Beranda / Romansa / my asshole boyfriend / 7. Kejadian di pesta Lily

Share

7. Kejadian di pesta Lily

Penulis: Shin Alifce
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

   Suasana pesta ulang tahun di rumah Lily sangat ramai, banyak tamu undangan dari kalangan mahasiswa yang datang, gadis itu sangat populer sehingga tamu undangan yang datang pun sangat banyak.

Mata Lily menatap satu persatu tamu undangan yang hadir, gadis itu tampak mencari-cari seseorang, ia juga berkali kali menatap jam dinding, kemudian mendegus putus asa ketika tidak mendapati seseorang yang ia harapkan.

Camilla yang melihat keresahan Lily mendekat.

Seperti tahu segalanya Camilla menepuk bahu Lily, " Alex pasti datang, kamu tidak perlu cemas, dia tidak mungkin Setega itu kepada mu," ujar Camilla mencoba menenangkan Lily.

Lily mengangguk, " Tapi, kami sempat bertengkar kemarin," ujar Lily lalu menunduk.

"Kalian sudah sering bertengkar, tapi itu bukan masalah besar, kalian baik-baik saja setelah itu, sudahlah percaya padaku," ujar Camilla lagi.

Emilly, Jessica, Camilla yang tiba-tiba datangpun kemudian memeluk Lily, bagi mereka Lily adalah adik kesayangan mereka.

"Dimana Airysh?" Tanya Emilly.

"Dia mungkin akan datang terlambat, dia pergi ke panti asuhan sejak tadi siang," jawab Camilla.

"Tega sekali, ini bahkan perayaan ulang tahun sahabatnya sendiri, mengapa ia sengaja berbuat seperti itu," ujar Jessica yang tiba-tiba menjadi kesal.

"Tidak apa-apa, aku yakin Airysh punya urusan yang sangat penting," ujar Lily.

"Ah, kamu benar-benar sangat baik, aku tidak percaya kamu berpikir seperti itu," gerutu Jessica.

"Lily memang selalu baik," timpal Emilly membela gadis itu.

Camilla melihat jam, ia tahu acanya harus segera dimulai, tanpa menunggu Alex dan Airysh.

"Kamu Harus segera tampil," ujar Camilla.

Emilly langsung merapikan tatanan gaun Lily, lalu membenarkan sedikit letak rambut.

"Wah kamu sangat cantik, seperti seorang princess dalam dunia nyata," puji Emilly.

"Terimakasih Emilly, kamu juga cantik," ujar Lily.

Selain sangat cantik, dan pintar, Lily juga sangat baik dan rendah hati kepada siapapun, tak heran jika banyak laki-laki atau bahkan perempuan menyukainya.

Sama seperti Emilly, "Jika kamu seorang aktris atau model aku pasti sudah menjadi penggemar berat mu," ujar Emilly.

"Sttt.. diamlah, Lily akan segera tampil," ujar Jessica kepada Emilly.

"Aku tahu," jawab Emilly sebal.

Setelah itu Lily berjalan menuju tempat yang sudah sengaja disediakan untuknya bermain piano dan bernyanyi di hari ulang tahun nya.

Ini pesta yang sedikit berbeda dari biasanya, jika biasanya acaranya hanya bersenang-senang, tapi kali ini sahabat nya ingin Lily bermain alat musik, lagipula Lily juga mendapatkan hadiah sebuah grand piano dari orang tuanya, jadi ia harus memainkan nya saat ini juga, bukan dengan gitar yang ia beli kemarin.

***

"Aku terlambat," Ujar Airysh pelan ketika ia baru saja turun dari taksi.

Airysh langsung bergegas menuju keramaian, namun saat ia tiba disana, ia melihat Lily selesai memainkan grand piano nya.

Airysh sangat menyesal, tapi bagaimana pun ia juga tidak bisa datang lebih awal.

Airysh langsung berlari menghampiri Lily.

"Lily selamat ulangtahun," ujar Airysh lalu memeluk Lily.

"Maaf, aku terlambat," ucap Airysh menyesali perbuatannya diiringi tatapan kesal Jessica kepadanya.

"Tidak masalah, yang penting kamu sudah datang kesini," ujar Lily ramah.

Airysh tersenyum canggung, bagaimana pun ia merasa sangat bersalah kepada Lily.

"Kamu melewatkan acara tiup lilin dan potong kue, untuk apa kamu datang, acanya sudah selesai," ujar Jessica kesal.

Jessica selalu mengatakan apapun dengan langsung apa yang dia suka atau tidak, dia selalu mengatakan semuanya secara terang-terangan.

"Aku benar-benar minta maaf, aku tidak mengira akan terlambat begitu lama," ujar Airysh.

"Tidak apa-apa," ujar Lily lagi.

"Terimakasih Lily,"

"Aku melihat Alex datang, cepat berikan kuenya pada dia," ujar Emilly semangat.

Lily mengedarkan pandangannya, namun ia tidak melihat sosok Alex sedikit pun.

"Aku tidak melihatnya, dimana dia?" Tanya Lily.

"Aku melihat nya di tepi kolam renang, kupikir dia datang sejak tadi, tapi dia sengaja tidak mendekat saat kamu meniup lilin ataupun memotong kue," ujar Emilly yang mengerti bahwa Lily dan Alex sedang tidak baik-baik saja.

