Share

5. Lukisan ibu

Penulis: Shin Alifce
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-16 00:46:53

Airysh POV 

Aku terkejut ketika Reece tiba-tiba mentransfer uang yang sangat banyak kepadaku, aku bahkan sempat meneleponnya tadi karena sangat penasaran dengan apa yang ingin ia lakukan kepadaku menggunakan hal seperti itu.

Tapi sampai sekarang Reece belum mengangkat teleponku.

Hingga beberapa saat setelah itu Reece yang menelepon ku.

"Yes, baby," ujar Reece dari seberang saat ia meneleponku.

"Aku lupa membawa ponsel, jadi aku melewatkan panggilan mu," Lanjutnya.

"Kenapa kamu mentransfer uang sebanyak ini kepadaku?" Tanyaku tidak sabaran.

"Aku mentransfer mu karena aku mengatakan akan membayarmu waktu itu," jawab Reece ringan.

Aku mendegus, padahal aku sudah memperingatkannya. Lagipula kalimat itu tidak cocok dengan ku, aku sama sekali bukan wanita bayaran.

"Aku bilang itu tidak perlu," ujar ku kepada Reece.

"Apa salahnya memberikan uang kepada pacar sendiri?, Aku bahkan belum pernah memberimu hadiah sama sekali," ujar Reece membuatku frustasi.

"Kita seperti pacar pura-pura, tapi bukan berarti kamu bisa membayar ku," Ujarku.

"Tidak, aku tidak membayarmu, aku hanya memberi uang sebagai pacar, itu saja, jangan salah paham mengartikan itu," ucap Reece ringan.

Aku menghela nafas, lagipula Reece juga tetap tidak akan mengambilnya kembali.

"Baiklah, tapi ini yang terakhir kalinya, aku tidak ingin kamu mengirim apapun," Ujarku tegas, aku tidak ingin Reece menilaiku seperti gadis yang sangat mencintai uang seperti gadis-gadis Reece pada umumnya.

Aku pasti berbeda dari mereka.

"Hmmm, baiklah baby," ujar Reece.

Aku langsung mematikan telepon ketika Reece selesai mengatakan itu.

Saat aku melihat nominal yang di transfer Reece, aku tidak tahu harus melakukan apa dengan uang itu, namun saat kupikir lagi memiliki uang banyak tidak sulit untuk menghabiskannya, aku tahu apa yang harus kulakukan dengan uang ini.

Kalau seperti ini, aku lebih baik dengan senang hati menerima uang dari Reece. 

Setelah aku menyelesaikan urusanku dari mesin ATM, aku memutuskan untuk mampir di sebuah cafe untuk memesan segelas kopi.

Entah mengapa aku sangat menyukai kopi, aku menikmati setiap perpaduan antara pahit dan manis, bukan hanya soal rasa, namun setiap meminum secangkir kopi aku menjadi teringat perkataan orang-orang tentang kopi, Kehidupan ini seperti menyeruput kopi, pahit, namun ada manisnya jika ditambahkan dengan gula, sama seperti kehidupan yang perlu ada pemanisnya agar tidak terus-menerus merasakan pahit.

Aku menyukai kalimat yang kudengar entah dari mana itu, terkadang aku merasa menjalani kehidupan yang pahit, aku tidak memiliki keluarga seperti yang teman-teman ku miliki, aku merasa sendiri, namun dengan adanya para sahabat ku aku bisa merasakan bagaimana kehangatan keluarga dan kasih sayang.

Aku juga pernah sangat ingin memiliki seorang adik, agar setidaknya ada yang bisa bergantung padaku, aku ingin ada seseorang yang bisa memanggil ku kakak setiap hari, menangis untuk membuat suasana menjadi ramai, atau menganggu ku saat aku ada dirumah.

Tapi, aku tetap tidak memilikinya, aku selalu sendirian, bagiku rumah adalah penjara, tidak ada yang bisa kulakukan disana, aku lebih memilih menyebutnya sebagai penjara dari pada rumah tempat untuk kenyamanan, karena dirumah aku tidak bisa melakukan apa yang kusukai.

Aku hanya bisa belajar dan terus belajar, selebihnya aku hanya tidur.

Entahlah, rasanya aku tidak ingin memikirkan itu lagi.

Aku menyeruput kopi yang telah ku pesan sambil melihat ke luar jendela berharap para sahabat ku cepat datang.

Kami berjanji untuk bertemu di sini.

Aku datang lebih awal karena aku baru saja kembali dari panti asuhan lalu langsung ke tempat ini tanpa kembali lagi ke kampus, lagipula jam kuliahku sudah selesai hari ini.

Aku masih menatap ke luar jendela, aku melihat Reece.

