Share

Bab 3

Penulis: Rizki Al-Mubarok
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Itu kan ... Zico!” Ketika melihat Zico dan kedua anak buahnya di dalam Toko Ajisaka, Kelvin langsung bersembunyi di balik lemari panjang yang berada di dalam toko ini sambil berjongkok dan mengintip mereka bertiga. “Jangan sampai mereka tahu kalau aku di sini!”

Meskipun demikian, indera pendengarannya masih dapat menangkap percakapan antara Zico dan dua anak buahnya.

“Bos, bagaimana nasib ibu dan anak itu, ya?” tanya anak buah Zico yang berada di sebelah kanannya.

Anak buah Zico yang berada di sebelah kirinya menyahut, “Pasti dia sudah—”

Zico langsung membungkam mulut anak buahnya itu sambil mendelik. “Jangan keras-keras, bodoh!”

“Ma–maaf, Bos. Keceplosan, hehe,” kata anak buah Zico sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Mendengar itu, Kelvin langsung mengatupkan rahangnya dan mengepalkan tangannya sembari berkata dalam hati. “Jadi mereka yang membunuh ibuku?”

[Benar, Master. Sistem mendeteksi bahwa merekalah yang telah menghancurkan jembatan yang ditempati ibu Master.]

Mendengar sistem juga mengatakan demikian, Kelvin langsung bertanya dalam hati kepada sistem. “Sistem, jadi kau juga bisa tahu apa yang aku ucapkan dalam hati, ya?”

[Iya, Master. Sistem telah menyatu dengan tubuh Master. Jadi, apa pun yang ada di dalam pikiran Master sistem tahu.]

“Kalau begitu, mulai sekarang aku akan mengobrol denganmu lewat pikiranku saja, biar tidak ada yang tahu, kalau aku memiliki sistem.”

[Baiklah, Master. Memang seharusnya seperti itu.]

Kelvin mengamati Zico dan kedua anak buahnya itu telah keluar dari toko. Dia menghembuskan napas lega sambil berbisik, “Bagus, mereka sudah pergi.”

Setelah itu Kelvin langsung bangkit dari jongkoknya, kemudian dia segera bergegas untuk membeli semua perlengkapan sekolah yang dia butuhkan, seperti: seragam sekolah, tas, buku, dan lain-lain. Karena, semua perlengkapan sekolahnya sudah hanyut tertimpa reruntuhan jembatan, dan sebagian yang lain terbakar. Jadi, Kelvin harus membeli perlengkapan sekolah baru.

Kelvin mengambil keranjang belanja, kemudian dia berkeliling di dalam toko ini untuk mencari barang-barang yang akan dibelinya. Setelah selesai, dia membawa semua barang itu ke kasir untuk melakukan transaksi pembayaran.

Petugas kasir itu menscane barang-barang yang dibeli Kevin dan kemudian mengemasnya dalam kardus. Setelah selesai dia berkata, “Semuanya $40.”

“Baik, sebentar.” Kelvin mengambil uang dari kantong celananya, kemudian menyerahkan $40 ke petugas kasir itu.

Dengan ramah petugas kasir itu menerima uang Kelvin sambil menyerahkan barang-barang yang sudah dikemas dalam kardus Itu kepada Kelvin. “Terima kasih. Silakan datang lagi!”

Kelvin mengambil barang tersebut, kemudian dia keluar dari toko itu.

Sekarang tujuannya adalah mencari penginapan. Namun, saat dia ingin bertanya kepada orang yang di sekitar sini, tiba-tiba sistem berkata.

[Master tidak perlu bertanya dengan orang. Sistem mengetahui semua lokasi yang ada di tempat ini. Jika Master ingin mencari penginapan terdekat, Master tinggal lurus saja ke depan. Sekitar 60 meter di depan sana ada penginapan di pinggir jalan.]

“Oooh, begitu, ya. Baiklah, aku akan ke sana.” Kelvin melanjutkan langkahnya. Dia berjalan lurus menyusuri jalanan ini sesuai arahan dari sistem.

