Share

Chapter 3

Penulis: Fitri
last update Terakhir Diperbarui: 2021-02-07 21:45:14

Sesampainya fely dikelas dia langsung menuju ke bangku yang biasa dia duduki dengan sahabatnya.Tiba di bangku fely langsung tidur di lipatan tangannya.

Selang beberapa menit kelas yang sepi mulai ramai dengan murid-murid yang berdatangan,tapi tak menganggu tidur fely sampai...

Brak,meja yang di tempati fely untuk tidur di gebrak orang yang membuat fely bangun dan melihat orang-orang yang mengebrak mejanya,fely melihat mereka dengan tatapan sinis.

"Serem amat tatepan lu fel"kata salah satu dari mereka saat melihat tatapan dari fely.

"Sans fel,baru juga pulang dari rumah sakit lu,masa mau balik lagi"kata yang lainnya menimpali.

"Ck,kalau gue masuk rumah sakit lagi juga karna lu bertiga"jawab fely dengan sewot.

"Bego jangan di pelihara ogeb"kata yang lain sambil menoyor kepala sahabat mereka.

"Ck"kesal fely dan melanjutkan tidurnya.

"Kenapa tuh bocah gak kayak biasanya"tanya yang lain.

"Mana gue tau,coba lu tanyain"

"Ogah"

Ya mereka adalah sahabat-sahabat fely yang membantunya dalam membully orang.Mereka adalah syasa,rina dan riska sahabat fely dari Smp.

Rina duduk disebelah fely dengan hati-hati karena takut membuat fely mengamuk.

Selang beberapa menit kemudian guru datang dan fely sudah duduk dengan tegap.

"Selamat pagi anak-anak"sapa guru itu setelah masuk ke dalam kelas

"Pagi pak"

"Ambil buku kalian dan saya tunggu diluar.Karena hari ini pelajaran saya di luar ruangan,paham?"kata guru itu.

"Paham pak"jawab seluruh murid.

"Saya kasih waktu 10 menit untuk bersiap"kata guru itu dan pergi keluar dari kelas fely.

"Fel,gimana keadaan lu udah enakan?"tanya rina saat akan keluar dari kelas.

"Lah nih orang bener-bener melihara kebegoannya ya"kata syasa dengan sinisnya.

"Lah kok gitu"kata rina sambil berfikir tentang perkataan syasa.

"Coba lu fikir,kalau keadaannya fely gak baik ngapain dia berangkat sekolah ogeb"jelas syasa.

"Iya juga ya"

"Ck,gue buang lu lama-lama"kata riska dengan gemas.

Sampailah mereka di tempat yang dimaksud guru tadi.

"Baik anak-anak,bapak kasih tugas untuk meneliti hewan hidup yang ada di area sekolah kita ini.Jadi setiap kelompok harus mendapatkan satu hewan,paham?"

"Paham pak"

"Kalau sudah paham kalian boleh mulai"setelah mengatakan itu semua siswa pergi dari tempat yang mereka duduki.

"Mau cari dimana?"tanya rina sambil melihat sahabat-sahabatnya.

"Emm,kalau ditaman belakang gimana?"tanya riska.

"Boleh tuh,yok lah ke taman belakang"jawab syasa dengan semangat dan menarik tangan riska dan fely.

"Loh kok gue ditinggal sih"kata rina sambil mengejar mereka bertiga.

Sesampainya mereka ditaman belakang langsung mencari hewan untuk diteliti.

Taman belakang sekolah bersebelahan dengan lapangan sekolah dan saat ini lapangan juga digunakan untuk olahraga kelas lain.

"Fel"panggil syasa.

"Hm"jawab fely yang masih fokus mencari hewan yang mereka butuhkan.

"Kelasnya raka lagi olahraga tuh"kata syasa sambil melihat gerak-gerik fely.

"Terus"tanya fely tanpa menghentikan kegiatannya.

"Gak mau lu samperin? Kalau mau lu samperin biar kita bertiga yang cari hewannya"kata rina yang mendengar pembicaraan mereka berdua.

"Ada untungnya buat gue?"tanya fely sambil melihat ke rina.

"Lah? Biasanya juga kalau liat si raka lu langsung samperin"jawab syasa.

"Itu dulu sekarang beda,lanjut cari"kata fely dan melanjutkan pencariannya.

"Oke"jawab syasa dan merekapun melanjutkan mencari hewan untuk diteliti.

"Udah ketemu nih,kekelas yuk"kata riska sambil memperlihatkan hewan yang dia tangkap yaitu jangkrik.

"Yuk lah,panas nih gerah!"kata rina sambil mengibas-ngibaskan tangannya.