Dia sedang berjalan bersama dengan seorang gadis, aku tidak tahu siapa, kupikir aku tidak pernah melihatnya di kampus. Lagipula Reece sering mendapatkan gadis dari luar kampus, mungkin model atau apapun. Tapi entahlah, aku tidak harus mengurusi Reece seperti ini, namun jika teman-teman Reece melihat nya, aku yakin mobil Reece akan habis dalam beberapa hari karena perjanjian bodoh mereka.

Terkadang aku merasa hubungan ku dengan Reece sangat aneh, kami tidak terlihat seperti orang-orang yang yang sedang berkencan.

Aku dan Reece hanya bersama di saat-saat tertentu.

Namun terkadang kami juga menghabiskan waktu bersama di kampus, entah itu untuk makan siang atau apapun, hal itu terjadi agar orang melihat kami benar-benar berpacaran, lagipula aku sangat senang jika Felix mendengar hal ini.

Jadi, Kami bisa saling menguntungkan, meskipun kupikir Reece lebih diuntungkan karena ibunya menyukaiku.

Aku melihat para sahabat ku datang, aku langsung melambaikan tangan agar mereka bisa melihat ku.

***

'Wow' batin Airysh takjub.

Airysh dan teman-teman nya pergi ke toko alat musik untuk mengantarkan Lily, gadis cantik itu akan tampil di acara ulang tahunnya sendiri yang ke 22 dengan memainkan gitar.

Lily selain cantik juga sangat berbakat, dia juga menguasai berbagai jenis alat musik, seperti piano, gitar, biola dan masih banyak lagi.

Terkadang itu membuat Airysh merasa iri, pasalnya ia juga sangat menyukai musik, ia sangat suka mendengarkan musik, bernyanyi, dan berharap bisa memainkan alat musik.

Namun ayah Airysh melarangnya, bahkan ayah Airysh mengatakan ia membuang-buang waktu saat ketahuan mendengarkan musik di kamarnya, sejak saat itu ayahnya membuang semua barang-barang Airysh yang berhubungan dengan musik seperti music box dan poster penyanyi-penyanyi idolanya.

Maka dari itu Airysh merasa bahwa Lily sangat beruntung.

"Aku hanya akan membeli gitar baru," ujar Lily setelah melihat-lihat deretan gitar dengan berbagai macam jenis.

"Ambil ini dan cepat bayar," ujar Jessica merasa tidak sabar karena bosan.

Gadis itu menunjuk satu gitar hitam dihadapan nya agar Lily cepat mengambil lalu membayarnya.

Lily menggeleng " bukan yang seperti itu," ujarnya kemudian.

"Mereka terlihat sama saja, kamu sangat aneh," decak Jessica.

Lain halnya dengan Emily dan Camilla yang sibuk bermain ponsel masing-masing, Jessica dan Airysh justru bingung mencari gitar seperti yang di harapkan Lily.

"Aku menyerah, aku akan duduk saja," 

"Kamu bantu dia cari, tapi jangan lama-lama," ujar Jessica kepada Airysh dan juga Lily.

"Aku tidak mengerti apa yang kamu cari," ujar Airysh.

"Aku akan mencarinya sendiri, kamu bisa duduk dulu," ujar Lily yang mengamati satu persatu gitar di hadapannya.

"Baiklah," 

Airysh memutuskan untuk melihat-lihat toko alat musik ini, ia sangat suka melihat semua alat musik disini, meskipun ia tidak akan membeli nya, namun Airysh tetap ingin melihat-lihat.

Tanpa sengaja Airysh lagi-lagi melihat Reece disana, namun dia hanya sendirian tanpa gadis di sebelahnya.

'Apa yang Reece lakukan disini?' pikir Airysh penasaran.

Reece juga tampak melihat-lihat, pria itu tidak mengetahui keberadaan Airysh disana yang diam-diam tengah mengamatinya.

Reece mengambil sebuah gitar listrik, pria itu mencoba memetik senarnya pelan, lalu setelah beberapa saat mengembalikan ketempat nya yang semula.

Itu membuat Airysh bingung, ia tidak pernah melihat Reece bermain alat musik apapun, ia juga tidak tahu apakah Reece menyukai musik atau tidak, yang jelas Reece biasanya bersikap seolah-olah dia tidak menyukai apapun.

"Aku akan mengambil yang ini," ujar Lily memperlihatkan sebuah gitar kepada mereka.

Jessica mengacungkan jempolnya, kemudian Emily mengangguk.

"Aku tidak sabar untuk pergi ke bioskop, ayolah," decak Camilla kesal.

"Baiklah, tunggu sebentar aku akan membayar ini, nanti aku akan membayar tiketnya juga," ujar Lily terlihat senang, Karena ia akan berulang tahun besok, dan ia terlihat tidak sabar, namun entahlah dengan Alex, pacarnya mungkin masih marah dengannya.

"Terimakasih Lily yang baik hati, itu kuanggap sebagai upah menemani mu," ujar Jessica yang terlihat sudah sangat bosan.

