Biar Kubayar Cincin Untuk Jalangmu

Biar Kubayar Cincin Untuk Jalangmu

last updateLast Updated : 2023-06-12
By:  Ria Abdullah  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
8
2 ratings. 2 reviews
97Chapters
33.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Lelah dengan semua pengkhianatanmu, capek dengan semua permainan yang kau sembunyikan, akhirnya aku menyerah, kupilih menjodohkanmu dengan wanita yang kau pilih hingga kau sadar perbandingan antara dia dan aku. Bagaimana pun yang pertama tetap yang utama.

View More

Latest chapter

Free Preview

saya

Saya akan berterima kasih sekali Jika kalian berkenan untuk like komen dan subscribe.❤️❤️❤️❤️Aku tidak punya kosa kata lain yang lebih tepat untuk menggambarkan wanita yang kini sedang berjalan di trotoar bersama suamiku, selain kata jalang! Mereka berjalan mesra bak dua muda mudi di mabuk cinta, tidak peduli dengan status bahwa yang digandengnya adalah suami orang, tingkahnya seakan dunia milik mereka berdua. Wanita cantik berambut sebahu dengan kaki jenjang dan kulit kuning langsat itu, pakaiannya mewah dan bersamanya ia jinjing paper bag dari brand brand ternama. Siapa lagi yang akan memuaskan hasrat belanjanya kalau bukan pria royal yang kini berprofesi sebagai manager keuangan di perusahaan besar, suamiku, Mas Alvin."Miris sekali, makan nasi dan garam denganku, setelah sukses makan steak dengan wanita lain," gumamku sambil meremas kemudi mobil.Bukan kemudi saja yang jadi sasaran kekesalanku, tapi hati ini juga ikut diremas dan tertusuk rasanya.Tadinya aku tak percaya bahwa

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Maya Sutra
kenapa bab 85 & 86 cerita yg sama..point tetap ditolak..
2024-07-04 19:45:06
0
user avatar
ROSMAWATI MOHAMED
cerita tiba-tiba bercampur dengan cerita lain.
2023-07-28 00:24:24
0
97 Chapters

saya

Saya akan berterima kasih sekali Jika kalian berkenan untuk like komen dan subscribe.❤️❤️❤️❤️Aku tidak punya kosa kata lain yang lebih tepat untuk menggambarkan wanita yang kini sedang berjalan di trotoar bersama suamiku, selain kata jalang! Mereka berjalan mesra bak dua muda mudi di mabuk cinta, tidak peduli dengan status bahwa yang digandengnya adalah suami orang, tingkahnya seakan dunia milik mereka berdua. Wanita cantik berambut sebahu dengan kaki jenjang dan kulit kuning langsat itu, pakaiannya mewah dan bersamanya ia jinjing paper bag dari brand brand ternama. Siapa lagi yang akan memuaskan hasrat belanjanya kalau bukan pria royal yang kini berprofesi sebagai manager keuangan di perusahaan besar, suamiku, Mas Alvin."Miris sekali, makan nasi dan garam denganku, setelah sukses makan steak dengan wanita lain," gumamku sambil meremas kemudi mobil.Bukan kemudi saja yang jadi sasaran kekesalanku, tapi hati ini juga ikut diremas dan tertusuk rasanya.Tadinya aku tak percaya bahwa
Read more

suami

Suamiku, dia pria dengan sifat pendiam tapi dia romantis, namun cara mengungkapnya dengan tindakan, bukan dengan kata kata merayu gombal. Setidaknya itu yang kurasakan, dan itu yang dia lakukan padaku. Tak tahu bagaimana dia menaklukkan wanita gelapnya atau mungkinkah si jalang itu yang telah menjebak suamiku dalam cinta semu dan kenikmatan sesaat, yang pasti aku tidak akan membuat itu berlangsung lama. Tidak mudah memisahka seseorang yang sedang dimabuk asmara. Semakin ditentang, mereka akan semakin menunjukkan kekuatan dan keteguhan hatinya. Ada baiknya ditarik ulur saja, dibiarkan namun hati suamiku harus terus terusik dengan keputusan dan tindakanku. Pelan tapi pasti, aku akan membuatnya membayar semua yang dia lakukan.Kini aku terduduk di ruang tamu, termenung sambil menopang dagu dan menggigit bibirku, bingung dengan apa yang harus aku lakukan. Kutunggu suamiku pulang, namun tidak kunjung kembali juga. Ingin frontal, tapi itu bukan gaya dan sifatku. Aku harus mencari cara d
Read more

