Biasanya, setelah selesai menyelesaikan misi, sistem langsung memberitahu Kelvin kalau misi telah selesai. Namun, anehnya sekarang ini Kelvin belum diberitahu kalau misi sudah selesai. Kelvin tidak menghiraukan itu dan dia tetap melanjutkan membersihkan tiga kamar yang lain. Bukan hanya itu saja, teras pun juga dia bersihkan, karena dia merasa yakin, tidak lama lagi rumah ini akan menjadi miliknya.
Setelah semuanya selesai, baru kemudian sistem memberitahukan.[Selamat, Master telah berhasil menyelesaikan misi!][Selamat, Master naik level!][Selamat, Master mendapatkan 4 poin!][Karena Master membersihkan 4 kamar sekaligus ditambah membersihkan teras juga, maka sistem akan memberikan bonus sebesar $5000.][Saldo senilai $6000 telah ditambahkan ke akun Master!][Setelah menyelesaikan dua misi, apakah Master ingin mengecek status lagi?][Iya/Tidak.]Kelvin langsung menekan panel yang bertuliskan 'Iya', setelah itu muncul sebuah layar hologram di depannya.________________________________________Nama: Kelvin StewartUsia: 15 tahunLevel: 3Poin Skill: 2Kekuatan: 1Inventory: -Toko Sistem: Terbuka pada level 7Poin sistem: 6Saldo: $6750________________________________________“Wooah! $3250 lagi uangku sudah cukup untuk membeli penginapan ini!” Kelvin tersenyum lebar. Dia tidak menyangka bisa mendapatkan uang secepat ini dengan sistem. Namun, dia teringat sesuatu yang membuat dirinya sedikit takut untuk berangkat sekolah. “Tapi, bagaimana jika besok Zico dan teman-temannya menghajarku lagi? Aku takut!”[Jangan takut, Master! Sistem akan membantu Master untuk melawan mereka. Dengan bantuan sistem, suatu saat nanti Master akan menjadi orang terkuat di dunia.]“Tapi bagaimana caranya? Atribut kekuatanku saja masih 1.” Kelvin menundukkan kepala, sedih.[Master bisa meningkatkan atribut kekuatan dengan menggunakan poin.]“Ooh, jadi bisa seperti itu, ya?” Kelvin mengangkat kepalanya. Wajahnya yang tadinya tampak sedih kini telah berubah menjadi gembira. “Baiklah kalau begitu, aku ingin menghabiskan semua poin-ku untuk meningkatkan atribut kekuatan.”[Silakan Master klik ikon (+) pada status kekuatan yang ada di layar hologram di hadapan Master. Lalu, tambahkan atribut sesuai yang Master inginkan, tergantung jumlah poin yang Master punya juga.]Sesuai yang dikatakan sistem, Kelvin menekan ikon (+) yang berada di sebelah pojok kanan status kekuatan. Setelah itu, terdapat tulisan 'Maksimal' yang menandakan bahwa jika itu dipencet, maka secara otomatis semua poin akan digunakan untuk menambah status kekuatan. Tanpa ragu Kelvin langsung menekan tombol 'Maksimal' itu, setelah itu dia merasakan kalau dirinya menjadi jauh lebih kuat dari sebelumnya.[1 poin atribut kekuatan itu setara dengan kekuatan manusia pada umumnya. Dan sekarang, atribut kekuatan Master telah menjadi 7. Itu artinya, Master 7 kali lebih kuat daripada sebelumnya.]Mendengar sistem mengatakan itu, Kelvin jadi ingin sekali mengetes kekuatannya. Namun, dia lebih memilih untuk beristirahat terlebih dahulu, karena ini sudah larut malam.Dia pun membaringkan tubuhnya di atas ranjang yang sudah bersih dan rapi itu, setelah itu dia menarik selimut hingga menutupi sebagian tubuhnya, kemudian memejamkan matanya dan pergi menuju ke alam mimpi.***05.04Keesokan harinya, Kelvin bangun lebih awal. Dengan cekatan dia langsung menata selimut dan bantal, kemudian dia langsung mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.Sekitar 15 menit setelah itu, Kelvin keluar dari kamar mandi, kemudian dia bergegas menuju kamarnya untuk ganti baju.Sesampainya di kamar, dia meletakkan pakaian yang sebelumnya dipakai ke dalam kotak wadah yang digunakan untuk menyimpan pakaian kotor.Karena sekarang masih hari selasa, dia membuka lemari dan mengambil seragam osis-nya. Sebab, hari senin dan selasa seragam sekolah-nya osis; hari rabu dan kamis memakai seragam batik; sedangkan hari jum'at dan sabtu