Lily terlihat sedih, Alex sangat keterlaluan hingga tega tidak mengucapkan selamat ulangtahun untuknya di hari special seperti ini, bahkan disaat semua orang meneriakkan namanya, Alex juga tidak datang.

Terkadang Lily berpikir jika Alex sangatlah egois, dia hanya mementingkan kemauannya sendiri.

"Ayo berikan kepadanya," ujar Camilla sambil memberikan potongan kue yang telah Lily potong.

Lily mengambil kue dari tangan Camilla, "kalau begitu aku harus mencari Alex," 

Sedangkan disisi lain Reece yang sedang minum dengan teman-teman nya melihat Airysh yang baru saja tiba sedang berdiri sendirian, Reece memperhatikan gadis itu sebelum ia berniat untuk menghampiri nya.

Namun seorang temannya tiba-tiba menepuk bahunya.

"Alex tampaknya tidak ingin bergabung dengan kita lagi, apa kalian masih bertengkar sampai saat ini?" Tanya leon sambil meneguk minumannya.

Reece tersenyum miring, "Kupikir dia senang mencari masalah seperti ini, Alex hanya mencari alasan," ujarnya sarkastik.

"Bagaimana pun kamu mencium pacar nya," timpal Jack yang sejak tadi juga mendengar obrolan mereka.

"Kupikir Lily menikmati nya," Reece tertawa disusul oleh Leon namun tidak dengan Jack, cowok itu tampak tidak menyukai mereka berdua.

"Dia sangat cantik, kamu pasti merasa beruntung," ujar Leon.

Reece hanya tersenyum, kemudian dia menatap ke arah Airysh yang masih berdiri disana dengan Camilla.

"Kupikir tidak," gumam Reece menanggapi Leon.

"Apa kamu memberi Alex mobil?"  Tanya leon kemudian.

"Ya, tapi dia mengembalikan nya," 

Seperti perjanjian waktu itu, jika Reece masih menggoda gadis lain maka mobilnya harus diberikan kepada teman-teman nya untuk di jual dan digunakan untuk bersenang-senang, untungnya Reece tidak pernah ketahuan berkencan dengan gadis lain setelah ia berpacaran dengan Airysh, tentu saja karena Reece melakukan nya secara diam-diam.

"Apakah kamu benar-benar menyukai Airysh?" Tanya Jack kemudian.

Reece hanya tersenyum sambil lagi-lagi menatap Airysh yang sama sekali tidak melihatnya.

"Bagaimana menurutmu tentang dia?" Ujar Reece balik bertanya.

"Dia imut, kupikir dia juga manis dan cantik, tapi tetap saja Lily nomor satu," sambar Leon menimpali lebih dulu.

"Kupikir juga begitu," jawab Jack pada akhirnya.

Reece menepuk pundak Jack.

"Aku setuju denganmu," tawanya.

***

Airysh POV

Aku menunggu mu di dekat kolam babe, Kenapa kamu tidak datang?

Aku menatap ke sekeliling, aku pikir tidak ada Reece disini, dimana dia sekarang?, padahal aku juga sudah bertanya kepada teman-temannya disana, tapi mereka tidak tahu keberadaan Reece.

Kolam renang juga sangat luas sehingga aku tidak tahu di bagian mana Reece berada, aku tidak tahu kenapa Reece sering sekali merepotkan ku  Padahal aku sangat jarang meminta bantuan kepada nya.

'aku melihat kamu berdiri disana, coba lihat ke kiri,'

Aku menoleh ke kiri seperti yang dikatakan Reece pada pesannya baru saja, aku menatap satu persatu orang yang berada disana namun aku juga tidak melihat Reece sedikit.

'tidak!, Maksudku ke kanan'

Pesan Reece lagi.

Sialan!, Reece pasti sedang mempermainkan ku 

'katakan dirimu sebenarnya ada dimana, atau aku akan pergi!' tulisku mengancam.

'Aku tidak berbohong babe, cepat lihat ke kanan, aku akan melambaikan tangan'

Ujar Reece

Akhirnya aku menoleh, lalu aku melihat Reece yang melambaikan tangan nya sambil berdiri dan aku juga melihatnya tertawa puas seperti melihat ku sebagai badut.

"Sial!" Umpat ku berkali-kali.

Aku pasti akan membalas Reece, tunggu saja.

Aku berjalan ke arah Reece yang masih menatap ku sambil tertawa, aku mencoba tidak peduli dan berpura pura tidak merasakan apapun atas perlakuan Reece yang membuatku kesal.

Reece yang melihat ku datang lalu menyodorkan segelas minuman.

"Aku tidak minum," Ujarku yang tahu bahwa Reece mengambilkan ku segelas wine.

Reece menarik kembali gelasnya lalu meneguknya setelah gelas yang satu habis, itu seperti dalam satu tegukan.

"Mengapa kamu tidak menyukainya?" Tanya Reece penasaran.

Aku mengalihkan pandanganku ke kolam renang di belakang Reece untuk menghindari tatapan mata Reece secara langsung, entahlah aku merasa sangat gugup ketika bertatapan dengannya.