Seperginya mereka tanpa mereka sadari ternyata ada yang memperhatikan mereka dengan heran.

'Tumben gak nyamperin'batin orang itu dengan heran dia adalah raka.

Selesai mereka meneliti hewan itu  dan menyerahkan hasil penelitian,bertepatan dengan bel istirahat berbunyi.

"Kantin yuk"ajak rina.

"Ayok,laper gue gara-gara mikir tuh serangga"kata rina sambil menunjuk ke arah serangga yang ada di dalam botol.

Mereka pun berjalan menuju kekantin.Sesampainya di kantin,kantin sudah lumayan rame.

"Gue sama rina beli makanan,lu berdua cari tempat duduk"kata syasa dan menarik tangan rina sebelum rina mengoceh.

"Oke"kata riska menjawab perkataan syasa.

"Oh ya mereka mau makan apanya belum gue tanyain,hehe"kata syasa sambil ketawa.

"Ck,samain ajalah"kata rina.

"Woke,bakso gimana?"tanya syasa sambil melihat penjual makana yang ada.

"Cari yang mantep buat ngisi perut gue"jawab rina sambil ngelus perutnya.

"Nasi kuning?"tanya syasa sambil melihat kelakuan temannya dengan jijik.

"Nah boleh tuh"jawab rina semangat.

"Ya udah,bu nasi kuningnya empat sama es tehnya empat"kata syasa setelah sampai di penjual nasi goreng.

"Iya neng tunggu sebentar"jawab ibu-ibu yang menjual.

Di lain sisi.

"Duduk dimana?"tanya fely sambil melihat-lihat tempat duduk yang masih kosong.

"Disana gimana fel?"jawab riska sambil menunjuk tempat duduk yang ada di pojok kantin.

"Ya udah"kata fely dan mereka pun berjalan menuju tempat yang tadi.

Mereka berdua pun sampai di bangku tadi dan duduk.

Selang beberapa saat rina dan riska datang dengan makanan yang mereka pesan.

"Nih makanannya dah sampai"kata syasa sambil meyerahkam makanan yang dia bawa ke fely dan riska sedangkan minuman dibawa rina.

"Wih,enak pasti"kata riska dengan semangat.

"Pasti"kata syasa.

"Selamat menikmati"kata rina sambil meletakkan minuman yang dia bawa.

"Pantes lu,kenapa gak jadi pelayan aja?"kata fely sambil mendekatkan makanannya dan memakannya.

"Selamat makan"kata rina tak menghiraukan kata-kata fely tadi.

Mereka pu memakan makanan mereka dengan tenang,sampai ketenangan itu diganngu oleh kebisingan satu kantin.

'Kalau udah kayak gini biasanya geng warrior yang dateng'batin fely dan benar saja geng warior sedang memasuki kantin bersama natasya dan temannya.Yah geng warior kalau waktu istirahat selalu megajak natasya dan temannya itu.Mereka duduk di bangku yang tak jauh dari tempat duduk fely,selisih satu meja dari tempat fely.

"Fel"panggil riska sambil menatap fely.

"Hm"jawab fely sambil meminum minumannya.

"Gak mau lu samperin?"tanya riska sambil melihar gerak-gerik fely.

"Gak ada untungnya buat gue"kata fely dengan santai sambil memakan nasinya yang masih sedikit.

"Lu bener fely-kan?"tanya rina yang tak percaya mendengar percakapan mereka bedua.

"Hm,menurut lu siapa?"

"Kok lu jadi beda,setelah keluar dari rumah sakit? Biasanya ya lu kalau dikantin itu malu-maluin kita bertiga dan sekarang lu anteng gak banyak gaya kayak biasanya dan satu lagi tadi di taman belakang juga lu beda bahkan sifat lu sekarang yah bisa terbilang cuek."kata syasa dengan panjang sambil menatap fely curiga.

"Gini ya,setelah gue pikir-pikir saat sakit kemarin buat apa gue ngejar-ngejar tuh cowo? Masih banyak cowo didunia ini gak cowo itu doang.Terus gue juga cantik pasti yang suka sama gue banyak kenapa harus capek-capek ngejar tuh cowo?"kata fely sambil melihat ke arah teman-temannya.

"Yakin lu?"tanya syasa meyakinkan ucapan fely yang tadi.

"Hm,serah lu mau percaya atau enggak yang penting gue udah males ngejar-ngejar cowo"

"Akhirnya si fely sadar sahabat"kata rina sambil meminum tehnya.

