Terlihat di sebuah gang sepi, seorang remaja laki-laki berpakaian seragam sekolah sedang disiksa oleh tiga siswa lain yang juga berpakaian osis seperti dirinya. Dari ketiga siswa itu, dua orang mencengkram lengan kanan dan kirinya dengan sangat kuat agar dia tidak bisa kabur, sementara yang satunya meninju perutnya dengan sekuat tenaga.
Remaja tersebut bernama Kelvin Stewart. Di saat pulang sekolah dia memang sudah sering dihajar oleh tiga siswa ini, tetapi ini adalah yang paling kejam dari hari-hari sebelumnya. Mungkin karena mereka sudah muak karena Kelvin adalah siswa berprestasi yang selalu dibela oleh guru sekolahnya. “Kumohon, hentikan, Zico! Aku sudah tidak kuat lagi!” Kelvin memohon dengan suara lemas di saat perutnya terus ditinju oleh siswa yang dia sebut 'Zico' itu. Bahkan, dia sampai memuntahkan seteguk darah segar akibat disiksa seperti itu. Zico menghentikan pukulannya, lalu dia memerintahkan kedua anak buahnya untuk memaksa Kelvin sujud di depan kakinya. Kedua anak buahnya itu menurut, lalu salah satu dari mereka menekan paksa kepala Kelvin sampai menyentuh tanah, membuat tubuh Kelvin dalam posisi sujud di depan kaki Zico. Kemudian Zico meletakkan kaki kanannya di atas kepala Kelvin, membuat Kelvin tidak tahan untuk berkata, “Ini sungguh penghinaan yang sangat keterlaluan! Kau telah dirasuki iblis, Zico!” “Apa kau bilang? Iblis?” Dengan geramnya Zico langsung menginjak kepala Kelvin dengan sangat kuat, meluapkan amarah setelah mendengar kata 'iblis' yang terucap dari mulut Kelvin. Kelvin mengatupkan rahangnya, menahan rasa sakit yang tiada tara. Sakit! ... sakit sekali seolah-olah kepalanya seperti akan hancur. “Dasar anak pemulung! Beraninya sampah sepertimu berkata seperti itu padaku!” Zico mengangkat kakinya, kemudian menendang kepala Kelvin berkali-kali sampai darah mengucur deras dari kepala Kelvin, sehingga wajahnya terlihat sangat mengenaskan. Setelah puas menendangi kepala Kelvin, Zico berhenti sejenak, kemudian memberikan perintah pada kedua anak buahnya. “Masukkan dia ke dalam tong itu!” Kedua anak buahnya itu mengangguk. “Oke, Bos!” Lalu, mereka mengangkat tubuh Kelvin yang sudah tak berdaya itu dan memasukkannya ke dalam tong seperti yang diperintahkan Zico. Sebelum tong itu ditutup, Kelvin berkata dengan suara lemah. “Kau benar-benar kejam, Zico!” “Baiklah ... seperti yang kau katakan, aku akan menjadi sekejam seperti yang kau katakan. Yang namanya sampah lebih cocok berada di tempat sampah!” Zico kemudian tertawa sembari menatap wajah Kelvin yang penuh dengan darah. Kemudian, dia berkata, “Cepat, tutup tong-nya!” “Baik, Bos!” Dengan cekatan kedua anak buahnya itu langsung menekan paksa kepala Kelvin, lalu menutup tong tersebut rapat-rapat. Setelah itu, Zico menyeringai sadis dan berkata, “Siram tong-nya dengan bensin, lalu bakar! Biar dia tersiksa sampai mati, hahahahaha!” “Siap, Bos!” Salah satu anak buah itu berjalan ke arah kardus yang terletak tak jauh dari tempat mereka berdiri. Dia membuka kardus tersebut, dan di dalamnya ada beberapa botol bensin yang sudah mereka siapkan memang untuk menyiksa Kelvin. Dia mengambil empat botol yang berisi bensin itu, lalu disiramkan ke tong seperti yang diperintahkan Zico. Setelah menyiram tong itu dengan bensin, Zico langsung melemparkan korek api ke arah tong itu, dan seketika tong itu langsung terbakar dengan mudahnya. Sungguh tidak berperikemanusiaan sama sekali! Setelah itu mereka bertiga tertawa dengan penuh kepuasan, kemudian Zico berkata, “Ayo pergi dari sini, sebelum ada yang melihat kita!” Dengan cekatan, mereka langsung pergi meninggalkan tempat itu, karena mereka tidak ingin ada orang lain yang melihat kejahatan yang mereka lakukan tersebut. *** Di dalam tong, Kelvin merasakan panas yang semakin meningkat dengan setiap detik yang berlalu. Keringat deras mengalir dari tubuhnya, dan rasa panas yang tak tertahankan membuatnya