Wanita Buruk Rupa Itu Ternyata Istri CEO

Wanita Buruk Rupa Itu Ternyata Istri CEO

last updateLast Updated : 2023-12-05
By:  Ocean Na Vinli  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
15 ratings. 15 reviews
124Chapters
11.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Memiliki paras tak menawan, membuat Naila Taleetha kesusahan mendapatkan jodoh. Ia kerapkali dibuli dan disiksa oleh orang-orang terdekatnya. Menginjak usia 32 tahun, Mama tirinya pun menjodohkan Naila dengan pria yang umurnya jauh lebih muda darinya. Semula Naila menolak. Namun, setelah bergelut dengan batinnya, Naila terpaksa menerima perjodohan. Lebih baik dia tinggal seatap dengan orang tak dikenal, daripada harus menerima perundungan terus-menerus dari saudara dan mama tirinya. Ali Taamir, pria dingin dan misterius, asal-usulnya tidak jelas. Dialah yang bersedia menimang Naila. Entah apa yang membuat Ali mau menerima Naila. Meskipun begitu, Ali memperlakukan Naila dengan sangat baik. Ali juga mengatakan tak menjanjikan cinta pada Naila. Naila memakluminya karena dia tahu diri akan kekurangannya. Di malam pertama, Ali secara gamblang mengatakan dirinya adalah CEO ternama di ibu kota. Naila tak langsung mempercayainya. Namun, karena suatu kejadian tak terduga, Ali terpaksa memboyong Naila ke ibu kota dan akhirnya Naila pun percaya. Naila amat penasaran, apa yang membuat Ali mau menikahinya. Terlebih lagi pernikahan ini tanpa dasar cinta. Apakah alasan Ali menikahi Naila? Penasaran kelanjutannya, yuk ikuti kisahnya. ~ Jangan lupa kasi vote dan berikan komentar agar author semangat menulis.

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1 - Perawan Tua

"Masih di sini, Naila. Belum menikah? Adikmu saja sudah menikah tuh.”Naila yang sedang mengambil pesanan sang pembeli, menghentikan gerakan tangannya. Ia menyibukkan diri sendiri agar tidak perlu menyahuti omongan tersebut.“Cepatlah menikah, Nai,” imbuh pembeli warung tadi sambil tersenyum sinis. “Nanti kamu jadi perawan tua loh.”"Belum waktunya, Bu," ucap Naila sambil menghela napas pelan. Naila sudah terbiasa mendapat pertanyaan tentang menikah dari orang sekitarnya.Mendengar jawaban Naila, tetangga sepuluh langkah itu malah melayangkan tatapan penuh hinaan yang langsung membuat Naila menundukkan pandangan.Naila Taleetha tidak cacat secara fisik ataupun memiliki perilaku yang tidak baik. Hanya saja, ia memiliki kekurangan di wajahnya. Akibat kecelakaan hebat beberapa tahun silam, wajah Naila di sebelah kiri terluka parah. Kini, keadaan wajah Naila amat mengerikan, kelopak mata Naila sedikit menyipit, pipinya hancur sebagian dan berwarna hitam.Kala itu Naila dan papanya hendak

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Varava
bikin penasaran terus thor
2024-01-25 10:50:17
1
user avatar
DLaksana
bagus ceritanya.. lanjut thor
2024-01-21 16:30:22
1
user avatar
Wazna
Bahasanya simple, bagus juga, mampir ke sini karena novel author yg satu belum update, semangat Thor
2024-01-17 09:47:52
2
user avatar
Abson
Ceritanya lumayan menarik
2023-12-26 13:55:22
2
user avatar
Ocean Na Vinli
Mampir juga ke karya baru author, Judul : Membawa Pergi Benih Sang Mafia Kejam Tidak kalah seru guys, jangan lupa masukkan daftar pustaka ya ^^
2023-11-29 18:19:30
1
default avatar
Joice Natalia
di tunggu thor cerita lanjutanx shakira ...
2023-11-23 21:59:51
2
user avatar
Devi Nadeak
seru ceritanya kalo bisa agak panjang ceritanya setiap bab
2023-11-06 11:41:24
3
user avatar
Indahnya menghalui
semangat thor
2023-10-30 23:04:11
2
user avatar
Ocean Na Vinli
Maaf ya di bab 51 banyak typo. Author kurang enak badan ...
2023-10-06 22:58:10
4
user avatar
Indahnya menghalui
keren Naila, Thor
2023-09-22 23:13:05
3
user avatar
La Bianconera
Semangat Kakak ...
2023-09-14 10:15:00
3
user avatar
Indah halui
Huwaa ngak sabaran Naila dioperasi terus jadii model jdi ingat novel kak nana yg di sebelah deh, yg Luna jadi model, seru nih pasti ... lanjut thor
2023-09-13 22:44:17
3
user avatar
Indah halui
Makin seru, semangat Kak Nana, nyicil bacanya
2023-09-13 22:06:51
3
user avatar
Indah halui
Bagus, Thor. kasihan Naila,semoga ada kebahagian untuk dia
2023-09-09 20:08:29
3
user avatar
Ocean Na Vinli
Selamat membaca, reader terkasih. Ini karya pertamaku, tinggalkan jejaknya ya. Terima kasih, salam penuh cinta dari author ...
2023-09-08 20:18:46
3
124 Chapters

