Reece Andromeda, seorang model tampan yang terjebak dalam permainan konyol dengan teman-temanya yang mengakibatkan ia harus berpacaran dengan seorang gadis dengan kepribadian yang berubah-ubah Airysh merylia. seorang Mahasiswi yang jatuh cinta dengan seni. tidak menolak, ia juga ingin membalaskan dendamnya kepada sang mantan kekasih yang telah menghianati nya , ia ingin membuktikan bahwa ia bisa lebih bahagia dengan pria lain. Namun Reece sangat playboy membuat Airysh harus menahan diri, lagipula mereka sama-sama tidak saling mencintai, sekalipun orang tua Reece sangat mendukung mereka berdua. Lama kelamaan sisi kehidupan lain mereka berdua terungkap setelah beberapa bulan menghabiskan waktu bersama. Tidak seperti yang orang lain katakan tentang mereka. Sisi lain mereka berdua bahkan lebih menyakitkan
View MoreAirysh POV
Reece mencium temanku bukan aku, hal pertama yang kupikirkan tentang dia adalah 'brengsek!' aku ingin mengumpat dan menamparnya…
Saat ini Reece duduk di hadapan ku sambil menatapku dengan tatapan yang entah bagaimana bisa ku artikan.
Aku juga membalas tatapan Reece dengan tatapan sebal, namun aku tetap santai seolah-olah aku baik-baik saja, ini balasan nya jika tidak menuruti seorang Reece Andromeda.
Ia akan melakukan apapun agar orang lain bisa menuruti keinginannya.
Aku tidak habis pikir Reece akan melakukan hal segila itu, terlebih kepada temanku sendiri, aku bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana takutnya Lily jika tersebar gosip buruk tentang nya di kampus ini.
"Bisakah aku pergi?"
Reece mengalihkan pandangannya setelah mengeluarkan ponsel dari sakunya.
"Bisakah kamu bersikap waras?"
"Setidaknya berpikirlah sedikit,"
Aku benar-benar merasa sangat emosi. Namun bagaimana pun juga aku harus mengendalikannya, Reece hanya akan bertingkah menyebalkan.
Cowok itu bahkan sangat jujur kepadaku bahwa ia playboy, aku tidak mengerti mengapa ia membanggakan hal itu, aku bahkan tidak berpikir jika itu keren.
Reece memicingkan matanya, "Apa sulitnya itu untukmu?"
"Aku bahkan sudah bilang akan membayarmu," Ujar Reece terdengar sangat mudah
"Ada atau tidaknya aku sama sekali tidak ada artinya ditempat itu," Balasku
Aku tidak masalah ia melakukan apapun dengan wanita lain, tapi akan sangat menjijikan jika ia melakukan itu didepan ku.
"Aku tidak akan melakukan apapun di hadapan mu, aku janji," Ujar Reece.
"Lagipula mommy selalu ingin kamu bersamaku, kamu bahkan tau itu,"
"Jika nanti malam kamu tidak pergi denganku, aku tidak tahu apakah aku masih bisa menjadi model, mommy selalu melakukan apapun untuk mengacaukan nya,"
Reece anak tunggal, itulah mengapa ibunya begitu mengawasinya. Terlebih Reece memiliki pergaulan yang buruk, ibunya tentu tidak ingin Reece terus-terusan terjerumus.
Tapi keluarganya begitu kaya, sehingga apapun bisa ibunya lakukan untuk menyuruh orang-orang mengawasi Reece dengan membayar mereka, dengan begitu aku tahu Reece benar-benar merasa muak. Kupikir itulah mengapa selain permainan bodoh di klub malam itu Reece masih bertahan dengan ku, mungkin karena ia ingin memiliki pacar yang bisa dipercaya oleh ibunya, agar ia tidak selalu di awasi oleh orang lain, dan aku tahu rencana itu sukses.
Tapi, aku sangat kesal jika ia mengatakan tentang ibunya di saat-saat seperti ini, aku tidak berani menolak jika itu tentang ibunya, ibu Reece sangat menyukaiku dan bahkan sangat menyayangiku sama seperti Reece.