Lily tampak tertawa pelan.

"Heyy, Reece!" Teriak Jessica tiba-tiba.

Airysh yang mendengar itu juga terkejut, Reece tampak membalikkan badan lalu menatap kelima gadis itu termasuk Airysh.

"Apa yang kamu lakukan disini?" 

"Apa kamu membuntuti pacarmu?" Ujar Jessica keras, membuat Airysh menyenggol lengannya.

"Aku hanya kebetulan lewat, aku tidak tahu kamu juga ada disini," ujar Reece yang mengalihkan tatapannya ke Airysh.

"Baiklah, tapi Reece.. Airysh mengajak mu untuk pergi ke bioskop bersama kami," ujar Jessica berbohong, Airysh tidak tahu mengapa Jessica sering seperti itu.

"Aku tidak bilang seperti itu," ujar Airysh pelan, yang kemudian di beri isyarat oleh Jessica untuk diam.

"Tidak, kalian saja yang pergi," ujar Reece yang kemudian pergi.

Jessica mengangkat bahu, rencananya kali ini tidak berhasil untuk menggoda Airysh dengan Reece.

"Ada apa dengan pria itu, dia tidak biasanya bersikap seperti itu," ujar Jessica.

"Lagipula aku tidak bilang seperti itu, itu memalukan," kata Airysh.

"Kamu biasa membuat kami malu, mengapa itu menjadi memalukan untukmu?" Ujar Jessica memelototi Airysh.

"Sudahlah, ayo kita pergi," ujar emilly melerai mereka berdua.

'aku merasa ada yang aneh dengan Reece, dia terlihat sangat berbeda, Bahkan tatapan Reece menunjukkan kesedihan,'

'Apa yang terjadi?'

***

"Aku pulang terlambat," ujar Airysh kepada Camilla yang mengantarkan Airysh sampai depan gerbang.

"Aku menjadi tidak tenang, apakah ayahmu sudah pulang?" Ujar Camilla khawatir Airysh akan di marahi oleh ayahnya.

"Aku tidak melihat mobil ayahku, kupikir ayah belum pulang," ujar Airysh sedikit bernafas lega, begitu halnya dengan Camilla.

"Jika ayahmu ternyata sudah pulang, kamu lebih baik kembali kesini, lebih baik kita kabur bersama," ucap Camilla bodoh, ia tidak bisa berpikir jernih karena takut Airysh akan di pukul.

"Itu gila," ungkap Airysh.

Sambil mengintip dari celah-celah pintu gerbangnya.

"Kupikir aman," ujar Airysh sambil menunjukkan ibu jarinya ke Camilla.

"Syukurlah, cepat kamu masuk, aku akan melihat mu dari sini," ujar Camilla yang masih berada di mobilnya.

"Tidak perlu, kamu bisa pulang, cepat pulang sekarang, aku akan baik-baik saja, nantu aku akan mengirim pesan saat sampai di kamar," ucap Airysh yakin.

Camilla kemudian mengangguk, "baiklah, langsung telepon aku jika sesuatu terjadi," ujar Camilla kemudian melambaikan tangan sebelum menjalankan mobilnya kembali.

Airysh lalu mulai berjalan ke dalam, ia benar bahwa mobil ayahnya tidak berada di rumah, ia berpikir jika ayahnya belum pulang, Airysh memasuki kamarnya perlahan, ia ingin menghembuskan nafas lega, namun suara orang berdehem membuat Airysh terkejut, saat Airysh akan menutup pintu kamarnya, ayahnya tiba-tiba sudah berdiri dihadapannya.

"Darimana saja kamu?" Tanya Rio, ayah Airysh yang saat ini tengah berdiri di hadapan gadis itu.

"Aku habis dari mall sama teman-teman," ujar Airysh berusaha untuk tenang.

"Kamu tahu ini jam berapa?"

"Kamu tahu saat ini harus melakukan apa?" Ujar Rio sambil menatap Airysh dengan tatapan kesal.

Airysh menundukkan kepalanya melihat Rio yang sepertinya akan marah besar kepadanya.

"Semakin hari kamu semakin melanggar ayah, kamu melawan apa yang ayah katakan," ujar Rio.

"Apa yang kamu lakukan di luar sana?!" Tanya Rio menaikan nada bicaranya.

"Kami hanya berbelanja dan menonton film," ujar Airysh jujur, lagipula ayahnya akan terus menginterogasi nya jika ia sampai berbohong.

"Oh, sekarang sudah berani membantah ayah," 

"Ayah, tapi aku sudah dewasa," kata Airysh mencoba menjelaskan, Airysh sadar ia bukan anak-anak lagi yang harus selalu mengikuti kemauan orang tuanya, ia juga punya pilihan dan jalan hidup sendiri yang sesuai dengan apa yang ia inginkan.

