Beranda / Romansa / Terjerat Cinta Dosen / Bab. 40. Usaha Lia.

Share

Bab. 40. Usaha Lia.

Penulis: Arizumi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

       Lia diam saja tak menghiraukan protes anaknya. Ryan di buat dongkol akan rencana Ibunya. 

'Huuh, Ibu ada- ada aja memanggil Tania batin Ryan sewot. 

Ryan konsentrasi Nyetir, Mamanya fokus melihat jalanan, tak menghiraukan emosi anaknya.  Merasa menyesal tak mengajak Amelia bersamanya. 

Mereka sampai di rumah, Mang ujang udah membukakan pintu gerbang. Tak lupa menyapa kedua majikanya. Ternyata Tania sudah ada di teras depan menunggu sedari tadi. 

'Busyet gercep amat datangnya' batin Ryan. 

"Hallo Tante Lia, sakit apa?" Sapa Tania lebay dan melirik Ryan. Ryan tak ingin memandang tania. Tingkahnya membuat dia eneg, melanjutkan langkah menuju kekamar. 

"Kenapa Ryan ketus amat, Tante?" 

"Biarinlah jangan pedulikan dia," balas Lia. 

"Gimana  jalankan aksi kita malam ini?" 

"Sabar dulu Tania sayang, Tante beneran pusing. Kamu pijitin Tante dulu ya." 

"Siap Tante," ucap Tania bersemangat. Mereka menuju kamar atas. Tania dengan sabar memijit kepala calon mertuanya. 

Di kamar Ryan berusaha tenang, sengaja menelpon kakaknya dan calon isrtrinya datang ke Rumah Ibu menemani dirinya malam ini.  Merasa risih ketika istrinya tak ada di sisinya. Di sini cuma ada Tania dan Ibunya. Sedang Mamanya  selalu membela Tania.

Ryan mengambil hp di nakas, memencet nomer kakaknya. Sambungan telepon tersambung. 

"Halo, ada apa Ryan? 

  "Mas  Hendri tolong dong ke rumah Mama  temani di sini, ada Tania aku merasa risih." 

"Baiklah, nanti aku ke rumah Ibu sama Putri juga mau membahas pernikahanku" ucap Hendri.  

Kembali dirinya merebahkan di Bednya yang empuk. Kangen menghinggap hati Ryan. Ia pun menghubungi Amelia. 

Nama Suami tertera di layar hp Amelia. Segera ia mengangkatnya. 

"Halo sayang," sapa Ryan.  

"Mas Ryan, kapan pulang?" Tanya Amelia sedikit manja, merasa  kangen suaminya dua hari tak di sisinya. 

"Sabar sayang, mungkin sekitar tiga hari lagi." 

"Mama Tensi darahnya naik juga kolesterolnya. Dia juga memanggil Tania buat nemenin Ibu," 

Amelia kaget saat Ryan menyebut Tania. Dirinya yang menantunya kenapa mengundang Tania?' Batin Amelia. 

"Kenapa Mama  mengundang Tania Mas? Kan aku menantunya? Mama tak ingin melihatku ya?" ucap Amelia sedih. 

" Tak taulah, Aku nggak ngerti jalan pikiran Mama. Tapi Tenang aja sayang, aku juga mengundang Mas Hendri dan Mbak Putri buat nemenin aku," ucap Ryan sendu. Ryan berusaha menenangkan pikiran istrinya supaya tak berpikiran macem- macem. 

"Jangan khawatirkan Mas di sini, kamu jaga diri di sana ya sayang, Mas pasti pulang," 

"Iya,"  jawab Amelia berusaha tersenyum. tapi dari raut wajahnya mengambarkan cemburu. 

"Ya udah sayang, Nanti Mas telepon lagi," ucap Ryan. Dia memutus sambungan teleponya. 

Sesuatu  yang menganjal di hati Amelia. Segera ia tepis. Berusaha berpikir positif. 

Pov Amelia. 