"Syukur deh kalau lu udah sadar.Udah capek gue nasehatin elu,akhirnya sadar juga"kata riska sambil menepuk pundak fely.

"Thansk ya selama ini lu pada ada buat gue"kata fely sambil melihat sahabatnya itu dan di balas dengan senyuman oleh merekah.

"Santuy aelah kayak siapa aja"kata syasa sambil makan nasinya.

Saat mereka sedang asik berbicara tiba-tiba ada dua cowo dateng ke meja mereka.

"Fel,gue duduk sini ya sama temen gue?"kata salah satu dari mereka yang ternyata satria.

"Ck,pergi sono ganggu suasana aja lu"kata syasa sewot.

"Ye,sirik lu jadi orang sepupu gue aja ngebolehin,huh!"kata satria sewot dan mengalihkan pandangannya ke fely.

"Bolehkan fely?"sambung satria dan ingin duduk di bangku dekat fely sedangkan temannya masih berdiri di sampingnya satria.

"Siapa yang ngizinin lu duduk?"kata fely sambil menoyor kepala satria yang membuat sang empu terjatuh karena didorong oleh fely.

"Jahat amat lu sama sepupu sendiri"kata satria sambil melihat fely dari bawah.

"Yang satu pabrik aja bisa jahat masak yang beda pabrik gak boleh jahat?"kata fely sewot dan melanjutkan makannya.

"Aku merasa sakit di sini tolonglah aku sahabat"kata satria saat sudah bangun dari jatuhnya dan ingin mendekati bisma temannya.

"Lu bukan sahabat gue"kata bisma sambil menjauh dari satria dan mendekati riska setelah itu dia duduk di sebelah riska dan memakan makanannya dengan tenang.

"Resek lu pada"kata satria sambil melihat satu meja.

"Geser lu"kata satria kepada syasa.

"Lu gak liat kursi gue udah di tempatin tiga orang,hah!"sewot syasa.

"Terus gue duduk dimana coba?"kata satria dengan wajah yang ditekuk.

"Dibawah kan masih luas,gitu aja bingung"kata syasa sambil liat ke arah satria.

"Duduk jangan buat kita malu"lerai fely sambil geser ke tempat duduk.

"Iya-iya sayang"kata satria sambil duduk.

"Lu ngomong gitu lagi gue jorokin"kata fely dengan sinis.

"Ampun bos ku"kata satria sambil menyatukan kedua tangannya di depan dada.

Mereka pun makan dengan tenang terkadang juga ada candaan dari satria dan rina.

Di sisi lain.

"Bar"panggil raka.

"Hm"jawab bara sambil memakan makanannya.

"Adek lu kenapa?"tanya raka sambil ngelihat ke arah meja fely  yang masih sibuk dengan kegiatannya.

"Maksud lu"tanya bara sambil melihat kearah raka.

"Si fely kenapa kok beda tadi ditaman belakang beda dikantin juga beda.Kenapa tuh orang? Salah makan?"tanya raka menjelaskan.

"Gak tau gue"jawab bara seadanya.

"Seharusnya lu seneng dong rak gak ada yang gangguin lu lagi kalau dia berubah"kata fito sambil ngelihat kearah raka yang sendari tadi melihat kearah meja fely.

"Gue malah curiga dia punya rencana baru buat natasya.Lu tau gak tadi pagi gue liat dia nabrak natasya terus        sok-sokan batuin,kalau gak percaya tanya aja sama orangnya.Gue tadi pagi juga liat si bara di sana"kata viki yang melihat kejadian tadi pagi di koridor sekolah.

"Bener nat?"tanya raka memastikan.

"I-iya rak"jawab natasya gugup.

"Liat tuh si fely jalan kesisni,mau cari perhatian lagi pasti"kata fito sambil melihat ke arah fely yang menuju ke meja mereka.

<Fely POV>

Setelah si satria duduk kami melanjutkan makan dengan tenang terkadang juga ada candaan dari rina atau satria.

Selang beberapa menit gue bangun dari duduk mau beli air putih.

"Mau kemana fel?"tanya satria sambil megang tangan gue.

"Katanya gak mau nyamperin,kok mau kesana?"tanya syasa sambil liat ke gue.

"Berperasangka buruk itu gak baik buat kesehatan.Gue gak mau nyamperin dia aelah"

"Terus mau kemana?"tanya si rina.

"Beli air putih,eneg gue minum es teh  terus"kata fely dengan nada malas.

"Mau ditemenin gak?"tanya si riska.

"Gak usah gue bisa sendiri,mau titip gak?"tanya fely sambil ngelihat ke arah teman-temannya.

"Kalau di bayarin sih mau"kata si bisma.

