Share

Bab 3

“Itu kan ... Zico!” Ketika melihat Zico dan kedua anak buahnya di dalam Toko Ajisaka, Kelvin langsung bersembunyi di balik lemari panjang yang berada di dalam toko ini sambil berjongkok dan mengintip mereka bertiga. “Jangan sampai mereka tahu kalau aku di sini!”

Meskipun demikian, indera pendengarannya masih dapat menangkap percakapan antara Zico dan dua anak buahnya.

“Bos, bagaimana nasib ibu dan anak itu, ya?” tanya anak buah Zico yang berada di sebelah kanannya.

Anak buah Zico yang berada di sebelah kirinya menyahut, “Pasti dia sudah—”

Zico langsung membungkam mulut anak buahnya itu sambil mendelik. “Jangan keras-keras, bodoh!”

“Ma–maaf, Bos. Keceplosan, hehe,” kata anak buah Zico sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Mendengar itu, Kelvin langsung mengatupkan rahangnya dan mengepalkan tangannya sembari berkata dalam hati. “Jadi mereka yang membunuh ibuku?”

[Benar, Master. Sistem mendeteksi bahwa merekalah yang telah menghancurkan jembatan yang ditempati ibu Master.]

Mendengar sistem juga mengatakan demikian, Kelvin langsung bertanya dalam hati kepada sistem. “Sistem, jadi kau juga bisa tahu apa yang aku ucapkan dalam hati, ya?”

[Iya, Master. Sistem telah menyatu dengan tubuh Master. Jadi, apa pun yang ada di dalam pikiran Master sistem tahu.]

“Kalau begitu, mulai sekarang aku akan mengobrol denganmu lewat pikiranku saja, biar tidak ada yang tahu, kalau aku memiliki sistem.”

[Baiklah, Master. Memang seharusnya seperti itu.]

Kelvin mengamati Zico dan kedua anak buahnya itu telah keluar dari toko. Dia menghembuskan napas lega sambil berbisik, “Bagus, mereka sudah pergi.”

Setelah itu Kelvin langsung bangkit dari jongkoknya, kemudian dia segera bergegas untuk membeli semua perlengkapan sekolah yang dia butuhkan, seperti: seragam sekolah, tas, buku, dan lain-lain. Karena, semua perlengkapan sekolahnya sudah hanyut tertimpa reruntuhan jembatan, dan sebagian yang lain terbakar. Jadi, Kelvin harus membeli perlengkapan sekolah baru.

Kelvin mengambil keranjang belanja, kemudian dia berkeliling di dalam toko ini untuk mencari barang-barang yang akan dibelinya. Setelah selesai, dia membawa semua barang itu ke kasir untuk melakukan transaksi pembayaran.

Petugas kasir itu menscane barang-barang yang dibeli Kevin dan kemudian mengemasnya dalam kardus. Setelah selesai dia berkata, “Semuanya $40.”

“Baik, sebentar.” Kelvin mengambil uang dari kantong celananya, kemudian menyerahkan $40 ke petugas kasir itu.

Dengan ramah petugas kasir itu menerima uang Kelvin sambil menyerahkan barang-barang yang sudah dikemas dalam kardus Itu kepada Kelvin. “Terima kasih. Silakan datang lagi!”

Kelvin mengambil barang tersebut, kemudian dia keluar dari toko itu.

Sekarang tujuannya adalah mencari penginapan. Namun, saat dia ingin bertanya kepada orang yang di sekitar sini, tiba-tiba sistem berkata.

[Master tidak perlu bertanya dengan orang. Sistem mengetahui semua lokasi yang ada di tempat ini. Jika Master ingin mencari penginapan terdekat, Master tinggal lurus saja ke depan. Sekitar 60 meter di depan sana ada penginapan di pinggir jalan.]

“Oooh, begitu, ya. Baiklah, aku akan ke sana.” Kelvin melanjutkan langkahnya. Dia berjalan lurus menyusuri jalanan ini sesuai arahan dari sistem.

[Jika Master kesusahan membawa barang, Master bisa menyimpan barang itu ke dalam Inventory Sistem.]

“Tidak perlu. Sebentar lagi juga kita akan sampai di penginapan,” jawab Kelvin. Dia masih terus berjalan tanpa menghentikan langkahnya.

Tak lama kemudian, Kelvin melihat sepanduk bertuliskan 'Penginapan’ sekitar 15 meter di depannya. Dia pun langsung bergegas mempercepat langkahkannya, lalu menoleh ke arah kiri. Benar saja yang dikatakan sistem kalau itu adalah penginapan.

Kelvin berjalan ke arah penginapan itu. Setelah sampai di depan pintu dia menekan tombol bel yang berada di sebelah pintu.

Tak lama kemudian pintu itu terbuka dan menampakkan seorang wanita berusia sekitar 30 tahunan. Wanita itu dengan ramah langsung bertanya, “Apakah Anda ingin menginap di sini?”