[Jika Master kesusahan membawa barang, Master bisa menyimpan barang itu ke dalam Inventory Sistem.]

“Tidak perlu. Sebentar lagi juga kita akan sampai di penginapan,” jawab Kelvin. Dia masih terus berjalan tanpa menghentikan langkahnya.

Tak lama kemudian, Kelvin melihat sepanduk bertuliskan 'Penginapan’ sekitar 15 meter di depannya. Dia pun langsung bergegas mempercepat langkahkannya, lalu menoleh ke arah kiri. Benar saja yang dikatakan sistem kalau itu adalah penginapan.

Kelvin berjalan ke arah penginapan itu. Setelah sampai di depan pintu dia menekan tombol bel yang berada di sebelah pintu.

Tak lama kemudian pintu itu terbuka dan menampakkan seorang wanita berusia sekitar 30 tahunan. Wanita itu dengan ramah langsung bertanya, “Apakah Anda ingin menginap di sini?”

“Iya. Saya ingin menginap di sini dua minggu.” Kelvin menjawab seperti ini karena dia sudah memprediksi, kalau dalam dua minggu setelah ini dia sudah memiliki sejumlah uang yang didapatkan dari sistem untuk membeli rumah.

Seperti bisa membaca pikiran Kelvin, wanita pemilik penginapan itu berkata, “Penginapan ini sudah lama sepi pelanggan. Sebenarnya, saya sudah berencana untuk menjual penginapan ini, karena saya ingin pindah.”

Wanita itu kemudian menyambung perkataannya dengan menawarkan, “Jika Anda bersedia membeli rumah ini, saya menjualnya dengan harga $10.000.”

Mendengar seperti itu, Kelvin berpikir kalau dia kemungkinan besar mampu membeli rumah ini setelah menjalankan beberapa misi. Soalnya, tadi siang saja baru menjalankan satu misi dia sudah mendapatkan $700, apalagi kalau 10 misi atau 20 misi, bisa dibayangkan seberapa banyak uang yang akan didapatkannya.

Setelah berpikir demikian, Kelvin berkata, “Baiklah, saya bersedia untuk membeli rumah Anda. Akan tetapi, saya membutuhkan waktu sekitar dua atau tiga minggu untuk mengumpulkan uang sebanyak itu.”

“Baiklah, tidak apa-apa. Saya akan menunggunya.” Sebenarnya wanita pemilik penginapan itu sedikit terkejut ketika dia mendengar anak yang menurutnya masih sangat muda itu berkata ingin mengumpulkan uang sebanyak itu. Namun, kalau dilihat dari pakaiannya, anak ini terlihat seperti anak orang kaya.

“Silakan masuk! Akan saya antar Anda ke kamar!” ujar wanita itu dengan ramah. Karena dalam benaknya, dia berpikir kalau Kelvin adalah anak orang kaya, jadi dia harus memperlakukan anak muda itu dengan seramah mungkin.

“Terima kasih!” sahut Kelvin.

“Mari, ikuti saya!” Wanita itu berjalan terlebih dahulu, lalu Kelvin mengangguk dan kemudian mengikutinya. Dia berjalan menaiki anak tangga untuk menuju ke lantai dua.

Setelah sampai di atas, di lantai dua ini Kelvin melihat empat kamar yang pintunya tertutup semua.

Wanita itu berkata, “Silakan Anda mau pilih kamar mana saja, semua kamar di sini kosong karena sudah lama tidak ada pelanggan yang menginap di sini.”

“Baiklah, terima kasih! Saya ingin segera istirahat,” jawab Kelvin, setelah itu wanita tersebut kembali menuju ke lantai bawah lagi, sementara Kelvin pergi ke salah satu kamar itu.

Saat membuka kamar, ternyata kamar tersebut kotor dan banyak debu. Mungkin karena sudah lama tidak dibersihkan.

“Ternyata pemilik penginapan ini pemalas, ya?” Kelvin bergumam lirih.