Aku duduk termenung sebentar. Memandangi hp yang baru saja Suamiku telepon. Jujur ketika menyebut nama Tania keluar dari mulut suamiku rasanya sakit sekali. Apalagi Ibu mertua mendukung mereka berdua, Malah ingin memisahkan kami. Apa ini nasib pernikahan kami? Aku memandang pohon berguguran di samping rumah. Apa nasibku akan seperti itu? 

Ku hela nafas pelan, memandang langit tampak cerah. Ku pasrahkan perjalanan hidupku pada Sang pembuat Hidup. Aku akan hadapi apapun yang terjadi di depan. Dengan semangat dan doa. 

**** 

     Tania lega setelah selesai memijat. Mereka merencanakan sesuatu untuk nanti malam. Menjebak Ryan dengan membubuhkan obat tidur di dalam minumanya. Nanti Tania seolah di perkosa oleh Ryan.

    

Lia membisikan kata itu di telinga  Tania. Dan Tania sangat senang dengan Rencana kali ini. 

"Ide Tante Lia, begitu cemerlang," puji Tania mengacungkan jempolnya. 

"Semoga kita berhasil memisahkan Ryan dan Si Amel gadis kampung itu, aku udah eneg gayanya sok jadi orang kaya!" ujar Tania emosi. Ia ingin balas dendam Menghancurkan Amelia. 

Tak berapa lama, Hendri dan Putri  datang dan langsung naik ke kamar Mamanya. 

"Ma, kata Ryan Mama sakit, udah periksa belum Ma?" Tanya Hendri khawatir. 

"Lah ko ada Tania di kamar Mama, Amelia nggak kesini? Tanya Hendri. 

"Ko tanya Mama, Tanya aja adikmu di mana istrinya!" 

Hendri harus menahan emosi ucapan ibunya. Dia mendekat menghampiri Mamanya yang terbaring, mencoba memberi pengertian pada Mamanya.

"Ya nggak gitu Ma, menantu Mama kan Amelia bukan Tania !" 

"Sebentar lagi juga Tania yang akan menantu Mama!" 

"Astagfirullah Mama ...." 

"Lagian kenapa kesini sih, kan udah ada Tania dan Ryan. Apa nggak kasihan  sama tunanganmu sampai harus meluangkan waktu jenguk Mama, lagian Mama hanya pusing aja " 

Lia tak suka kalau Hendri di sini, rencana bisa gagal total. 

"Ya kan, seharusnya yang nemenin Mama itu Amelia bukan Tania ini Ma!" 

"Tania , lebih baik kamu pulang aja, karena kamu orang lain disini!" ujar Hendri menatap tajam pada Tania.  Sedangkan Tania langsung mengalihkan pandangan Tatapan tajam Hendri. 

"Tania, tak boleh keluar dari kamar ini, Mama yang mengundang, tak boleh ada memgusirnya !"  

Hendri tak habis pikir Mamanya keras kepala. Ia beranjak tak ingin mamanya Tensi makin tinggi. Karena emosi. 

"Ayo, sayang kita ke bawah aja. Biarin Mama istirahat !" Ajak Hendri pada Putri. 

"Ma, Putri ke bawah dulu," ujar putri kepada Lia.

Lia hanya menganguk.

"Tante, ini gimana Mas Hendri dan Mbak putri ada di sini. Rencana kita bisa gagal !" 

"Sabar Tania, nanti Tante akan menyuruh mereka pulang!" 

"Aku juga heran, mengapa mereka berdua bisa datang sih!" 

"Ryan yang telepon mungkin!" 

Tania mendengus kesal, rencananya bisa gagal total. Kalau Hendri dan Putri ada di sini. 

Ada Ryan, Hendri serta putri berkumpul di ruang tengah. 

"Mas Hendri kapan rencana Nikahnya? Tanya Ryan. 

"Mungkin bulan depan," ucap Hendri santai. 

"Kenapa Amelia tidak ikut Ryan? Dia bisa nemani Mama di sini?" 

"Mendadak sekali, Mama juga keberatan kalau Amel ikut," 

"Kebangetan Mama itu, Menantunya itu kan Amel bukan Tania," ucap Hendri sewot. 