"Ya, kamu sudah dewasa, maka dari itu kamu harus menjaga kehormatan ayah, kamu harus terus belajar dan jangan pergi kemanapun jika itu bukan tugas kampus, dan jangan berteman dengan orang-orang seperti mereka, kamu hanya ayah izinkan berteman dengan Lily," ucap Rio.

Airysh tahu mengapa ayahnya hanya mengizinkan nya untuk berteman dengan Lily, alasannya hanya karena Lily adalah seorang gadis yang sangat pintar bahkan sejak SMA. Dan ayahnya mengakui itu.

Airysh menggeleng, "Ayah, aku punya teman-teman yang baik, mereka tidak seperti yang ayah pikiran, lagipula aku bisa menjaga diri dengan baik, ayah tidak perlu lagi mengatur semua yang harus aku lakukan hanya karena kemauan ayah,"  ujar Airysh.

Rio bersiap ingin menampar Airysh, namun gadis itu berlari lalu meraih dan memeluk sebuah lukisan yang berada di atas tempat tidurnya.

Rio merebutnya, lalu membanting lukisan itu dilantai.

"Jika kamu tidak menuruti ayah, kamu sama saja tidak menuruti ibumu, ayah bisa saja membakar lukisan itu untuk membuat mu menurut," Ancam Rio lalu meninggalkan Airysh dengan menutup pintu sangat keras.

Airysh sangat terluka, gadis itu menangis saat ayahnya pergi, ia berlutut mengambil lukisan yang tergeletak di lantai.

"Ibu..." Lirih Airysh sambil menangis.

Waktu itu Airysh berjanji tidak akan menangis lagi apapun yang terjadi, namun kali ini karena ayahnya terlalu tega sampai membanting lukisan peninggalan ibu Airysh satu-satunya, Airysh tidak dapat menahan diri untuk tidak menangis.

***

Lukisan ibu ...

Airysh menempatkan lukisan itu disamping tempat tidurnya, lukisan indah yang terlihat seorang wanita cantik tengah tersenyum sambil membawa bunga itu adalah ibunya.

Sejak kecil Airysh selalu membawa lukisan itu kemana-mana, lalu meletakkan lukisan itu di tempat tidurnya, ia selalu memeluk lukisan itu ketika tidur, atau memeluk lukisan itu ketika ayahnya memarahinya dulu.

Seorang pembantu yang mengurusnya sejak kecil mengatakan bahwa ibunya yang melukis dirinya sendiri. Itulah mengapa lukisan itu terasa spesial bagi Airysh.

Airysh selalu menyebut lukisan itu adalah lukisan ibu, ia dulu mencoba melukis agar bisa melukis seindah lukisan ibunya, namun ketika ayahnya mengetahui hal itu pasti ayahnya akan sangat marah.

Ketika itu terjadi Airysh harus memeluk lukisan itu agar merasakan ketenangan seperti ia memeluk ibunya sendiri, dengan begitu Airysh juga bisa tidur dengan pulas.

Dengan memeluknya Airysh kecil akan melupakan kejadian menyakitkan, ia akan kembali ceria di keesokan paginya.

***

Namun hari ini..

Airysh merasa sangat marah, ia merasa sang ayah benar benar keterlaluan telah melakukan itu kepada lukisan ibunya.

Hatinya sangat terluka, ia tidak menyangka ayahnya akan melakukan hal setega itu.

"Mulai sekarang aku tidak ingin menuruti ayah lagi," ucap Airysh sambil menghapus air matanya.

"Aku akan melakukan apapun yang aku mau," ujarnya pelan pada dirinya sendiri.

Bab terkait

  • my asshole boyfriend   6. Panti asuhan

    Airysh terbangun dengan mata yang masih sembab, gadis itu sempat mengerjapkan matanya beberapa kali karena terasa sakit. Airysh menatap cermin dan mendapati matanya bengkak karena menangis semalaman, beberapa saat kemudian ponsel nya berbunyi, suara pesan masuk yang sangat banyak membuat Airysh harus meraih ponselnya di atas kasur. Banyak pesan yang masuk dari Camilla dan juga Reece. "Mengapa Reece mengirim pesan?, tidak biasanya," gumam Airysh. Camilla Kamu tidak mengangkat telepon ku. Apakah kamu baik-baik saja? Apakah ayahmu memarahi mu? Airysh kenapa tidak menjawab😭 Aku sangat khawatir. Dan 5 panggilan tidak terjawab dari Camilla. Airysh tersenyum, setidaknya ia harus bersyukur memiliki sahabat yang begitu menyayanginya, jika tidak ada sahabat nya, Airysh yakin tidak akan bisa hidup seperti ini. Ia pasti tidak akan punya teman. Airysh membalas pesan Camilla.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20
  • my asshole boyfriend   7. Kejadian di pesta Lily