Sebenarnya itu tidak buruk, Reece hanya ingin aku menemaninya saat ia bersama teman-teman modelnya, tapi akan sangat buruk setelah Reece minum dan mabuk ia akan melakukan hal yang sangat menjijikkan dengan wanita lain.
Itu membuatku ingin muntah.
"Oke, kamu tidak melakukan hal hal seperti itu dihadapan ku, tapi jika gosip antara kamu dan Lily tersebar, kamu harus mengatakan bahwa kamu sangat mabuk di malam itu, bilang ke semua orang jika kamu tidak sadar," Ujarku.
Aku pikir itu masuk akal, dengan begitu Lily bisa tenang, Pacarnya tidak akan memintanya putus karena itu tidak sengaja.
"Itu sangat mudah, aku akan melakukannya," Jawab Reece menerima perkataan ku.
"Tapi kamu juga harus menepati janji,"
"Setelah kuliah selesai kita pergi ke rumah ku, aku sudah menyiapkan semuanya untukmu,"
"Setelah itu kita baru bisa pergi untuk menandatangani kontrak nya,"
Reece mengerlingkan matanya, itu membuatku muak.
"Kamu bisa pergi sekarang, sebentar lagi akan ada seorang gadis yang datang," Ujar Reece mengusirku dengan santai
Tentu saja aku tidak mau.
"Tidak, kamu yang harus pergi, aku datang ke tempat ini lebih dulu," Ujarku angkuh.
Reece seperti ingin mengumpat, tapi mungkin karena ia tidak ingin suasana menjadi lebih rumit, Reece memutuskan untuk pergi.
Seharusnya kamu selalu mengalah seperti itu.
***
Dua bulan lalu..
"Dare!" Reece mengucapkan kalimat itu setelah sebuah botol mengarah kepadanya.
Alasannya simpel saja ia memilih dare dari pada truth, jika ia mengatakan truth maka temannya akan menyuruh nya mengatakan hal-hal yang memalukan, seperti ukuran bagian pria, Reece tahu itu terjadi.
Reece sangat malas jika pertanyaan-pertanyaan seperti itu harus ia jawab dengan jujur.
"Aku menantang mu untuk pacaran dengan satu gadis selama satu tahun,"
Ujar Alex, pria itu meneguk segelas wine, lalu menatap Reece dengan serius.
Reece mengerti Alex tidak menyukainya karena Reece suka menggoda para gadis termasuk pacarnya.
Alex takut Reece akan mengencani Gadisnya, karena Reece begitu Playboy.
Reece tampak menghela napas, ia hanya berpikir jika itu bisa dicoba. Lagipula ia tidak berniat untuk menjadi Playboy seumur hidup.
Teman-temannya yang lain terdengar sangat bersemangat.
"Okay, aku coba,"
Beberapa teman-teman semeja nya berteriak, Suatu keajaiban jika seorang Reece Andromeda setia pada seorang gadis.
"Kalau kamu tidak bisa menepati ucapan mu, kamu harus menyerahkan kunci mobilmu kepadaku," Ujar Alex.
Reece mengangguk.
"Setuju!"
Bar semakin ramai ketika Reece menyetujui untuk memberikan mobilnya kepada Alex.
Bagaimana tidak, bagi Reece sebuah mobil tidak ada apa-apanya, ia memiliki belasan koleksi mobil dirumah nya.
Reece pikir itu bukan hal yang besar.
"Sekarang siapa yang ingin kamu pilih untuk menjadi pacarmu?" Sahut salah seorang temannya.
"Aku yang akan memberikan tantangan untuk Reece," Ujar Leon.
Untuk aturannya, dalam permainan konyol ini mereka akan mendapatkan tiga tantangan ataupun kebenaran.
Kini giliran Leon memberikan tantangan.
"Sekarang kamu cium salah satu gadis yang berada disana, orang yang kamu cium harus menjadi pacarmu. Tapi… Kamu tidak boleh melihat wajahnya sebelum kamu mencium nya," Ujar Leon yang langsung disetujui oleh banyak orang disana.
"Ah shit!" Ucap Reece.
