Share

Terikat Cinta CEO Posesif
Terikat Cinta CEO Posesif
Penulis: Penadiary

Bab 01. Pengkhianatan dan Kehilangan

"Aaaah..."

Di tengah kesadarannya, Azelyn mendesah saat merasakan sentuhan hangat sang suami merambat perlahan di kulitnya.

Ketika merasakan pria itu melucuti pakaiannya satu per satu, Azelyn tak elak kembali berbisik, "Eunggg, Kevin …." Dia menggigit bibir bawah dengan mata terpejam, merasakan sentuhan suaminya semakin berani menyusuri tiap inci tubuhnya. "Kevin, kamu—"

Tiba-tiba, kalimat Azelyn terpotong akibat ciuman panas yang membungkam bibirnya.

Kening Azelyn berkerut; ada yang aneh.

Bukan hanya cara Kevin bereaksi ketika namanya disebut, tapi juga sensasi tak biasa ketika tangannya menyentuh lengan pria itu.

Azelyn tercekat—lengan itu terasa lebih keras, lebih berotot, seolah bukan milik Kevin.

Seketika perasaan waspada menyelinap, tapi di saat yang sama, pria di atasnya itu menyatukan tubuh mereka, membuat Azelyn tersentak dan terbuai ke dalam malam panas yang bergelora.

Paginya, Azelyn terbangun dengan tubuh yang terasa remuk dan perut yang seperti diaduk-aduk. Dia memijit pelipisnya yang berdenyut keras, pening akibat minum terlalu banyak di pesta kemarin malam.

Azelyn ingat, di malam sebelumnya, dirinya diminta oleh Laura, sahabat dekatnya, untuk membantu keberlangsungan sebuah acara di hotel. Anehnya, di tengah acara saat meminum minuman jamuan, Azelyn merasa dirinya tiba-tiba pusing.

“Pergilah istirahat, aku akan minta Kevin menjemputmu nanti setelah dia tiba,” ucap Laura dengan wajah khawatir saat melihat wajah pucat Azelyn.

Azelyn pun pamit dari pesta kepada Laura, lalu beristirahat di kamar yang disediakan sahabatnya itu.

Setelah tanpa sengaja tertidur, Azelyn setengah terbangun saat merasakan sentuhan familier sang suami dan berakhir menghabiskan malam panas dengan pria tersebut.

Sungguh tidak Azelyn sangka, Kevin, suaminya untuk dua tahun yang biasa begitu tenang dan cenderung dingin kepadanya, bisa begitu panas seperti tadi malam.

Mungkin … ini efek mereka terpisah untuk beberapa minggu lamanya setelah pria itu sibuk dengan bisnisnya di luar kota?

Namun, baru saja Azelyn ingin membangunkan Kevin yang sedang memunggunginya, dengan menyentuh lengannya, pria itu memutar tubuh menghadap Azelyn, membuat wanita itu seketika membeku.

"Tidak mungkin…" Azelyn menutup mulutnya, menahan diri untuk tidak berteriak.

Alis tebal, hidung tinggi, bibir tipis, dan rahang tegas berwibawa. Wajah itu memang tampan, tapi jelas … itu bukan wajah Kevin!

Siapa pria ini?!

Apa dirinya baru saja tidur dengan pria lain yang bukan suaminya sendiri!?

**

“Kenapa semua ini bisa terjadi?” gumam Azelyn sembari menutup wajahnya.

Sekarang, Azelyn sudah berada di dalam taksi pulang.

Usai menyadari dirinya telah menghabiskan malam dengan seorang pria asing, Azelyn langsung panik dan tanpa berpikir panjang dirinya langsung melarikan diri dari hotel untuk kembali ke kediamannya.

Di dalam taksi, Azelyn memeluk tubuhnya erat dengan mata terpejam, merasa begitu kotor.

Seharusnya, malam itu adalah malam di mana dirinya akan mengabarkan sebuah berita bahagia kepada suaminya. Akan tetapi, dirinya malah berakhir mengkhianati suaminya sendiri, dengan orang yang tidak dia kenal pula.

Ini adalah malapetaka!

“Nona, kita sudah sampai,” ujar sopir taksi saat sampai di tujuan.

Turun dari taksi, Azelyn menyeret kakinya masuk ke dalam rumah.

Melihat keadaan kediaman yang tampak sepi, wanita itu merasa bingung.

Sepertinya, Kevin masih belum tiba di rumah. Mungkinkah … pria itu tidak jadi kembali dari luar kota?

Jujur, Azelyn jadi berharap sang suami membatalkan rencananya untuk pulang. Karena dengan demikian, pria tersebut tidak akan tahu maupun curiga mengenai kenapa dirinya tidak pulang kemarin malam!

Sesampainya di lantai dua, Azelyn berniat membuka pintu kamarnya. Namun, seketika dia mematung saat mendengar suara mengejutkan dari dalam kamar.