    Suasana pesta ulang tahun di rumah Lily sangat ramai, banyak tamu undangan dari kalangan mahasiswa yang datang, gadis itu sangat populer sehingga tamu undangan yang datang pun sangat banyak. Mata Lily menatap satu persatu tamu undangan yang hadir, gadis itu tampak mencari-cari seseorang, ia juga berkali kali menatap jam dinding, kemudian mendegus putus asa ketika tidak mendapati seseorang yang ia harapkan. Camilla yang melihat keresahan Lily mendekat. Seperti tahu segalanya Camilla menepuk bahu Lily, " Alex pasti datang, kamu tidak perlu cemas, dia tidak mungkin Setega itu kepada mu," ujar Camilla mencoba menenangkan Lily. Lily mengangguk, " Tapi, kami sempat bertengkar kemarin," ujar Lily lalu menunduk. "Kalian sudah sering bertengkar, tapi itu bukan masalah besar, kalian baik-baik saja setelah itu, sudahlah percaya padaku," ujar Camilla lagi. Emilly, Jessica, Camilla yang tiba-tiba datangpun kemudian memeluk Lily, bagi m

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-24
  • my asshole boyfriend   8. I don't care

    13 tahun lalu... "Airysh!" Suara Hendri, Ayah Airysh terdengar keras, namun Airysh sama sekali tidak bisa menjawab panggilan Ayahnya. 'Ayah aku disini...' batinnya lemah. Airysh begitu lemas, tubuhnya tidak mampu bergerak lagi, ia merasa pasrah. Sesak dan dingin... Air danau dimalam hari, membuatnya tenggelam. Gadis kecil berusia sepuluh tahun itu tidak bisa melakukan apapun setelah ia mencoba berkali-kali melambaikan tangan. Namun di detik-detik selanjutnya, saat Airysh merasa sudah tahan lagi, ia melihat seseorang melompat kedalam air. Seorang anak laki-laki remaja berenang ke arahnya lalu menarik Airysh. Anak laki-laki yang berusia sekitar lima belas tahun tersebut memeluk tubuh gadis kecil yang sudah memejamkan matanya. Ia membawa Airysh naik dengan cepat. "Hey, bangun..." Anak laki-laki itu berusaha memanggil nya. Namun Airysh sudah tidak bisa memb

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-17
  • my asshole boyfriend   9. Pertengkaran 1

    "Hasil jepretan yang sempurna, pose menatap sang dewa matahari, dengan menyipitkan matanya yang besar." Emilly tertawa sambil menyodorkan kamera digitalnya kepada Jessica dan Camilla. Airysh tampak bingung dengan teman-temannya pagi ini, terlebih Camilla terlihat senyum-senyum sejak bertemu dengannya. "Ada apa ?" Tanya Airysh tidak mengerti. Airysh lalu berjalan mendekati mereka, "kenapa kalian memotret ku," ujar Airysh yang melihat hasil jepretan Emilly yang baginya terlihat sangat buruk. "Selamat untuk hari ini, atau tadi malam," ujar Emilly seperti mengingat ingat namun terlihat tersenyum nakal kepadanya. "Selamat untuk apa?" Tanya Airysh bingung. Jessica dan Emilly malah menahan senyumnya, sedangkan Camilla tidak memberitahunya sama sekali. "Dimana ponselmu sekarang?" Tanya Camilla tanpa menjawab pertanyaan Airysh terlebih dahulu. "Aku tidak tahu, mungkin terjatuh di kolam renang Lily atau hilang," "It

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-08
  • my asshole boyfriend   10. Kenapa dia ada disini?

    Airysh menatap retakan di ponselnya, kemarahannya semakin menjadi-jadi ketika ia ingat Reece yang membawanya, ia berpikir Reece telah melampiaskan kekesalannya pada ponselnya. "sial, sial, sial!" umpat Airysh pelan. Entah bagaimana ia menjadi sangat bodoh dalam beberapa bulan terakhir ini, pertama Airysh berpikir dengan menjadi pacar Reece selama setahun akan mengalihkan perasaannya dari Felix, kedua ia menuruti semua yang di katakan Reece bahkan ia juga terlibat dalam keluarga Reece yang sangat rumit, lalu yang terakhir Reece benar-benar mengacaukan hati sahabatnya. lalu ditambah lagi sekarang, ponselnya retak dan terlihat berantakan. "Mengapa Reece juga menghancurkan mu?" tanya Airysh kesal pada ponselnya. Airysh menatap jam tangannya kemudian ia teringat sesuatu. Airysh ingat hari ini adalah pertemuan pertamanya dengan seorang pria. Pria yang selalu bicara dengannya setiap hari karena kode undian toko buku lov

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-14
  • my asshole boyfriend   11. Hanya kamu yang aku mau