"Nggak tau apa Maunya Mama, kadang aku pusing nurutinya." 

"Ya udah sabarlah Ryan, siapa tau Mama suatu hari nanti bisa berubah," 

"Amiin ...." 

"Oh ya Ryan,  kakak mau istirahat dulu. Aku capek baru pulang kantor," 

"Iya, silakan Mas," ucap Ryan. 

"Bi Sumi, tolong antarkan Putri ke kamar tamu." Perintah Hendri. 

"Baik Tuan," jawab Bi Sumi patuh. 

 Bi Sumi mengantar putri ke kamar tamu. 

Di kamar Tania dan Lia emosi sendiri. Hendri dan Putri menginap di sini. Yang jelas rencana mereka malam ini gagal total. Padahal mereka sudah mempersiapkan dengan mateng. 

"Udah besok masih ada waktu, nggak usah di pikirin, sini temani Tante tidur," 

Wajah Tania cemberut, kemudian beringsut mendekati Tante Lia. Tidur di sebelahnya menyelimuti dirinya sampai sebatas leher. Lia langsung terlelap karena pengaruh obat tadi. Sedang dirinya masih memikirkan Ryan. 

Bersambung..

Bab terkait

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 41. Rencana Tania.

    Tania gelisah tidur di samping Lia, tapi Lia sudah terlelap dalam mimpi indahnya. Mata tak bisa terpejam, padahal waktu sudah menunjukan pukul sebelas malam. Ia beranjak dari tidurnya. Ingin membangunkan tubuh Lia menemani rencana malam ini, tapi tak tega. Tapi di dalam hatinya ia membulatkan tekad menjalankan rencana malam ini. 'Aku tak boleh gagal, harus berhasil malam ini' batin Tania. Segera beranjak menyingkap selimutnya. Ia turun ke bawah. Masih ada suara televisi menyala. Tania berjalan menyusuri tangga. Melihat dari dekat, siapa gerangan yang masih nonton tv. Ryan yang sedang menikmati acara bola. Pertandingan MU dan Arsenal. 'Ini kesempatan bagus' batin Tania. "Hai Mas Ryan, mau ku temani? Sapa Tania bersikap seramah mungkin serta senyum tak lepas dari bibirnya. Ryan mendongak mendengarkan sumber suara. Tapi matanya segera mengalihkan panda

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 42.Tania Merasa Menang.

    Ryan tampak frustasi mengacak rambutnya, Ia merasa tidak melakukan apa di tuduhkan padanya. Tapi saat ini tak ada yang percaya padanya. Saat tubuh polos Tania meringkuk di bawah selimut. Itu menjadi sebuah bukti.'Lalu bagaimana perasaan Amelia, dalam sekejap perasaan akan hancur tak bersisa' batin Ryan mengacak rambutnya sendiri.Ia melihat Tania tak merasa sedih kehilangan kegadisanya. Seakan dia telah menang walau mengorbankan sesuatu yang berharga dalam dirinya.Begitu miris Ryan menatap Tania. Rela melakukan apa saja demi mencapai kehendaknya."Aarrrrggghhh ...."Ryan mengacak rambutnya Frustasi. Merasa jijik terhadap dirinya ia melangkah ke kamar mandi. Menguyur tubuhnya dengan air menghilangkan bekas tubuh Tania.Hendri dan Putri mereka hanya saling diam. Tahu perasaan Adiknya. Betapa Ryan sangat mencintai Amelia. Apa ini semua rencana Tania d

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 43.Melamar Tania.