memakai seragam pramuka.Setelah selesai memakai seragam, dia menata buku yang akan dibawa dan kemudian memasukkan buku itu ke dalam tas-nya. Setelah semuanya selesai, dia bercermin di depan cermin.Melihat dirinya sendiri di cermin, Kelvin merasa kalau dia lebih tampan daripada sebelumnya. Karena sebelumnya, pakaiannya penuh dengan jahitan yang ditambal akibat robek. Dan sebelumnya, dia tidak memiliki uang untuk membeli seragam baru.Setelah itu, dia teringat kalau di kantong celananya yang dia pakai sebelumnya masih ada sisa uang $70. Dengan segera dia mengambil celana itu dari wadah pakaian kotor lalu mengambil uang $70 itu.“Sistem, aku ingin mencairkan $1000 lagi untuk beli motor.”[Baik, Master. Saldo $1000 akan sistem kirimkan ke dalam tas Master.]Mencairkan uang untuk Master...Memproses...0%1%33%67%91%100%Selesai.[Selamat, uang Master berhasil dicairkan! Silakan cek dalam tas Master!]Dengan cekatan Kelvin membuka tas-nya. Dia mengulas senyum tipis, setelah itu menutup tas-nya lagi dan berkata, “Terima kasih, sistem!”[Sama-sama, Master.]Karena sekarang baru pukul 05.43, Kelvin berinisiatif untuk pergi ke Toko Motor dulu. Sebab, dia ingin membeli motor agar perjalanannya menuju kesekolah lebih mudah dan cepat.Kebetulan, Toko Motor juga tak jauh dari penginapan yang sekarang sedang dia tempati. Dia tahu itu karena sistem yang memberitahunya.Dengan segera, dia langsung bergegas turun menuju lantai bawah melewati tangga. Di bawah dia berpapasan dengan wanita pemilik penginapan ini.“Awal sekali Anda ingin pergi ke sekolah?” tanya wanita itu.Kelvin menjawab, “Sebenarnya ada urusan lain. Maaf aku sedang buru-buru!”Tanpa berbasa-basi lagi, dia langsung keluar dari penginapan itu. Dengan semangat dia berlari ke arah lokasi Toko Motor berada.Sesampainya di sana, dia memilih untuk membeli motor matic bermerek Vario seharga $860. Sebenarnya dia bisa membeli lebih bagus jika mencairkan uang lebih banyak lagi. Namun, karena dia ingin menabung sampai $10.000 untuk membeli rumah penginapan itu, dia lebih memilih untuk membeli motor yang lebih murah.Kelvin menandatangani semua surat-surat motor. Setelah semuanya selesai, dia bergegas menuju ke sekolahnya dengan mengendarai motor matic baru-nya.***06.32Kelvin telah tiba di sekolahnya. Dia memarkirkan motor-nya pada temat pemarkiran motor sekolah-nya, mencopot helm dari kepalanya dan menaruhnya pada sepion motor-nya.Setelah itu dia bergegas untuk masuk ke sekolah melewati gerbang yang dijaga oleh satpam. Gerbang itu biasanya akan ditutup jika jam telah memasuki pukul tujuh.Di sisi lain, Zico dan kedua anak buahnya yang sedang makan di kantin sekolah tersebut melebarkan matanya melihat Kelvin berjalan masuk melewati gerbang sekolah.“Bos, itu bukannya Kelvin, ya? Kenapa dia masih hidup, Bos? Padahal kemarin kita sudah memasukkan dia ke dalam tong dan membakar tong-nya. Harusnya dia sudah mati.” Anak buah Zico itu merasa heran dan terkejut ketika melihat Kelvin masih hidup dan berangkat sekolah.“Aku juga tidak tahu. Apakah saat kita pergi dari gang itu dia berhasil keluar dari tong itu?” Zico yang juga melihat keberadaan Kelvin masih hidup pun bertanya dengan heran. Karena menurutnya tidak masuk akal jika orang yang sudah dibakar di dalam tong masih hidup.“Tapi lihat itu, Bos!” Jari telunjuk anak buah Zico mengarah ke arah Kelvin yang sedang berjalan ke arah kantin. “Dia seperti tidak terluka sedikitpun, Bos. Padahal, kemarin wajah dia sudah kau tendang berkali-kali sampai bonyok.Di sisi lain, Kelvin pun juga melihat mereka bertiga ada di kantin besar itu. Dia berjalan ke arah kantin tersebut sembari mengatupkan rahangnya dan mengepalkan kedua tangannya.Kelvin berjalan menuju kantin tersebut dengan perasaan marah melihat Zico dan kedua anak buahnya berada di sana. Ingin sekali rasanya melupakan amarahnya untuk menghajar mereka. Namun, melihat banyak para siswa-siswi lainnya