Bab 1 - Perawan Tua

"Masih di sini, Naila. Belum menikah? Adikmu saja sudah menikah tuh.”Naila yang sedang mengambil pesanan sang pembeli, menghentikan gerakan tangannya. Ia menyibukkan diri sendiri agar tidak perlu menyahuti omongan tersebut.“Cepatlah menikah, Nai,” imbuh pembeli warung tadi sambil tersenyum sinis. “Nanti kamu jadi perawan tua loh.”"Belum waktunya, Bu," ucap Naila sambil menghela napas pelan. Naila sudah terbiasa mendapat pertanyaan tentang menikah dari orang sekitarnya.Mendengar jawaban Naila, tetangga sepuluh langkah itu malah melayangkan tatapan penuh hinaan yang langsung membuat Naila menundukkan pandangan.Naila Taleetha tidak cacat secara fisik ataupun memiliki perilaku yang tidak baik. Hanya saja, ia memiliki kekurangan di wajahnya. Akibat kecelakaan hebat beberapa tahun silam, wajah Naila di sebelah kiri terluka parah. Kini, keadaan wajah Naila amat mengerikan, kelopak mata Naila sedikit menyipit, pipinya hancur sebagian dan berwarna hitam.Kala itu Naila dan papanya hendak
Read more

Bab 2 - Apa Kamu Mau Menikah Denganku?

Saat mendengar penolakan Naila. Mirna naik pitam. Tanpa banyak kata dia melayangkan tamparan kuat di pipi Naila."Ahk!" Naila tersentak. Rasa sakit dan panas yang menerpa pipi kanannya tiba-tiba, Naila mengusap pelan pipinya. Lalu menatap sendu, wanita yang dulu pernah memberinya kasih sayang. Secara bersamaan air mata mengalir perlahan dari pelupuk matanya. "Jangan membantah kamu! Aku ini Mamamu! Umur kamu sudah tak muda lagi. Seharusnya kamu bersyukur, aku mencarikan kamu jodoh!" Dengan dada yang naik dan turun Mirna menjeda kalimatnya. "Apa kamu pernah berpikir, Naila? Tidak ada laki-laki yang mau dengan wanita cacat sepertimu! Apa kamu tuli?! Hampir setiap hari para tetangga selalu menggunjingmu. Kamu membuatku malu, Naila!" Mirna kembali melanjutkan. Naila terisak pelan. Apa sebegitu berartikah pernikahan? Sempat terbersit dibenaknya untuk tidak menikah. Namun, menurut pandangan orang-orang, wanita yang belum menikah saat di umur kepala tiga adalah sebuah aib. Saat mendengar
Read more

Bab 3 - Menikah Tanpa Cinta

'Kalaupun aku menolak, tidak akan bisa, 'kan. Lagipula perjodohan ini sudah di atur Mamaku.'Naila hanya dapat melontarkan kata-kata itu di dalam hatinya. Dia mengangguk pelan, sebagai tanda mengiyakan perkataan Ali. Setelah bergelut dengan pikirannya tadi. Naila memutuskan menerima perjodohan tersebut. Lebih baik serumah dengan orang tak di kenal, daripada harus tinggal di rumah Mama tirinya yang seperti neraka."Baguslah, kamu akan tinggal di rumah kecilku nanti, dan aku tak bisa menjanjikan cinta untukmu," lanjut Ali lagi. 'Iya, aku tahu itu. Laki-laki mana yang mau mencintai wanita jelek sepertiku ini.'Sekali lagi Naila menganggukkan kepala. Ingin sekali ia bertanya, mengapa Ali mau menikah dengannya. Namun, Naila mengurungkan niatnya ketika melihat sorot mata Ali yang menyeramkan, menurutnya. Padahal Ali tak menunjukkan ekspresi sama sekali saat ini. "Apa ada lagi yang mau kamu tanyakan?" "Tidak ada." Naila menggeleng cepat dan menatap dalam bola mata Ali. Walau rambut Ali pa
Read more