"Situ laki,masa minta traktiran sama cewe"kata satria.

"Gue air putih fel satu tapi gue ngutang dulu ya,hehe"lanjut satria dengan kekehan di akhir kalimat.

"Sama aja ogep"kata bisma sewot.

"Beda,gue kan ngutang kagak minta traktiran"

"Katanya ngutang tapi nanti juga gak dibayar"kata syasa menimpali.

"Ck,gue ke warung dulu lanjutin aja debatnya"kata gue dan berlalu pergi.

Saat gue jalan mau ke warung si geng warrior pada liatin gue entah apa yang difikiran mereka.Yah,sebelum gue sampai di warung yang jual air putih gue harus lewatin meja yang ditempatin mereka,mungkin mereka fikir gue mau nyamperin si raka dan cari perhatiannya.

Saat gue udah mau deket sama meja mereka,mereka liat gue dengan tatapan tajam dan sinis.Rata-rata penghuni kantin juga lihat kearah gue ada juga yang bisik-bisik kalau gue mau nyamperin si raka lah,cari perhatian lah dan bully si natasya,tapi cuma gue anggep angin lewat.Gue tetep jalan sampai di meja geng warior dan pergi begitu aja sampai di  warung yang gue tuju dan membeli air minun dan gue jalan ke meja gue yang tadi.

Kalau gue lihat seisi kantin memasang wajah gak percaya,apalagi si geng warior pas gue lewatin gitu aja wajah mereka mau bikin gue ketawa.

Gue ngelewatin meja geng warior lagi dan waktu gue jalan di samping meja geng warior ada salah satu kaki yang keluar dari meja ingin menjagal gue mungkin niatnya mau malu-maluin gue kalau gak salah dia namanya viki.Karena gue gemes sama kakinya dengan sengaja kakinya gue injek.

"Akhh!! Sakit bego punya otak gak sih lu!"kata si viki sambil mengangkat kakinya.

"Kalau gue gak punya otak udah gue patahin tuh kaki"kata gue dengan nada sinis dan pergi dari meja mereka.Sesampainya gue di meja yang gue tempatin tadi.

"Nih,diminum jangan buat mandi"kata gue sambil nyerahin aqua botol ke arah satria.

"Daebak! Kapan-kapan lu ajarin gue cara matahin kaki orang ya fel?"kata rina dengan semangat.

"Tinggal lu cariin gergaji mensin aja nanti juga patah dengan bagus"kata gue sambil duduk.

"Ihh,takut sayang jangan sadis dong aku kan jadi takut"kata satria sambil ngadep ke gue.Karena gue jijik gue jengkangin dia sampek jatuh dari kursi.

Bukh

"Sakit bego"maki satria.

"Gue kan udah bilang jangan panggil gue sayang,jijik gue dengernya"kata gue dengan datar.

"Ck,gak perlu jorokin juga kalik"kata satria dengan sewot.

"Serah gue lah,untung gak gue sembur lu,biar para jin yang nempelin elu pada keluar"

"Sepupu laknat lu"

Tett...tett...tett....

"Kekelas yuk "ajak syasa.

"Yuk lah"kata gue dan kami pun menuju kekelas dengan canda tawa.Walau dilihatin disepanjang lorong tapi kita tak menganggapnya dan terus berjalan sampai didalam samapai.Beberapa saat kemudian guru mapel datang dan memulai pelajaran.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sha Phora
nggak penasaran apa si pemilik jiwa ama tubuhnya yang dulu ? klo aku mah penasaran. gimana keadaan tubuh terdahulu. dikebumikan atau terbengkalai. atau tubuhnya ditempati sama jiwa lain ?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • a different soul   Chapter 4

    Jam menunjukan pukul 15.02 jam pelajaran sudah selesai para murid sedang bersiap-siap untuk pulang begitupun denga fely,dia sedang mengemasi barangnya."Semua gue pulang dulu ya udah di tunggu adek gue di depan nih.Bye semua!"kata rina dan berlalu pergi."Gue juga,mau bareng gak?"tanya riska ke fely."Gak usah gue dijemput supir"jawab fely sambil melihat ke laci mejanya."Kalau gitu gue pulang dulu-"kata riska terpotong karena melihat syasa yang kesal sendiri."Lu gak pulang sya?"tanya riska sambil natap syasa dengan kerutan."Pulanglah,masa gak pulang"kata syasa dengan sewot."Ya siapa taukan lu gak ada niat buat pulang,mau tidur disini mungkin"kata riska sambil lihat syasa dengan teliti."Ogah! Gue lagi nunggu jemputan nih tapi yang mau njemput gak bales chat dari gue"kata syasa dengan kesal dan sekarang riska paham."Emang siapa yang njempu?"tanya fely sambil ngambil semua bukunya yang ada di laci meja."Emak g