[Ding Ding.]

[Misi baru: Membersihkan kamar.]

[Reward: $1000.]

[Waktu misi: 2 jam.]

[Status misi: Sedang berlangsung.]

Mendapatkan misi baru dari sistem, sudut bibir Kelvin terangkat ke atas. “Wooaah! Ternyata, membersihkan kamar juga termasuk misi, ya?”

[Sistem akan selalu memberikan misi setiap hari kepada Master. Jadi, apa pun yang Master lakukan, jika itu adalah misi dari sistem, maka Master akan mendapatkan reward dari sistem. Namun, jika yang Master lakukan itu bukan misi dari sistem, maka Master tidak akan mendapatkan reward dari sistem.]

“Ooh, jadi seperti itu, ya?” Kelvin mengangguk-anggukkan kepalanya pertanda bahwa dia paham dengan yang barusan dijelaskan oleh sistem. “Kalau begitu, aku akan segera membersihkan kamar ini sebelum waktu habis.”

Kelvin langsung bergegas mengambil sapu yang berada di sudut kamar tersebut, kemudian dia membersihkan kamar itu dengan semangat. Karena, dia bukan hanya mendapatkan kenyamanan tidur di tempat bersih, tetapi juga mendapatkan keuntungan reward dari sistem. Dia menata barang-barang yang berada di kamar itu dengan rapi. Bukan hanya itu saja, tetapi dia juga menata barang-barang miliknya yang telah dia beli di Toko Ajisaka tadi, seperti: peralatan sekolah, baju, tas, dan itu semua dia taruh pada tempatnya masing-masing.

Tidak sampai setengah jam, Kelvin pun telah selesai membersihkan kamarnya. Namun, karena waktu masih tersisa banyak, dia memutuskan untuk membersihkan tiga kamar lain selain kamar yang akan dia tempati ini.

Bab terkait

  • Tiada Hidup Tanpa Sistem   Bab 4

    Biasanya, setelah selesai menyelesaikan misi, sistem langsung memberitahu Kelvin kalau misi telah selesai. Namun, anehnya sekarang ini Kelvin belum diberitahu kalau misi sudah selesai. Kelvin tidak menghiraukan itu dan dia tetap melanjutkan membersihkan tiga kamar yang lain. Bukan hanya itu saja, teras pun juga dia bersihkan, karena dia merasa yakin, tidak lama lagi rumah ini akan menjadi miliknya.Setelah semuanya selesai, baru kemudian sistem memberitahukan.[Selamat, Master telah berhasil menyelesaikan misi!][Selamat, Master naik level!][Selamat, Master mendapatkan 4 poin!][Karena Master membersihkan 4 kamar sekaligus ditambah membersihkan teras juga, maka sistem akan memberikan bonus sebesar $5000.][Saldo senilai $6000 telah ditambahkan ke akun Master!][Setelah menyelesaikan dua misi, apakah Master ingin mengecek status lagi?][Iya/Tidak.]Kelvin langsung menekan panel yang bertuliskan 'Iya', setelah itu muncul sebuah layar hologram di depannya.______________________________

  • Tiada Hidup Tanpa Sistem   Bab 5

    Kelvin berjalan menuju kantin tersebut dengan perasaan marah melihat Zico dan kedua anak buahnya berada di sana. Ingin sekali rasanya melupakan amarahnya untuk menghajar mereka. Namun, melihat banyak para siswa-siswi lainnya di sana, dia mengurungkan niatnya. Kedua tangannya yang tadinya mengepal, dia lemaskan. Sementara wajahnya yang tadinya memasang ekspresi marah, kembali ke expresi biasa.Sesampainya di kantin tersebut, dia memesan nasi goreng dengan lauk ayam panggang dan jus jeruk kepada pegawai kantin. Setelah itu, dia duduk di sebuah kursi yang berada di sebelah meja berbentuk bundar. Para siswa dan siswi yang berada di situ menjadi heran melihat Kelvin bisa membeli makanan di kantin. Dalam hati mereka bertanya-tanya, “Tumben sekali anak miskin itu bisa membeli makanan enak? Dari mana anak pemulung itu punya uang untuk beli makanan enak di sini? Jangan-jangan dia mencuri!” Pegawai kantin itu kemudian membawakan sarapan Kelvin ke tempat meja duduknya. Kemudian, Kelvin memberi

