Share

Hilang

Dua pengawal Xi Chian itu tewas. Tubuhnya tembus tertusuk pedang panjang. Wanita itu bernapas cepat. Walau buta ia paham situasi yang baru saja terjadi.

“Siapa kalian? Mau apa datang ke mari?” Gandari meraih asal selimut di ranjangnya, gegas wanita itu menutupi auratnya yang tersingkap.

“Kami diutus oleh Tuan Prabu Danur Seta, Nyonya. Diminta untuk membawamu ke istana malam ini juga,” jawab mereka.

“Istana? Untuk apa lagi, aku tak ada urusan di sana. Lagi pula aku menunggu kepulangan suamiku.”

“Mengenai itu, Nyonya.” Ragu-ragu utusan Danur Seta membuka mulut.

“Katakan,” desak Gandari.

“Suami nyonya. Ehm, dia tidak selamat di medan pertempuran. Semua kapal perang hancur, hanya sedikit yang selamat.”

“A-apa, tidak mungkin. Kalian berdusta! Mana mayat suamiku kalau memang dia tewas di pertempuran.”

“Kemungkinan, tenggelam atau terbakar di lautan, Nyonya. Karena itulah Tuan Prabu meminta kami membawamu.”

“Omong kosong, persetan dengan Danur Seta. Aku tak akan kembali ke istana. Ak
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status