Share

Siasat

“Tuan Prabu, 100 prajurit yang dikirim, apa tidak terlalu sedikit?” tanya Satrio di kamar pribadi rajanya.

“Kau sudah lama ikut denganku, mengapa kau tak paham apa yang menjadi sebab aku mengirim sedikit pasukan bersamanya.”

“Apa, ini masih ada kaitannya dengan Gandari?”

“Benar. Aku sangat berharap Syarif mati di sana. Lalu akan kupaksa Nirmala tinggal di istana dan menikah denganku. Aku tak pernah rela melepaskanya dengan lelaki lain.”

“Tapi, Tuan Prabu, bukankah ini sangat berbahaya, jika Tuan Syarif gagal itu artinya bala tentara Mongol semakin dekat kemari.”

“Aku sudah memperhitungkannya, kita tinggal menunggu kabar dari seorang mata-mataku di sana. Baru kita berangkat dengan seluruh pasukan,” ujarnya tanpa merasa berdosa.

“Tuan Prabu.” Seoang prajurit yang lari ketika Syarif melakukan penyergapan datang melapor.

“Katakan,” perintah Danur Seta.

***

Sinar bulan seakan diserap oleh tubuh penyihir tua itu. Xi Chian memerhatikan dari kursi agungnya tak jauh dari tempat para pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status