Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan

Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan

last updateLast Updated : 2025-04-26
By:  Misya Lively Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
9 ratings. 9 reviews
37Chapters
7.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Diperalat dan dianggap remeh oleh Eric Wijaya—tunangannya, Cora Aleyna sangat kecewa dan sakit hati. Dia berniat menghalangi rencana Eric kemenangkan kompetisi dan mendapatkan keuntungan dari desain satu set perhiasan yang dicuri darinya. Namun siapa sangka dalam usahanya mencari seorang sponsor, Reno—CEO misterius yang mensponsorinya adalah orang yang memiliki masa lalu yang rumit dengannya! Dapatkah Cora mengambil kembali haknya yang telah diambil darinya? Lalu bagaimana dengan Reno—sang mantan, yang kembali dalam hidupnya? Dapatkah ia menjalaninya tanpa terjebak pesona pria itu?

View More

Chapter 1

Bab 1 Pengkhianatan

“Lebih keras, Sayang!"

Sepasang pria dan wanita bergerak berirama, meliuk-liuk dengan tubuh yang berpeluh, bercampur dengan kuatnya aroma feromon di ruangan itu.

Suara deritan ranjang mengikuti gerakan sensual keduanya, menyatu dengan desahan-desahan panjang yang menyayat hati Cora.

Bagaimana tidak? Pria yang tengah bergerak berirama dengan wanita di hadapannya itu adalah calon suaminya sendiri!

“E—Eric! Apa yang kamu lakukan?!”

Eric dan Janet—wanita itu, seketika menoleh. Untuk sesaat mereka berdua terkejut melihat Cora.

“Ah, akhirnya wanita murahan ini muncul juga!” Raut wajah Janet berubah menjadi sinis.

Tubuh Cora bergetar, dan ia sulit bernafas, sehingga harus menopangnya dengan berpegangan pada kusen pintu.

Cora menatap mereka dengan mata yang menggenang. Kenapa mereka tega melakukan ini padanya?

Eric dan Janet menoleh. Seakan tidak memiliki perasaan, mereka menertawakannya dengan guratan wajah terpuaskan.

Eric beranjak dari tubuh Janet, dan mengenakan pakaiannya dengan santai. Janet melakukan hal yang sama. Tidak tampak rasa bersalah di wajah mereka, seakan hal itu kerap kali mereka lakukan.

"Teganya kamu melakukan ini, Eric?! Kamu tunanganku!"

Janet tertawa. Ia menghampiri Eric dan memeluk pria itu dengan mesra. “Cora… kamu tidak sungguh-sungguh berpikir Eric akan menikahimu kan?”

Apa maksudnya? Cora menatap nanar kedua orang dihadapannya.

Meskipun hati Cora hancur berkeping-keping, ia tidak beranjak dari tempatnya berdiri. Ia ingin tahu kenapa Eric melakukan itu padanya.

“Eric?” Cora menunggu penjelasan tunangannya itu.

Eric berhenti tertawa dan justru mencemoohnya, “Kamu itu naif, atau bodoh? Bukankah sudah jelas?”

“Cora, aku tidak pernah mencintaimu, selama ini aku hanya berpura-pura saja.”

Berpura-pura? Apakah pertunangan mereka tidak ada artinya? Lalu bagaimana dengan semua rencana pernikahan yang sudah mereka bicarakan? Apakah semua itu omong kosong?

Tangannya yang dingin semakin erat memegang kusen, seakan ia akan terjatuh jika melepaskannya.

“Kenapa? Kenapa kamu harus berpura-pura?” tanyanya dengan suara bergetar.

“Kenapa?” Eric mengulang pertanyaan Cora. “Karena…aku tidak membutuhkanmu lagi…” ucap Eric sambil tertawa, diikuti oleh Janet di sampingnya.

Tidak membutuhkan lagi? Apa maksudnya? Cora tidak mengerti apa yang Eric katakan.

Janet menepuk bahu Eric. “Katakan saja padanya, Sayang. Tidak ada yang perlu kita tutupi lagi. Toh dia sudah tahu hubungan kita, dan—aku pun sudah mendapatkan hak paten-nya…”

“Hak paten?” Seakan menyadari sesuatu, Cora menatap Eric dengan jantung berdebar kencang. Ia merasa ada sesuatu yang lain dibalik perselingkuhan mereka.

Eric tersenyum miring. Ia berjalan menuju meja nakas dan mengambil selembar kertas dari sana.

“Lihatlah…” Disodorkannya kertas itu kepada Cora

Cora meraih kertas itu dan melihat sebuah sertifikat hak paten atas satu set perhiasan.

