Share

Bab 36. Melampiaskan Hasrat

Ruangan itu mendadak terang benderang setelah benda bulat kecil itu menggelinding dan berhenti tepat di kaki Sean Arthur. Sean menggertakkan giginya, merasa terperdaya oleh Yang Pohan. Laki-laki itu benar-benar licik.

"Selamat datang di istanaku, Tuan Sean Arthur. Senang sekali aku bisa menyambutmu. Kau terlalu tiba-tiba datang, sehingga aku belum sempat membuat jamuan untuk menyambut kedatangamu."

Sean mengembuskan napas kasar. Pria di depannya itu adalah pria yang pandai bersilat lidah. Dia mampu menjungkirbalikkan fakta yang ada hanya dengan mulutnya. Mulutnya penuh bisa yang mampu menghancurkan orang hanya dengan ucapannya. Parasnya yang rupawan dan seperti pria lemah lembut, justru digunakan untuk menamengi kebusukannya.

Seperti sebuah filosofi alam. Semakin indah suatu makhluk maka semakin berbahayalah dia. Apa yang dipandang baik dengan kasat mata ternyata tak sesuai dengan kenyataan yang ada. Mereka bisa menjadi sesuatu yang paling menakutkan dan paling jahat di luar ekspektas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status