"Aku hanya tidak suka," jawabku.

"Apa kamu pernah mencoba?" Tanya Reece lagi.

Aku menggeleng, aku pikir tidak ingin minum karena aku tidak ingin mabuk, itu memalukan.

"Bagus, Aku suka gadis yang tidak banyak minum," ujar Reece.

Aku bahkan tidak minum sama sekali, tapi entahlah apa maksud Reece yang sebenarnya.

"Jadi, Kenapa kamu memanggil ku kemari?" Tanyaku pada Reece yang masih menatap ku.

"Kamu aneh," ujar Reece membuat ku menautkan alis karena tidak mengerti.

"Kita pacaran, jadi aku harus menemui gadis ku kapan saja," 

Aku hampir melotot mendengar ucapannya.

"Bukankah kita tidak serius melakukan ini?" Tanyaku tidak yakin.

"Aku tidak pernah mengatakan itu," Jawab Reece santai.

Aku tidak mengerti, kupikir ini hanya permainan kami yang saling menguntungkan, Reece menjalani tantangannya sedangkan aku ingin balas dendam kepada Felix.

Bukankah itu masuk akal?

"Sejak awal aku mengatakannya dengan serius, kita pacaran, dan kamu setuju," ujar Reece.

Aku mulai salah tingkah, aku sungguh tidak menginginkan ini.

Sekalipun aku sadar bahwa Reece sangat tampan, populer, dan juga kaya.

Tapi aku tidak ingin menjadi pacar Reece sungguhan.

"Tapi aku tidak mengerti kenapa kita tidak bersikap seperti pasangan kekasih pada umumnya," Reece terlihat memikirkan itu, namun aku sibuk dengan pikiran ku yang sekarang, lagipula Reece tidak mencintai ku jadi itu tetap tidak bisa terjadi.

Kita bukan pasangan kekasih.

"Kita tidak dalam hubungan yang serius, lagipula aku dan kamu tidak saling mencintai," Ujarku setenang mungkin.

"Apa kamu berpikir begitu?" Tanya Reece.

Pria itu langsung menyentuh tangan ku kemudian mengenggengam kedua tangan ku, namun aku dengan cepat menariknya kembali.

"Mungkin salah satu dari kita mencintai lebih dulu," ujar Reece kemudian.

Siapa yang Reece maksud?

Aku atau dirinya?

Sungguh aku tidak berpikir untuk mencintai pria brengsek seperti Reece.

"Tapi tetap tidak bisa menjadi kekasih jika hanya salah satu pihak saja yang mencintai," balasku.

"Ya, tapi mungkin diam-diam kami saling menyukai, itu mungkin saja terjadi,"

Pernyataan Reece membuat ku ingin menampar nya, dia sudah biasa mencintai banyak gadis sekaligus, tapi aku tidak seperti itu, butuh waktu lama untukku benar-benar mencintai seorang pria.

Aku berdesis, Entah mengapa Reece malah tersenyum menatapku ku, bohong jika aku tidak mengagumi ketampanan Reece, aku sangat menyukai wajahnya, ya tentu saja hanya wajahnya karena aku tidak suka sikap dan perilaku Playboynya.

Reece memiliki alis yang tebal, hidung mancung yang terlihat sempurna, mata biru yang indah, dan juga bibir yang seksi.

'sial! Mengapa aku menatap bibirnya,'  Aku merutukki diriku sendiri, setampan apapun Reece aku yakin, aku tidak akan jatuh cinta kepadanya, aku hanya sekedar kagum, karena dia terlihat seperti pangeran dalam dunia nyata.

Tidak heran jika banyak gadis tergila-gila padanya.

Lima belas menit kemudian suasana menjadi canggung, kami tidak saling bicara sama seperti biasanya, namun anehnya jantungku malah berpacu sangat cepat, aku tidak mengerti mengapa ini membuatku merasa aneh, tidak sama seperti biasanya.

Aku menatap Reece yang masih menatapku sejak tadi.

"Apa?!" Tanyaku dingin.

Reece tertawa sebentar, "Aku menatap mu sejak tadi, kupikir kamu tidak terlalu buruk," ujar Reece sekenanya.

Reece menganggap ku tidak terlalu buruk itu berarti aku tidak cantik, aku sadar aku tidak secantik pacar-pacar Reece.

padahal aku mengakui ketampanan Reece dalam hati, itu benar-benar membuatku menyesal.

Aku hanya membalas ucapan Reece dengan tatapan sarkastik ku, lagipula aku tidak ingin bicara apapun.

***

Plakk!!!

Satu tamparan keras mendarat di pipi Reece setelah seorang pria yang baru saja datang tiba-tiba menampar reece dengan keras.

Alex, cowok itu tampak sangat marah sambil mencengkram krah baju Reece.

"Singkirkan tanganmu, atau akan kupatahkan lenganmu!" Teriak Reece yang langsung emosi.

Reece meninjau wajah Alex hingga membuat cengkraman nya terlepas.

"Apa maksudmu?!" Tanya Reece langsung terlihat emosi.

Alex tang terjatuh karena pukulan keras Reece bangkit, lalu berdiri menatap Reece yang juga menatapnya.