  • Tiada Hidup Tanpa Sistem   Bab 6

    “Pak Guru!” Kelvin berdiri sembari mengangkat tangan kanannya, membuat Guru Matematika itu menoleh ke arahnya.“Ada apa, Kelvin?” tanya Guru Matematika itu sembari menatap Kelvin yang kini sedang berjalan ke arahnya.Sesampainya di depan guru itu, Kelvin berkata, “Pak, saya ingin menjelaskan, bahwa sebenarnya Xenovia tidak bersalah. Yang pertama memicu keributan tadi adalah Zico. Dia tadi mengataiku dengan sebutan 'Anak Sampah', Pak. Sementara Xenovia hanya ingin membelaku.”Mendengar Kelvin berkata seperti itu, Zico mengatupkan rahangnya sembari mendelik menatap Kelvin dengan sorot wajah yang merah padam. Dia langsung menyergah, “Itu tidak benar, Pak. Dia bohong!”Meskipun Zico berkata bohong, Guru Matematika itu tidak mudah mempercayai perkataannya begitu saja. Guru itu berpikir sejenak sembari menatap wajah Zico dan Kelvin, mencoba membaca pikiran mereka melewati ekspresi wajah mereka. Setelah itu, Guru Matematika tersebut berkata, “Kamu bohong, Zico! Dilihat dari raut wajahmu yang

  • Tiada Hidup Tanpa Sistem   Bab 7

    “Bagaimana aku mengatakannya?” Degup jantungnya berdetak dengan kencang. Bagi Kelvin, misi ini adalah misi tersulit yang diberikan sistem padanya. Namun, mengetahui reward yang akan didapatkannya cukup besar, sulit baginya untuk menolak misi ini.Kelvin mengalihkan wajahnyanya ke arah lain agar Xenovia tidak melihat wajahnya. Karena dia takut jika gadis itu melihat pipinya yang memerah akibat menahan malu.“Kau masih marah, ya? Tidak biasanya kau bersikap seperti ini.” Xenovia merasa heran ketika Kelvin mengalihkan wajahnyanya darinya.“Tidak, aku tidak marah denganmu. Aku hanya ....” Kelvin bingung bagaimana menjelaskannya pada gadis itu. Dia ingin mengungkapkan perasaannya pada gadis itu, tetapi dia tidak tahu harus dimulai dengan berkata apa? Tadinya, setahu Kelvin Xenovia menyukai dirinya itu hanya karena sebatas teman. Namun, mengingat sistem mendeteksi bahwa Xenovia mencintainya, membuat dirinya ingin lebih dekat dengan gadis itu bukan hanya sebatas teman, tetapi sebagai sepasa

  • Tiada Hidup Tanpa Sistem   Bab 8

    “Mati?” Kelvin bertanya dengan nada meremehkan. Nada bicaranya seperti seakan tidak takut sama sekali dengan ancaman Zico. Dia kemudian memejamkan matanya sembari berkata dengan tenang. “Mungkin kalian yang akan mati!” Mendengar itu, Zico langsung merespon dengan berkata, “Apa? Apakah aku tidak salah dengar?” Setelah berkata demikian dia tertawa meremehkan. “Orang lemah sepertimu tidak mungkin bisa menang melawan kami bertiga, hahahaha!” “Mati sajalah!” Zico langsung melompat dari motornya sembari menyiapkan tendangan ke arah Kelvin yang dengan santainya duduk di atas moto matic-nya. Melihat itu, Kelvin langsung menangkap kaki Zico kemudian melemparkan tubuh Zico ke arah Jengki dan Fredy yang masih duduk menyaksikan di motor. “Kuat sekali!” pekik Zico saat tubuhnya terlempar. Karena kecepatan lemparan Kelvin sangat cepat, kuat, dan akurat, tubuh Zico yang dilemparnya itu langsung menabrak kedua anak buahnya sendiri, membuat mereka jatuh dari motornya dan mengalami luka yang c