menderita. Kulitnya melepuh saat bersentuhan dengan dinding tong yang terbakar. “Panas sekali! ... aaaaaaaaaaaarggghh!” Kelvin menderita dalam kegelapan, terperangkap di dalam tong yang dibakar. Meskipun dia berteriak sekuat tenaga, di luar tong suaranya itu tidak terdengar karena tong itu tertutup rapat. Akhirnya, rasa sakit yang tak tertahankan menghentikan penderitaannya. Kelvin mati dengan cara yang tragis di dalam tong yang terbakar, meninggalkan nasib yang menyedihkan. ~~~ Di alam bawah sadar Kelvin .... “Di mana ini? Apakah aku sudah mati?” Kelvin mengerutkan kening. Segala sesuatu di sekitarnya terlihat gelap gulita. Tiba-tiba, sebuah cahaya terang muncul di depannya, memancarkan data-data yang berjalan dari atas. Data itu perlahan-lahan meresap ke dalam pikirannya. Mata Kelvin hanya bisa melihat tulisan, angka, kode, dan sandi yang tidak bisa dimengertinya. Kemudian, kepalanya berdenyut dan Kelvin merasakan sakit yang luar biasa, seperti ribuan jarum menusuk otaknya. “Aaaaarregggh!” Kelvin menjerit sembari memegangi kepalanya yang sakit. Namun anehnya, beberapa detik kemudian tiba-tiba rasa sakit itu menghilang, dan telinganya mendengar suara misterius. [Ding Ding] Menemukan Master pemilik sistem... Loading... Memindai... Selesai. Pengenalan status Master... Loading... Memindai... Selesai. Nama: Kelvin Stewart Jenis kelamin: Laki-laki Umur: 15 tahun Status: Pelajar Status dalam keluarga: Anak yatim Membangkitkan Master dari kematian... Memproses... 0% 1% 3% 7% 10% 25% 37% 45% 95% 99% 100% Selesai. ~~~ Di luar tong, api yang sebelumnya berkobar tiba-tiba padam. Kemudian, tong tersebut meledak dan mengeluarkan asap tebal. Setelah beberapa saat, asap itu menghilang perlahan, menampakkan sosok Kelvin Stewart yang berdiri tegak tanpa luka sedikit pun. Dia yang tadinya memakai seragam sekolah, kini berganti dengan pakaian yang sangat keren. Namun, dia terlihat bingung. Kelvin memandang sekeliling, lalu mengangkat tangannya, dan seketika itu juga dia kebingungan saat menyadari bahwa tubuhnya telah pulih dan berganti pakaian tanpa cacat sedikit pun. Padahal, tadinya dia mengira kalau dirinya pasti sudah mati. “Aku masih hidup?” gumam Kelvin, mengernyitkan dahinya. Namun, tidak ada yang menjawab pertanyaannya, karena tidak ada seorang pun di gang yang sepi ini kecuali dirinya sendiri. Kemudian, dia dikejutkan dengan sebuah layar hologram yang secara tiba-tiba muncul di depannya. “Apa ini?” Tiba-tiba suara seorang wanita terdengar di telinganya, tetapi suara itu terdengar seperti suara robot. [Selamat, Master Kelvin Stewart! Anda adalah orang terpilih yang layak mendapatkan sistem super canggih ini. Dengan bantuan sistem, Anda bisa mewujudkan impian Anda untuk menjadi orang yang kaya raya. Anda akan diberikan misi-misi yang telah diprogramkan oleh sistem. Setiap kali Anda berhasil menyelesaikan misi, Anda akan naik level. Setiap naik level, Anda akan mendapatkan reward. Semakin tinggi level Anda, maka akan semakin besar pula reward yang akan Anda dapatkan.] “Apa itu sistem, misi, level, dan reward yang kau maksudkan? Sebenarnya kau siapa? Tunjukkan dirimu!” Kelvin semakin bingung. Dia menoleh ke segala arah, mencari-cari siapa yang berbicara. [Saya adalah sistem. Saya telah menyatu dengan tubuh Anda, dan layar hologram yang muncul di hadapan Anda itu adalah salah satu bagian dari sistem, dan hanya Anda yang dapat melihatnya. Dan suara saya yang Anda dengar ini juga hanya Anda yang dapat mendengarnya.] “Apakah ini mimpi?” [Ini nyata, Anda benar-benar telah menyatu dengan sistem, dan mulai saat ini, sistem akan menemani perjalanan hidup Anda.] “Aku ... aku diselamatkan oleh sistem ... tiada hidup tanpa sistem!”Setelah berbincang-bincang dengan sistem, Kelvin Stewart diberi reward pengenalan senilai $210. Dia lalu bergegas menuju tempat tinggal ibunya di bawah jembatan. Namun, saat tiba di sana, dia terdiam kaget, terpaku