Bab 4 - Lelucon Aneh

"Pfft! Haha, apa kamu sedang membuat lelucon, Al. Lucu sekali."Tawa Naila pecah seketika. Apa dia tidak salah mendengar tadi jika Ali mengatakan dirinya adalah seorang CEO. Walau Naila tak tamat sekolah. Tapi, dia sedikit mengetahui istilah-istilah sebutan tersebut. Setahunya kepanjangan CEO adalah chief executive officer, jabatan tertinggi dalam sebuah perusahaan. Naila tak mempercayai perkataan Ali barusan."Jadi kamu mengatakan aku berbohong begitu?" Dengan mengangkat sedikit alis matanya, Ali bertanya. Suara Ali terdengar dingin, membuat tawa Naila menghilang seketika. Dia melempar senyum hambar setelahnya. Naila diterpa kebingungan. Apa harus mempercayai Ali atau tidak. Lihatlah saja, rumah dan penampilan Ali tak mencerminkan Ali adalah seorang CEO. Belum lagi, Ali tinggal di rumah bambu, ukurannya lebih kecil dari rumah Mamanya. Namun, dari kedua mata Ali tak ada kebohongan yang tersirat. Pria itu seakan menegaskan jika yang dikatakannya tadi adalah benar.Hening sesaat. Suas
Read more

Bab 5 - Membeli Seluruh Sawah

"Shftt ...."Naila mengaduh kesakitan kala tulang ekornya membentur tanah.Rani melangkah cepat lalu menarik cepat syal putih Naila di atas kepalanya dan menjambak rambutnya seketika."Ahk! Lepaskan aku, Rani!" pekik Naila, sembari menahan rasa sakit di rambutnya. Dia berusaha memberontak. Namun, tak bisa kala Rani juga menginjak kuat kaki sebelah kirinya. Rasa sakit di kaki dan kepalanya semakin menjadi-jadi. Rani tersenyum licik. Ia sudah gelap mata dan gelap hati. Tak peduli dengan teriakan pilu Naila. "Dasar wanita jelek! Kamu berani denganku hah! Rasakan ini!" Rani semakin menarik kuat rambut Naila hingga Naila menitihkan air matanya."Lepaskan aku, Rani!" Naila berusaha bangkit berdiri."Haha! Tidak akan!" Seperti seorang psikopat, Rani tertawa terbahak-bahak, menganggap rasa kesakitan Naila adalah kesenangannya. Dia mendongakkan kepalanya ke atas sesaat sambil mengeluarkan tawa.Saat melihat ada celah, dengan sekuat tenaga Naila bangkit berdiri dan mendorong tubuh Rani sampai
Read more

Bab 6 - Pergi ke Jakarta

"Haha!"Mendengar perkataan Ali barusan, suara tawa Rani dan penduduk desa pecah seketika. Mengabaikan tatapan Ali, Rani membuka suara tiba-tiba. "Ada-ada saja kamu, Ali! Teruslah berkhayal dan bermimpi, mana ada bos berpenampilan sepertimu! Kalian berdua sama-sama cocok! Satu buruk rupa, satunya lagi gila!" Rani tertawa kembali sambil berkacak pinggang."Benar Rani, sepertinya pria miskin ini gila. Berhentilah mengkhayal, Ali! Lebih baik bawa pergi istri jelekmu dari sawah, mata kami sakit melihat wajahnya itu!" Salah seorang pemuda yang sedang menonton pertengkaran antara Naila dan Rani tadi, menimpali seketika. "Iya! Bawa pergi sana istrimu itu! Tak usah membajak sawah! Mata kami semuanya sakit melihat pemandangan yang menjijikkan itu!" Pemuda yang menanam padi di sawah juga ikut mengeluarkan pendapat. Saat mendengar tanggapan mereka, mata Ali semakin melebar dan rahangnya pun mengeras. Sementara Naila menundukkan wajahnya. Dengan air mata masih mengalir deras dari pelupuk matan
Read more

