Setelah berbincang-bincang dengan sistem, Kelvin Stewart diberi reward pengenalan senilai $210. Dia lalu bergegas menuju tempat tinggal ibunya di bawah jembatan. Namun, saat tiba di sana, dia terdiam kaget, terpaku memandang reruntuhan jembatan yang runtuh.
“I–ibu!” Tanpa ragu, dia berlari mendekati reruntuhan, menggeser puing-puing untuk mencari ibunya. Akhirnya, dia menemukan tubuh ibunya yang terluka parah dan sudah tak bernyawa. Kelvin memeluk kepala ibunya, memangku tubuhnya dengan gemetar. Dengan penuh kepanikan, dia menepuk-nepuk pipi ibunya sambil berteriak, “Ibu! Bangunlah, Ibu! Jangan tinggalkan aku! Aku tidak punya siapa-siapa lagi selain Ibu!” Air mata Kelvin mengalir deras, jatuh ke wajah ibunya yang sudah tak bernyawa. Dia merangkul tubuh ibunya dengan penuh keputusasaan. Baru saja dia merasa bahagia setelah mendapatkan sistem, tetapi sekarang ibunya malah pergi meninggalkannya. “Sistem, tolong hidupkan ibuku kembali!” Kelvin sangat berharap sekali kalau sistem itu bisa melakukannya, tetapi .... [Maaf, Master. Sistem memprediksi, kalau ibu Master telah meninggal sebelum Master mendapatkan sistem. Roh ibu Master sudah pergi jauh dari raganya. Ibu Master sudah tidak bisa diselamatkan lagi.] Mendengar jawaban sistem, Kelvin hanya bisa pasrah dan menangis. “Kenapa hidupku seperti ini? Untuk apa aku mendapatkan sistem, jika aku tidak memiliki keluarga?” [Bersabarlah, Master. Sistem bisa membantu Master untuk mendapatkan kekayaan, membalas dendam atas semua kejahatan yang telah dilakukan oleh musuh-musuh Master, dan juga membantu Master untuk mendapatkan wanita cantik yang suatu saat nanti akan menjadi istri dan keluarga Master.] Kelvin kemudian mengepalkan tangannya. Dengan perasaan geram dia mengatupkan rahangnya dan berkata, “Aku ingin membalas dendam kepada Zico. Aku ingin menyiksanya!” [Baiklah, Master. Nanti sistem akan menjadikan itu sebagai misi Master. Sebelum menjalankan misi, silakan master lihat status Master terlebih dahulu.] Tiba-tiba muncul layar hologram di depan Kelvin. ________________________________________ Nama: Kelvin Stewart Usia: 15 tahun Level: 1 Poin Skill: - Kekuatan: 1 Inventory: - Toko Sistem: Terbuka pada level 7 Poin sistem: - Saldo: $210 ________________________________________ [Layar hologram tersebut hanya Master yang bisa melihatnya.] Setelah Kelvin membaca Status Karakter-nya, sistem itu berkata lagi. [Apakah Master bersedia menerima misi pertama dari sistem?] [Iya/Tidak] Layar hologram yang tadinya menunjukkan Status Karakter-nya, kini berganti dengan tulisan 'Iya' berwarna hijau, dan tulisan 'Tidak' berwarna merah. Kelvin terlihat masih bingung dengan layar hologram itu. [Master bisa menekan panel 'Iya' jika bersedia menerima misi pertama dari sistem, dan tekan panel 'Tidak' jika Master tidak bersedia.] Kelvin langsung paham. Tanpa ragu dia langsung menekan panel 'Iya' dan menyetujui misi itu. [Memberikan misi pertama kepada Master Pemilik Sistem.] [Misi: Mandikanlah mayat ibu Master. Setelah itu, beri kain kavan dan makamkan mayat ibu Master di Tempat Pemakam Umum terdekat.] [Master memiliki waktu 3 jam untuk menjalankan misi ini. Kerjakanlah misi dengan tepat waktu jika ingin mendapatkan reward dari sistem.] [Reward misi: Uang tuani $450.] [Status misi: Sedang berlangsung.] Mengetahui misi pertama dari sistem telah dimulai, Kelvin mengulas sedikit senyum meskipun matanya masih meneteskan air mata. Tentu saja dia akan melakukan itu meskipun itu bukanlah misi. Dengan cekatan, Kelvin segera bergegas untuk menjalankan misi tersebut. Dia membopong mayat ibunya dan membawanya keluar dari reruntuhan jembatan itu. Setelah Kelvin sampai di jalan raya, beberapa masyarakat yang melihatnya langsung bergegas mendekatinya, membuat Kelvin mengehentikan langkahnya. Seorang pria yang memakai jas hitam bertanya, “Apakah orang yang kamu bawa itu korban dari robohnya jembatan itu, Nak?” Kelvin menjawab, “Dia ibu