Share

TMK (Bab 13)

“Ngapain mas Bisma sama perempuan itu?” gumamku tanpa sadar. “Bagus. Bisa-bisanya dia sama perempuan lain sekarang. Sementara semalam dengan mudahnya dia bilang cinta sama aku. Omong kosong! Dasar laki-laki urakan! Untung aja gak aku gubris.”

Namun seketika aku melirik ke arah dua penumpang lain yang menatapku dengan tatapan horor. Mereka pasti mengira aku ini gila.

“Astaghfirullaahal Adziim.” Aku mengusap dadaku lalu meminta maaf pada kedua penumpang itu.

Demi menutupi rasa maluku, aku tutupi wajahku dengan masker lalu menatap ke jalan dari kaca belakang.

Akhirnya angkot pun tiba tepat di depan sebuah rumah besar milik Juragan Wira. Setelah menyerahkan ongkos angkot, aku pun masuk ke dalam rumah dengan sejuta sesak dalam yang masih juga tak kusadari.

“Kalau aja gak butuh, rasanya aku males banget masuk kerja hari ini,” gumamku setelah mengganti bajuku dengan baju yang biasa aku pakai saat bebenah rumah besar ini.

Seperti biasa, aku langsung mengerjakan tugas pertama sebagai pembantu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status