"K-Kevin... Bagaimana jika Azelyn pulang— akh.... "

Itu adalah suara desahan seorang wanita.

Dan wanita itu memanggil nama … suaminya?

"Sstt... bukankah itu lebih baik? Hah … aku justru akan semakin bersemangat jika wanita itu menonton kita …."

Wajah Azelyn berubah pias. Suara itu … dia jelas mengenalinya.

Itu adalah … suara Kevin.

“T-tapi, kalau Azelyn tahu mengenai kita, dia—”

BRAK!

Suara pintu yang terbanting terbuka membuat dua orang di dalam ruangan terkejut dan langsung menarik selimut, tapi keterkejutan mereka tidak sebanding dengan sosok Azelyn yang menangkap pemandangan menjijikkan di dalam ruangan tersebut.

“Kevin …?” panggil Azelyn, sebelum kemudian beralih pada pasangan perselingkuhan sang suami yang tidak dia duga, “Laura …?!”

"Azelyn?!" Laura yang langsung memisahkan diri dari Kevin, gegas menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. "Kenapa kamu di sini?!”

Tangan Azelyn bergetar, air mata menuruni wajahnya.

"Kalian berdua... kenapa begitu kejam? Sejak kapan kalian berselingkuh?!" seru Azelyn dengan ekspresi kecewa yang mendalam.

Ternyata, ketika dirinya ketakutan dan merasa jijik dengan dirinya sendiri, ternyata sang suami dan sahabat baiknya sedang berselingkuh dan bersenang-senang di belakangnya!?

Dari dulu, Azelyn tahu pernikahannya dengan Kevin tidak bisa terhitung pernikahan paling bahagia. Walau begitu, dia tidak menyangka sang suami akan mengkhianatinya seperti ini, dengan sahabat terdekatnya pula!

"Kejam?! Kamu sendiri masuk ke kamar hotel dengan pria lain! Kenapa aku tidak boleh tidur dengan wanita lain? Jangan bersikap sok suci di hadapanku, Azelyn!" Dengan wajah acuh tak acuh, Kevin langsung bangkit dari ranjang sambil merapikan bajunya.

Kevin meraih sebuah amplop cokelat, lalu melemparkannya ke wajah Azelyn dengan kasar.

Sejumlah foto pun bertebaran, dan salah satunya terjatuh di depan kaki Azelyn membuat lutut wanita itu lemas.

Itu adalah foto Azelyn tadi malam. Dimana dirinya terlihat seakan sedang berciuman dengan seorang pria yang hanya terlihat pungunggnya di depan kamar hotel.

Siapa sebenarnya yang sudah mengirimkan foto-foto ini kepada Kevin!?

Dan seakan menjawab pertanyaan Azelyn, Kevin lanjut berucap dengan nada merendahkan, “Andai Laura tidak menghubungiku karena melihatmu masuk ke dalam ruangan hotel dengan pria lain, mungkin aku tidak akan pernah tahu kebusukanmu selama ini!”

KLIK!

Perlahan, Azelyn mengangkat pandangan, menatap Kevin sesaat sebelum beralih pada sosok Laura yang berada di sebelah pria tersebut.

Acara pesta tadi malam diselenggarakan oleh Laura, kamar hotel dipesan oleh Laura, informasi Azelyn bersama seorang pria diterima oleh Kevin dari Laura, dan wanita selingkuhan Kevin … juga adalah Laura.

Sekarang, semuanya menjadi jelas. Dalang dari semua kekacauan yang terjadi di malam lalu sampai detik ini adalah—

“Laura!! Kau yang menjebakku!” Dengan marah, Azelyn langsung berlari menghampiri Laura dan menjambak rambutnya. “Kau yang sudah merencanakan semuanya untuk menghancurkan rumah tanggaku!”

“Ah! Jangan menuduhku, Lyn! Kevin! Kevin tolong aku!” teriak Laura sembari berusaha melepaskan diri.

“Azelyn!” Melihat sang istri menggila dan menjambak Laura, Kevin yang panik langsung bertindak.

Dia menarik tangan Azelyn dan mendorongnya sekuat tenaga menjauh dari Laura. Hal tersebut menyebabkan tubuh Azelyn terhempas dan menabrak meja dengan keras tepat di perut.

“Ugh …” rintih Azelyn selagi memegangi perutnya yang kesakitan. Bersamaan dengan tubuhnya merosot ke lantai, tampak cairan merah merembes dari rok gaunnya dan mengalir menggenangi lantai.

Dengan wajah yang memucat dan pandangan yang perlahan memudar, air mata menjadi semakin deras menuruni wajah Azelyn seiring dirinya bergumam, “Tidak … tidak … anakku ….”

Kemudian, semuanya menjadi gelap.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status