Janet? Bagaimana mungkin mereka mengklaim perhiasan yang ia ciptakan dengan susah payah adalah milik Janet?

“Aku hanya menginginkan hak paten Adorable Glam, dan sekarang, Adorable Glam adalah milik—Janet…” Tanpa malu, Eric mencium Janet dengan mesra.

“Kurang ajar! Kalian berdua bersekongkol mencuri karyaku! Aku akan menuntut kalian!” seru Cora dengan tatapan tajam pada kedua orang di hadapannya. Ia begitu geram pada mereka berdua.

“Tuntut? Bagaimana kamu akan menuntut kami?” Eric tertawa mencemooh.

“Kalian tidak akan lolos begitu saja. Adorable Glam milikku, aku yang membuatnya! Aku punya semua bukti!” seru Cora dengan suara lantang.

Namun selantang apa pun, ia tidak bisa menutupi getaran perasaan yang bercampur aduk di hatinya. Hancur, kecewa dan tersakiti melebur jadi satu oleh pengkhianatan mereka!

Eric dan Janet saling bertukar pandang sebelum keduanya kembali tertawa.

“Maksudmu… ini?” Eric meraih laptop berwarna merah yang ada di atas meja dan seketika itu juga Cora membelalakkan matanya.

Ia mengenali laptop itu. Laptop itu adalah miliknya! Di sanalah semua kerja keras dan hasil karya miliknya berada!

“Bukti?” Dengan mengangkat dagunya, Eric menantang Cora, lalu ia mengangkat laptop itu. “Sekarang—tidak lagi…”

Eric menghantam laptop itu berkali-kali hingga pecahan komponen gawai itu berserakan, sebelum dengan bengis, menginjaknya!

Melihat keadaan laptop yang menggenaskan, Janet tertawa senang.

Cora yang sedari tadi mematung, merangkak untuk meraih laptopnya. Dengan tangan gemetar, ia memeluknya.

“Eric… kamu…” seru Cora dengan airmata bercucuran. Ia tidak menyangka Eric begitu tega melakukan hal seperti itu.

“Nenek Anjani benar. Tidak seharusnya aku mempercayaimu…”

Sambil berusaha bangkit berdiri, Cora menatap Eric dengan tajam seraya mengacungkan telunjuknya.

“Apa katamu?” sergah Eric dengan tatapan tajam. “Kamu dan nenek tua itu sama saja. Bodoh dan menyusahkan!”

“Tunggu!” seru Janet tiba-tiba. Ia dengan cepat mendekat, lalu meraih tangan Cora dengan kasar.

“Sayang, bukankah ini cincin nenekmu?” Tatapan mata Janet terarah pada sebuah cincin di jari telunjuk Cora.

“Kamu mencurinya!” tuduh Eric saat ia melihat cincin itu.

Cora menggeleng. “Nenek memberikan cincin itu untukku!”

“Pembohong! Kamu tahu harga cincin ini sangat mahal! Tidak mungkin nenek memberikan ini untukmu” Eric dan Janet menarik cincin itu dengan kasar dari jari Cora tanpa mempedulikan Cora yang berteriak kesakitan.

Setelah itu, Eric memerintahkan pelayan untuk menyeret Cora keluar.

Tanpa bisa melawan, Cora diseret dan dihempaskan ke jalanan, bersama sebuah koper yang berisi barang-barang miliknya.

“Kalian benar-benar keterlaluan!” teriak Cora dengan bibir bergetar, menatap kedua pengkhianat di depannya.

“Pergi! Sebelum aku memanggil polisi dan menuntutmu karena mencuri cincin ini! Aku tidak mau melihatmu ada di kota ini lagi!” usir Eric sambil ia mengenakan cincin bermata satu itu di jari kelingkingnya dengan tatapan puas. Setelah itu, ia dan Janet berjalan masuk ke dalam rumah.

Suara tawa mereka yang terdengar samar di telinga Cora, menorehkan luka yang semakin dalam di hatinya.