di sana, dia mengurungkan niatnya. Kedua tangannya yang tadinya mengepal, dia lemaskan. Sementara wajahnya yang tadinya memasang ekspresi marah, kembali ke expresi biasa.Sesampainya di kantin tersebut, dia memesan nasi goreng dengan lauk ayam panggang dan jus jeruk kepada pegawai kantin. Setelah itu, dia duduk di sebuah kursi yang berada di sebelah meja berbentuk bundar. Para siswa dan siswi yang berada di situ menjadi heran melihat Kelvin bisa membeli makanan di kantin. Dalam hati mereka bertanya-tanya, “Tumben sekali anak miskin itu bisa membeli makanan enak? Dari mana anak pemulung itu punya uang untuk beli makanan enak di sini? Jangan-jangan dia mencuri!” Pegawai kantin itu kemudian membawakan sarapan Kelvin ke tempat meja duduknya. Kemudian, Kelvin memberi
“Pak Guru!” Kelvin berdiri sembari mengangkat tangan kanannya, membuat Guru Matematika itu menoleh ke arahnya.“Ada apa, Kelvin?” tanya Guru Matematika itu sembari menatap Kelvin yang kini sedang berjalan ke arahnya.Sesampainya di depan guru itu, Kelvin berkata, “Pak, saya ingin menjelaskan, bahwa sebenarnya Xenovia tidak bersalah. Yang pertama memicu keributan tadi adalah Zico. Dia tadi mengataiku dengan sebutan 'Anak Sampah', Pak. Sementara Xenovia hanya ingin membelaku.”Mendengar Kelvin berkata seperti itu, Zico mengatupkan rahangnya sembari mendelik menatap Kelvin dengan sorot wajah yang merah padam. Dia langsung menyergah, “Itu tidak benar, Pak. Dia bohong!”Meskipun Zico berkata bohong, Guru Matematika itu tidak mudah mempercayai perkataannya begitu saja. Guru itu berpikir sejenak sembari menatap wajah Zico dan Kelvin, mencoba membaca pikiran mereka melewati ekspresi wajah mereka. Setelah itu, Guru Matematika tersebut berkata, “Kamu bohong, Zico! Dilihat dari raut wajahmu yang
“Bagaimana aku mengatakannya?” Degup jantungnya berdetak dengan kencang. Bagi Kelvin, misi ini adalah misi tersulit yang diberikan sistem padanya. Namun, mengetahui reward yang akan didapatkannya cukup besar, sulit baginya untuk menolak misi ini.Kelvin mengalihkan wajahnyanya ke arah lain agar Xenovia tidak melihat wajahnya. Karena dia takut jika gadis itu melihat pipinya yang memerah akibat menahan malu.“Kau masih marah, ya? Tidak biasanya kau bersikap seperti ini.” Xenovia merasa heran ketika Kelvin mengalihkan wajahnyanya darinya.“Tidak, aku tidak marah denganmu. Aku hanya ....” Kelvin bingung bagaimana menjelaskannya pada gadis itu. Dia ingin mengungkapkan perasaannya pada gadis itu, tetapi dia tidak tahu harus dimulai dengan berkata apa? Tadinya, setahu Kelvin Xenovia menyukai dirinya itu hanya karena sebatas teman. Namun, mengingat sistem mendeteksi bahwa Xenovia mencintainya, membuat dirinya ingin lebih dekat dengan gadis itu bukan hanya sebatas teman, tetapi sebagai sepasa
“Mati?” Kelvin bertanya dengan nada meremehkan. Nada bicaranya seperti seakan tidak takut sama sekali dengan ancaman Zico. Dia kemudian memejamkan matanya sembari berkata dengan tenang. “Mungkin kalian yang akan mati!” Mendengar itu, Zico langsung merespon dengan berkata, “Apa? Apakah aku tidak salah dengar?” Setelah berkata demikian dia tertawa meremehkan. “Orang lemah sepertimu tidak mungkin bisa menang melawan kami bertiga, hahahaha!” “Mati sajalah!” Zico langsung melompat dari motornya sembari menyiapkan tendangan ke arah Kelvin yang dengan santainya duduk di atas moto matic-nya. Melihat itu, Kelvin langsung menangkap kaki Zico kemudian melemparkan tubuh Zico ke arah Jengki dan Fredy yang masih duduk menyaksikan di motor. “Kuat sekali!” pekik Zico saat tubuhnya terlempar. Karena kecepatan lemparan Kelvin sangat cepat, kuat, dan akurat, tubuh Zico yang dilemparnya itu langsung menabrak kedua anak buahnya sendiri, membuat mereka jatuh dari motornya dan mengalami luka yang c