    Amelia menatap Hp sejenak. Perasaanya tidak enak, ada sesuatu yang menganjal. Entah apa itu. ia mencoba berpikir positif.'Aah ... mungkin ini hanya perasaanku saja' batin Amelia. Segera ia melanjutkan kembali kerjaan. Saat ini untuk mengalihkan pikiranya Amelia menyetrika baju. Setelah itu ia masukan di lemari. Ada Buku kecil terselip di antara pojokan baju Ryan. Note kecil warna hitam.'Ini buku apa ya?' Tangan Amelia berusaha menyibak lembaran kertas. Nama client, juga nama temen ada di situ. Amelia mengembalikan ke tempat semula.Di kediaman Tania.Tania menginjakan kaki di rumahnya, memanggil Ibunya dengan suara lantang."Mama ...." panggil Tania. Tapi tak kunjung muncul mamanya.Bi ijah datang muncul mendengar suara Majikanya."Ibu Arisan Non, mungkin sebentar lagi pulang Non," ucap Bi Ijah berdiri tak jauh dari Tania.

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 44. Ryan Dan Tania Menikah

    Ryan duduk menunduk sambil mengengam hp miliknya. Tak ada kata yang ingin terucap, bibirnya kelu. 'Apa dosa di masa lalu hingga punya nasib seperti ini?' Ia mencoba menelan salivanya sendiri. Ketika Mamanya begitu heboh dengan pernikahan ini, beda dengan Papanya juga kakak lelaki satu- satunya. Semua tampak sedih. "Kenapa kalian tampak murung semua? Ayo berangkat sekarang keluarga Tania sudah menunggu !" Mendengar ocehan Mamanya yang bak meriam itu, ia beranjak. Menyeret kakinya yang terasa berat. Ingin rasanya masuk ke lubang tanah dari pada harus menjalani pernikahan yang tak di inginkan ini. Sesak di hati membayangkan wajah Amelia ketika mengetahui dirinya di madu. Ryan melangkah gontai menuju mobjl, Hendri mengusap punggung adik satu- satunya. Tanda untuk bersabar menghadapi semua ini. Mereka akhirnya sampai di rumah Tania. Tak banyak anggota keluarga yan

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 45. Ryan Pulang.

    Ryan mengemasi pakaianya, terlihat Tania berdiri mematung di depan pintu. Menatap nanar di depanya."Sayang, kau tak mengajaku," ucap Tania sedih. Sejak menikah seminggu denganya tak sedikitpun Ryan berbasa basi denganya. Menyentuh pun tidak. Padahal dirinya menginginkan anak dari Ryan."Maaf, aku belum siap bicara sama Amelia,"'Amelia terus yang ada di pikiranmu' batin Tania."Apa aku yang harus bicara dengan Amelia, bahwa kau telah menikah denganku? Tanya Tania mencari belas kasihan dari mata teduh Ryan."Jangan Tania, biar aku sendiri yang bicara dengan Tania,"Untuk saat ini ia tak sanggup melihat air mata di wajah Amelia.'Aah, seandainya kejadian itu tak terjadi, mungkin tak meninggal rasa bersalah ini' batin Ryan. Selesai packing ia keluar kamr. Berniat pamitan dengan kedua orang tuanya.Mereka sedang sarapan pag

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 46. Pov Ryan.

    Pov. Ryan. Aku semakin hari merasa bersalah pada istriku, walau sebenarnya aku merasa tak melakukanya. Apa aku di jebak Tania? Aaaaggghh ...." 'Ya Tuhan, Aku masih mencintai Amelia jangan pisahkan kami' batin Ryan. Tak sanggup untuk aku kehilangan Amelia, ia sangat berharga bagiku. Menghembuskan nafas pelan, aku meraih Foto pernikahan di depan mejaku. 'Maafkan aku sayang ...' batin Ryan. ****** Tinn ...tin Amelia setengah berlari ke depan, ia memang tadi memesan dua botol susu. Alangkah kagetnya saat sosok dua orang berdiri di depan pintu. Mama mertua dan Tania. Ia menarik bibirnya dan berusaha ramah. "Silakan masuk Ma," ucap Amelia ramah. Tania mengekor di belakang Mama. Firasat Amelia tak enak saat ini. Tapi mencoba tenang. Mungkin ini hanya firasatku saja?&nbs

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 47. Amelia Cemas.

