Share

TMK (Bab 34)

POV Ihsan.

Jam menunjukkan angka 7.30, namun Seruni belum kembali dari apotek. Aku mondar-mandir di ruang tamu dengan gelisah, hati terasa semakin berat seiring berjalannya waktu. 

“Kenapa Seruni belum kembali?” gumamku pelan. 

Pikiran-pikiran buruk mulai menguasai benakku. Bagaimana jika sesuatu terjadi padanya? Bukan karena aku khawatir dengan keselamatannya. Aku yakin akan hal itu, tapi Seruni adalah calon pohon uangku.

“Udahlah, Ihsan. Nanti juga dia akan pulang,” ucap ibuku.

Aku menatap tajam pada ibuku. “Ibu yang bikin Seruni pergi malam-malam dan nenek juga udah bilang gak jadi, tapi ibu terus maksa!” seruku marah, melemparkan pandangan tajam ke arah ibuku.

Nenekku tampak terdiam dan merasa bersalah. Ibuku yang melihat hal itu merasa tak suka.

“Bu, istirahat saja di kamar ya,&rdqu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status