Bab 7 - Siksaan Sang Mertua

Saat mendapat tatapan tajam dari wanita dan pria paruh baya di hadapannya, Naila langsung menundukkan pandangan. Ketakutan mulai menerpa hatinya dikala hawa di sekitar mulai terasa tak nyaman saat ini. "Ini istri Tuan Ali, namanya Naila. Tuan Ali sedang pergi ke kantor, Nyonya." Sebagai orang kepercayaan Ali, Santi mulai membuka suara. Walau rasa takut pun menderanya. "Istri?"Mendengar jawaban Santi, Anya Taamir—Mama kandung Ali, mengerutkan dahi."Iya Nyonya," sahut Santi, cepat.Untuk sejenak Anya melempar pandangan pada pria di sampingnya. Suara tawa tiba-tiba berkumandang di sekitar. Pasangan suami-istri itu tengah tertawa terpingkal-pingkal. Menganggap perkataan Santi barusan adalah sebuah lelucon. Saat Mendengar tawa yang tak asing ditelinganya, Naila masih bergeming, dengan rasa takut hinggap dihatinya sedari tadi. Tanpa berniat sekalipun menggerakkan kepala, Naila meremas ujung pakaiannya, cemas. "Haha! Astaga Santi, siang-siang begini kamu malah membuat lelucon, ada-ada
Read more

Bab 8 - Kami Tak Setuju

Naila tergugu, lidahnya sangat sulit digerakkan. Suara yang terdengar barusan memang benar Ali. Namun, mengapa penampilan Ali teramat berbeda. Ali menggenakan setelan jas berwarna hitam, rambutnya tampak pendek dan rapi, lalu tak ada lagi jambang panjang terlihat di rahangnya. Meski garis mukanya sama, tapi Ali tampak asing dimatanya sekarang. Masih duduk di atas lantai, Naila menundukkan wajah ke bawah. Mengabaikan rasa sakit yang menjalar di rambutnya.Sementara Anya, secara perlahan-lahan menurunkan tangannya dari kepala Naila. Lalu melipat tangan di dada, melirik ke arah Salman sesaat dan berkata,"Istri? Jangan aneh-aneh Ali! Apa kamu sedang mengarang cerita sama seperti Santi?" Anya dan Salman tertawa remeh sejenak, tak percaya akan perkataan putra bungsunya itu barusan.Ali enggan menyahut, berjalan cepat, menghampiri Naila dan mengulurkan tangannya. Mengabaikan kedua orang tuanya yang masih tertawa. "Nai, bangunlah!" Ali berkata dengan penuh penekanan, berharap Naila dapat s
Read more

Bab 9 - Takut Jatuh Cinta

Kembali ke dalam mansion, Naila dan Ali bergeming di tempat. Keduanya tengah berdiri menghadap ke arah pintu utama."Naila." Ali membalikkan badannya ke belakang seketika, melihat Naila masih menundukkan pandangan."Iya, Al," sahut Naila, memberanikan diri mengangkat wajah. "Kamu tak apa-apa, 'kan?" Ali menelisik keadaan tubuh Naila dari atas sampai ke ujung kaki, apakah ada yang terluka atau tidak.Naila menggeleng cepat dan berkata, "Tidak ada, Al, aku baik-baik saja." 'Tapi hatiku yang sakit, Al. Mengapa semua orang membenciku.' Naila hanya dapat melontarkan kalimat tersebut di dalam hatinya. Memikirkan penderitaannya yang tak kunjung habis.Kepergiannya ke ibu kota pun masih ada saja orang yang menyiksa dan mencaci makinya. Namun, sekarang Naila merasa senang sebab ada seseorang yang memperlakukannya selayaknya manusia, dialah Ali, suaminya sendiri. Meskipun Ali tampak asing di matanya kini. Oleh sebab itu, ketampanan Ali membuat Naila berkecil hati. Dia merasa tak pantas bersan
Read more

Bab 10 - Memberi Pelajaran Pada Ali

"Ahk! Tidak! Awas kamu, Ali!" Mirna menjerit histeris di depan rumahnya. Melihat para pria bertubuh besar dan bersetelan jas hitam mengobrak-abrik isi warungnya sekarang. Sepuluh menit lalu, Mirna yang sedang melayani pembeli di warung, begitu terkejut melihat kedatangan empat orang pria asing ke rumahnya. Mereka menyuruh Mirna untuk angkat kaki dari rumahnya sekarang. Sebab atasan mereka ingin membuka lahan di area rumahnya. Tentu saja Mirna tak terima dan mengatakan mereka tak memiliki hak untuk mengusirnya dari rumahnya sendiri. Tanpa banyak kata, salah seorang dari mereka memberikan dia dokumen yang menunjukkan kepemilikan rumah bukan miliknya lagi. Mirna tergugu sejenak, melihat nama Ali tertera di surat tersebut. Gurat kebingungan tergambar pula di wajahnya tadi, bertanya-tanya, mengapa sertifikat rumahnya bisa berada di tangan Ali, bukankah sertifikat rumahnya dia gadaikan kepada Pak RT, sebagai jaminan untuk meminjam uang beberapa tahun lalu. Mirna pun menyesali kebodohanny
Read more
DMCA.com Protection Status