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-07
  • a different soul   Chapter 5

    Sudah cukup lama fely mengayuh sepeda yang dia bawa,tapi dari tadi tidak ada makanan yang mengugah seleranya."Ck,gak ada yang lain yak selain batagor,nasi goreng sama nasi padang apa,gue mau bakso~"kata fely sedih sambil tetap mengayuh sepeda yang dia bawa.Sesaat kemudian~"Akhirnya ketemu,bakso aku datang~"kata fely sambil melajukan gayuhan sepedanya."Mang baksonya satu porsi paket komplit sama minumnya es teh ya,makan sini mang"kata fely dengan semangat sambil duduk dibangku yang sudah disediain si penjual."Siap neng,tunggu sebentar""Woke mang"kata fely dan mengambil ponsel di dalam saku celananya dan membuka game yang baru dia unduh tadi siang.Saat asik-asik main game online miliknya tanpa dia sadari ada seseorang yang duduk didekatnya dan memperhatikan fely dengan serius,tapi tak dihiraukan fely."Neng ini pesanannya"kata amang penjual bakso sambil meletakan pesanan milik fely."Wah,makasih mang"kata fely dengan semangat dan m

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-07
  • a different soul   Chapter 6

    Paginya fely sudah siap dengan seragamnya.Fely berjalan menuju cermin dan melihat pantulan dirinya yang ada di cermin untuk memastikan apakah ada yang kurang dengan penampilannya hari ini."Perfect"gumang fely saat melihat pantulan dirinya di cermin.Hari ini ada yang berbeda dengan penampilan fely yang membedakan adalah rambut yang dia kucir kuda dan jaket ditangannya.Fely turun dan berniat ingin sarapan.Sesampainya dimeja makan tanpa menunggu lama fely langsung duduk memakan makan yang sudah ada di meja.Saat sedang asik dengan makanannya fely dikejutkan dengan suara seseorang yaitu satria."Selamat pagi semua satria datang membawa keceriaan!"teriak satria mengelegar.Uhuk..uhuk..uhuk"Woy! Kontrol tuh mulut,gue keselek gegara suara milik elu"kata fely setelah minum air yang ada."Enak aja,suara merdu kek gini kok"kata satria sambil berjalan menuju fely."Hm,sangking merdunya bikin sakit kuping"kata fely

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-07
  • a different soul   Chapter 7

    Sesampainya di lapangan yang cukup luas dia memulai hukumannya dengan santai.Fely lari memutari lapangan dengan headphone ditelinganya dan mendengarkan lagu kesukaannya.Baru tiga putaran tapi fely sudah lumayan letih tapi dia tetap berlari agar hukumannya cepat selesai.Tanpa fely sadari ada beberapa pasang mata yang melihatnya berlari mengitari lapangan yang cukup luas itu."Adik lu kenapa disitu bar?"tanya fito sambil melihat fely memutari lapangan."Dihukum bego!"kata viki sambil menoyor kepala sahabatnya itu."Anjir adik lu kalau lagi keringetan tambah cantik bar"kata viki dan di balas dengan tatapan tak bersahabat dari bara."Eh,santuy bos ku biasa aja kali liatin gue,gue tau kok gue ganteng tapi gak perlu sampek dilihatin kek gitu.Suka sama gue nanti lu gue gak mau tanggung jawab""Ot

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-07
  • a different soul   Chapter 8

    Pagi harinya,fely sudah siap dengan kaus dan celana joger.Hari ini weeken jadi dia putuskan untuk lari pagi di taman depan kompleks.Fely ke taman dekat kompleks menggunakan sepeda yang perna dia bawa dan ternyata itu sepeda miliknya.Sesampainya fely di taman dia menaruh sepeda yang dia bawa di parkiran yang ada.Setelah merasa aman dengan sepedanya fely memulai pemanasan dan mulai berlari memutari lapangan.Fely berlari kurang lebih 10 menit lamanya.Saat ini dia sedang duduk di pinggir lapangan dan tiba-tiba ada seseorang menyerahkan botol minum kearahnya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-07
  • a different soul   Chapter 9