    Amelia meletakan gawainya di atas nakas kamar tidurnya. Merebahkan diri di atas tempat tidur. Tempat memadu kasih bersama suaminya. Selama ini Suaminya masih bersikap biasa tak ada yang mencurigakan. Perhatian dan romantis seperti biasa. Tapi saat ada Tania dan Mama mertua di sini, sikapnya langsung berubah. Ada apa ya? Amelia memijit keningnya sendiri, takut apabila lelaki yang bersamanya saat ini mendua. Seandainya mendua apa aku harus melepaskan Mas Ryan? Batin Amelia. Amelia bangkit, ia berjalan menuju balkon lantai atas ingin menutup jendela dan korden. Ingatan bersama Ryan kembali hadir. Saat dia memeluk pinggangnya dari belakang dan membisikan kata cinta. Bersama menikmati keindahan kota Singapore yang sangat indah ketika malam datang. Ia menutup korden dan jendela, perasaan dari tadi tidak enak. Untuk mengusir kegundahanya ia iseng mengecek akun medsos suaminya. Tapi tak ada

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 48. Berita Untuk Amelia.

    Amelia shock melihat Mereka ada di depan pintu. "Mana Ryan !" Tanya Mama. "Lagi tidur Ma," Sedang di Belakang Mama, Tania sedang menangis. 'Ada drama apa ini?' Batin Amelia. "Panggil Ryan!" "Kasihan Ma, dia masih tidur," Mama danTania langsung masuk ke dalam. Mereka menghenyakan diri di sofa. "Ambilkan minum Amel, Mama haus !" Perintah Mama. Amelia segera membuat teh hangat untuk mereka berdua. "Diamlah Tania! Jangan nangis terus Mama pusing dengernya!" "Bagaimana Tania bisa diem Ma, kalau Mas Ryan menceraikanku," Tania menangis semakin menjadi. Amelia membawa dua cangkir teh. Di berikan pada mereka berdua. Tadi sempet dengar Tania menyebut nama suaminya. Tapi tak denger begitu jelas. 'Aah sudahlah, aku mau masak saja

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 68. Pernikahan Tania.

    Tania dan Arnold pulang dari kantor. Perasaan lega menyelimuti hati. Sejatinya tak ada manusia yang sempurna yang ada hanya saling memaafkan. Minggu depan Tania dan Arnold menikah. Kebetulan Ayah Arnold adalah temen bisnis Ryan di Singapore. Ini sekaligus sebagai silaturahmi bisnis. Ryan pulang ke rumah, di depan pintu bau masakan menguar menusuk hidung. Ryan Membuka pintu, karena pintu juga tidak di kunci. Terlihat Amelia sedang sibuk di dapur. Bau masakan semakin mengaduk perut yang keroncongan. "Masak apa sayang," tanya Ryan memeluk pinggang istrinya. Amelia kaget, suaminya sudah memeluk erat pingangnya. "Masak yang gampang aja, Cumi saos tiram sama capcay bakso kesukaan Mas Ryan," "Sayang, ada kabar baik." ucap Ryan mengecup pipi istrinya. "Apa tuh?" tanya Amelia semangat. "Tania dan Arnold mau menikah." Amelia kaget sekaligus senang. Sikap tegas Ryan

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 67. Permintaan maaf.

    Arnold dan Tania, membicarakan rencana pernikahan. Tiba-tiba ia teringat perbuatanya pada Ryan. Ia ingin meminta maaf. "Tania, sebelum kita menikah aku ingin minta maaf sama Ryan," ucap Arnold sembari memegang jemari Tania. Tania terdiam sesaat, ia teringat kejadian itu atas perintah dirinya. Yang harus meminta maaf adalah dirinya. "Aku yang harus minta maaf sama Ryan, itu kan karena atas perintah ku," Kata Tania menatap kosong di depanya. Tania kini menyadari kesalahanya. Membiarkan dendam menguasai hatinya. Arnold seneng mendengar ucapan Tania. Itu artinya Tania ingin berubah menjadi lebih baik. Tak ingin menaruh dendam berlarut pada Ryan. Karena sejati hukum tabur tuai berlaku di dunia ini. Tania memperoleh hukumanya, di campakan oleh Ryan. Ia Lebih Memilih istrinya. Ingin menghancurkan hidup Ryan, tapi dirinya yang hancur. Untung cinta Arnold menyelamatkan dirinya, hi

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 66. Tania dilamar.