"Berapa kali aku harus bilang kepada mu untuk tidak mendekati pacar orang lain?" Ujar Alex memanas.

Airysh mundur beberapa langkah, ia tidak tahu harus berbuat apa sekarang.

Reece tampak tersenyum miring tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Kita sudah membahas hal ini sebelumnya," ujar Reece.

"Kamu mendapatkan mobil, lagipula aku tidak sengaja melakukan itu," tambah Reece lagi.

Alex yang mendengar itu langsung geram, pria itu langsung melempar pukulan keras ke rahang Reece.

Tidak sampai disitu, perkelahian sengit pun terjadi.

Semua orang menatap mereka, Beberapa teman-teman Reece dan Alex juga berhamburan melerai mereka berdua, namun Reece dan Alex sama sekali tidak peduli.

"Reece berhenti!" Teriak Airysh yang Bingung harus melakukan apa untuk menghentikan perkelahian mereka.

Reece sempat menatap Airysh yang berteriak, namun setelah itu ia kembali melancarkan pukulannya.

"Alex!!" Lily berteriak sangat keras.

Gadis itu menangis, tampak terlihat dari matanya yang memerah.

Mendengar teriakan Lily, Reece dan Alex berhenti.

Lily langsung menghampiri Alex.

Lagi-lagi suara tamparan terdengar, Lily baru saja menampar Alex.

"Kita putus Sekarang!" Ujar Lily.

Gadis itu mengatakan Kalimat itu dengan nada yang bergetar.

Alex tidak tampak terkejut, pria sedingin Alex memang tidak mempan dengan kalimat seperti itu, yang terlihat di mata Alex adalah api Amarah dan kecemburuan.

"Kamu tidak hanya menghancurkan hatiku, tapi kamu juga menghancurkan hari ulang tahun ku yang seharusnya menjadi menyenangkan," lirih Lily.

Airysh mengerti apa yang gadis itu rasakan, Airysh juga merasa bahwa ini adalah salahnya Karena telah membiarkan hal itu terjadi.

"Tidak ada seorang pria pun yang bisa membiarkan kekasihnya di ambil pria lain." Ujar Alex dengan penuh penekanan.

Reece yang mendengarkan itu seolah tutup telinga tidak peduli apapun.

"Reece, tolong minta maaf pada Alex," ujar Airysh memberanikan diri.

Reece memicingkan matanya.

"Hal gila apalagi itu," ujar Reece setengah berbisik.

"Jika kamu melakukannya maka keadaan akan menjadi lebih baik," jelas Airysh.

"Lagipula kamu yang salah," tambah Airysh.

Semua orang menatap mereka berempat, beberapa orang mengira bahwa Airysh yang salah karena telah diam saja tanpa menanggapi masalah Reece dan Lily yang telah tersebar di kampus.

Namun, beberapa juga menyalahkan Reece karena pria itu juga sudah terkenal karena Playboy tingkat dewa nya.

Orang-orang mengira jika Airysh hanya di manfaatkan oleh Reece, dan Airysh terlalu tergila-gila dengan Reece sehingga ia tidak ingin putus dengan Reece meskipun tahu Reece sangat playboy.

Meskipun Airysh sudah mendengar gosip itu, namun Airysh memutuskan untuk tidak terlalu peduli.

"Aku tetap tidak ingin minta maaf," balas Reece menyebalkan.

Airysh menatap Lily yang tengah menangis disampingnya.

Namun Alex tidak melakukan apapun selain diam.

Alex menatap Reece yang masih bersikeras.

Mereka sama-sama keras kepala, bahkan tidak ada yang mengalah sedikit pun.

"Bisakah kamu pergi dari sini?" Ujar Lily kepada Alex yang langsung mengalihkan tatapannya ke arah gadis itu.

"Apakah kamu membela dia?!" Tunjuk Alex marah.

"Alex sudahlah, aku tidak ingin bertengkar lagi denganmu," ujar lily.

"Kamu bersikap seperti ini kepadaku tapi kamu tidak melakukan apapun kepadanya!" Bentak Alex.

Melihat hal itu, Airysh tidak ingin diam saja, Alex terus menerus membentak Lily, dia bahkan mengacaukan semuanya.

"Alex cukup, mengapa kamu masih kurang puas dengan kekesalanmu, kamu sudah mengacaukan pesta ulangtahun Lily, jika kamu masih memiliki perasaan, setidaknya bersikaplah sedikit lebih mengerti, kamu bahkan tidak punya hak untuk membentak Lily seperti itu," ujar Airysh yang tidak tahan mendengar perlakuan Alex kepada sahabatnya.

Alex tersenyum miring, "kamu selalu ikut campur," desisnya.

"Aku mengerti kenapa gadis seperti mu di selingkuhi oleh pacar yang kamu cintai ini," Ujar Alex sambil mengarahkan tatapannya ke arah Reece.

Mendengar itu Reece langsung mengepalkan tangannya.

Reece kembali meninju rahang Alex.

"Reece tenang.." ujar Airysh.

Reece bahkan menghiraukannya, hingga Airysh terpaksa menarik tangan Reece saat akan memukul Alex lagi yang sudah terkapar.