saya, Pak. Saya harus segera memakamkan ibu saya.” “Permisi.” Kelvin langsung melanjutkan langkahnya melewati pria itu. “Biar aku bantu. Akan aku bawakan mayat ibumu, Nak,” tawar pria itu. “Tidak usah, Pak. Saya bisa sendiri.” Kelvin menyahut tanpa menoleh dan terus berjalan. Karena ini adalah misinya, Kelvin ingin melakukannya sendiri. Dia membawa mayat ibunya ke tempat pemandian jenazah. Di sana dia memandikannya, membungkus mayat ibunya dengan kain kavan, dan semua itu dia lakukan sendiri tanpa bantuan petugas di situ, sehingga petugas di situ tidak tega meminta bayaran untuk kain kavan yang digunakan Kelvin, mereka membiarkannya gratis karena merasa kasihan dengan anak itu. Setelah itu, Kelvin langsung bergegas ke Tempat Pemakaman Umum terdekat untuk nemakamkan ibunya. Sekitar dua jam kemudian, akhirnya pun dia telah selesai memakamkan mayat ibunya. Dia melakukan semua itu sendiri tanpa bantuan siapapun. [Selamat, Master telah berhasil menyelesaikan misi!] [Selamat, Master naik level!] [Selamat, Master mendapatkan 2 poin!] [Karena Master telah menyelesaikan misi tanpa bantuan siapapun, Master berhak mendapatkan bonus reward senilai $300.] [Saldo senilai $700 telah ditambahkan ke akun Master.] “Wooaah, banyak sekali!” Kelvin membuka mulut. Dia sangat kagum karena baru kali ini mendapatkan uang sebanyak itu. [Ini baru permulaan, Master. Nanti lama-lama Master akan menjadi orang yang super kaya raya setelah menjalan banyak misi.] “Baiklah, aku akan selalu semangat menjalankan misi-misi yang kau berikan!” Kelvin mengepalkan tangan kanannya, menunjukkan bahwa dia mulai semangat menjalani hidup bersama sistem. “Lalu, bagaimana cara menarik uang itu?” tanya Kelvin sembari mengernyitkan dahinya. [Sistem yang akan mencairkan uang Master jika Master ingin menariknya. Master tinggal katakan saja nominal yang ingin Master tarik.] “Baiklah, kalau begitu aku ingin menarik $160 untuk membeli alat perlengkapan sekolah dan mencari kos-kosan untuk tempat tinggal.” [Baiklah, Master. Pencairan uang $160 akan segera diproses.] Mencairkan uang untuk Master... Memproses... 0% 1% 5% 7% 10% 39% 77% 99% 100% Selesai. [Selamat, uang Master berhasil dicairkan!] Tiba-tiba saja, saku celana Kelvin tersasa semakin tebal. Saat itu juga Kelvin merogoh sakunya, mengambil barang yang membuat sakunya terasa tebal itu, dan setelah mengambilnya, ternyata itu adalah uang, uang dari sistem yang berhasil dicairkan. Ini sungguh cara pencarian saldo yang ajaib. Setelah uang itu terambil dari sakunya, dia memasukkan uang itu kembali ke dalam saku dan berkata, “Terima kasih, Sistem.” [Tidak perlu berterima kasih, Master. Semua uang yang dihasilkan itu adalah atas kerja keras Master dari hasil menjalankan misi.] Setelah itu Kelvin berlari ke arah jalan raya, lalu menunggu mobil taksi di pinggir jalan. Beberapa saat kemudian, akhirnya pun ada mobil taksi lewat dan dia memberi isyarat dengan melambaikan tangan kanannya kalau dia ingin naik. Mobil taksi itu berhenti, dan pengemudi taksi itu mempersilakan Kelvin untuk naik. Dengan cekatan, Kelvin naik ke mobil itu dan duduk di kursi belakang. Kemudian, supir taksi itu bertanya, “Mau ke mana, Dek?” Kelvin menjawab, “Ke Pasar Kertek, Pak. Saya mau ke Toko Ajisaka.” Tanpa basa-basi lagi, supir taksi itu langsung menjalankan mobilnya menuju ke Pasar Kertek. Sesekali Kelvin mengintip jendela dan dia melihat banyak mobil berlalu-lalang. Setelah 20 menit berada di dalam mobil, akhirnya pun dia sampai di Pasar Kertek. Kelvin memberi ongkos $10 kepada supir taksi itu, kemudian dia turun dari mobil dan berjalan ke arah Toko Ajisaka yang tak jauh dari tempat mobil taksi itu berhenti. Saat dia masuk ke dalam Toko Ajisaka, dia langsung melebarkan matanya ketika melihat Zico yang ternyata juga sedang berbelanja di toko ini.