memandang reruntuhan jembatan yang runtuh. “I–ibu!” Tanpa ragu, dia berlari mendekati reruntuhan, menggeser puing-puing untuk mencari ibunya. Akhirnya, dia menemukan tubuh ibunya yang terluka parah dan sudah tak bernyawa. Kelvin memeluk kepala ibunya, memangku tubuhnya dengan gemetar. Dengan penuh kepanikan, dia menepuk-nepuk pipi ibunya sambil berteriak, “Ibu! Bangunlah, Ibu! Jangan tinggalkan aku! Aku tidak punya siapa-siapa lagi selain Ibu!” Air mata Kelvin mengalir deras, jatuh ke wajah ibunya yang sudah tak bernyawa. Dia merangkul tubuh ibunya dengan penuh keputusasaan. Baru saja dia merasa bahagia setelah mendapatkan sistem, tetapi sekarang ibunya malah pergi meninggalkannya. “Sistem, tolong hidupkan ibuku kembali!” Kelvin sangat berharap sekali kalau sistem itu b
“Itu kan ... Zico!” Ketika melihat Zico dan kedua anak buahnya di dalam Toko Ajisaka, Kelvin langsung bersembunyi di balik lemari panjang yang berada di dalam toko ini sambil berjongkok dan mengintip mereka bertiga. “Jangan sampai mereka tahu kalau aku di sini!”Meskipun demikian, indera pendengarannya masih dapat menangkap percakapan antara Zico dan dua anak buahnya.“Bos, bagaimana nasib ibu dan anak itu, ya?” tanya anak buah Zico yang berada di sebelah kanannya.Anak buah Zico yang berada di sebelah kirinya menyahut, “Pasti dia sudah—”Zico langsung membungkam mulut anak buahnya itu sambil mendelik. “Jangan keras-keras, bodoh!”“Ma–maaf, Bos. Keceplosan, hehe,” kata anak buah Zico sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Mendengar itu, Kelvin langsung mengatupkan rahangnya dan mengepalkan tangannya sembari berkata dalam hati. “Jadi mereka yang membunuh ibuku?”[Benar, Master. Sistem mendeteksi bahwa merekalah yang telah menghancurkan jembatan yang ditempati ibu Master.]Menden
Biasanya, setelah selesai menyelesaikan misi, sistem langsung memberitahu Kelvin kalau misi telah selesai. Namun, anehnya sekarang ini Kelvin belum diberitahu kalau misi sudah selesai. Kelvin tidak menghiraukan itu dan dia tetap melanjutkan membersihkan tiga kamar yang lain. Bukan hanya itu saja, teras pun juga dia bersihkan, karena dia merasa yakin, tidak lama lagi rumah ini akan menjadi miliknya.Setelah semuanya selesai, baru kemudian sistem memberitahukan.[Selamat, Master telah berhasil menyelesaikan misi!][Selamat, Master naik level!][Selamat, Master mendapatkan 4 poin!][Karena Master membersihkan 4 kamar sekaligus ditambah membersihkan teras juga, maka sistem akan memberikan bonus sebesar $5000.][Saldo senilai $6000 telah ditambahkan ke akun Master!][Setelah menyelesaikan dua misi, apakah Master ingin mengecek status lagi?][Iya/Tidak.]Kelvin langsung menekan panel yang bertuliskan 'Iya', setelah itu muncul sebuah layar hologram di depannya.______________________________
Kelvin berjalan menuju kantin tersebut dengan perasaan marah melihat Zico dan kedua anak buahnya berada di sana. Ingin sekali rasanya melupakan amarahnya untuk menghajar mereka. Namun, melihat banyak para siswa-siswi lainnya di sana, dia mengurungkan niatnya. Kedua tangannya yang tadinya mengepal, dia lemaskan. Sementara wajahnya yang tadinya memasang ekspresi marah, kembali ke expresi biasa.Sesampainya di kantin tersebut, dia memesan nasi goreng dengan lauk ayam panggang dan jus jeruk kepada pegawai kantin. Setelah itu, dia duduk di sebuah kursi yang berada di sebelah meja berbentuk bundar. Para siswa dan siswi yang berada di situ menjadi heran melihat Kelvin bisa membeli makanan di kantin. Dalam hati mereka bertanya-tanya, “Tumben sekali anak miskin itu bisa membeli makanan enak? Dari mana anak pemulung itu punya uang untuk beli makanan enak di sini? Jangan-jangan dia mencuri!” Pegawai kantin itu kemudian membawakan sarapan Kelvin ke tempat meja duduknya. Kemudian, Kelvin memberi