16.35 Kelvin telah sampai di rumahnya. Dia mencopot helmnya, kemudian turun dari motornya. Pada saat itu juga, suara sistem terngiang di telinganya. [Master, sekitar 200 meter di belakang Master, ada Zico dan kedua anak buahnya sedang bersembunyi di balik atap rumah. Mereka ingin menembak Master dengan senjata sniper. Berhati-hatilah Master!] Mata Kelvin melebar mendengar pemberitahuan dari sistem. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk menghindari sniper tersebut. Oleh karena itulah, dia memutuskan untuk bertanya, “Lalu apa yang harus aku lakukan?” [Sistem akan memanipulasi waktu untuk sementara. Master ikuti saja aba-aba sistem, di saat sistem menghitung, dan pada saat hitungan terakhir, Master langsung menunduk. Apakah Master sudah paham?] “Memanipulasi waktu?” Kelvin mengerutkan keningnya. Dia sungguh tidak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh sistem. [Memanipulasi waktu sama saja dengan memperlambat waktu. Master akan merasa seolah semua yang ada di dunia ini be
Sebelum Tinju Godam Maut yang dilancarkan oleh hero Mo Xie Jue yang kendalikan oleh Zico itu mengenai Qing Yuan, Kelvin langsung menekan tombol ultimate, membuat karakter hero Qing Yuan-nya mengeluarkan skill yang tidak kalah hebat dengan skill ultimate Mo Xie Jue.Sepasang Pedang Batu Bintang Merah Qing Yuan secara tiba-tiba mengeluarkan gelombang api yang sangat kuat, ini adalah skill ultimatenya, 'Serangan Api Phoenix'. Serangan Api Phoenix dan Tinju Godam Maut saling bertabrakan, menciptakan ledakan yang cukup besar hingga membuat kedua karakter hero yang beradu skill dan hero lain yang berada di dekat area itu terpental. Masing-masing dari mereka kehilangan banyak poin HP/ Health Point yang menjadi daya hidup karakter hero dalam game tersebut. Jika poin HP hero habis, maka hero tersebut akan mati.Melihat karakter Qing Yuan yang dia kendalikan itu kehilangan sekitar 50% poin HP, kali ini Kelvin berniat akan bermian dengan lebih hati-hati lagi. Namun, saat melihat archer di piha
Mendapatkan misi seperti itu, Kelvin mengambil napas perlahan-lahan, kemudian dia mengepalkan tangan kanannya sembari tersenyum dan berkata, “Semangat untuk menjadi orang kaya! Meskipun sepertinya misi ini cukup berbahaya, tetapi sekarang aku memiliki kekuatan yang lebih kuat, jika dibandingkan dengan manusia biasa.”Kelvin kemudian membuka Status Karakter-nya dengan isyarat jari yang menggambarkan huruf 'CS' di udara kosong, setelah itu muncul layar hologram di hadapannya.________________________________________Nama: Kelvin StewartUsia: 15 tahunLevel: 6Poin Skill: 5Kekuatan: 7 [ + ]Kecerdasan: 3 [ + ]Inventory: -Toko Sistem: Terbuka pada level 7Poin sistem: 56Saldo: $26.750 [Tarik][Close]________________________________________Kelvin menekan ikon [ + ] beberapa kali pada menu atribut kekuatan. Dia menggunakan poin untuk menambahkan atribut kekuatannya, karena untuk menjalankan misi yang mengharuskan dia berurusan dengan binatang buas, dia harus menjadi lebih kuat lagi.
Kedua tangan Xenovia Xenovia mencengkram pergelangan tangan Zico yang kini sedang mencekiknya, tetapi dia tak memiliki cukup kekuatan untuk melakukan itu. Cengkeraman tangan Zico pada lehernya itu sangat kuat dan menyakitkan, nyaris membuat dia kesulitan untuk bernapas. Mulutnya terbuka, ingin berteriak agar sang ibu datang untuk menyelamatkannya, tetapi dia tak mampu untuk mengatakan sepatah katapun.Sembari mencekiknya, kedua bola mata Zico melotot tajam ke arah gadis itu. Otot-otot yang berbentuk seperti akar terukir di dahinya, seolah dia hendak membunuh adiknya sendiri.“Apa Yang Sedang Kamu Lakukan, Zico!” Tiba-tiba saja terdengar suara wanita dari arah belakang, membuat Zico yang sedang mencekik adiknya itu terkejut dan langsung melepaskan cengkeraman tangannya pada leher adiknya. Xenovia merasa lega karena Zico melepaskan cengkraman tangannya yang mencekik lehernya. Dengan cekatan, dia langsung berlari ke arah sang ibu dan bersembunyi di belakangnya. “Tolong aku ibu! Kakak s