Share

TMK (Bab 17)

POV Seruni.

Setelah pertemuan singkat dengan mbak Dina yang setuju untuk membantuku, aku kembali ke ruang rawat Mas Ihsan. Perasaanku sedikit lebih tenang. Setidaknya aku sudah mengambil langkah awal untuk mencari tahu.

Kutatap wajah tampan nan pucat milik mas Ihsan. “Mas, aku harus berangkat bekerja. Hasilnya bisa kutabung untuk biaya hidup sementara. Setelah kamu sadar, mungkin kamu belum bisa langsung bekerja seperti dulu.”

Nihil. Mas Ihsan sama sekali tak merespon ucapanku.

 

‘Bangun, Mas. Mau sampai kapan mas tidur terus? Sementara biaya rawat inap, infus dan obat-obatan terus berjalan,’

Pintu ruang rawat mas Ihsan terbuka, dan ibu mertuaku muncul dengan mata tajam menatap ke arahku. “Mana sisa uang yang belum kamu kasih ke aku?” tanyanya langsung. Kemarin malam Bu Minten hanya menerima 4,5 juta saja.

Bukannya men

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status