    Setelah 2 jam berlalu, Airysh menjadi sangat gelisah, tidak ada siapapun di hadapannya membuat Airysh merasa tidak nyaman.Tapi entah mengapa melihat Reece yang terlihat menikmati acara ini membuat Airysh kesal, ia mungkin merasa iri dengan Reece, terlebih ketika melihat Reece banyak bicara dengan gadis di hadapannya.jangan bilang aku cemburu.Airysh tersenyum getir sambil menepiskan batinnya, mana mungkin dia merasa cemburu sedangkan ia sangat kesal dengan Reece.Airysh bahkan sangat yakin jika ia tidak memiliki rasa ketertarikan dengan Reece, apalagi jatuh cinta, itu sungguh tidak mungkin.Namun Airysh sangat penasaran untuk saat ini, Reece sama sekali tidak melihatnya, Airysh tidak tahu apakah Reece pura-pura tidak melihatnya atau ia benar-benar tidak melihatnya sekarang.Tapi dari pada memikirkan pria itu lagi, Airysh lebih baik menelepon Camilla untuk menjemputnya Sekarang, lagipula tidak ada yang ia harapkan lagi, acaranya mungkin akan seg

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-20
  • my asshole boyfriend   12. Kalung Reece

    Reece merasakan jantungnya berdegup dengan kencang, ini perasaan paling langka yang pernah ia alami.Selain ia tidak benar-benar memiliki seseorang untuk dicintai, ia juga tidak pernah memiliki perasaan khusus kepada gadis manapun.Tapi apa yang ia rasakan sekarang?Reece bahkan bingung kenapa ia merasa sangat senang dan bersemangat pagi ini, di tambah perasaan bergejolak akibat perbuatannya semalam membuatnya nyaris tidak tidur hanya karena menggendong Airysh di pelukannya."Apa ini hanya karena Airysh?" pikirnya sendiri.Reece tidak benar-benar merasa seperti itu karena Airysh dan dirinya tidak memiliki hubungan yang jelas, mereka bahkan terlihat sangat kaku satu sama lain."Lagipula mengapa aku harus memikirkan gadis kaku dan aneh seperti dirinya,""Dia tidak terlihat seperti tipe ku sama sekali," Gumam Reece pelan sambil menikmati kejadian semalam lalu tersenyum sendiri."Sial! ada apa denganku!" umpat nya pada diriny

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-12
  • my asshole boyfriend   13. Banyak hal yang tidak kau ketahui

    13 tahun lalu.. "Tolong ambil ini dan selamatkan nona Airysh," Ujar bibi Kalina yang masih Airysh dengar. Samar-samar Airysh melihat bibinya memberikan kalung dengan tali hitam berinisial R kepada anak laki-laki yang baru saja membawanya ke daratan. "Bibi, kumohon bertahanlah sebentar, aku sedang memanggil bantuan," Ujar anak lelaki itu sedikit Panik. Bibi Kalina terbatuk, kemudian dengan lemah perempuan paruh baya tersebut menggeleng, "Tolong, berikan kepada nona..." ucapan bibi Kalina terputus, belum selesai ia mengucapkan kalimat terakhirnya namun bibi Kalina sudah tiada. Menyisakan keheningan dan kepanikan anak lelaki yang menyaksikan semua kejadian di malam itu. *** "Jika Reece tidak datang di acara nanti malam, maka aku akan menyeretnya kemari untuk berlutut di hadapanku," Ujar William dengan urat wajah yang sangat marah. "Ayah tenanglah kami semua sedang makan disini," ujar Olivia berusaha mencairkan keadaan.

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-14

Bab terbaru

  • my asshole boyfriend   30. kau pacarku sungguhan

    "Semua ini?" Airysh mengerjap tidak percaya ketika Reece membukakan sebuah lemari lalu menunjukkan banyaknya pakaian wanita disana."Ya, kau harus memakainya," ucap Reece sambil mengambil satu mantel dari dalamnya."Tapi ini yang paling penting, kupastikan kamu tidak akan kedinginan lagi," ujar Reece kemudian.Airysh menatap Reece yang menyodorkan mantel tebal kepadanya."Jangan bilang banyak gadis yang tidur bersamamu dan kamu membeli pakaian ini untuk mereka yang menginap," tuduh Airysh yang tak yakin jika Reece membelikan semua itu untuknya.Reece menaikkan alisnya, mendengar Airysh mengatakan itu membuatnya naik darah."Hei... nona merylia, apa kau pikir aku murahan?""Apa kamu berpikir aku terbiasa tidur dengan para gadis??" tanya Reece dengan nada tinggi meskipun ekspresinya tidak ada kemarahan sedikitpun."Em, bukan itu maksutku," Airysh jadi merasa bersalah dan canggung, ia sungguh tidak berniat untuk menuduh Reece dengan jahatnya."Tuan A

