Share

Teror

Xi Chian memerintahkan kapal-kapal untuk berhenti di lautan luas, tak jauh sedikit lagi ia akan sampai di wilayah kekuasan Danur Seta.

“Siapkan busur panahku. Beberapa lama di lautan aku jadi rindu berburu, di sana.” Tunjuknya pada sebuah daratan yang sudah ditinggali penduduk dari dulu.

“Aku juga, Pangllima, kurasa tempat ini cocok untuk menyebarkan wabah penyakit. Air laut, hutan, serta sinar bulan purnama semuanya tersedia. Kita masih kekurangan sedikit saja, Panglima,” ujar wanita tua itu.

“Katakan?”

“Darah wanita dan anak-anak untuk membangkitkan arwah Xi Mha.”

“Hmm, aku akan membawa anak buahku untuk berburu orang sekalian di sana.”

Panglima bengis itu meminta busur mewahnya. Ia mengatur kuda-kuda memanah, satu tangannya memegang busur, satu lagi menahan melepaskan panah yang ia sasar pada satu tujuan. Panah itu dilepas menuju seorang lelaki yang sedang membawa hasil melaut pada anak istrinya. Busur panah menembus lehernya. Wanita bengis itu tertawa puas, jiwa membunuhnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status