Reece menyingkirkan tangan Airysh darinya hingga tanpa sadar mendorong Airysh kebelakang dengan kuat.

Byurr!!

Airysh langsung terdorong ke dalam kolam renang.

Reece yang terkejut langsung menghentikan pukulannya.

"Airysh!" Teriak Lily terkejut.

Bab terkait

  • my asshole boyfriend   8. I don't care

    13 tahun lalu... "Airysh!" Suara Hendri, Ayah Airysh terdengar keras, namun Airysh sama sekali tidak bisa menjawab panggilan Ayahnya. 'Ayah aku disini...' batinnya lemah. Airysh begitu lemas, tubuhnya tidak mampu bergerak lagi, ia merasa pasrah. Sesak dan dingin... Air danau dimalam hari, membuatnya tenggelam. Gadis kecil berusia sepuluh tahun itu tidak bisa melakukan apapun setelah ia mencoba berkali-kali melambaikan tangan. Namun di detik-detik selanjutnya, saat Airysh merasa sudah tahan lagi, ia melihat seseorang melompat kedalam air. Seorang anak laki-laki remaja berenang ke arahnya lalu menarik Airysh. Anak laki-laki yang berusia sekitar lima belas tahun tersebut memeluk tubuh gadis kecil yang sudah memejamkan matanya. Ia membawa Airysh naik dengan cepat. "Hey, bangun..." Anak laki-laki itu berusaha memanggil nya. Namun Airysh sudah tidak bisa memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • my asshole boyfriend   9. Pertengkaran 1

    "Hasil jepretan yang sempurna, pose menatap sang dewa matahari, dengan menyipitkan matanya yang besar." Emilly tertawa sambil menyodorkan kamera digitalnya kepada Jessica dan Camilla. Airysh tampak bingung dengan teman-temannya pagi ini, terlebih Camilla terlihat senyum-senyum sejak bertemu dengannya. "Ada apa ?" Tanya Airysh tidak mengerti. Airysh lalu berjalan mendekati mereka, "kenapa kalian memotret ku," ujar Airysh yang melihat hasil jepretan Emilly yang baginya terlihat sangat buruk. "Selamat untuk hari ini, atau tadi malam," ujar Emilly seperti mengingat ingat namun terlihat tersenyum nakal kepadanya. "Selamat untuk apa?" Tanya Airysh bingung. Jessica dan Emilly malah menahan senyumnya, sedangkan Camilla tidak memberitahunya sama sekali. "Dimana ponselmu sekarang?" Tanya Camilla tanpa menjawab pertanyaan Airysh terlebih dahulu. "Aku tidak tahu, mungkin terjatuh di kolam renang Lily atau hilang," "It

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • my asshole boyfriend   10. Kenapa dia ada disini?

    Airysh menatap retakan di ponselnya, kemarahannya semakin menjadi-jadi ketika ia ingat Reece yang membawanya, ia berpikir Reece telah melampiaskan kekesalannya pada ponselnya. "sial, sial, sial!" umpat Airysh pelan. Entah bagaimana ia menjadi sangat bodoh dalam beberapa bulan terakhir ini, pertama Airysh berpikir dengan menjadi pacar Reece selama setahun akan mengalihkan perasaannya dari Felix, kedua ia menuruti semua yang di katakan Reece bahkan ia juga terlibat dalam keluarga Reece yang sangat rumit, lalu yang terakhir Reece benar-benar mengacaukan hati sahabatnya. lalu ditambah lagi sekarang, ponselnya retak dan terlihat berantakan. "Mengapa Reece juga menghancurkan mu?" tanya Airysh kesal pada ponselnya. Airysh menatap jam tangannya kemudian ia teringat sesuatu. Airysh ingat hari ini adalah pertemuan pertamanya dengan seorang pria. Pria yang selalu bicara dengannya setiap hari karena kode undian toko buku lov

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • my asshole boyfriend   11. Hanya kamu yang aku mau

    Setelah 2 jam berlalu, Airysh menjadi sangat gelisah, tidak ada siapapun di hadapannya membuat Airysh merasa tidak nyaman.Tapi entah mengapa melihat Reece yang terlihat menikmati acara ini membuat Airysh kesal, ia mungkin merasa iri dengan Reece, terlebih ketika melihat Reece banyak bicara dengan gadis di hadapannya.jangan bilang aku cemburu.Airysh tersenyum getir sambil menepiskan batinnya, mana mungkin dia merasa cemburu sedangkan ia sangat kesal dengan Reece.Airysh bahkan sangat yakin jika ia tidak memiliki rasa ketertarikan dengan Reece, apalagi jatuh cinta, itu sungguh tidak mungkin.Namun Airysh sangat penasaran untuk saat ini, Reece sama sekali tidak melihatnya, Airysh tidak tahu apakah Reece pura-pura tidak melihatnya atau ia benar-benar tidak melihatnya sekarang.Tapi dari pada memikirkan pria itu lagi, Airysh lebih baik menelepon Camilla untuk menjemputnya Sekarang, lagipula tidak ada yang ia harapkan lagi, acaranya mungkin akan seg

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • my asshole boyfriend   12. Kalung Reece