Ini benar-benar tantangan paling gila, ia pikir ia akan memilih sendiri gadis yang ingin ia pacari, tapi kenapa harus sekarang dan ditempat remang seperti ini.
'baik.. jika aku tidak melakukannya kalian akan menganggap ku seperti pengecut.'
'Lihat saja bagaimana ini bisa terjadi.'
Reece melakukan aksi gilanya, pria itu berjalan mendekati seorang gadis yang menghadap membelakanginya, karena ia juga tidak boleh melihat wajah gadis itu.
Dengan cepat, tanpa gadis itu sadari Reece sudah memutar tempat duduk gadis itu lalu menciumnya.
Semua orang disana terkejut, termasuk gadis yang Reece cium, ciuman yang berlangsung selama dua detik itu mendapat sorotan heboh dari teman-teman gadis itu disana.
Pasalnya mereka datang berombongan dan tiba-tiba insiden tak terduga pun terjadi.
"Kamu harus menjadi pacarku," Ujar Reece langsung setelah ia melepaskan ciumannya.
Gadis itu mendorong tubuh Reece.
"Apa maksudmu?!" Ujarnya setengah berteriak.
"Apakah kamu mau menjadi pacarku?" Ujar Reece santai.
"Aku akan melakukan apa saja, aku juga akan membayarmu, aku janji," tambahnya.
Gadis itu menatap Reece dengan tatapan bingung.
Itu tidak masuk akal sama sekali.
"Kupikir kamu sedang mabuk, aku tidak akan mempermasalahkan hal ini." Ujar gadis itu lalu menghadap lagi ke arah teman-temannya.
"Tidak!, Aku serius,"
"Aku tidak peduli, mulai sekarang kamu telah menjadi pacarku," Ujar Reece lalu meninggalkan gadis itu dengan santai.
"Semua ini?" Airysh mengerjap tidak percaya ketika Reece membukakan sebuah lemari lalu menunjukkan banyaknya pakaian wanita disana."Ya, kau harus memakainya," ucap Reece sambil mengambil satu mantel dari dalamnya."Tapi ini yang paling penting, kupastikan kamu tidak akan kedinginan lagi," ujar Reece kemudian.Airysh menatap Reece yang menyodorkan mantel tebal kepadanya."Jangan bilang banyak gadis yang tidur bersamamu dan kamu membeli pakaian ini untuk mereka yang menginap," tuduh Airysh yang tak yakin jika Reece membelikan semua itu untuknya.Reece menaikkan alisnya, mendengar Airysh mengatakan itu membuatnya naik darah."Hei... nona merylia, apa kau pikir aku murahan?""Apa kamu berpikir aku terbiasa tidur dengan para gadis??" tanya Reece dengan nada tinggi meskipun ekspresinya tidak ada kemarahan sedikitpun."Em, bukan itu maksutku," Airysh jadi merasa bersalah dan canggung, ia sungguh tidak berniat untuk menuduh Reece dengan jahatnya."Tuan A
Mata gadis itu terpejam, suhu tubuhnya sangat panas saat Reece menyentuh dahi gadis itu dan bibirnya bahkan terlihat membiru.Reece menatap gadis itu cemas, ia mengompres dahi gadis itu dan menyelimutinya dengan selimut tebal, penghangat ruangan juga telah bekerja dengan baik sehingga Reece berharap Airysh akan cepat tersadar."Seharusnya aku datang lebih cepat," Ucap reece menyalahkan dirinya sendiri.Reece tahu Airysh tidak bisa berlama-lama diluar saat musim dingin, Reece tahu jika Airysh tidak pernah bisa meminum es, ia tahu Airysh tidak bisa berenang dan trauma dengan segala sesuatu yang dingin, Reece tahu semua itu tanpa Airysh memberitahunya lebih dulu.Diam-diam ia juga mengikuti Airysh, mengamati gadis itu dari jauh, melihat cara gadis itu tersenyum dan tertawa.Tapi Reece tidak pernah melihat gadis itu menangis dihadapannya kecuali saat membela Lily.Airysh selalu ingin melindungi orang-orang yang dekat dengannya.Reece mengatupkan rahangnya, ia