aku

Aku bertemu dengannya dalam sebuah pesta yang diselenggarakan teman sosialitaku. Saat itu aku menggunakan gaun berbelahan dada rendah warna campagne dengan perhiasan berlian dan rambut yang disanggul sederhana. Anggun tapi simpel, begitulah aku. Tanpa sengaja aku berpapasan dengan jalang itu, dia sedang minum bersama temanku, Nyonya Friska."Hai, Indira, kemarilah, aku mau kenalkan kamu ke anggota baru perkumpulan kita."Wanita rendahan itu, dia mencoba menaikkan levelnya dengan membaur dengan orang orang kelas atas. Mungkin, dia lakukan itu untuk memperluas koneksi dan membuat Mas Alvin percaya diri untuk menjadikannya istri, juga meyakinkan kedua orang tua suamiku bahwa dia adalah figur jalan menantu yang ideal dan teladan.Perkumpulan kami adalah, klub wanita kaya yang suka membuat kegiatan sosial, lalu arisan emas dan berlian, latihan tembak dan golf. Tapi semua itu hanya sebagai pembuktian gengsi dan ajang pamer seberapa jauh maka kekayaan orang-orang itu. Aku sebenarnya tidak
Read more

4

Aku kembali ke rumah setelah menjemput anakku, kurebahkan diri di sofa sambil memejamkan mata dan mencoba menarik napas dalam. Jika semua yang tejadi dalam rumah tangga ini kuanggap sebagai beban yang menghimpit, tentu saja aku akan depresi dan sakit. Kucoba menenangkan diri dan hatiku, kucoba untuk banyak berdoa dan mohon petunjuk akan langkah terbaik yang akan kupilih. Entah kenapa meski sudah mencoba bertahan tetap saja air mata ini menetes begitu saja. Aku tidak mengerti semenjak Mas Alvin ketahuan punya kekasih lain dalam hidupnya, aku seakan mulai kehilangan kepercayaan diri dan rasa hormatku kepada dirinya.Aku benci tapi di sisi lain hatiku juga masih mencintainya. Kadang terlintas keinginan untuk mengakhiri rumah tangga ini tapi itu tentu saja bukan yang terbaik, bagaimana nasib Rina dan gema jika orang tua mereka berpisah. Sungguh, perceraian bukanlah hal yang pernah kubayangkan. Aku sangat menghindari dan tak pernah berangan-angan tentang itu. Pun perselingkuhan, aku han
Read more

5

Lututku lemas, tanganku bergemetar dengan keringat dingin yang membasahi telapaknya. Mataku tak ingin menyaksikan kejadian yang ada, tapi, tubuhku seakan terpancang mati di lantai, sulit digerakkan. Bahkan tenggorokanku tercekat sewaktu ingin memanggil nama suamimu.Kupikir dia sedang bekerja, di hari ulang tahunku, ia memberiku hadiah kejutan yang luar biasa. Dia sedang bercinta di atas meja kerja.Wanita itu duduk di meja sementara suamiku mendekapnya dengan posisi berdiri, mereka saling memeluk dan meluapkan kerinduan asmara. Mereka bermain penuh gairah, bersemangat, bahkan lebih dahsyat dari percintaan yang dia lakukan denganku, kekasih halalnya. Desahan dan hasrat seakan bercampur, menghentak dan menghilangkan akal sehat, mereka tidak sadar bahwa aku sedang menyaksikan perbuatan bejat itu...Air mataku tumpah, aku bersender di dinding dengan isakan tangis yang seharusnya tidak perlu menetes di pipiku. Terlalu mahal air mata hingga harus membayar semua perbuatan Mas Alvin padaku
Read more

6

"Apa?""Iya ... aku tidak akan mengulang perkataan dua kali. Aku sudah kirim rekaman video perselingkuhan itu ke ayah mertua."Resikonya jelas, ayah mertua akan kumat sakit jantung, masuk rumah sakit dan kritis, selain itu belajar akan murka, dan boleh jadi membatalkan warisannya untuk Mas Alvin.Ya, mertuaku cukup kaya dan punya banyak aset, dia telah berencana membagikan setengah harta untuk kedua anaknya, yakni Mas Alvin dan adiknya Disha. Tapi, jika suamiku membuat skandal, aku tak yakin semua harapannya tak akan berjalan mulus."Tunggu Indira ..!" Baru saja hendak melangkahkan kaki meninggalkan pria yang kemejanya sudah berantakan akibat bercinta itu, ponsel suamiku berdering. Ketika meraih gawainya ayah anak anakku terlihat gemetar dan syok. Dia melihatku dan pacarnya itu bergantian, tentu dengan ekspresi pucat sekali."Apakah itu dari ayah mertua.""I-iya.""Bagus," ujarku sambil membalikkan badan."Tunggu, kau harus katakan pada ayah bahwa ini salah paham, kita bisa celaka!
Read more