“Pak Guru!” Kelvin berdiri sembari mengangkat tangan kanannya, membuat Guru Matematika itu menoleh ke arahnya.“Ada apa, Kelvin?” tanya Guru Matematika itu sembari menatap Kelvin yang kini sedang berjalan ke arahnya.Sesampainya di depan guru itu, Kelvin berkata, “Pak, saya ingin menjelaskan, bahwa sebenarnya Xenovia tidak bersalah. Yang pertama memicu keributan tadi adalah Zico. Dia tadi mengataiku dengan sebutan 'Anak Sampah', Pak. Sementara Xenovia hanya ingin membelaku.”Mendengar Kelvin berkata seperti itu, Zico mengatupkan rahangnya sembari mendelik menatap Kelvin dengan sorot wajah yang merah padam. Dia langsung menyergah, “Itu tidak benar, Pak. Dia bohong!”Meskipun Zico berkata bohong, Guru Matematika itu tidak mudah mempercayai perkataannya begitu saja. Guru itu berpikir sejenak sembari menatap wajah Zico dan Kelvin, mencoba membaca pikiran mereka melewati ekspresi wajah mereka. Setelah itu, Guru Matematika tersebut berkata, “Kamu bohong, Zico! Dilihat dari raut wajahmu yang
“Bagaimana aku mengatakannya?” Degup jantungnya berdetak dengan kencang. Bagi Kelvin, misi ini adalah misi tersulit yang diberikan sistem padanya. Namun, mengetahui reward yang akan didapatkannya cukup besar, sulit baginya untuk menolak misi ini.Kelvin mengalihkan wajahnyanya ke arah lain agar Xenovia tidak melihat wajahnya. Karena dia takut jika gadis itu melihat pipinya yang memerah akibat menahan malu.“Kau masih marah, ya? Tidak biasanya kau bersikap seperti ini.” Xenovia merasa heran ketika Kelvin mengalihkan wajahnyanya darinya.“Tidak, aku tidak marah denganmu. Aku hanya ....” Kelvin bingung bagaimana menjelaskannya pada gadis itu. Dia ingin mengungkapkan perasaannya pada gadis itu, tetapi dia tidak tahu harus dimulai dengan berkata apa? Tadinya, setahu Kelvin Xenovia menyukai dirinya itu hanya karena sebatas teman. Namun, mengingat sistem mendeteksi bahwa Xenovia mencintainya, membuat dirinya ingin lebih dekat dengan gadis itu bukan hanya sebatas teman, tetapi sebagai sepasa
“Mati?” Kelvin bertanya dengan nada meremehkan. Nada bicaranya seperti seakan tidak takut sama sekali dengan ancaman Zico. Dia kemudian memejamkan matanya sembari berkata dengan tenang. “Mungkin kalian yang akan mati!” Mendengar itu, Zico langsung merespon dengan berkata, “Apa? Apakah aku tidak salah dengar?” Setelah berkata demikian dia tertawa meremehkan. “Orang lemah sepertimu tidak mungkin bisa menang melawan kami bertiga, hahahaha!” “Mati sajalah!” Zico langsung melompat dari motornya sembari menyiapkan tendangan ke arah Kelvin yang dengan santainya duduk di atas moto matic-nya. Melihat itu, Kelvin langsung menangkap kaki Zico kemudian melemparkan tubuh Zico ke arah Jengki dan Fredy yang masih duduk menyaksikan di motor. “Kuat sekali!” pekik Zico saat tubuhnya terlempar. Karena kecepatan lemparan Kelvin sangat cepat, kuat, dan akurat, tubuh Zico yang dilemparnya itu langsung menabrak kedua anak buahnya sendiri, membuat mereka jatuh dari motornya dan mengalami luka yang c
16.35 Kelvin telah sampai di rumahnya. Dia mencopot helmnya, kemudian turun dari motornya. Pada saat itu juga, suara sistem terngiang di telinganya. [Master, sekitar 200 meter di belakang Master, ada Zico dan kedua anak buahnya sedang bersembunyi di balik atap rumah. Mereka ingin menembak Master dengan senjata sniper. Berhati-hatilah Master!] Mata Kelvin melebar mendengar pemberitahuan dari sistem. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk menghindari sniper tersebut. Oleh karena itulah, dia memutuskan untuk bertanya, “Lalu apa yang harus aku lakukan?” [Sistem akan memanipulasi waktu untuk sementara. Master ikuti saja aba-aba sistem, di saat sistem menghitung, dan pada saat hitungan terakhir, Master langsung menunduk. Apakah Master sudah paham?] “Memanipulasi waktu?” Kelvin mengerutkan keningnya. Dia sungguh tidak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh sistem. [Memanipulasi waktu sama saja dengan memperlambat waktu. Master akan merasa seolah semua yang ada di dunia ini be