“Iya. Saya ingin menginap di sini dua minggu.” Kelvin menjawab seperti ini karena dia sudah memprediksi, kalau dalam dua minggu setelah ini dia sudah memiliki sejumlah uang yang didapatkan dari sistem untuk membeli rumah.

Seperti bisa membaca pikiran Kelvin, wanita pemilik penginapan itu berkata, “Penginapan ini sudah lama sepi pelanggan. Sebenarnya, saya sudah berencana untuk menjual penginapan ini, karena saya ingin pindah.”

Wanita itu kemudian menyambung perkataannya dengan menawarkan, “Jika Anda bersedia membeli rumah ini, saya menjualnya dengan harga $10.000.”

Mendengar seperti itu, Kelvin berpikir kalau dia kemungkinan besar mampu membeli rumah ini setelah menjalankan beberapa misi. Soalnya, tadi siang saja baru menjalankan satu misi dia sudah mendapatkan $700, apalagi kalau 10 misi atau 20 misi, bisa dibayangkan seberapa banyak uang yang akan didapatkannya.

Setelah berpikir demikian, Kelvin berkata, “Baiklah, saya bersedia untuk membeli rumah Anda. Akan tetapi, saya membutuhkan waktu sekitar dua atau tiga minggu untuk mengumpulkan uang sebanyak itu.”

“Baiklah, tidak apa-apa. Saya akan menunggunya.” Sebenarnya wanita pemilik penginapan itu sedikit terkejut ketika dia mendengar anak yang menurutnya masih sangat muda itu berkata ingin mengumpulkan uang sebanyak itu. Namun, kalau dilihat dari pakaiannya, anak ini terlihat seperti anak orang kaya.

“Silakan masuk! Akan saya antar Anda ke kamar!” ujar wanita itu dengan ramah. Karena dalam benaknya, dia berpikir kalau Kelvin adalah anak orang kaya, jadi dia harus memperlakukan anak muda itu dengan seramah mungkin.

“Terima kasih!” sahut Kelvin.

“Mari, ikuti saya!” Wanita itu berjalan terlebih dahulu, lalu Kelvin mengangguk dan kemudian mengikutinya. Dia berjalan menaiki anak tangga untuk menuju ke lantai dua.

Setelah sampai di atas, di lantai dua ini Kelvin melihat empat kamar yang pintunya tertutup semua.

Wanita itu berkata, “Silakan Anda mau pilih kamar mana saja, semua kamar di sini kosong karena sudah lama tidak ada pelanggan yang menginap di sini.”

“Baiklah, terima kasih! Saya ingin segera istirahat,” jawab Kelvin, setelah itu wanita tersebut kembali menuju ke lantai bawah lagi, sementara Kelvin pergi ke salah satu kamar itu.

Saat membuka kamar, ternyata kamar tersebut kotor dan banyak debu. Mungkin karena sudah lama tidak dibersihkan.

“Ternyata pemilik penginapan ini pemalas, ya?” Kelvin bergumam lirih.

[Ding Ding.]

[Misi baru: Membersihkan kamar.]

[Reward: $1000.]

[Waktu misi: 2 jam.]

[Status misi: Sedang berlangsung.]

Mendapatkan misi baru dari sistem, sudut bibir Kelvin terangkat ke atas. “Wooaah! Ternyata, membersihkan kamar juga termasuk misi, ya?”

[Sistem akan selalu memberikan misi setiap hari kepada Master. Jadi, apa pun yang Master lakukan, jika itu adalah misi dari sistem, maka Master akan mendapatkan reward dari sistem. Namun, jika yang Master lakukan itu bukan misi dari sistem, maka Master tidak akan mendapatkan reward dari sistem.]

“Ooh, jadi seperti itu, ya?” Kelvin mengangguk-anggukkan kepalanya pertanda bahwa dia paham dengan yang barusan dijelaskan oleh sistem. “Kalau begitu, aku akan segera membersihkan kamar ini sebelum waktu habis.”

Kelvin langsung bergegas mengambil sapu yang berada di sudut kamar tersebut, kemudian dia membersihkan kamar itu dengan semangat. Karena, dia bukan hanya mendapatkan kenyamanan tidur di tempat bersih, tetapi juga mendapatkan keuntungan reward dari sistem. Dia menata barang-barang yang berada di kamar itu dengan rapi. Bukan hanya itu saja, tetapi dia juga menata barang-barang miliknya yang telah dia beli di Toko Ajisaka tadi, seperti: peralatan sekolah, baju, tas, dan itu semua dia taruh pada tempatnya masing-masing.

Tidak sampai setengah jam, Kelvin pun telah selesai membersihkan kamarnya. Namun, karena waktu masih tersisa banyak, dia memutuskan untuk membersihkan tiga kamar lain selain kamar yang akan dia tempati ini.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status