    Arnold menyodorkan cincin di hadapan Tania. Netra Tania menatap lurus cincin berlian di hadapanya. "Menikahlah denganku Tania, aku tak bisa berjanji bahwa aku akan selalu membahagiakan mu tapi aku ingin bersama sampai menutup mata." Tania mengejap matanya berulang kali, ia tak menyangkaa akan di cintai seperti ini. 'Apa ucapan kakak harus aku turuti?' Batin Tania. Arnold masih menatap penuh harap agar menerima dirinya. "Tania ...." panggil Arnold parau. "I-ya," jawab Tania sambil terbata- bata. "Apa kau menolakku?" tanya Arnold sedih. Ia berpikir sejenak. Lalu dengan memejamkan matanya ia menjawab lamaran Arnold. "Iya Arnold, aku mau menikah denganmu" walau hati ragu. Tapi ia ingin menghilangkan bayangan tentang Ryan di kepalanya. Hati Arnold sangat bahagia mendengar ucapan Tania. Arnold membuka kotak berisi cincin berlian. Menyematkan di jemari Tania. Cincin

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab.65

    Selama hampir sebulan Arnold mendekati Tania. Melakukan apa saja demi mendapatkan cinta Tania. Menyuruh Tania melupakan dendam pada Ryan. Mencoba berdamai dengan kehidupan. Bahwa semua terjadi adalah kuasaNya. Tapi Tania masih terdiam semua perkataan Arnold. Ia sangat sabar menghadapi Tania. Juga berdoa semoga Tania segera sadar. Arnold memakai jas Navy. Menyemprotkan aroma maskulin di tubuhnya. Jack sudah menunggu di belakang kemudi. Ia masuk mobil sudah tak sabar menemui Tania. Gugup menguasai hati Arnold. Jack melajukan mobilnya ke Apartemen Tania. Arnold membuka cincin berlian mata satu yang berkilau Indah. 'Ya Tuhan, semoga Tania menerimaku' batin Arnold. Tania baru bangun tidur saat mentari sudah naik. Ia mengeliat. Membuka selimutanya. Ada perasaan bahagia menyelinap ke dalam kalbu. Ia tak tau kenapa. Lebih baik mandi. Air pagi menyegarkan tubuh Tania. Rambut basah Tania telah di bungkus dengan handuk. Tania

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 64.

    Amelia melanjutkan makannya. Ucapan mertuanya yang menohok membuat selera makanya terhenti. 'Kapan Mama akan menerimaku?' Batin Amelia sambil menunduk. Ryan mengerti istrinya sedih. "Mas, ayo kita periksa ke dokter," rajuk Amelia dengan tatapan memohon. "Iya ... sayang, besok kita periksa. Kebetulan tak ada jadwal penting di kantor," Mata Amelia menyiratkan bahagia. Keinginan memiliki zuriat begitu besar baginya. Bukan sekedar menghindari ocehan mertuanya. Tapi ada kebahagiaan tersendiri di saat bayi mungil tumbuh besar di rahimnya. Melahirkan dan membesarkan dengan penuh cinta kasih. Untungnya suaminya sangat pengertian. Tak menuntutnya memiliki keturunan segera. Tapi anak adalah rejeki dan harus berusaha meraihnya. Juga doa yang tak pernah putus. Amelia mengeliat dalam pelukan suaminya. Hangat mengaliri darah Amelia. Ia mengejap dan mengedarkan pandanganya. Masih gelap jam berapa ini?

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 63.