    Reece merasakan jantungnya berdegup dengan kencang, ini perasaan paling langka yang pernah ia alami.Selain ia tidak benar-benar memiliki seseorang untuk dicintai, ia juga tidak pernah memiliki perasaan khusus kepada gadis manapun.Tapi apa yang ia rasakan sekarang?Reece bahkan bingung kenapa ia merasa sangat senang dan bersemangat pagi ini, di tambah perasaan bergejolak akibat perbuatannya semalam membuatnya nyaris tidak tidur hanya karena menggendong Airysh di pelukannya."Apa ini hanya karena Airysh?" pikirnya sendiri.Reece tidak benar-benar merasa seperti itu karena Airysh dan dirinya tidak memiliki hubungan yang jelas, mereka bahkan terlihat sangat kaku satu sama lain."Lagipula mengapa aku harus memikirkan gadis kaku dan aneh seperti dirinya,""Dia tidak terlihat seperti tipe ku sama sekali," Gumam Reece pelan sambil menikmati kejadian semalam lalu tersenyum sendiri."Sial! ada apa denganku!" umpat nya pada diriny

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • my asshole boyfriend   13. Banyak hal yang tidak kau ketahui

    13 tahun lalu.. "Tolong ambil ini dan selamatkan nona Airysh," Ujar bibi Kalina yang masih Airysh dengar. Samar-samar Airysh melihat bibinya memberikan kalung dengan tali hitam berinisial R kepada anak laki-laki yang baru saja membawanya ke daratan. "Bibi, kumohon bertahanlah sebentar, aku sedang memanggil bantuan," Ujar anak lelaki itu sedikit Panik. Bibi Kalina terbatuk, kemudian dengan lemah perempuan paruh baya tersebut menggeleng, "Tolong, berikan kepada nona..." ucapan bibi Kalina terputus, belum selesai ia mengucapkan kalimat terakhirnya namun bibi Kalina sudah tiada. Menyisakan keheningan dan kepanikan anak lelaki yang menyaksikan semua kejadian di malam itu. *** "Jika Reece tidak datang di acara nanti malam, maka aku akan menyeretnya kemari untuk berlutut di hadapanku," Ujar William dengan urat wajah yang sangat marah. "Ayah tenanglah kami semua sedang makan disini," ujar Olivia berusaha mencairkan keadaan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • my asshole boyfriend   14. Mulai hari ini kau milikku

    Selena menatap putranya dan Airysh secara bergantian membuat Airysh menjadi salah tingkah.Selena melihat kecanggungan mereka hingga membuatnya tersenyum."Reece pakai bajumu," Ujar Selena setelah melihat Reece telanjang dada.Airysh masih sedikit canggung, ia takut Selena akan berpikiran yang aneh-aneh tentang Reece.Reece tampak menggaruk kepalanya, kemudian ia memakai kembali kemeja yang ia pakai."Mommy sudah menyiapkan semuanya untuk kalian, ayo keluar," ujar Selena sambil mengajak mereka berjalan keluar kamar Reece.Dibawah sana sudah terdapat Fashion Stylist yang tengah mempersiapkan peralatan mereka."Mommy akan membantumu memilihkan gaun yang sangat cantik seperti mu," ujar Selena sambil menarik tangannya lembut.Reece yang tak asing dengan pemandangan ini langsung berjalan dengan santai untuk di make over, namun Airysh justru bengong sambil melihat sekeliling."Mari nona, anda terlihat sangat cantik," ujar fash

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • my asshole boyfriend   15. Apa kau gila?

    Ratusan pasang mata menatap mereka dengan tatapan yang beraneka macam, seolah-olah tidak ada yang lebih menarik untuk dilihat selain mereka berdua.Reece mengeratkan genggaman tangannya pada Airysh, seperti yang Reece lakukanlah jika ia merasa Airysh sedang gugup, pria itu seolah-olah menyakinkan kepada Airysh bahwa semuanya akan baik-baik saja.Mereka berdua berjalan melewati orang-orang yang masih menatap mereka."Sepertinya aku terlihat aneh," Ujar Airysh Karena ia merasa berbeda ras dari mereka, dan tentu saja itu terlihat dari warna kulitnya."Tidak, kamu cantik," Ujar Reece sambil tersenyum kepadanya, membuat Airysh juga tersenyum karenanya.'Ya Tuhan..' sadarnya dalam hati.Reece membawa Airysh ke ruangan yang jauh dari kakeknya berada, ia yakin kakeknya tidak akan sempat mencarinya di antara ratusan orang yang datang."Sebenarnya pesta apa ini?" Tanya Airysh yang belum mengerti.Reece menarik kursi, mempersilahkan gadis

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • my asshole boyfriend   30. kau pacarku sungguhan

