Share

143

Sudah seminggu berlalu sejak kepergian Mas Rafiq dari rumah ini, perasaan ini sepi namun biarkan saja biar dia menentukan pilihannya sendiri.

Aku beraktifitas seperti biasa, mengurusi rumah dan anak selalu pergi ke butik dan tempat konveksi mencatat keuangan memeriksa stok barang lagi kembali ke rumah.

Semuanya berjalan seperti biasa hingga siang ini tiba-tiba Rayan kembali dengan wajah murung, anakku terlihat lesu dan langsung menjatuhkan tas sekolahnya di ruang tamu

Dia duduk sambil berkali-kali menghembuskan nafasnya, terlihat seperti sedang terkena masalah.

"Lho, Rayan, kamu udah pulang, Nak?"

"Udah Bunda."

"Kenapa wajahnya ditekuk begitu?"

"Bunda nggak tahu atau pura-pura enggak tahu?"

'

"Memangnya ada hal yang Bunda tidak tahu?"

"Pernikahan ayah, Bunda nggak tahu kalau Ayah nikah lagi?"

"Apa?" Aku terkejut, sampai-sampai rasanya jantungku berhenti berdegup. Rasanya tidak percaya bahwa putraku menyampaikan hal ini tapi tidak mungkin dia berbohong.

"Dari mana kamu tahu?"

"Tadinya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status