  • my asshole boyfriend   29. melindungi orang yang kau sayangi

    Mata gadis itu terpejam, suhu tubuhnya sangat panas saat Reece menyentuh dahi gadis itu dan bibirnya bahkan terlihat membiru.Reece menatap gadis itu cemas, ia mengompres dahi gadis itu dan menyelimutinya dengan selimut tebal, penghangat ruangan juga telah bekerja dengan baik sehingga Reece berharap Airysh akan cepat tersadar."Seharusnya aku datang lebih cepat," Ucap reece menyalahkan dirinya sendiri.Reece tahu Airysh tidak bisa berlama-lama diluar saat musim dingin, Reece tahu jika Airysh tidak pernah bisa meminum es, ia tahu Airysh tidak bisa berenang dan trauma dengan segala sesuatu yang dingin, Reece tahu semua itu tanpa Airysh memberitahunya lebih dulu.Diam-diam ia juga mengikuti Airysh, mengamati gadis itu dari jauh, melihat cara gadis itu tersenyum dan tertawa.Tapi Reece tidak pernah melihat gadis itu menangis dihadapannya kecuali saat membela Lily.Airysh selalu ingin melindungi orang-orang yang dekat dengannya.Reece mengatupkan rahangnya, ia

  • my asshole boyfriend   28. menelusuri masa lalu

    Gadis dengan setelan mantel tebal itu dengan langkah tergesa memasuki sebuah rumah yang tengah ramai dengan suara anak-anak, baru saja ia membuka pintu suara riuh dengan sapaan dan kebahagiaan terucap dari mereka.Gadis itu sedikit membungkukkan tubuhnya untuk ikut menyapa mereka, dan juga sedikit senyuman yang membuat anak-anak itu melihat kebahagiaan nya."Apakah kau akan membacakan cerita untuk kami hari ini?" tanya salah satu dari mereka.gadis yang tak lain adalah Airysh itu tampak menggeleng pelan, ia menunjukkan ekspresi menyesalnya."Anak-anak maaf ya, kali ini ada yang harus aku selesaikan, em tapi, aku janji hari Minggu saat aku kesini, aku akan membawa kue cokelat dan buku cerita," ujar Airysh menyesal.Anak-anak tampak mengangguk, meskipun terlihat kecewa namun anak-anak itu tampak kembali semangat ketika Airysh mengatakan akan membawa kue dan buku cerita.Airysh tersenyum, lalu meneruskan langkah ke dalam untuk mencari seseorang.Gadis itu me

  • my asshole boyfriend   27. Bayangan masa lalu

    Tiga belas tahun lalu...Ruangan dengan bau obat-obatan itu langsung tercium ketika seorang gadis kecil baru saja membuka matanya, Ia terlihat bingung sambil mengedarkan pandangannya ke segala macam penjuru yang bisa di jangkau oleh penglihatannya.Perlahan ia ingin bangkit dari tempat ia berbaring, namun seorang lelaki dengan cepat menghampirinya, wajahnya terlihat panik."Airysh kau sudah sadar," Kalimat itu yang pertama kali di ucapkan oleh lelaki itu.gadis kecil itu tidak menjawab, namun orang-orang dengan seragam putih dengan langkah cepat menghampiri nya sebelum ia mampu mengucapkan sebuah kalimat.Mereka memeriksa keadaannya, lalu berjalan menuju lelaki yang tak lain adalah ayah gadis itu, yang saat ini juga terdapat satu perempuan disampingnya."Syukurlah Airysh Sudah sadar, namun ia mengalami amnesia, ini sedikit lebih parah namun ingatannya bisa kembali meskipun membutuhkan banyak waktu," seseorang dengan pakaian putih itu dengan samar-samar mengat

  • my asshole boyfriend   26. Sedikit harapan dari Bella

    "Jika kamu menghalangi rencanaku, maka aku tidak segan-segan untuk menghabisi nyawamu," Seorang perempuan cantik berusia tiga puluhan itu menempelkan sebuah pisau di leher seorang wanita tua yang tampak pucat pasi.Ucapan yang terdengar seperti ancaman itu mempu membuat seorang wanita tua tidak berkutik sedikit pun.Tanpa mereka sadari seorang gadis kecil berusia sembilan tahun mendengar apa yang di ucapkan oleh wanita itu.Mata bulatnya menatap seorang wanita yang masih meletakkan pisau di leher wanita tua itu."Aunty, mengapa kau meletakkan pisau dileher bibi?" ***Airysh terbangun, tiba-tiba ia merasa pusing, apa yang baru saja ia alami adalah mimpi, ia bahkan tidak melihat mimpinya dengan jelas.Gadis itu perlahan bangkit dari tempat tidurnya, lalu mengambil segelas air putih yang tersedia di dalam kamarnya.Ia bahkan tidak mengerti mengapa kepalanya tiba-tiba terasa pusing.sambil memijit pelan kepalanya, Airysh kembali memikirkan mimpinya y