“Itu kan ... Zico!” Ketika melihat Zico dan kedua anak buahnya di dalam Toko Ajisaka, Kelvin langsung bersembunyi di balik lemari panjang yang berada di dalam toko ini sambil berjongkok dan mengintip mereka bertiga. “Jangan sampai mereka tahu kalau aku di sini!”Meskipun demikian, indera pendengarannya masih dapat menangkap percakapan antara Zico dan dua anak buahnya.“Bos, bagaimana nasib ibu dan anak itu, ya?” tanya anak buah Zico yang berada di sebelah kanannya.Anak buah Zico yang berada di sebelah kirinya menyahut, “Pasti dia sudah—”Zico langsung membungkam mulut anak buahnya itu sambil mendelik. “Jangan keras-keras, bodoh!”“Ma–maaf, Bos. Keceplosan, hehe,” kata anak buah Zico sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Mendengar itu, Kelvin langsung mengatupkan rahangnya dan mengepalkan tangannya sembari berkata dalam hati. “Jadi mereka yang membunuh ibuku?”[Benar, Master. Sistem mendeteksi bahwa merekalah yang telah menghancurkan jembatan yang ditempati ibu Master.]Menden
Biasanya, setelah selesai menyelesaikan misi, sistem langsung memberitahu Kelvin kalau misi telah selesai. Namun, anehnya sekarang ini Kelvin belum diberitahu kalau misi sudah selesai. Kelvin tidak menghiraukan itu dan dia tetap melanjutkan membersihkan tiga kamar yang lain. Bukan hanya itu saja, teras pun juga dia bersihkan, karena dia merasa yakin, tidak lama lagi rumah ini akan menjadi miliknya.Setelah semuanya selesai, baru kemudian sistem memberitahukan.[Selamat, Master telah berhasil menyelesaikan misi!][Selamat, Master naik level!][Selamat, Master mendapatkan 4 poin!][Karena Master membersihkan 4 kamar sekaligus ditambah membersihkan teras juga, maka sistem akan memberikan bonus sebesar $5000.][Saldo senilai $6000 telah ditambahkan ke akun Master!][Setelah menyelesaikan dua misi, apakah Master ingin mengecek status lagi?][Iya/Tidak.]Kelvin langsung menekan panel yang bertuliskan 'Iya', setelah itu muncul sebuah layar hologram di depannya.______________________________
Kelvin berjalan menuju kantin tersebut dengan perasaan marah melihat Zico dan kedua anak buahnya berada di sana. Ingin sekali rasanya melupakan amarahnya untuk menghajar mereka. Namun, melihat banyak para siswa-siswi lainnya di sana, dia mengurungkan niatnya. Kedua tangannya yang tadinya mengepal, dia lemaskan. Sementara wajahnya yang tadinya memasang ekspresi marah, kembali ke expresi biasa.Sesampainya di kantin tersebut, dia memesan nasi goreng dengan lauk ayam panggang dan jus jeruk kepada pegawai kantin. Setelah itu, dia duduk di sebuah kursi yang berada di sebelah meja berbentuk bundar. Para siswa dan siswi yang berada di situ menjadi heran melihat Kelvin bisa membeli makanan di kantin. Dalam hati mereka bertanya-tanya, “Tumben sekali anak miskin itu bisa membeli makanan enak? Dari mana anak pemulung itu punya uang untuk beli makanan enak di sini? Jangan-jangan dia mencuri!” Pegawai kantin itu kemudian membawakan sarapan Kelvin ke tempat meja duduknya. Kemudian, Kelvin memberi
“Pak Guru!” Kelvin berdiri sembari mengangkat tangan kanannya, membuat Guru Matematika itu menoleh ke arahnya.“Ada apa, Kelvin?” tanya Guru Matematika itu sembari menatap Kelvin yang kini sedang berjalan ke arahnya.Sesampainya di depan guru itu, Kelvin berkata, “Pak, saya ingin menjelaskan, bahwa sebenarnya Xenovia tidak bersalah. Yang pertama memicu keributan tadi adalah Zico. Dia tadi mengataiku dengan sebutan 'Anak Sampah', Pak. Sementara Xenovia hanya ingin membelaku.”Mendengar Kelvin berkata seperti itu, Zico mengatupkan rahangnya sembari mendelik menatap Kelvin dengan sorot wajah yang merah padam. Dia langsung menyergah, “Itu tidak benar, Pak. Dia bohong!”Meskipun Zico berkata bohong, Guru Matematika itu tidak mudah mempercayai perkataannya begitu saja. Guru itu berpikir sejenak sembari menatap wajah Zico dan Kelvin, mencoba membaca pikiran mereka melewati ekspresi wajah mereka. Setelah itu, Guru Matematika tersebut berkata, “Kamu bohong, Zico! Dilihat dari raut wajahmu yang
