“Mau pulang sekarang?” tanya Kelvin. Dia berpikir kalau Xenovia pasti disuruh pulang oleh ibunya. “Iya,” jawab Xenovia. “Aku juga belum ganti baju. Kata ibuku, kakakku sudah dimasukkan ke rumah sakit jiwa, jadi aku sudah tidak takut lagi untuk pulang.”“Baiklah, akan aku antar.” Kelvin beranjak berdiri, lalu dia menoleh ke arah Xenovia yang juga telah berdiri dan bersiap.“Ayo!” kata Kelvin yang dibalas anggukan oleh Xenovia, lalu dia segera beranjak keluar dari rumah diikuti gadis tersebut.Setelah dia dan gadis itu keluar, Kelvin mengunci pintu rumahnya, lalu beranjak melangkah ke tempat motornya berada. Kelvin memasukkam kunci motornya pada sebuah lubang yang terdapat pada motor tersebut, memutarnya, lalu membelokkan motornya untuk berputar. Setelah itu, dia memberi isyarat kepada Xenovia untuk naik, dan gadis itu langsung mengangguk, kemudian membonceng di belakangnya.Setelah siap, Kelvin menoleh dan bertanya, “Di mana rumahmu?”“Di Kota Terratory,” jawab Xenovia, lalau Kelvin
[Master, sistem akan mengaktifkan skill evasion untuk memperlambat waktu. Sebentar lagi pria itu akan menembak Master dengan pistol yang ada di saku celananya.][Skill Evasion: Memperlambat waktu, aktifkan!]Setelah sistem berkata demikian, tiba-tiba saja Kelvin merasa kalau gerakan mulut bos penjahat yang sedang berbicara itu menjadi sangat lambat ... tidak! Tidak hanya bos penjahat itu saja yang melambat, tetapi memang semuanya menjadi sangat lambat, seluruh waktu di dunia ini menjadi terasa lambat. Namun pada aslinya, tubuh Kelvin-lah yang menjadi semakin cepat.Kelvin merasa kalau bos penjahat itu seperti berkata, “Omong kosong!” Tapi gerakan mulutnya sangat lambat. Meskipun hanya dua patah kata, tetapi rasanya bos penjahat itu butuh waktu dua puluh detik untuk mengatakan dua patah kata tersebut.Kelvin tahu kalau ini adalah skill evasion untuk memperlambat waktu, seperti di saat dia menghindari peluru sniper Jengki. Dia melihat bos penjahat itu merogoh saku-nya sembari mengatakan
Kelvin melangkah mendekati mereka. Tangan kanannya merogoh saku-nya, mengambil uang $800, lalu memberikan uang itu pada ibu gadis kecil itu. “Ini saya ada sedikit uang untuk kalian. Mohon diterima, ya.”“Tidak perlu. Anda sudah menyelamatkan anak saya.” Ibu Lily merasa sungkan. “Anak saya bisa selamat saja saya sudah sangat bersyukur sekali.”“Terima saja. Seperti yang telah saya katakan, saya akan menolong orang yang membutuhkan pertolongan. Tidak hanya nyawa, tetapi juga menolong kebutuhan ekonomi juga. Meskipun uang ini tidak seberapa, saya harap uang ini bisa menjadi modal Anda untuk membuka usaha baru.” Kelvin berusaha membujuk ibu Lily agar menerima uang darinya. Dia bersikap seperti ini karena dia belajar dari Xenovia. Dulu, sebelum dia mendapatkan sistem, Xenovia selalu membantu ekonominya, dan hal inilah yang membuat Zico menjadi semakin benci terhadapnya. “Jadi, terimalah,” kata Kelvin sekali lagi. “Baiklah, terima kasih banyak.” Ibu Lily akhirnya menerima uang itu. “Anda
Kelvin langsung membalikkan tubuhnya ke arah belakang, dan benar saja kalau di belakangnya, sekitar 20 meter, ada seorang pria berpakaian serba hitam—memakai kaos hitam dengan jubah hitam yang menjadi kombinasinya, memakai celana hitam, dan yang membuat Kelvin sulit untuk mengenalinya, pria itu memakai topeng yang menutupi sepertiga bagian wajahnya.Pria itu menodongkan pistol ke arah Kelvin, membuat jantung Kelvin berdebar-debar kencang mengingat level sistem pria pemilik Sistem Kegelapan itu sangat jauh perbandingannya daripada levelnya. Namun, mendengar suara sistem yang berikutnya membuat Kelvin merasa lega.[Skill Evasion: Memperlambat waktu, aktifkan!]Seperti biasa, setelah skill evasion itu aktif, waktu menjadi terasa sangat lambat bagi Kelvin. Dia merasakan seolah-olah hembusan angin gunung yang menerpa tubuhnya menjadi sepuluh kali lebih lambat. Namun dia juga berpikir, “Apakah Master pemilik Sistem Kegelapan itu juga memiliki skill evasion sepertiku?”[Ya! Dia memiliki itu,