  • my asshole boyfriend   25. Jangan bersikap seolah-olah aku milikmu

    Satu tahun lalu.."lihat!! ini sangat romantis," teriak Emilly heboh ketika mendapati salah satu lukisan yang terpajang disana.Airysh menoleh, menatap Emilly yang kemudian mengambil ponselnya untuk memotret karya lukisan tersebut."Ini tidak boleh di foto," peringat Camilla yang juga ada disana."Apa? dimana peraturannya?" gerutu Emilly yang pada akhirnya kembali meletakkan ponsel kedalam tasnya.Airysh mendekati lukisan tersebut, matanya menyapu seluruh detail yang ada didalamnya."Wahh, ini sangat menakjubkan," pujinya kemudian."Sayang sekali aku tidak bisa mengambil foto, tapi aku akan ambil diam-diam," ujar Emilly dengan sangat percaya diri.Camilla mendesis, "Kau akan mendapatkan Masalah," peringatnya lagi.Emilly mendegus kesal, "Oke tidak jadi," ucapnya putus asa.Airysh masih mengagumi lukisan tersebut, "Ini lebih cocok dinamai Romeo dan Juliet," ucap Airysh asal-asalan memberi nama lukisan tersebut."Tapi mereka tidak melak

  • my asshole boyfriend   24. Apa yang kau rasakan?

    Aroma lembut coffe latte menyapa nya, Airysh sudah tentu tidak asing dengan aroma ini ketika seorang pelayan cafe meletakkan dua cangkir coffe latte.Aroma yang membangkitkan suasana yang manis dan elegan.Reece dengan mata birunya yang indah menatap nya tanpa henti, seperti hanya gadis itu yang menariknya bagaikan Medan magnet hingga ia bahkan kesulitan untuk mengalihkan pandangannya."Kenapa kau suka kopi?" Pertanyaan itu muncul begitu saja ketika pelayan itu sudah pergi.Airysh yang baru saja tampak menenangkan hatinya berdehem dengan pelan."Aku suka rasanya yang menurutku tidak monoton. ada rasa manis, gurih dan ada sedikit rasa pahit," jawab Airysh yang langsung terdengar akrab ditelinga nya, ia pernah mendengar Airysh mengatakan itu kepada temannya."Kau seperti ingin mengatakan tentang filosofinya," Ujar Reece kembali memancingnya bicara lebih banyak lagi.Airysh tersenyum tipis, gadis itu menatap kopi di cangkirnya, coffe lat

  • my asshole boyfriend   23. Kau bisa bergantung padaku

    Semakin malam keadaan menjadi semakin ramai, bahkan beberapa game juga dimainkan, sorakan dan teriakan juga terdengar memenuhi ruangan, Airysh merasa sangat tidak nyaman dengan suasana seperti ini, aroma alkohol juga membuatnya menjadi pusing dan mual.Airysh tahu jika tempat seperti ini tidak cocok dengannya, ini benar-benar salahnya telah mau pergi ke tempat seperti ini.Airysh ingin pulang, namun ia harus bilang kepada Emilly yang telah membawanya kemari, ia akan pulang sendiri.Namun gadis itu masih terlihat sibuk dengan beberapa orang disana."Kau ingin pulang?" Tanya Reece yang tiba-tiba kembali entah darimana.Airysh mengangguk sambil mengambil tasnya dari atas meja."Aku akan pulang denganmu," Ujar Reece lalu menyeimbangi langkah Airysh yang akan menghampiri Emilly."Hey, kami akan pulang!" teriak Reece pada Emilly dan gerombolannya disana.Airysh langsung menoleh mendengar kalimat itu dari Reece.Emilly yang men

  • my asshole boyfriend   22. Aturan minum

    Ini bukan pertama kalinya, Airysh juga sudah beberapa kali pergi ke tempat ini, ya, ia akhirnya datang ke pesta minum ini, acara yang sebenarnya di khususkan untuk mahasiswa baru yang bergabung dalam organisasi ini, hampir semuanya adalah anak populer di kampus, dan sisanya adalah anak aktifis kampus.Sulit bagi Airysh untuk menyesuaikan diri dengan mereka, ia hanya duduk di samping Emilly yang sering berlalu lalang mencari beberapa anggota mereka, sedangkan Airysh hanya duduk diam sambil mengamati keadaan sekitarnya.Airysh bahkan tidak tahu kenapa ia dengan mudahnya mau di ajak oleh Emilly,'ini sungguh bukan tentang Reece' tepis Airysh dalam hatinya.Lily yang cantik tampak memasuki bar, gadis itu dengan pakaian tebalnya yang berwarna cokelat terlihat sangat cantik, dan bukan pemandangan yang asing lagi jika semua pasang mata memandang kearahnya, tak terkecuali Airysh.Gadis itu sedikit tersenyum lalu menghampiri Airysh setelah gadis

DMCA.com Protection Status