7

Tentu saja aku paham apa yang terjadi, ayah mertua pasti sedang sekarat. Dia kritis karena syok melihat perbuatan anaknya yang memalukan. "Baru melihat secara pribadi saja, sudah masuk rumah sakit, apalagi jika aib tersebut tersebar dan terungkap ke mana mana." Aku berpikir sambil menggeleng Tentu saja aku paham apa yang terjadi, ayah mertua pasti sedang sekarat. Dia kritis karena syok melihat perbuatan anaknya yang mPAku tahu, bahwa sekalinya perbuatan kotor itu tersebar, maka aku juga akan malu karena Mas Alvin adalah suamiku. Tapi, jika tidak memberi pelajaran, mungkin dia tidak akan jera."Selamat siang," ucapk"Ngapain kamu ke sini! Semua ini akibat salahmu!" ujar ibu mertua membentakku ketika aku sedang diambang pintu perawatan. Mas Alvin dan Disha yang sedang berlinangan air mata hanya terdiam, ibu mertua makin meradang dan mengusir hingga suamiku mendekat dan mengajak diri ini keluar dari tempat it"Ayo keluar," ajakny"Sebentar, aku datang ke sini dengan niat baik kok, Mas
Read more

8

Hari itu juga kami membawa ayah mertua pulang ke rumahnya. Aku memang tidak semobil dengan mobil yang membawa jenazah, demi menghindari konflik dan tidak membuat malu keluarga di depan banyak orang.Kukemudikan mobil lalu menjemput anak-anak kemudian mengajak mereka pulang ke rumah untuk berganti baju, lalu pergi melayat. Jangan tanya Bagaimana reaksi anakku ketika tahu bahwa kakek mereka meninggal dunia, mereka sangat sedih dan terpukul, tidak mampu menahan perasaan dan tangisannya.Saat aku tiba di rumah duka jenazah sedang dimandikan, para kerabat dan handai taulan berkumpul untuk berbela sungkawa dan duduk menghibur tuan rumah. Ibu mertua masih menangis sementara Mas Alvin dan Disha sibuk menyambut para tamu, raut mereka sedih, tapi mereka tetap berusaha tegar. Sesekali Mas alvin tersenyum tipis pada orang yang berusaha menguatkan perasaannya. Sikapnya seakan tidak punya dosa dan seolah kematian ayahnya bukan karena perbuatannya.Aku sendiri, memilih duduk sedikit jauh dari keru
Read more

9

Mungkin dia ingin membuatku kesal dan menguni ketahanan hatiku, dia mengatakan itu dengan wajah sinis sementara aku hanya tersenyum lebar. Dia tertegun melihat reaksiku yang santai."Boleh saja Bu, tapi sayang, saya tidak punya nomor telponnya. Mungkin ibu bisa dapatkan itu dari Mas Alvin.""Baiklah, aku akan memintanya, kau boleh pergi," jawabnya dingin."Baiklah," jawabku sambil membalikkan badan, mengubah ekspresi wajah dari senyum ke ekspresi marah, kesalnya seakan menumpuk di hatiku.*Kurebahkan diri di tempat tidur, kusentuh perlahan seprai yang halusnya sama seperti gaun tidur sutraku, bantal yang ada di sampingku masih kosong, karena suamiku belum pulang sampai saat ini. Perlahan kerinduan dan hasrat ingin dipeluk olehnya membuncah di hatiku, sayangnya, harapan itu tak akan terwujud secepatnya karena ya ... seperti itulah, hubungan kami sudah kaku.*Pukul 01.00 malam aku terbangun dan menyadari diriku berada dalam pelukan hangat seseorang. Teryata itu adalah Mas Alvin. Kuco
Read more

10

"Aku bersumpah!" ucapnya mencoba meyakinkan aku."Kalau begitu, segera pulang dan mari berdoa untuk ayah mertua. Aku yang bukan anaknya saja, sangat peduli dengan acara ini, lalu ada apa denganmu?" tanyaku dengan tawa sinis."Ba-baiklah, aku akan sampai dalam tiga puluh menit.""Tidak, itu terlalu lama.""Aku harus pulang dan ganti baju.""Aku bawa baju untukmu, jadi langsung aja kemari!" tegasku."Baiklah," jawabnya, yang pada akhirnya tidak punya pilihan.Kumatikan ponsel, kusimpan dalam tas lalu kutemui anak anak yang terlihat sedang bermain dengan sepupunya di lantai dua. Kuminta pada mereka untuk duduk tenang agar tidak menjadi perhatian para hadirin dan membuat malu itu mertua."Duduklah yang rapi, kalian boleh bermain iPad di kamar atau nonton tv, jangan berlarian ya," ucapku dengan bujukan lembut."Iya, Bunda.""Terima kasih anak pintar," jawabku denga senyum lebar. Aku turun ke lantai bawah untuk membantu keluarga menata hidangan di meja, menerima tamu yang mulai berdatangan
Read more
DMCA.com Protection Status