“Di mana ini?” Kelvin menoleh ke arah kanan dan kiri, tetapi dia tidak mendapati siapapun di sini, gubuk ini sepi. Meskipun tadi dia terbaring di atas jerami, tetapi Kelvin tidak merasakan gatal pada tubuhnya. Jerami-jerami yang disusun rapi dan membentuk seperti ranjang yang empuk ini bersih dan tidak gatal sama sekali. Sepertinya pemilik gubuk ini menggunakan jerami yang dicuci bersih sebagai kasur untuk alas tidur. Kelvin berniat beranjak turun dari ranjang jerami dan pergi untuk melihat keadaan di luar gubuk, tetapi sebelum kaki kanannya menyentuh tanah, seseorang membuka pintu gubuk tersebut. Dilihatnya dari pintu yang terbuka, seorang pria bertubuh kekar dan tinggi, berkulit hitam, dan rambutnya yang panjang, membuat Kelvin teringat dengan tokoh karakter di film kuno. “Kau sudah sadar ya, Nak?” tanya pria itu. Tangan kanannya membawa wadah kayu seperti piring berisi makanan, sementara tangan kirinya me
“Jangan sakiti mereka!” Kelvin langsung memegangi tangan Jaka yang tengah bersiap untuk memanah burung puter itu.“Kenapa?” Jaka langsung menoleh ke arah Kelvin sembari mengernyitkan dahinya.“Kata ibuku, burung puter adalah burung pembawa rejeki,” jawab Kelvin, lalu dia menambahkan dengan memberikan pendapat. “Daripada membunuhnya, lebih baik kita pelihara saja. Sebagai pertanda di saat pagi hari jika burung puter berkicau, itu tandanya adalah hari yang baik untuk segera berangkat bekerja.”“Lalu bagaimana cara menangkapnya jika aku tidak memanahnya?” tanya Jaka. Selama ini, semua masyarakat Suku Ndiwek belum pernah memelihara burung, karena burung adalah hewan yang sulit ditangkap jika tidak dipanah. “Apa kau bisa menangkap burung itu tanpa harus memanahnya?”“Aku tidak tahu apakah aku bisa melakukannya atau tidak?” Kelvin pernah mendengar ibunya menceritakan cara ayahnya dulu menangkap burung puter, tetapi selama ini dia belum pernah mencoba me
Pagi telah berganti siang, tetapi sampai saat ini Jaka Kusuma belum mendapatkan hewan buruan apa pun. Sebab, sebagian besar waktunya dia gunakan untuk bercerita dan mengobrol dengan Kelvin. Namun, dia tidak mempermasalahkan hal ini, karena menurutnya Kelvin adalah anak yang baik.“Tak terasa ... sekarang sudah siang, ya.” Jaka menatap sebuah pulau yang terletak di tengah-tengah danau yang luas tersebut. Saat ini posisinya masih dalam keadaan berdiri.Kelvin masih dalam keadaan berjongkok di samping kiri Jaka. Mendengar pria itu berkata seperti itu, Kelvin jadi merasa bersalah padanya. Sembari menundukkan kepalanya, dia berkata, “Maafkan aku, Pak Jaka. Gara-gara aku, kau jadi kehilangan waktu berhargamu yang seharusnya kau gunakan untuk berburu.” “Kenapa kau meminta maaf soal itu, Kelvin?” tanya Jaka. “Kan sudah aku katakan padamu, bahwa apabila hari ini kita tidak bisa mendapatkan hewan buruan, maka kita akan pergi ke Hutan Buah untuk memetik buah-buahan. Berburu tidak mudah, tetapi
Wanita itu menatap Kelvin yang pingsan di depannya. Dia berkata, “Kau sangat kuat, tetapi kau takut dengan ular kobra.”Ular kobra yang tadi mematuk kaki Kelvin telah pergi untuk mencari sarang lain, karena sarangnya yang di bawah pohon beringin telah dirusak oleh Kelvin. Meskipun Kelvin tidak sengaja melakukannya karena dia tidak tahu, tetapi tetap saja hal tersebut membuat ular kobra itu marah karena habitatnya dirusak, apalagi ular itu juga merasa terancam saat Kelvin melempar batang pohon beringin itu ke arahnya.“Mengingat kau adalah anak yang sangat baik, aku akan menyelamatkanmu, Kelvin.” Wanita berpakaian putih itu kemudian berjongkok sembari menatap bekas luka gigitan ular yang ada pada kaki kiri Kelvin. Wanita itu mengulurkan tangan kanannya dan menyentuh luka bekas gigitan ular Kelvin, sementara mulutnya berkomat-kamit membaca mantra.Bertepatan pada saat itu juga, tangan kanan wanita berpakaian putih yang menyentuh luka gigitan ular tersebut memancarkan cahaya hijau, memb