Share

Bab 40. Perasaan yang Mati

Salwa hanya diam, tak sanggup menjawab pertanyaan Sean Arthur. Terlalu lelah menjalani kehidupannya, perempuan yang selalu menahan diri dari segala hinaan seorang Sean Arthur kini tenggelam dalam kesedihannya. Mungkin luka-luka yang ditorehkan Abust di tubuhnya sudah tak kentara dan tak sakit lagi, tetapi trauma yang ia alami masih terus-menerus berlanjut hingga sekarang. Dia tak sanggup untuk melupakan kejadian itu barang sedetik pun. Layaknya sebuah mimpi buruk dan berubah menjadi momok menakutkan yang selalu menghantui kehidupan Salwa.

"Sial!" Sean mengumpat. Dia ikut terpedaya dengan semua perkataan kedua adiknya. Keyakinan bahwa mereka tidak mungkin menyakiti Salwa membutakan dirinya akan hal yang terjadi sebenarnya.

Pandangannya masih tak beralih sedikit pun pada sosok rapuh di depannya. Tangannya mengepal erat, merasa gagal menjadi pelindung, apalagi terkait kehormatan Salwa sebagai istrinya. Patutlah perempuan itu begitu ketakutan, memilih kabur dari penyekapan karena tak taha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status