  • Tiada Hidup Tanpa Sistem   Bab 9

    16.35 Kelvin telah sampai di rumahnya. Dia mencopot helmnya, kemudian turun dari motornya. Pada saat itu juga, suara sistem terngiang di telinganya. [Master, sekitar 200 meter di belakang Master, ada Zico dan kedua anak buahnya sedang bersembunyi di balik atap rumah. Mereka ingin menembak Master dengan senjata sniper. Berhati-hatilah Master!] Mata Kelvin melebar mendengar pemberitahuan dari sistem. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk menghindari sniper tersebut. Oleh karena itulah, dia memutuskan untuk bertanya, “Lalu apa yang harus aku lakukan?” [Sistem akan memanipulasi waktu untuk sementara. Master ikuti saja aba-aba sistem, di saat sistem menghitung, dan pada saat hitungan terakhir, Master langsung menunduk. Apakah Master sudah paham?] “Memanipulasi waktu?” Kelvin mengerutkan keningnya. Dia sungguh tidak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh sistem. [Memanipulasi waktu sama saja dengan memperlambat waktu. Master akan merasa seolah semua yang ada di dunia ini be

  • Tiada Hidup Tanpa Sistem   Bab 10

    Sebelum Tinju Godam Maut yang dilancarkan oleh hero Mo Xie Jue yang kendalikan oleh Zico itu mengenai Qing Yuan, Kelvin langsung menekan tombol ultimate, membuat karakter hero Qing Yuan-nya mengeluarkan skill yang tidak kalah hebat dengan skill ultimate Mo Xie Jue.Sepasang Pedang Batu Bintang Merah Qing Yuan secara tiba-tiba mengeluarkan gelombang api yang sangat kuat, ini adalah skill ultimatenya, 'Serangan Api Phoenix'. Serangan Api Phoenix dan Tinju Godam Maut saling bertabrakan, menciptakan ledakan yang cukup besar hingga membuat kedua karakter hero yang beradu skill dan hero lain yang berada di dekat area itu terpental. Masing-masing dari mereka kehilangan banyak poin HP/ Health Point yang menjadi daya hidup karakter hero dalam game tersebut. Jika poin HP hero habis, maka hero tersebut akan mati.Melihat karakter Qing Yuan yang dia kendalikan itu kehilangan sekitar 50% poin HP, kali ini Kelvin berniat akan bermian dengan lebih hati-hati lagi. Namun, saat melihat archer di piha

  • Tiada Hidup Tanpa Sistem   Bab 11

    Mendapatkan misi seperti itu, Kelvin mengambil napas perlahan-lahan, kemudian dia mengepalkan tangan kanannya sembari tersenyum dan berkata, “Semangat untuk menjadi orang kaya! Meskipun sepertinya misi ini cukup berbahaya, tetapi sekarang aku memiliki kekuatan yang lebih kuat, jika dibandingkan dengan manusia biasa.”Kelvin kemudian membuka Status Karakter-nya dengan isyarat jari yang menggambarkan huruf 'CS' di udara kosong, setelah itu muncul layar hologram di hadapannya.________________________________________Nama: Kelvin StewartUsia: 15 tahunLevel: 6Poin Skill: 5Kekuatan: 7 [ + ]Kecerdasan: 3 [ + ]Inventory: -Toko Sistem: Terbuka pada level 7Poin sistem: 56Saldo: $26.750 [Tarik][Close]________________________________________Kelvin menekan ikon [ + ] beberapa kali pada menu atribut kekuatan. Dia menggunakan poin untuk menambahkan atribut kekuatannya, karena untuk menjalankan misi yang mengharuskan dia berurusan dengan binatang buas, dia harus menjadi lebih kuat lagi.

