Share

TMK (Bab 20)

Hatiku seketika melompat kegirangan. "Alhamdulillah... Alhamdulillah..." air mataku mengalir deras, kali ini bukan karena kesedihan, tetapi kebahagiaan yang luar biasa.

Aku yakin, sadarnya mas Ihsan adalah akhir dari penderitaanku karena keadaan ini. Mas Bisma pun sepertinya tak akan menagih sisa tiga pertemuan kami.

Aku segera masuk ke dalam ruang rawat, mendapati Mas Ihsan yang tampak lemah namun matanya sudah terbuka. Dia menoleh ke arahku dengan tatapan sayu. "Seruni?" suaranya terdengar lemah, namun itu adalah suara yang sudah lama aku rindukan.

"Mas Ihsan, akhirnya kamu sadar..." Aku bergegas mendekatinya, menggenggam tangannya yang dingin. "Aku sangat merindukanmu, Mas."

"Maafkan aku, Seruni. Maafkan aku sudah membuatmu khawatir," katanya sambil berusaha tersenyum.

"Jangan minta maaf, Mas. Yang penting sekarang kamu sudah sadar. Kita akan melalui semua ini bersama," jawabk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status