    Kembali ke Amelia. Amelia mengejap matanya berulangkali. Ia melihat jam di beker di nakas. Jam 3 sore. Ia bangkit dan melangkah ke kamar mandi tak jauh dari kamarnya. Ritual mandi dilakukan dengan cepat. Selesai mandi segera ke dapur. Memasak untuk nanti makan nanti malam. Aroma masakan menyeruak menyebar di seluruh ruangan rumah ini. Jam lima sore Ryan pulang. Pintu rumah tak di kunci. Ia langsung masuk saja. "Ceklek" "Assalamualaikum," "Walaikum salam Mas Ryan," Senyum mengembang dari kedua sudut mulut Amelia. Ia menyambut suaminya dan mencium tanganya. "Masak apa sayang?" Tanya Ryan sembari mencium kening istrinya. "Masak kesukaan Mas Ryan," ucap Amelia sembari menaruh Ayam goreng di meja. "Mas mandi dulu, nanti kita malam bareng," "Iya sayang," Ryan melangkah ke kamar. Mandi juga berganti pakaian. Ryan terlihat segar. Waj

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 62

    "Kenapa diam Tania?" "Kamu masih memikirkan Ryan? Laki- laki pengecut seperti itu masih kau pikirin! Kurang kerjaan aja !" Arga selalu marah apabila Tania memikirkan Ryan. "Aku nggak mikirin Ryan kak, tapi memikirkan bagaimana membalas sakit hatiku!" ucap Tania sambil mengepalkan tangan menahan marah di dada. "Hemm ... sampai kapan kau memelihara dendam di hati? Bikin sakit aja!" "Udahlah ... tak ingin dengar alasanmu, kak Arga pingin kamu melupakan Ryan dan menerima Arnold. Itu demi kebaikanmu!" Arga berlalu dari hadapan Tania. Memberi ultimatum telak. Menbuat Tania tak berkutik. Apakah aku harus menerima Arnold? Tania melangkah gontai ke kamar. Ia menjatuhkan dirinya di Bed. Menarik selimut sampai ke leher. Memejamkan mata berharap pelangi datang lewat mimpinya. Tania mengejap matanya tatkala sinar mentari menerobos lewat celah kecil dari jendelanya. Dan m

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 61

    Arnold masih berada di Hotel mewah. terpekur sendiri. Memikirkan Tania. Mencoba menghubungi gawainya tapi tak aktif. Kangen di dada serasa akan meledak. Akhirnya ia menemui kembali Tania. Bukankah cinta harus di perjuangkan? Pikir Arnold. Di depan Apartemen kakaknya. Ia memencet bel. Ting tong. Arnold berniat ingin melamar Tania secara baik- baik. Tania bangkit dan membuka pintu. Alangkah terkejutnya ia saat tau Arnold ada di depanya. "Arnold ...." gumam Tania lirih. "Iya ini aku, sambil memegangi daun pintu. Tania menatap manik mata milik Arnold. Ada cinta yang dalam di matanya. "Ada apa, kenapa menatapku seperti itu?" Arnold tersenyum semanis mungkin di hadapan belahan jiwanya. "Tania ... aku ingin melamarmu," Jantung Tania serasa ingin melompat keluar juga deg- deg an. Senang mendapat perhatian dari lak

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 60.

    Ryan menyuruh Mamanya duduk di sofa, ia kembali berkutat dengan pekerjaanya. Agar tak mengganggu konsentrasinya. Akhirnya Mama Lina mau menuruti anaknya duduk di sofa. Tapi mulutnya tak bisa berhenti ngomel. "Kamu tuh keterlaluan banget ya, udah lupa sama Mamamu ini hah?! Beberapa Bulan tak ada kabar!" "Tapi Ryan selalu komunikasi sama kakak Ma?" "Kalau kakakmu aja di hubungi masa sama Mama nggak?" Lina semakin emosi. Anak bungsunya ini bikin gemes. Ryan kembali menekuri pekerjaanya. Tanpa melirik Mamanya. Tapi Mamanya masih aja nyerocos. "Kamu tuh belum tau rasanya jadi orang Tua sih!" Deg Hati Ryan tercubit. Ada Nyeri menyapa. Mencoba sabar omelan Mamanya. 'Ya Tuhan, sabarkanlah hamba menghadapi Mama' "Oh ya Si Amel udah hamil belum?" "Belum, kenapa Ma?&n

DMCA.com Protection Status