Bab terbaru

  • Tiada Hidup Tanpa Sistem   Bab 49

    Di dalam ruangan ini, Jaka melihat cahaya dari luar yang masuk melewati sela-sela pintu masuk yang ditutup. Dia mengernyitkan dahi. Karena penasaran, dia pun beranjak berdiri dari tempat duduknya, lalu berjalan menuju ke arah pintu untuk mengecek, ada apakah di luar?Ketika dia sampai di dekat pintu dan tangannya hendak meraih tuas pintu tersebut, dia mendengar suara Xenovia dan Kelvin sedang berbicara di luar.Mendengar suara Kelvin yang berkata akan membangun Suku Ndiwek menjadi Kota, membangun istana, serta ingin menjadikan dia dan istrinya menjadi raja dan ratu, Jaka merasa terharu dan langsung membuka pintu tersebut sembari berkata, “Kau tidak perlu melakukan itu, Nak. Melihat kalian pulang dengan selamat saja aku sudah sangat bersyukur.” Pria itu kemudian mendekat ke arah mereka, lalu memeluk Kelvin dan Dewi Lily.“Tanpa bantuan Xenovia, kami tidak akan selamat, Ayah,” kata Kelvin, dia dan Dewi Lily membalas pelukan Jaka.“Tidak!” kata Xenovia. “Aku tidak melakukan apa pun. Sis

  • Tiada Hidup Tanpa Sistem   Bab 48

    “Ibu angkatmu?” tanya Xenovia, tidak mengerti dengan yang baru saja diucapkan Kelvin. “Kekuatan cahaya kehidupan?”(Sepertinya pemuda itu ingin mengajak Master untuk menggabungkannya kekuatan Sistem Cahaya dengan Kekuatan Sistem Kehidupan.)Ketika Kelvin hendak membuka mulut untuk menjawab pertanyaan Xenovia, tiba-tiba gadis itu langsung berkata, “Apakah kau ingin menggabungkan kekuatan Sistem Cahaya dan Sistem Kehidupan?”Kelvin tidak terkejut dengan perkataan Xenovia, karena dia bisa menerka kalau gadis itu pasti baru saja diberitahu oleh Sistem Cahaya. Dia hanya merespon ucapannya dengan berkata, “Benar, aku ingin menghidupkan kembali Dewi Lily. Dia adalah ibu angkatku yang telah dibunuh oleh ayahmu.”“Dewi Lily? Dibunuh oleh ayahku?” ulang Xenovia. Dia penasaran denga sosok ‘Dewi Lily’ yang baru saja dikatakan Kelvin, tetapi dia juga merasa bersalah, ketika ayahnyalah yang membunuh ibu angkat pemuda itu. Dia tidak bisa membayangkan betapa sakitnya perasaan Kelvin setelah kehilanga

  • Tiada Hidup Tanpa Sistem   Bab 47

    Xenovia melepaskan Radiant Crescent Blade, senjata tersebut melesat ke arah Alex dan berhenti tepat tiga meter di atas kepalanya.Pada detik-detik yang menegangkan itu, waktu seolah-olah membeku saat Xenovia mengucapkan kata kunci skill ...."Skill Ultimate: Lunar Radiance!"Semburan cahaya yang menyilaukan meledak dari senjata Radiant Crescent Blade, menelan Alex dalam kecemerlangannya yang membakar. Setiap serat dari tubuhnya berteriak kesakitan saat cahaya yang kuat itu meresap ke dalam kulitnya, membakar seperti seribu matahari yang berapi-api. Penglihatannya kabur, dikonsumsi oleh cahaya yang menyilaukan saat gelombang rasa sakit yang menyiksa melonjak ke seluruh tubuhnya, setiap denyut nadi terasa seperti belati yang menusuk dagingnya.Berjuang untuk mempertahankan ketenangannya, Alex mengertakkan gigi melawan siksaan yang luar biasa, otot-ototnya menegang dalam upaya yang sia-sia untuk menahan gempuran Lunar Radiance. Bulir-bulir keringat menetes di dahinya, berbaur dengan air