“Bagaimana aku mengatakannya?” Degup jantungnya berdetak dengan kencang. Bagi Kelvin, misi ini adalah misi tersulit yang diberikan sistem padanya. Namun, mengetahui reward yang akan didapatkannya cukup besar, sulit baginya untuk menolak misi ini.Kelvin mengalihkan wajahnyanya ke arah lain agar Xenovia tidak melihat wajahnya. Karena dia takut jika gadis itu melihat pipinya yang memerah akibat menahan malu.“Kau masih marah, ya? Tidak biasanya kau bersikap seperti ini.” Xenovia merasa heran ketika Kelvin mengalihkan wajahnyanya darinya.“Tidak, aku tidak marah denganmu. Aku hanya ....” Kelvin bingung bagaimana menjelaskannya pada gadis itu. Dia ingin mengungkapkan perasaannya pada gadis itu, tetapi dia tidak tahu harus dimulai dengan berkata apa? Tadinya, setahu Kelvin Xenovia menyukai dirinya itu hanya karena sebatas teman. Namun, mengingat sistem mendeteksi bahwa Xenovia mencintainya, membuat dirinya ingin lebih dekat dengan gadis itu bukan hanya sebatas teman, tetapi sebagai sepasa
“Mati?” Kelvin bertanya dengan nada meremehkan. Nada bicaranya seperti seakan tidak takut sama sekali dengan ancaman Zico. Dia kemudian memejamkan matanya sembari berkata dengan tenang. “Mungkin kalian yang akan mati!” Mendengar itu, Zico langsung merespon dengan berkata, “Apa? Apakah aku tidak salah dengar?” Setelah berkata demikian dia tertawa meremehkan. “Orang lemah sepertimu tidak mungkin bisa menang melawan kami bertiga, hahahaha!” “Mati sajalah!” Zico langsung melompat dari motornya sembari menyiapkan tendangan ke arah Kelvin yang dengan santainya duduk di atas moto matic-nya. Melihat itu, Kelvin langsung menangkap kaki Zico kemudian melemparkan tubuh Zico ke arah Jengki dan Fredy yang masih duduk menyaksikan di motor. “Kuat sekali!” pekik Zico saat tubuhnya terlempar. Karena kecepatan lemparan Kelvin sangat cepat, kuat, dan akurat, tubuh Zico yang dilemparnya itu langsung menabrak kedua anak buahnya sendiri, membuat mereka jatuh dari motornya dan mengalami luka yang c
16.35 Kelvin telah sampai di rumahnya. Dia mencopot helmnya, kemudian turun dari motornya. Pada saat itu juga, suara sistem terngiang di telinganya. [Master, sekitar 200 meter di belakang Master, ada Zico dan kedua anak buahnya sedang bersembunyi di balik atap rumah. Mereka ingin menembak Master dengan senjata sniper. Berhati-hatilah Master!] Mata Kelvin melebar mendengar pemberitahuan dari sistem. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk menghindari sniper tersebut. Oleh karena itulah, dia memutuskan untuk bertanya, “Lalu apa yang harus aku lakukan?” [Sistem akan memanipulasi waktu untuk sementara. Master ikuti saja aba-aba sistem, di saat sistem menghitung, dan pada saat hitungan terakhir, Master langsung menunduk. Apakah Master sudah paham?] “Memanipulasi waktu?” Kelvin mengerutkan keningnya. Dia sungguh tidak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh sistem. [Memanipulasi waktu sama saja dengan memperlambat waktu. Master akan merasa seolah semua yang ada di dunia ini be
Sebelum Tinju Godam Maut yang dilancarkan oleh hero Mo Xie Jue yang kendalikan oleh Zico itu mengenai Qing Yuan, Kelvin langsung menekan tombol ultimate, membuat karakter hero Qing Yuan-nya mengeluarkan skill yang tidak kalah hebat dengan skill ultimate Mo Xie Jue.Sepasang Pedang Batu Bintang Merah Qing Yuan secara tiba-tiba mengeluarkan gelombang api yang sangat kuat, ini adalah skill ultimatenya, 'Serangan Api Phoenix'. Serangan Api Phoenix dan Tinju Godam Maut saling bertabrakan, menciptakan ledakan yang cukup besar hingga membuat kedua karakter hero yang beradu skill dan hero lain yang berada di dekat area itu terpental. Masing-masing dari mereka kehilangan banyak poin HP/ Health Point yang menjadi daya hidup karakter hero dalam game tersebut. Jika poin HP hero habis, maka hero tersebut akan mati.Melihat karakter Qing Yuan yang dia kendalikan itu kehilangan sekitar 50% poin HP, kali ini Kelvin berniat akan bermian dengan lebih hati-hati lagi. Namun, saat melihat archer di piha