    "Semua ini?" Airysh mengerjap tidak percaya ketika Reece membukakan sebuah lemari lalu menunjukkan banyaknya pakaian wanita disana."Ya, kau harus memakainya," ucap Reece sambil mengambil satu mantel dari dalamnya."Tapi ini yang paling penting, kupastikan kamu tidak akan kedinginan lagi," ujar Reece kemudian.Airysh menatap Reece yang menyodorkan mantel tebal kepadanya."Jangan bilang banyak gadis yang tidur bersamamu dan kamu membeli pakaian ini untuk mereka yang menginap," tuduh Airysh yang tak yakin jika Reece membelikan semua itu untuknya.Reece menaikkan alisnya, mendengar Airysh mengatakan itu membuatnya naik darah."Hei... nona merylia, apa kau pikir aku murahan?""Apa kamu berpikir aku terbiasa tidur dengan para gadis??" tanya Reece dengan nada tinggi meskipun ekspresinya tidak ada kemarahan sedikitpun."Em, bukan itu maksutku," Airysh jadi merasa bersalah dan canggung, ia sungguh tidak berniat untuk menuduh Reece dengan jahatnya."Tuan A

  • my asshole boyfriend   29. melindungi orang yang kau sayangi

    Mata gadis itu terpejam, suhu tubuhnya sangat panas saat Reece menyentuh dahi gadis itu dan bibirnya bahkan terlihat membiru.Reece menatap gadis itu cemas, ia mengompres dahi gadis itu dan menyelimutinya dengan selimut tebal, penghangat ruangan juga telah bekerja dengan baik sehingga Reece berharap Airysh akan cepat tersadar."Seharusnya aku datang lebih cepat," Ucap reece menyalahkan dirinya sendiri.Reece tahu Airysh tidak bisa berlama-lama diluar saat musim dingin, Reece tahu jika Airysh tidak pernah bisa meminum es, ia tahu Airysh tidak bisa berenang dan trauma dengan segala sesuatu yang dingin, Reece tahu semua itu tanpa Airysh memberitahunya lebih dulu.Diam-diam ia juga mengikuti Airysh, mengamati gadis itu dari jauh, melihat cara gadis itu tersenyum dan tertawa.Tapi Reece tidak pernah melihat gadis itu menangis dihadapannya kecuali saat membela Lily.Airysh selalu ingin melindungi orang-orang yang dekat dengannya.Reece mengatupkan rahangnya, ia

  • my asshole boyfriend   28. menelusuri masa lalu

    Gadis dengan setelan mantel tebal itu dengan langkah tergesa memasuki sebuah rumah yang tengah ramai dengan suara anak-anak, baru saja ia membuka pintu suara riuh dengan sapaan dan kebahagiaan terucap dari mereka.Gadis itu sedikit membungkukkan tubuhnya untuk ikut menyapa mereka, dan juga sedikit senyuman yang membuat anak-anak itu melihat kebahagiaan nya."Apakah kau akan membacakan cerita untuk kami hari ini?" tanya salah satu dari mereka.gadis yang tak lain adalah Airysh itu tampak menggeleng pelan, ia menunjukkan ekspresi menyesalnya."Anak-anak maaf ya, kali ini ada yang harus aku selesaikan, em tapi, aku janji hari Minggu saat aku kesini, aku akan membawa kue cokelat dan buku cerita," ujar Airysh menyesal.Anak-anak tampak mengangguk, meskipun terlihat kecewa namun anak-anak itu tampak kembali semangat ketika Airysh mengatakan akan membawa kue dan buku cerita.Airysh tersenyum, lalu meneruskan langkah ke dalam untuk mencari seseorang.Gadis itu me

  • my asshole boyfriend   27. Bayangan masa lalu

    Tiga belas tahun lalu...Ruangan dengan bau obat-obatan itu langsung tercium ketika seorang gadis kecil baru saja membuka matanya, Ia terlihat bingung sambil mengedarkan pandangannya ke segala macam penjuru yang bisa di jangkau oleh penglihatannya.Perlahan ia ingin bangkit dari tempat ia berbaring, namun seorang lelaki dengan cepat menghampirinya, wajahnya terlihat panik."Airysh kau sudah sadar," Kalimat itu yang pertama kali di ucapkan oleh lelaki itu.gadis kecil itu tidak menjawab, namun orang-orang dengan seragam putih dengan langkah cepat menghampiri nya sebelum ia mampu mengucapkan sebuah kalimat.Mereka memeriksa keadaannya, lalu berjalan menuju lelaki yang tak lain adalah ayah gadis itu, yang saat ini juga terdapat satu perempuan disampingnya."Syukurlah Airysh Sudah sadar, namun ia mengalami amnesia, ini sedikit lebih parah namun ingatannya bisa kembali meskipun membutuhkan banyak waktu," seseorang dengan pakaian putih itu dengan samar-samar mengat

  • my asshole boyfriend   26. Sedikit harapan dari Bella

    "Jika kamu menghalangi rencanaku, maka aku tidak segan-segan untuk menghabisi nyawamu," Seorang perempuan cantik berusia tiga puluhan itu menempelkan sebuah pisau di leher seorang wanita tua yang tampak pucat pasi.Ucapan yang terdengar seperti ancaman itu mempu membuat seorang wanita tua tidak berkutik sedikit pun.Tanpa mereka sadari seorang gadis kecil berusia sembilan tahun mendengar apa yang di ucapkan oleh wanita itu.Mata bulatnya menatap seorang wanita yang masih meletakkan pisau di leher wanita tua itu."Aunty, mengapa kau meletakkan pisau dileher bibi?" ***Airysh terbangun, tiba-tiba ia merasa pusing, apa yang baru saja ia alami adalah mimpi, ia bahkan tidak melihat mimpinya dengan jelas.Gadis itu perlahan bangkit dari tempat tidurnya, lalu mengambil segelas air putih yang tersedia di dalam kamarnya.Ia bahkan tidak mengerti mengapa kepalanya tiba-tiba terasa pusing.sambil memijit pelan kepalanya, Airysh kembali memikirkan mimpinya y