  • Tiada Hidup Tanpa Sistem   Bab 46

    (Misi dimulai. Ucapkan kata kunci skill ‘Skill Evasion: Teleportasi’ untuk berpindah ke lokasi tujuan.)“Tolong beri aku penjelasan secara detail tentang kekuatan sistem dan cara menggunakannya!” Tentu saja Xenovia harus meminta penjelasan. Bagaimana mungkin dia bisa langsung terjun menjalankan misi, jika dia belum tahu sama sekali tentang seluk-beluk kekuatan sistem? (Master ucapkankan saja ‘Open Equipment’, nanti akan muncul layar hologram yang akan menunjukkan beberapa perlengkapan yang Master butuhkan.)Xenovia pun menurut dan langsung mengucapkan, “Open Equipment.”Setelah itu, muncullah sebuah layar hologram di depannya, yang menunjukkan beberapa item perlengkapan tempur._________________________Equipment1. Senjata -Radiant Crescent Blade [Use]2. Aksesoris-Topeng Lunar Luminescence [Use]-Gaun Dawnbreaker [Use]-Sepatu Dawnbreaker Sprint [Use]_________________________(Senjata dan aksesoris itu akan membantu Master dalam pertarungan melawan Master Sistem Kegelapan nanti.

  • Tiada Hidup Tanpa Sistem   Bab 45

    Setelah mendengar penjelasan dari sistem, Kelvin Stewart dengan mantap membuat keputusan.“B!” serunya tanpa ragu.Dengan memilih huruf ‘B’, artinya Kelvin memilih Xenovia sebagai Master Pemilik Sistem Cahaya. Dia ingin gadis itu sendiri yang memutuskan nasib ayahnya. Dia ingin agar gadis itu sendiri yang memutuskan untuk membinasakan ayahnya atau tidak. (Sesuai pilihan Anda, saya akan menjadikan Xenovia sebagai Master saya.)Cahaya dan data-data yang berada di depan Kelvin tiba-tiba lenyap. Kelvin tahu Sistem Cahaya pasti telah pergi ke tempat Xenovia yang kini berada di Suku Ndiwek.***Di Suku Ndiwek, lebih tepatnya di dalam rumah Jaka, Xenovia sedang duduk tegak di kursi panjang ruang utama. Diva dan Jaka duduk di sisinya, tetapi sekarang mereka hanya diam saja karena sudah tidak memiliki topik pembicaraan setelah ngobrol berjam-jam dengannya.Dalam keheningan itu, tiba-tiba cahaya yang amat terang muncul di depannya, menghiasi ruangan dengan pesona yang mampu membuat siapa saja

  • Tiada Hidup Tanpa Sistem   Bab 44

    “Skill Evasion: Teleportasi.”Setelah mengatakan kata kunci skill itu, dalam sekejap mata, Kelvin telah berpindah di Kota Terratory, lebih tepatnya di halaman taman mansion Xenovia yang megah dan indah.Namun, keindahan taman itu cepat sirna saat pandangan matanya menangkap pemandangan yang mengerikan—Master Sistem Kegelapan dengan kejamnya mencengkeram kaki satpamnya sendiri hingga terdengar suara 'crack' dari tempat Kelvin berdiri.“Aaaaaaaaarrgh!” Satpam tersebut berteriak kesakitan.Dari sini Kelvin juga melihat Xena berdiri di sana. Dia melihat wanita itu langsung meraih pistol yang berada di celananya dan mengarahkan pistol tersebut ke arah Master Sistem Kegelapan itu. Namun sebelum wanita itu menarik pelatuknya, pria itu lebih dulu meninjunya dengan kekuatan dahsyat.Duar!Tinju dahsyat dari Master Sistem Kegelapan yang telah mencapai level 100 itu menciptakan suara yang memekakkan telinga, menyebabkan Xena terlempar ke udara. Tubuh wanita itu melayang dan menabrak pohon sakura

