Share

Bab 44. Semakin Nyaman

Ruangan itu masih hening, hanya suara Sean yang terdengar sayup-sayup bercakap-cakap di telepon dengan Alan. Kening Salwa mengernyit, tubuhnya tampak mengeliat, menggesek tubuh Sean yang juga tak berpenghalang, lantas tangannya memeluk lelaki itu layaknya guling.

Dersik angin malam yang masuk melewati ventilasi udara, melambai-lambaikan tirai yang tak tertutup sempurna. Sean menggertakkan giginya, merasakan kulit perempuan itu menempel di tubuhnya. Gelora yang sebelumnya sudah terpadamkan dengan percintaan yang memanaskan, kini mulai terasah kembali.

Salwa benar-benar menguji kesabarannya.

"Alan!" Suara Sean terdengar berat dan parau, menahan hal yang sudah mulai memuncak tak terkendali. "Apakah Salwa akan hamil?"

"Aku belum bisa memastikan. Aku akan memeriksanya satu atau dua minggu lagi." Alan terdengar menghela napas. "Aku harap kau tidak berhubungan dulu selama masa penantian. Kecuali, kau menginginkan seorang anak."

"Apa? Dua minggu?" Sean mengesah, dua minggu adalah waktu yang s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status