Share

Bab 6

“Pak Guru!” Kelvin berdiri sembari mengangkat tangan kanannya, membuat Guru Matematika itu menoleh ke arahnya.

“Ada apa, Kelvin?” tanya Guru Matematika itu sembari menatap Kelvin yang kini sedang berjalan ke arahnya.

Sesampainya di depan guru itu, Kelvin berkata, “Pak, saya ingin menjelaskan, bahwa sebenarnya Xenovia tidak bersalah. Yang pertama memicu keributan tadi adalah Zico. Dia tadi mengataiku dengan sebutan 'Anak Sampah', Pak. Sementara Xenovia hanya ingin membelaku.”

Mendengar Kelvin berkata seperti itu, Zico mengatupkan rahangnya sembari mendelik menatap Kelvin dengan sorot wajah yang merah padam. Dia langsung menyergah, “Itu tidak benar, Pak. Dia bohong!”

Meskipun Zico berkata bohong, Guru Matematika itu tidak mudah mempercayai perkataannya begitu saja. Guru itu berpikir sejenak sembari menatap wajah Zico dan Kelvin, mencoba membaca pikiran mereka melewati ekspresi wajah mereka. Setelah itu, Guru Matematika tersebut berkata, “Kamu bohong, Zico! Dilihat dari raut wajahmu yang seperti itu, bisa dipastikan kalau kamu berbohong.”

“Saya ... saya tidak berbohong, Pak. Kelvin itu—”

Sebelum Zico menyelesaikan perkataannya, Guru Matematika itu langsung menyergah dengan tegas. “Saya tidak percaya denganmu! Kamu tetap akan saya hukum karena telah berkata tidak baik terhadap Kelvin!”

Zico tidak bisa berkata-kata lagi jika sang guru telah membuat keputusan. Dia hanya bisa mengumpat dalam hati. “Awas nanti kau, Kelvin!”

Guru Matematika itu kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Xenovia dan berkata, “Xenovia, kau dibebaskan dari hukuman. Silakan kembali ke tempat dudukmu!”

Xenovia langsung mengangkat kepalanya dan menatap guru itu sembari mengulas senyum senang. “Oh, terima kasih, Pak!” Kemudian gadis itu langsung bergegas menuju ke tempat duduknya, begitu juga dengan Kelvin.

Saat Zico akan bergerak dan berniat kembali ke tempat duduknya, Guru Matematika itu langsung berkata, “Kamu tetap berdiri di sini sampai pelajaran selesai!”

Melihat itu, Kelvin tersenyum puas sembari bergumam dalam hati. “Mampus!”

Xenovia yang tempat duduknya tak jauh dari tempat duduk Kelvin, menoleh ke arah Kelvin sembari berbisik, “Terima kasih, Kelvin. Kau sangat keren hari ini!”

Kelvin hanya tersenyum tipis sembari mengacungkan ibu jari ke arah gadis itu sebagai respon.

[Selamat, Master telah berhasil menyelesaikan misi!]

[Selamat, Master naik level!]

[Selamat, Master mendapatkan 8 poin!]

[Selamat, Master mendapatkan reward $4000!]

[Selamat, Master mendapatkan reward misteri!]

[Reward Misteri: Atribut Kecerdasan telah ditambahkan ke Status Karakter Master.]

[Apakah Master ingin mengecek Status Karakter Master untuk melihatnya?]

[Iya/Tidak.]

Karena penasaran dengan Atribut Kecerdasan yang baru saja didapatkan, Kelvin langsung menekan panel yang bertuliskan 'Iya'.

________________________________________

Nama: Kelvin Stewart

Usia: 15 tahun

Level: 4

Poin Skill: 3

Kekuatan: 7

Kecerdasan: 1

Inventory: -

Toko Sistem: Terbuka pada level 7

Poin sistem: 8

Saldo: $9750

________________________________________

Kelvin langsung melongo melihat Status Karakter-nya sendiri. Kedua matanya membulat sempurna ketika menatap layar hologram itu. Sebuah senyuman yang tercetak di wajahnya menandakan bahwa perasaannya sekarang ini sedang sangat bahagia. Dalam hati dia berkata, “Wah! Sedikit lagi saldo-ku sudah cukup untuk membeli penginapan itu.”

Dia tidak menyangka, kalau uang sebanyak itu bisa dia dapatkan secepat ini. Perkiraannya kalau dia dapat mengumpulkan uang $10.000 dalam jangka waktu dua Minggu ternyata salah. Ternyata, sistem memberikan uang itu lebih cepat dari yang dia perkirakan. Baru 3 misi saja yang dia kerjakan, tetapi sudah mendapatkan uang sebanyak ini. Andai saja dia tidak membeli motor, tentu saja saldo uangnya sudah tembus $10.000.

Karena takut jika ada yang memperhatikannya, Kelvin segera menutup Status Karakter-nya, dan kemudian fokus dengan pelajaran Matematika. Meskipun hanya dia yang bisa melihat layar hologram dan mendengar suara sistem, tetapi dia harus waspada agar tidak ada yang curiga terhadapnya.

Kelvin dan semua siswa-siswi yang berada di kelas tersebut fokus memperhatikan Guru Matematika yang sedang menerangkan materi. Suasana seperti ini terus berlangsung hingga waktu istirahat tiba.

***

09.30

Bel tanda waktu istirahat telah berbunyi. Semua siswa-siswi yang tadinya berada di dalam kelas semuanya berhamburan keluar dari kelas. Namun, Zico disuruh ikut Guru Matematika ke kantor, sepertinya anak itu akan disidang oleh para guru di kantor.

Di sekolah tersebut ada sebuah taman yang luas, dan di taman tersebut ada sebuah Pohon Sakura yang terletak di tengah-tengah ribuan Bunga Matahari yang bermekaran. Di bawah pohon tersebut terlihat, bahwa Kelvin sedang bersandar dengan santai di bawahnya. Tidak ada siapa pun di sini selain dia, karena siswa-siswi lain sedang berada di tempat lain. Dari dulu dia juga sering menyendiri di tempat ini.

“Sistem, aku lupa bertanya mengenai atribut kecerdasan yang tadi kau berikan itu. Apakah itu bisa dinaikkan dengan poin?” Pandangan Kelvin terfokus pada seekor lebah yang terbang mencari serbuk sari di antara bunga-bunga matahari yang bermekaran.

[Ya, Master. Semakin tinggi jumlah status atribut kecerdasan Master, maka kecerdasan Master akan semakin meningkat. Namun, untuk Poin Skill hanya bisa meningkat setelah Master menyelesaikan misi.]

“Jadi, Poin Skill tidak bisa dinaikkan menggunakan poin, ya?”

[Tidak bisa Master. Poin Skill itu menunjukkan tingkat keterampilan Master dalam menjalankan misi. Jadi, semakin banyak misi yang Master selesaikan, maka Poin Skill akan semakin meningkat.]

“Ooh, jadi seperti itu, ya?” Kelvin mengangguk-anggukkan kepalanya. “Baiklah, kalau—”

Tiba-tiba suara seseorang yang datang mengejutkan Kelvin.

“Kau dari dulu suka menyendiri di sini, ya, Kelvin?”

Kelvin langsung menoleh ke arah sumber suara itu, dan ternyata itu adalah Xenovia. “Kau membuatku kaget saja, Xenovia.”

Xenovia terkekeh, kemudian dia mendekati Kelvin dan duduk bersandar di sebelahnya. Gadis itu membawa sebuah kotak berisisi pizza. Dia memberikan makanan itu pada Kelvin. “Ini untukmu.”

“Wah, terima kasih, Xenovia. Kau baik sekali!” Kelvin menerima pizza itu sembari tersenyum senang. Meskipun dia sekarang bisa membeli makanan yang lebih enak dari itu, tetapi jika itu adalah pemberian dari Xenovia, apa pun akan dia terima dengan senang hati.

“Terima kasih juga karena tadi kau telah membebaskanku dari hukuman Pak Guru,” kata Xenovia.” Aku juga minta maaf atas kelakuan kakakku yang dari dulu selalu ingin merendahkanmu.”

Memaafkan Zico itu adalah sesuatu yang berat bagi Kelvin. Dia hanya diam dengan wajah yang terlihat sedikit kesal setelah mendengar Xenovia meminta maaf atas kesalahan kakaknya.

“Aku tahu kalau kakakku sudah sangat keterlaluan padamu selama ini. Aku sudah berusaha untuk membujuk dirinya untuk berhenti menghinamu, tapi ....” Xenovia menundukkan kepalanya dalam. “Kakakku itu sangat keras kepala—”

“Bukan hanya keras kepala, tetapi dia juga sangat kejam dan jahat!” Tiba-tiba saja Kelvin keceplosan mengatakan itu karena terbawa emosi. Mengingat bagaimana Zico menyiksanya, dan bahkan sampai membunuh ibunya, Kelvin tidak bisa memaafkan anak biadab itu. “Maafkan aku!”

Xenovia menoleh ke arah Kelvin yang duduk di sebelahnya. Saat dia menatap wajahnya yang terlihat kesal, dia menjadi merasa bersalah. “Aku yang seharusnya minta maaf. Tidak seharusnya aku membahas ini padamu. Aku paham jika kau pasti sangat keberatan untuk memaafkan kakakku. Maafkan aku karena telah membahas sesuatu yang tidak kau sukai ini.”

Suasana menjadi hening setelah ini. Namun, beberapa saat kemudian, Kelvin mendengar suara sistem.

[Sistem mendeteksi, bahwa Xenovia mencintai Master, tetapi dia belum berani mengungkapkan cintanya pada Master. Sistem juga mendeteksi bahwa Master pun juga mencintainya.]

[Misi baru: Ungkapkan perasaan cinta Master pada Xenovia.]

[Reward: $10.000.]

[Waktu: Sebelum waktu istirahat habis.]

[Status misi: Sedang berlangsung.]

Mendengar sistem memberikan misi itu, pipi Kelvin langsung memerah. Menurutnya, misi ini adalah misi yang paling berat daripada misi-misi yang diberikan sistem sebelumnya.

Apakah Kelvin akan mengungkapkan perasaan cintanya pada Xenovia?

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status