  • Tiada Hidup Tanpa Sistem   Bab 43

    Tanpa berpikir panjang, Kelvin pun langsung berlari menghampiri mereka. Meskipun atribut kecepatannya telah mencapai maksimum, tetapi kali ini dia berusaha untuk berlari dengan kecepatan seperti orang biasa pada umumnya.Mendengar suara langkah kaki dari belakang, Jaka menghentikan langkah kakinya, begitu juga dengan Diva, gadis itu juga mendengar suara langkah kaki orang yang sedang berlari di belakangnya. Secara bersamaan, mereka berdua kemudian menoleh ke arah belakang, dan seketika itu juga, mereka melihat seseorang sedang berlari ke arah mereka, dan orang itu sudah tidak asing lagi bagi mereka.“Itu kan ....” “Itu Kak Kelvin!” Diva langsung merespon dengan cepat sebelum Jaka menyelesaikan perkataannya. Gadis itu tersenyum sumringah melihat orang yang sangat dirindukannya.Setelah Kelvin sampai di hadapan mereka, Diva langsung memeluk kakaknya itu sembari berkata, “Kakak, akhirnya kau kembali juga. Diva kira Kakak akan lama tidak kembali lagi. Diva sudah sangat merindukan Kakak,

  • Tiada Hidup Tanpa Sistem   Bab 42

    Sebuah serangan tenaga dalam yang sangat dahsyat menghantam Master Sistem Kegelapan itu hingga terpental, menabrak pagar tembok yang berada di sebelah pintu keluar itu hingga jebol—pria itu terlempar sekitar ratusan meter dan jatuh terguling-guling di taman.Satpam yang sedang duduk di kursi panjang yang terletak di sebelah gerbang terbelalak melihat itu. Dengan segera, satpam itu berlari menghampiri pria itu seraya berteriak, “Tuan Alex!”***Sementara di dalam rumah, Xenovia berkata pada Kelvin dengan suara bergetar. “Kelvin, tolong jelaskan maksud semua ini! Kenapa ayahku tiba-tiba menjadi jahat setelah melihatmu, dan kenapa kalian memiliki kekuatan mengerikan dan ingin saling membunuh?”“Aku akan menjelaskan semuanya, tetapi tidak di sini.” Kelvin berjalan mendekati Xenovia dan ibunya.“Di mana?” tanya Xenovia penasaran.Tanpa menjawab pertanyaan gadis itu, Kelvin langsung menyentuh tangan Xenovia dan ibunya sembari mengucapkan kata kunci skill.“Skill Evasion: Teleportasi.”***“

  • Tiada Hidup Tanpa Sistem   Bab 41

    “Apa yang ingin kau lakukan?” Pria itu menepis tangan Kelvin dengan kasar di saat pemuda itu hendak menyentuh tangan Xenovia. Kelvin terkejut dengan apa yang baru saja pria itu lakukan padanya. Dia menundukkan kepalanya di saat melihat tatapan mata pria itu yang terlihat sangat tidak bersahabat. Kemudian, dia bertanya pada sistem melalui pikiran. “Sistem, apakah pria ini tahu kalau aku ingin menteleport Xenovia?”[Sepertinya Sistem Kegelapan bisa mendeteksi tindakan yang akan Master lakukan.]“Apa yang ayah lakukan?” Xenovia pun dibuat terkejut dengan perlakuan kasar ayahnya pada Kelvin. “Dia ini temanku!”“Iya, Xenovia benar! Kenapa kau bertindak kasar kepada calon menantu kita?” kata ibu Xenovia sembari berjalan dengan cepat menghampiri mereka. “Menantu kita?” Pria itu mendengus. “Aku tidak sudi memiliki menantu sampah seperti dia!”“Sampah?” ulang Kelvin sembari mengepalkan tangannya. “Ya! Kau hanyalah anak sampah!” kata pria itu. “Kau si anak pemulung yang tinggal di kolong jem

DMCA.com Protection Status