    Setelah selesai makan mereka memutuskan untuk pulang."Ini langsung gue pulangin?"tanya arka sambil sesekali melihat fely dari sepion motor."Enggak balik ke taman,sepeda gue ada di sana!"kata fely cukup kencang karena jalan mulai padat dengan kendaraan."Hm"jawab arka dan melajukan motornya menuju taman yang tadi.Sesampainya fely ditaman dia langsung turun."Thanks buat sepatunya,entar uangnya gue kasih.Lu tunggu aja kabar dari gue"kata fely dan berjalan menuju sepedanya.Sebenarnya arka iklas membelikan fely sepatu tadi.Soal bayar utang hanya sebagai alasannya agar bisa chattan dengan fely.Fely melajukan sepedanya dengan santai sesekali juga dia bersenandung ria.Sesampainya dia di depan rumahnya dikejutkan karena kehadiran bara di depan pintu."Dari mana baru pulang?"tanya bara dengan wajah dinginnya."Joging"jawab fely tanpa melihat ke arah bara."Joging sampek jam sebelah? Lu joging apa tidur di tama

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-07
  • a different soul   Chapter 10

    Setelah mengantarkan fely kembali ke taman arka mengikuti fely dari belakan dengan jalan kaki karena dia takut jika memakai motor akan ketahuan oleh fely.Arka memantau fely sampai masuk kedalam rumah,arka juga melihat laki-laki yang sedang menegur fely.Arka jadi merasa bersalah kepada fely karena dia fely dimarahin oleh laki-laki tadi yang menurutnya adalah abangnya fely.Tapi yang membuat arka bingung kenapa fely malah melawan bukannya meminta maaf.Setalah sedikit cekcok di depan pintu fely masuk dengan menyenggol bahu abangnya.Setelah merasa cukup untuk memantau fely,arka mulai berjalan menjauh dari rumah fely.Menuju ke taman untuk mengambil motornya dan pulang ke rumah.Jarak rumah arka dengan taman tadi tak terlalu memakan waktu hanya membutuhkan waktu 10 menit.Sesampainya arka di rumah dia langsung ingin menuju kamarnya berarda tapi di hentikan oleh panggilan bundanya dari ruang tamu."Bang"panggil bunda rara."Iya bun ada apa?"jawab arka dan melihat

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-07
  • a different soul   Chapter 11

    Disinilah arka sekarang di dalam perjalan pulang ke rumahnya bersama bundanya."Bagus ya,punya pacar gak kenalin ke bunda dulu"kata bunda rara dengan judesnya."Siapa yang pacaran sih bun?"kata arka sambil melihat ke arah bundanya."Tadi? Masa pacar orang kamu tempelin kek benalu"kata bunda rara dengan sewot."Itu bukan pacar arka bunda"kata arka dengan sabar."Gak percaya bunda sama kamu"kata bunda rara tak percaya."Gak percaya ya udah arka gak masalah.Kalau bunda mau arka pacaran doain aja arka cepet di terima sama cewe tadi"kata arka santai dan kembali fokus ke jalanan."Jadi kamu beneran belum pacaran sama ponakannya jeng mia?"tanya bunda rara dengan raut wajah tak percaya."Belum bunda ini arka lagi berusaha biar di terima.Makanya bunda bantuin doa"kata arka tanpa melihat ke arah bubda rara."Ya udah besok atau nanti kamu ajak dia ke rumah"kata bunda rara dengan tenang."Mau bunda apain?"kata arka sambil men

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-26

Bab terbaru

  • a different soul   Chapter 84 ( Tamat )

    Sudah hampir satu minggu setelah kejadian dimana arka membalas semua perbuatan mereka yang pernah menganggu fely dan sudah bisa di lihat hasilnya sekarang. Keluarga bara yang semakin kacau dan nama baik keluarga bara yang mulai menurun serta saham perusahaan yang mulai berkurang. Sedangkan arka di beri hukuman dengan cara menyita fasilitasnya dan di suruh mencari uang dari jerih payah sendiri. Kondisi mental nataysa semenjak di masukkan ke rumah sakit jiwa semakin menurun.Bahkan terkadang dia menangis dan tertawa sendiri menyesali perbuatannya.Tapi apalah daya nasi sudah menjadi bubur. Arka duduk termenung di kursi kebesaranya. "Ar udahlah jangan kebanyakan ngelamun"kata rendy dengan wajah kasian. "Hm"balas arka dengan singkat. "Gue banyak kenalan cewek.Kalau lu mau bisa gue kenalin sekarang"kata rendy dengan tatapan jenakanya. "Gak makasih,gue lebih milih ngejalanin kayak gini.Biar waktu yang buat gue lupa"kata arka dan bangkit dari duduknya berjalan keluar ruangannya. "Mau k