Gadis dengan setelan mantel tebal itu dengan langkah tergesa memasuki sebuah rumah yang tengah ramai dengan suara anak-anak, baru saja ia membuka pintu suara riuh dengan sapaan dan kebahagiaan terucap dari mereka.Gadis itu sedikit membungkukkan tubuhnya untuk ikut menyapa mereka, dan juga sedikit senyuman yang membuat anak-anak itu melihat kebahagiaan nya."Apakah kau akan membacakan cerita untuk kami hari ini?" tanya salah satu dari mereka.gadis yang tak lain adalah Airysh itu tampak menggeleng pelan, ia menunjukkan ekspresi menyesalnya."Anak-anak maaf ya, kali ini ada yang harus aku selesaikan, em tapi, aku janji hari Minggu saat aku kesini, aku akan membawa kue cokelat dan buku cerita," ujar Airysh menyesal.Anak-anak tampak mengangguk, meskipun terlihat kecewa namun anak-anak itu tampak kembali semangat ketika Airysh mengatakan akan membawa kue dan buku cerita.Airysh tersenyum, lalu meneruskan langkah ke dalam untuk mencari seseorang.Gadis itu me
Tiga belas tahun lalu...Ruangan dengan bau obat-obatan itu langsung tercium ketika seorang gadis kecil baru saja membuka matanya, Ia terlihat bingung sambil mengedarkan pandangannya ke segala macam penjuru yang bisa di jangkau oleh penglihatannya.Perlahan ia ingin bangkit dari tempat ia berbaring, namun seorang lelaki dengan cepat menghampirinya, wajahnya terlihat panik."Airysh kau sudah sadar," Kalimat itu yang pertama kali di ucapkan oleh lelaki itu.gadis kecil itu tidak menjawab, namun orang-orang dengan seragam putih dengan langkah cepat menghampiri nya sebelum ia mampu mengucapkan sebuah kalimat.Mereka memeriksa keadaannya, lalu berjalan menuju lelaki yang tak lain adalah ayah gadis itu, yang saat ini juga terdapat satu perempuan disampingnya."Syukurlah Airysh Sudah sadar, namun ia mengalami amnesia, ini sedikit lebih parah namun ingatannya bisa kembali meskipun membutuhkan banyak waktu," seseorang dengan pakaian putih itu dengan samar-samar mengat
"Jika kamu menghalangi rencanaku, maka aku tidak segan-segan untuk menghabisi nyawamu," Seorang perempuan cantik berusia tiga puluhan itu menempelkan sebuah pisau di leher seorang wanita tua yang tampak pucat pasi.Ucapan yang terdengar seperti ancaman itu mempu membuat seorang wanita tua tidak berkutik sedikit pun.Tanpa mereka sadari seorang gadis kecil berusia sembilan tahun mendengar apa yang di ucapkan oleh wanita itu.Mata bulatnya menatap seorang wanita yang masih meletakkan pisau di leher wanita tua itu."Aunty, mengapa kau meletakkan pisau dileher bibi?" ***Airysh terbangun, tiba-tiba ia merasa pusing, apa yang baru saja ia alami adalah mimpi, ia bahkan tidak melihat mimpinya dengan jelas.Gadis itu perlahan bangkit dari tempat tidurnya, lalu mengambil segelas air putih yang tersedia di dalam kamarnya.Ia bahkan tidak mengerti mengapa kepalanya tiba-tiba terasa pusing.sambil memijit pelan kepalanya, Airysh kembali memikirkan mimpinya y