  • my asshole boyfriend   25. Jangan bersikap seolah-olah aku milikmu

    Satu tahun lalu.."lihat!! ini sangat romantis," teriak Emilly heboh ketika mendapati salah satu lukisan yang terpajang disana.Airysh menoleh, menatap Emilly yang kemudian mengambil ponselnya untuk memotret karya lukisan tersebut."Ini tidak boleh di foto," peringat Camilla yang juga ada disana."Apa? dimana peraturannya?" gerutu Emilly yang pada akhirnya kembali meletakkan ponsel kedalam tasnya.Airysh mendekati lukisan tersebut, matanya menyapu seluruh detail yang ada didalamnya."Wahh, ini sangat menakjubkan," pujinya kemudian."Sayang sekali aku tidak bisa mengambil foto, tapi aku akan ambil diam-diam," ujar Emilly dengan sangat percaya diri.Camilla mendesis, "Kau akan mendapatkan Masalah," peringatnya lagi.Emilly mendegus kesal, "Oke tidak jadi," ucapnya putus asa.Airysh masih mengagumi lukisan tersebut, "Ini lebih cocok dinamai Romeo dan Juliet," ucap Airysh asal-asalan memberi nama lukisan tersebut."Tapi mereka tidak melak

  • my asshole boyfriend   24. Apa yang kau rasakan?

    Aroma lembut coffe latte menyapa nya, Airysh sudah tentu tidak asing dengan aroma ini ketika seorang pelayan cafe meletakkan dua cangkir coffe latte.Aroma yang membangkitkan suasana yang manis dan elegan.Reece dengan mata birunya yang indah menatap nya tanpa henti, seperti hanya gadis itu yang menariknya bagaikan Medan magnet hingga ia bahkan kesulitan untuk mengalihkan pandangannya."Kenapa kau suka kopi?" Pertanyaan itu muncul begitu saja ketika pelayan itu sudah pergi.Airysh yang baru saja tampak menenangkan hatinya berdehem dengan pelan."Aku suka rasanya yang menurutku tidak monoton. ada rasa manis, gurih dan ada sedikit rasa pahit," jawab Airysh yang langsung terdengar akrab ditelinga nya, ia pernah mendengar Airysh mengatakan itu kepada temannya."Kau seperti ingin mengatakan tentang filosofinya," Ujar Reece kembali memancingnya bicara lebih banyak lagi.Airysh tersenyum tipis, gadis itu menatap kopi di cangkirnya, coffe lat

  • my asshole boyfriend   23. Kau bisa bergantung padaku

    Semakin malam keadaan menjadi semakin ramai, bahkan beberapa game juga dimainkan, sorakan dan teriakan juga terdengar memenuhi ruangan, Airysh merasa sangat tidak nyaman dengan suasana seperti ini, aroma alkohol juga membuatnya menjadi pusing dan mual.Airysh tahu jika tempat seperti ini tidak cocok dengannya, ini benar-benar salahnya telah mau pergi ke tempat seperti ini.Airysh ingin pulang, namun ia harus bilang kepada Emilly yang telah membawanya kemari, ia akan pulang sendiri.Namun gadis itu masih terlihat sibuk dengan beberapa orang disana."Kau ingin pulang?" Tanya Reece yang tiba-tiba kembali entah darimana.Airysh mengangguk sambil mengambil tasnya dari atas meja."Aku akan pulang denganmu," Ujar Reece lalu menyeimbangi langkah Airysh yang akan menghampiri Emilly."Hey, kami akan pulang!" teriak Reece pada Emilly dan gerombolannya disana.Airysh langsung menoleh mendengar kalimat itu dari Reece.Emilly yang men

  • my asshole boyfriend   22. Aturan minum

    Ini bukan pertama kalinya, Airysh juga sudah beberapa kali pergi ke tempat ini, ya, ia akhirnya datang ke pesta minum ini, acara yang sebenarnya di khususkan untuk mahasiswa baru yang bergabung dalam organisasi ini, hampir semuanya adalah anak populer di kampus, dan sisanya adalah anak aktifis kampus.Sulit bagi Airysh untuk menyesuaikan diri dengan mereka, ia hanya duduk di samping Emilly yang sering berlalu lalang mencari beberapa anggota mereka, sedangkan Airysh hanya duduk diam sambil mengamati keadaan sekitarnya.Airysh bahkan tidak tahu kenapa ia dengan mudahnya mau di ajak oleh Emilly,'ini sungguh bukan tentang Reece' tepis Airysh dalam hatinya.Lily yang cantik tampak memasuki bar, gadis itu dengan pakaian tebalnya yang berwarna cokelat terlihat sangat cantik, dan bukan pemandangan yang asing lagi jika semua pasang mata memandang kearahnya, tak terkecuali Airysh.Gadis itu sedikit tersenyum lalu menghampiri Airysh setelah gadis

DMCA.com Protection Status