  • a different soul   Chapter 83

    "Woy!"teriak seseorang dari arah belakang mereka. "Bang dimas!"teriak keyra dengan nada keras. "Lepasin adek gue!"kata dimas masih diam di tempat. Orang tadi menatap tak suka ke arah dimas. "Segampang itu menurut lu?"kata orang tadi dengan senyum remeh. "Gue udah telfon polisi dan sebentar lagi polisi bakal dateng jadi lu mending kabur sekarang atau mau di penjara?"kata dimas dengan nada serius. "Percuma juga kalau gue kabur.Gak apa-apa kalau gue masuk penjara sekarang tapi dengan bayaran nyawa adek lu"kata orang tadi dengan senyum devilnya. "Salah gue apa sama elu?"kata keyra dengan nada pasrah. "Gak tau,intinya gue mau bunuh lu aja"kata orang tadi dengan tenang. "Gue gak mau mati"kata keyra dengan malas. "Gue gak lagi bikin penawaran asal lu tau"kata orang tadi sambil menatap keyra dengan datar. "Oh aja"kata keyra dengan helaan nafas lelah. 'Mereka lagi diskusiin apaan coba?

  • a different soul   Chapter 82

    Sudah hampir tiga hari keyra di rawat di rumah sakit dan sekitar tiga hari pula dia merasa di awasi oleh seseorang.Seperti setiap tindakannya di awasi oleh seseorang yang berarda di dekatnya.Kemarin saat kedatangan ibu asri keyra di ceritakan bahwa sang pelaku belum di tangkap oleh polisi.Keyra yang tak ambil pusing hanya menganggapnya angin lalu.Keyra duduk termenung sendirian di dalam ruang inap.Tadinya ada dimas yang menjaga tetapi dimas mendapatkan panggilan untuk sesegera mungkin ke tempat kerjanya kalau tidak dia di pecat dan dengan berat hati dimas meninggalkan keyra.'Bosen'batin keyra sambil melihat sekeliling dengan tatapan malas."Tumben gak ada hilir mudik para suster"gumangnya dengan nada heran."Jalan-jalan sebentar kayaknya gak apa-apa"kata keyra sambil turun dari atas brangkanya.Keyra berjalan menyusuri lorong rumah sakit yang entah kenapa terasa aneh baginya."Perasaan gue gak enak,apa gue balik lagi ya?"gumang key

  • a different soul   Chapter 81

    Jasad fely sudah dimakamkan.Banyak orang datang untuk melihat sosok fely untuk terakhir kalinya.Satria sebagai seorang yang dekat dengan fely tak bisa menahan air matanya untuk jatuh.Teman-teman fely pun tak jauh berbeda.Rumah fely masih agak ramai dengan kehadiran sanak saudara keluarga bara.Mereka fokus ke fikiran masing-masing.Tak ada percakapan di antara mereka tapi mereka saling menguatkan satu dengan yang lain.Di markas arjun."Udah dapet semuanya?"tanya arka dengan nada datar.Yah,hari ini dia berniat untuk membalas semuanya.Membalas semua yang menimpa fely.Semua orang yang pernah menyakiti fely akan dia balas berkali-kali lipat dan tentu atas bantuan keluarganya.Saat arka memberitahu bundanya,bunda arka sangat sedih dan murka.Saat itulah arka memanfaatkan situasi dan tanpa berfikir panjang bunda arka mendukung tindakan arka.Ayah arka yang mengetahui itu hanya diam dan bersiaga membantu arka di belakang jika ada sesuatu ya

  • a different soul   Chapter 80

    Di ruangan bernuansa putih terlihat seorang gadis yang sedang terbaring lemah di atas kasur rumah sakit."S-sakit"kata gadis tadi sambil memegang perutnya saat mencoba untuk bangun."Gue masih hidup?"gumang gadis itu sambil menelusuri seisi ruangan.CeklekSuara pintu di buka.Dengan heran gadis tadi menatap ke arah pintu ruangan."Keyra? Lu udah sadar?"kata orang tadi yang ternyata dimas anak dari bu asri pemilik toko."Bang dimas?"gumang keyra tak percaya dengan apa yang di lihatnya.'Hidup gue mainan ya? Atau yang kemarin-kemarin itu mimpi?'batin keyra dengan perasaan bingung."Bentar abang panggilin dokter dulu!"kata dimas dengan semangat dan berlari keluar ruangan."Atau jangan-jangan ini mimpi?"gumang keyra dan mencubit tangannya."Akhh! Sakit"kata sambil mengelus bekas cubitannya tadi."Ini gak mimpi,apa jangan-jangan yang kemarin-kemarin itu mimpi? Masa iya semua mimpi?"gumang keyra dengan bingung de

