Share

148

Selepas kepergian ibu, kurangkul puteraku yang sejak tadi terlihat cemas dan takut, nampak.sekalo dari raut wajahnya bahwa ia sangat syok pada sikap arogan neneknya.

"Bunda ... kenapa Nenek seperti itu?"

"Itu ... bunda juga gak bisa menebak dengan benar, tapi mungkin saja, itu karena Nenek tidak punya pilihan lain selain memuliakan menantu baru."

"Tapi sampai kapan Bunda diperlakukan seperti ini, kenapa hidup Bunda pahit sekali, sampai dimadu tiga kali?" tanya Raisa yang sukses membuatku terkejut dan sadar bahwa aku sudah semalang itu selama hidup di dunia ini.

"Itu semua bukan kehendak Bunda," jawabku lirih.

"Tapi bunda yang memilih takdir demikian, maaf aku bukannya nyalahin Bunda, tapi sekali sakit sudah cukup bikin kita jera!"

"Tapi, bukannya bunda juga lakuin ini demi anak anak Bunda?"

"Memang betul aku yang minta Om Rafiq dan Bunda balikan, tapi bukan untuk mengulang lagi kejadian yang dulu," balasnya sambil bangkit dengan wajah kecewa.

"Naiklah dulu Rayan, Bunda akan membuat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status