Share

Bab 47. Tidak Berdaya

Perkataan Sean cukup membuat Salwa terkejut. Apalagi kejadian itu terjadi ketika ia menghilang, sementara Sean masih terbaring di rumah sakit. Lantas, bagaimana Sean tahu kejadian yang sangat rahasia itu?

"Siapa yang mengatakan itu?"

"Yang Pohan. Dia yang mengatakannya setelah mengetahui bahwa kau adalah istriku."

"Apa?" Salwa tidak menyangka jika Yang Pohan bisa memberi tahu Sean masalah tersebut. Seharusnya lelaki itu merahasiakan apa yang sebenarnya tidak perlu dipertunjukkan kepada orang lain. Apalagi pelukan itu bukanlah pelukan seseorang kepada kekasih, melainkan hanya untuk menenangkan dirinya yang masih trauma akan penyiksaan Abust. Sementara ciuman itu, Yang Pohan mencuri darinya. "Itu tidak benar. Mengapa dia harus berbohong?"

"Kalian tidak berciuman? Berpelukan?" tanya Sean dengan memperhatikan jelas wajah Salwa.

Perempuan itu menunduk, bingung harus menjelaskan apa. Namun, perlahan ia mulai membuka suara. "Saya sempat gila saat itu." Sean terkesiap mendengar perkataan Salw
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status