  • a different soul   Chapter 79

    Arka berjalan keluar dari ruang IGD dengan penampilan kacau.Teman-teman arka yang melihat itu ikut prihatin.Baru kali ini mereka melihat arka sangat kacau dan mengenaskan di sebabkan oleh seorang gadis. "Yang sabar ar"kata rendy sambil menepuk punggung arka tiga kali. "Udah dapet lokasi si j****g"kata arka menatap didi dengan mata sembabnya. "Hm,gue udah dapet lokasi dia terkini"kata didi dengan nada mantap. "Bagus"kata arka sambil berjalan menuju tempat duduk dan mendudukkan dirinya di sana dengan perasaan kacau. Di dalam ruang IGD masih ada beberapa orang yaitu bara berserta keluarganya dan ardi sedangkan sang polisi sedang menunggu di depan pintu ruang IGD. "Fely sayang,anak mama"kata mama bara sambil mengusap rambut fely dengan air mata mengalir. "Maafin gue dek,gara-gara gue lu jadi kayak gini.Maafin gue"kata bara dengan penuh sesal. Sedangkan ardi masih berdiam diri di tempatnya. 'Anak ku meninggal d

  • a different soul   Chapter 78

    Di dalam mobil polisi ardi hanya bisa menyesali semua tindakannya.Bahkan ia sampai menitihkan air mata. 'Maafkan aku sayang,maafkan aku.Anak kita masuk rumah sakit sebab ayah tak berguna seperti ku.Maafkan aku,gara-gara perbuatan ku anak kita sekarang di ambang kematian.Tolong jangan bawa anak kita dulu sayang ku mohon'batin ardi penuh penyesalan. Beberapa menit kemudian mobil mereka sudah sampai di rumah sakit.Arka keluar dari mobilnya dengan raut wajah datar.Banyak pasang mata yang menatap karena mereka.Lebih tepatnya semua tatapan tadi tertuju pada ardi karena masih memakai pakaian tahanan dan salah satu tangan yang sedang di borgol. "Dimana anak ku?"tanya ardi dengan nada tak sabar. "Di ruang IGD"kata arka datar. Mereka terus berjalan hingga sampai di depan pintu ruang IGD.Tenyata di sana sudah ada keluarga bara yang sedang duduk di kursi tunggu. Awalnya arka tak perduli dan terus berjalan saat dia menengok ke dalam ruang IGD dahin

  • a different soul   Chapter 77

    Arka mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.Entah siapa yang menelfonnya tadi. Beberapa menit kemudian arka sampai di tempat tujuan dengan selamat. Dengan datar arka berjalan ke dalam rumah minimalis yang jauh dari aktivitas manusia. Arka mendudukkan dirinya di kebesaran miliknya dengan pandangan datar. "Cepat"kata arka dengan datar. "Ini berkasnya tuan,menurut hasil lab nona fely dengan tuan ardi atau musuh dari tuan anton memiliki kesamaan 97% yang menandakan nona fely anak kandung dari tuan ardi"jelas anak buah arka dengan kepala menunduk.Sedangkan arka masih fokus membaca semua berkas yang ada di tangannya. Yah,selama ini arka sedang mencari keberadaan keluarga fely. '97% fely berarti anak dari si brengsek itu'batin arka dengan tangan mengepal membuat kertas yang dia baca tadi menjadi lusuh. "Hm,kerja bagus"kata arka sambil bangkit dari duduknya dan meletakan sejumlah uang di atas meja.Setelah itu b

  • a different soul   Chapter 76

    Arka masih duduk di tempatnya dengan pikiran kosong.Saat ini pikirannya sedang tertuju pada kondisi fely. Sudah setengah jam lebih arka menunggu di depan IGD bersama teman-temannya. "Gimana?"tanya arka dengan dingin. "Beres,mereka udah di bawa ke kantor polisi"kata didi dengan tenang. "Terus yang cewek mau lu apain ar?"tanya rendy sambil menatap arka bingung. "Biarin dia bebas dulu untuk saat ini"kata arka dengan seringaiannya. Setelah itu tak ada percakapan di antara mereka.Mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing,entah apa yang menganggu pikiran mereka semua. Beberapa saat kemudian ada suara langkah kaki menuju ke arah mereka. Dengan datar arka menatap ke arah sumber suara tadi. "Maaf dek tante mau tanya,yang di dalam IGD siapa ya?"tanya mama bara dengan raut wajah cemas. "Temen kita tan"jawab didi dengan raut wajah tak suka.Anggota inti arjun sudah tau semua bahwa fely di usir dari rumah sebab itu

DMCA.com Protection Status