Satu tahun lalu.."lihat!! ini sangat romantis," teriak Emilly heboh ketika mendapati salah satu lukisan yang terpajang disana.Airysh menoleh, menatap Emilly yang kemudian mengambil ponselnya untuk memotret karya lukisan tersebut."Ini tidak boleh di foto," peringat Camilla yang juga ada disana."Apa? dimana peraturannya?" gerutu Emilly yang pada akhirnya kembali meletakkan ponsel kedalam tasnya.Airysh mendekati lukisan tersebut, matanya menyapu seluruh detail yang ada didalamnya."Wahh, ini sangat menakjubkan," pujinya kemudian."Sayang sekali aku tidak bisa mengambil foto, tapi aku akan ambil diam-diam," ujar Emilly dengan sangat percaya diri.Camilla mendesis, "Kau akan mendapatkan Masalah," peringatnya lagi.Emilly mendegus kesal, "Oke tidak jadi," ucapnya putus asa.Airysh masih mengagumi lukisan tersebut, "Ini lebih cocok dinamai Romeo dan Juliet," ucap Airysh asal-asalan memberi nama lukisan tersebut."Tapi mereka tidak melak
Aroma lembut coffe latte menyapa nya, Airysh sudah tentu tidak asing dengan aroma ini ketika seorang pelayan cafe meletakkan dua cangkir coffe latte.Aroma yang membangkitkan suasana yang manis dan elegan.Reece dengan mata birunya yang indah menatap nya tanpa henti, seperti hanya gadis itu yang menariknya bagaikan Medan magnet hingga ia bahkan kesulitan untuk mengalihkan pandangannya."Kenapa kau suka kopi?" Pertanyaan itu muncul begitu saja ketika pelayan itu sudah pergi.Airysh yang baru saja tampak menenangkan hatinya berdehem dengan pelan."Aku suka rasanya yang menurutku tidak monoton. ada rasa manis, gurih dan ada sedikit rasa pahit," jawab Airysh yang langsung terdengar akrab ditelinga nya, ia pernah mendengar Airysh mengatakan itu kepada temannya."Kau seperti ingin mengatakan tentang filosofinya," Ujar Reece kembali memancingnya bicara lebih banyak lagi.Airysh tersenyum tipis, gadis itu menatap kopi di cangkirnya, coffe lat
Semakin malam keadaan menjadi semakin ramai, bahkan beberapa game juga dimainkan, sorakan dan teriakan juga terdengar memenuhi ruangan, Airysh merasa sangat tidak nyaman dengan suasana seperti ini, aroma alkohol juga membuatnya menjadi pusing dan mual.Airysh tahu jika tempat seperti ini tidak cocok dengannya, ini benar-benar salahnya telah mau pergi ke tempat seperti ini.Airysh ingin pulang, namun ia harus bilang kepada Emilly yang telah membawanya kemari, ia akan pulang sendiri.Namun gadis itu masih terlihat sibuk dengan beberapa orang disana."Kau ingin pulang?" Tanya Reece yang tiba-tiba kembali entah darimana.Airysh mengangguk sambil mengambil tasnya dari atas meja."Aku akan pulang denganmu," Ujar Reece lalu menyeimbangi langkah Airysh yang akan menghampiri Emilly."Hey, kami akan pulang!" teriak Reece pada Emilly dan gerombolannya disana.Airysh langsung menoleh mendengar kalimat itu dari Reece.Emilly yang men
Ini bukan pertama kalinya, Airysh juga sudah beberapa kali pergi ke tempat ini, ya, ia akhirnya datang ke pesta minum ini, acara yang sebenarnya di khususkan untuk mahasiswa baru yang bergabung dalam organisasi ini, hampir semuanya adalah anak populer di kampus, dan sisanya adalah anak aktifis kampus.Sulit bagi Airysh untuk menyesuaikan diri dengan mereka, ia hanya duduk di samping Emilly yang sering berlalu lalang mencari beberapa anggota mereka, sedangkan Airysh hanya duduk diam sambil mengamati keadaan sekitarnya.Airysh bahkan tidak tahu kenapa ia dengan mudahnya mau di ajak oleh Emilly,'ini sungguh bukan tentang Reece' tepis Airysh dalam hatinya.Lily yang cantik tampak memasuki bar, gadis itu dengan pakaian tebalnya yang berwarna cokelat terlihat sangat cantik, dan bukan pemandangan yang asing lagi jika semua pasang mata memandang kearahnya, tak terkecuali Airysh.Gadis itu sedikit tersenyum lalu menghampiri Airysh setelah gadis
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments