Setelah mendengar penjelasan dari sistem, Kelvin Stewart dengan mantap membuat keputusan.“B!” serunya tanpa ragu.Dengan memilih huruf ‘B’, artinya Kelvin memilih Xenovia sebagai Master Pemilik Sistem Cahaya. Dia ingin gadis itu sendiri yang memutuskan nasib ayahnya. Dia ingin agar gadis itu sendiri yang memutuskan untuk membinasakan ayahnya atau tidak. (Sesuai pilihan Anda, saya akan menjadikan Xenovia sebagai Master saya.)Cahaya dan data-data yang berada di depan Kelvin tiba-tiba lenyap. Kelvin tahu Sistem Cahaya pasti telah pergi ke tempat Xenovia yang kini berada di Suku Ndiwek.***Di Suku Ndiwek, lebih tepatnya di dalam rumah Jaka, Xenovia sedang duduk tegak di kursi panjang ruang utama. Diva dan Jaka duduk di sisinya, tetapi sekarang mereka hanya diam saja karena sudah tidak memiliki topik pembicaraan setelah ngobrol berjam-jam dengannya.Dalam keheningan itu, tiba-tiba cahaya yang amat terang muncul di depannya, menghiasi ruangan dengan pesona yang mampu membuat siapa saja
(Misi dimulai. Ucapkan kata kunci skill ‘Skill Evasion: Teleportasi’ untuk berpindah ke lokasi tujuan.)“Tolong beri aku penjelasan secara detail tentang kekuatan sistem dan cara menggunakannya!” Tentu saja Xenovia harus meminta penjelasan. Bagaimana mungkin dia bisa langsung terjun menjalankan misi, jika dia belum tahu sama sekali tentang seluk-beluk kekuatan sistem? (Master ucapkankan saja ‘Open Equipment’, nanti akan muncul layar hologram yang akan menunjukkan beberapa perlengkapan yang Master butuhkan.)Xenovia pun menurut dan langsung mengucapkan, “Open Equipment.”Setelah itu, muncullah sebuah layar hologram di depannya, yang menunjukkan beberapa item perlengkapan tempur._________________________Equipment1. Senjata -Radiant Crescent Blade [Use]2. Aksesoris-Topeng Lunar Luminescence [Use]-Gaun Dawnbreaker [Use]-Sepatu Dawnbreaker Sprint [Use]_________________________(Senjata dan aksesoris itu akan membantu Master dalam pertarungan melawan Master Sistem Kegelapan nanti.
Xenovia melepaskan Radiant Crescent Blade, senjata tersebut melesat ke arah Alex dan berhenti tepat tiga meter di atas kepalanya.Pada detik-detik yang menegangkan itu, waktu seolah-olah membeku saat Xenovia mengucapkan kata kunci skill ...."Skill Ultimate: Lunar Radiance!"Semburan cahaya yang menyilaukan meledak dari senjata Radiant Crescent Blade, menelan Alex dalam kecemerlangannya yang membakar. Setiap serat dari tubuhnya berteriak kesakitan saat cahaya yang kuat itu meresap ke dalam kulitnya, membakar seperti seribu matahari yang berapi-api. Penglihatannya kabur, dikonsumsi oleh cahaya yang menyilaukan saat gelombang rasa sakit yang menyiksa melonjak ke seluruh tubuhnya, setiap denyut nadi terasa seperti belati yang menusuk dagingnya.Berjuang untuk mempertahankan ketenangannya, Alex mengertakkan gigi melawan siksaan yang luar biasa, otot-ototnya menegang dalam upaya yang sia-sia untuk menahan gempuran Lunar Radiance. Bulir-bulir keringat menetes di dahinya, berbaur dengan air
“Ibu angkatmu?” tanya Xenovia, tidak mengerti dengan yang baru saja diucapkan Kelvin. “Kekuatan cahaya kehidupan?”(Sepertinya pemuda itu ingin mengajak Master untuk menggabungkannya kekuatan Sistem Cahaya dengan Kekuatan Sistem Kehidupan.)Ketika Kelvin hendak membuka mulut untuk menjawab pertanyaan Xenovia, tiba-tiba gadis itu langsung berkata, “Apakah kau ingin menggabungkan kekuatan Sistem Cahaya dan Sistem Kehidupan?”Kelvin tidak terkejut dengan perkataan Xenovia, karena dia bisa menerka kalau gadis itu pasti baru saja diberitahu oleh Sistem Cahaya. Dia hanya merespon ucapannya dengan berkata, “Benar, aku ingin menghidupkan kembali Dewi Lily. Dia adalah ibu angkatku yang telah dibunuh oleh ayahmu.”“Dewi Lily? Dibunuh oleh ayahku?” ulang Xenovia. Dia penasaran denga sosok ‘Dewi Lily’ yang baru saja dikatakan Kelvin, tetapi dia juga merasa bersalah, ketika ayahnyalah yang membunuh ibu angkat pemuda itu. Dia tidak bisa membayangkan betapa sakitnya perasaan Kelvin setelah kehilanga
Di dalam ruangan ini, Jaka melihat cahaya dari luar yang masuk melewati sela-sela pintu masuk yang ditutup. Dia mengernyitkan dahi. Karena penasaran, dia pun beranjak berdiri dari tempat duduknya, lalu berjalan menuju ke arah pintu untuk mengecek, ada apakah di luar?Ketika dia sampai di dekat pintu dan tangannya hendak meraih tuas pintu tersebut, dia mendengar suara Xenovia dan Kelvin sedang berbicara di luar.Mendengar suara Kelvin yang berkata akan membangun Suku Ndiwek menjadi Kota, membangun istana, serta ingin menjadikan dia dan istrinya menjadi raja dan ratu, Jaka merasa terharu dan langsung membuka pintu tersebut sembari berkata, “Kau tidak perlu melakukan itu, Nak. Melihat kalian pulang dengan selamat saja aku sudah sangat bersyukur.” Pria itu kemudian mendekat ke arah mereka, lalu memeluk Kelvin dan Dewi Lily.“Tanpa bantuan Xenovia, kami tidak akan selamat, Ayah,” kata Kelvin, dia dan Dewi Lily membalas pelukan Jaka.“Tidak!” kata Xenovia. “Aku tidak melakukan apa pun. Sis
Terlihat di sebuah gang sepi, seorang remaja laki-laki berpakaian seragam sekolah sedang disiksa oleh tiga siswa lain yang juga berpakaian osis seperti dirinya. Dari ketiga siswa itu, dua orang mencengkram lengan kanan dan kirinya dengan sangat kuat agar dia tidak bisa kabur, sementara yang satunya meninju perutnya dengan sekuat tenaga.Remaja tersebut bernama Kelvin Stewart. Di saat pulang sekolah dia memang sudah sering dihajar oleh tiga siswa ini, tetapi ini adalah yang paling kejam dari hari-hari sebelumnya. Mungkin karena mereka sudah muak karena Kelvin adalah siswa berprestasi yang selalu dibela oleh guru sekolahnya.“Kumohon, hentikan, Zico! Aku sudah tidak kuat lagi!” Kelvin memohon dengan suara lemas di saat perutnya terus ditinju oleh siswa yang dia sebut 'Zico' itu. Bahkan, dia sampai memuntahkan seteguk darah segar akibat disiksa seperti itu. Zico menghentikan pukulannya, lalu dia memerintahkan kedua anak buahnya untuk memaksa Kelvin sujud di depan kakinya. Kedua anak bua
Setelah berbincang-bincang dengan sistem, Kelvin Stewart diberi reward pengenalan senilai $210. Dia lalu bergegas menuju tempat tinggal ibunya di bawah jembatan. Namun, saat tiba di sana, dia terdiam kaget, terpaku memandang reruntuhan jembatan yang runtuh. “I–ibu!” Tanpa ragu, dia berlari mendekati reruntuhan, menggeser puing-puing untuk mencari ibunya. Akhirnya, dia menemukan tubuh ibunya yang terluka parah dan sudah tak bernyawa. Kelvin memeluk kepala ibunya, memangku tubuhnya dengan gemetar. Dengan penuh kepanikan, dia menepuk-nepuk pipi ibunya sambil berteriak, “Ibu! Bangunlah, Ibu! Jangan tinggalkan aku! Aku tidak punya siapa-siapa lagi selain Ibu!” Air mata Kelvin mengalir deras, jatuh ke wajah ibunya yang sudah tak bernyawa. Dia merangkul tubuh ibunya dengan penuh keputusasaan. Baru saja dia merasa bahagia setelah mendapatkan sistem, tetapi sekarang ibunya malah pergi meninggalkannya. “Sistem, tolong hidupkan ibuku kembali!” Kelvin sangat berharap sekali kalau sistem itu b
“Itu kan ... Zico!” Ketika melihat Zico dan kedua anak buahnya di dalam Toko Ajisaka, Kelvin langsung bersembunyi di balik lemari panjang yang berada di dalam toko ini sambil berjongkok dan mengintip mereka bertiga. “Jangan sampai mereka tahu kalau aku di sini!”Meskipun demikian, indera pendengarannya masih dapat menangkap percakapan antara Zico dan dua anak buahnya.“Bos, bagaimana nasib ibu dan anak itu, ya?” tanya anak buah Zico yang berada di sebelah kanannya.Anak buah Zico yang berada di sebelah kirinya menyahut, “Pasti dia sudah—”Zico langsung membungkam mulut anak buahnya itu sambil mendelik. “Jangan keras-keras, bodoh!”“Ma–maaf, Bos. Keceplosan, hehe,” kata anak buah Zico sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Mendengar itu, Kelvin langsung mengatupkan rahangnya dan mengepalkan tangannya sembari berkata dalam hati. “Jadi mereka yang membunuh ibuku?”[Benar, Master. Sistem mendeteksi bahwa merekalah yang telah menghancurkan jembatan yang ditempati ibu Master.]Menden