arka sampai di tempat tujuan dengan selamat. Dengan datar arka berjalan ke dalam rumah minimalis yang jauh dari aktivitas manusia. Arka mendudukkan dirinya di kebesaran miliknya dengan pandangan datar. "Cepat"kata arka dengan datar. "Ini berkasnya tuan,menurut hasil lab nona fely dengan tuan ardi atau musuh dari tuan anton memiliki kesamaan 97% yang menandakan nona fely anak kandung dari tuan ardi"jelas anak buah arka dengan kepala menunduk.Sedangkan arka masih fokus membaca semua berkas yang ada di tangannya. Yah,selama ini arka sedang mencari keberadaan keluarga fely. '97% fely berarti anak dari si brengsek itu'batin arka dengan tangan mengepal membuat kertas yang dia baca tadi menjadi lusuh. "Hm,kerja bagus"kata arka sambil bangkit dari duduknya dan meletakan sejumlah uang di atas meja.Setelah itu b
Arka masih duduk di tempatnya dengan pikiran kosong.Saat ini pikirannya sedang tertuju pada kondisi fely. Sudah setengah jam lebih arka menunggu di depan IGD bersama teman-temannya. "Gimana?"tanya arka dengan dingin. "Beres,mereka udah di bawa ke kantor polisi"kata didi dengan tenang. "Terus yang cewek mau lu apain ar?"tanya rendy sambil menatap arka bingung. "Biarin dia bebas dulu untuk saat ini"kata arka dengan seringaiannya. Setelah itu tak ada percakapan di antara mereka.Mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing,entah apa yang menganggu pikiran mereka semua. Beberapa saat kemudian ada suara langkah kaki menuju ke arah mereka. Dengan datar arka menatap ke arah sumber suara tadi. "Maaf dek tante mau tanya,yang di dalam IGD siapa ya?"tanya mama bara dengan raut wajah cemas. "Temen kita tan"jawab didi dengan raut wajah tak suka.Anggota inti arjun sudah tau semua bahwa fely di usir dari rumah sebab itu