Share

Bab. 35. Kesadaran Clarisa.

      Clarisa termenung, menatap kosong didepanya. Perih mengiris hati Clarisa. Ia begitu menginginkan Ryan. Ryan yang tampan, juga bisa menghargai wanita. Tak seperti mantanya begitu mudahnya berselingkuh dengan sahabatnya.  Ia  menelungkup membasahi bantalnya dengan air mata. Menumpahkan rasa sakit hatinya. Clarisa seakan menyalahkan nasib buruk yang menimpanya.

Mama Clarisa datang. Membawa sarapan pagi untuknya. Sentuhan Mamanya sangat berarti kali ini. Clarisa merasa tenang sesaat. 

"Ada apa? Nggak ke rumah sakit? Tanya Mama. 

"Libur Ma," Balas Clarisa menyembunyikan wajahnya. 

Mamanya duduk di pinggir Bednya. Ia tau anaknya lagi menangis. 

"Nggak mau cerita sama Mama?" Clarisa sekarang lebih pendiam sejak papanya meninggal satu tahun yang lalu. 

Kemudian Clarisa duduk bersandar. Mengusap air matanya. 

"Kenapa aku tak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status