“Aku tidak akan membiarkan kalian menikmati jerih payahku!” tekad Cora sambil menatap rumah besar didepannya dengan geram.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Misya Lively
Maaf baru update hari ini, karena ada yang harus diperbaiki hehehe… terima kasih sudah setia menunggu. Jangan lupa baca dari awal yah #love
2025-04-23 20:32:32
1
user avatar
lia wahyu
waaa trimakasih kasih kak meisya, keinginanku terkabul.. ada season dua.. dr kelanjutan Kisah Bastian dan kanaya, skrg reno.. semangat buka good novel lagi ni
2025-04-16 23:04:48
1
user avatar
Rini Mutia
selalu suka dan jatuh cinta dengan karakter2 dlm cerita karya author Misya Lively .........
2025-03-20 11:48:52
2
user avatar
Wahyu Ramawati
woww ketemu Reno lagi nih. Nyimak...semoga alurnya sebagus cerita ttg Bastian n Kanaya
2025-03-12 22:10:16
2
user avatar
Yaya Grande
kak misya nama karakter ceweknya agak gimana gitu "cora",trus alurnya kayak terlalu dipaksakan, maksudku dia mau balas dendam sama orang yg bener2 kaya padahal dia bukan siapa2 cuma perjodohan itupun karna dia udah berjasah merawat nenek Anjani padahal dia dibayar loh.alur bastian-kanaya lebih bagus
2025-03-10 20:16:26
0
user avatar
kyrana
Wow ada sambungan..tapi, skip dulu laa..tak boleh tahan baca sikit2..good luck author!! 2 bulan nanti aku kembali hihi
2025-03-07 18:58:04
1
user avatar
Widya Duwila
selain cerita reno ada bastian dan kanaya di cerita ini ngga?
2025-03-07 13:11:44
1
user avatar
Misya Lively
Halo semua, Ini novel terbaruku yah… Spin Off dari KHIPUAC. Ikuti terus kelanjutannya, dan semoga kalian suka:) Love you all…
2025-03-07 12:07:41
5
user avatar
V3_
wah kali ini cerita tentang reno, semoga ceritanya seru
2025-03-06 20:23:07
2
37 Chapters
Bab 1 Pengkhianatan
“Lebih keras, Sayang!" Sepasang pria dan wanita bergerak berirama, meliuk-liuk dengan tubuh yang berpeluh, bercampur dengan kuatnya aroma feromon di ruangan itu. Suara deritan ranjang mengikuti gerakan sensual keduanya, menyatu dengan desahan-desahan panjang yang menyayat hati Cora. Bagaimana tidak? Pria yang tengah bergerak berirama dengan wanita di hadapannya itu adalah calon suaminya sendiri! “E—Eric! Apa yang kamu lakukan?!” Eric dan Janet—wanita itu, seketika menoleh. Untuk sesaat mereka berdua terkejut melihat Cora. “Ah, akhirnya wanita murahan ini muncul juga!” Raut wajah Janet berubah menjadi sinis. Tubuh Cora bergetar, dan ia sulit bernafas, sehingga harus menopangnya dengan berpegangan pada kusen pintu. Cora menatap mereka dengan mata yang menggenang. Kenapa mereka tega melakukan ini padanya? Eric dan Janet menoleh. Seakan tidak memiliki perasaan, mereka menertawakannya dengan guratan wajah terpuaskan. Eric beranjak dari tubuh Janet, dan mengenakan pakaiannya dengan
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more
Bab 2 Bertemu Sang Mantan
Cora menatap di kejauhan sebuah mobil Mercedes Benz berwarna hitam keluaran terbaru. Ia dan Tiara—sahabatnya, sedang berada di lobi gedung Renowed Innovation Corp., menunggu CEO perusahaan itu turun. Tiara mendapat informasi jika CEO itu akan turun dari kantornya sesaat lagi. Itu sebabnya, ia dan Tiara menunggu di lobi itu. “Kamu yakin ingin melakukan ini?” Tiara bertanya dengan nada serius. “Ya, aku harus melakukan ini kalau aku ingin mengikuti kompetisi itu,” jawab Cora sambil menoleh dan memberi temannya itu tatapan penuh arti. Melihat tekad dan keinginan yang kuat dari sahabatnya itu, Tiara mengangguk. “Baiklah. Aku harap kamu tahu apa yang kamu lakukan.” Cora tidak menjawab. Sesungguhnya ia tidak tahu apakah menemui pria ini adalah langkah terbaik. Namun hanya itu satu-satunya cara agar ia bisa ikut serta dalam kompetisi yang akan digelar kurang dari dua bulan lagi. “Cora!” Tiara menepuk lengan Cora dan menunjuk satu arah. Tepukan itu membuat Cora menoleh dan mengikuti a
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more
Bab 3 Aku Adalah Muse
“Mensponsori?” Ucapan Reno dengan nada heran bercampur sinis itu tidak enak terdengar di telinga Cora, tetapi ia sudah menduganya. Reno tidak akan begitu saja menyetujui permintaannya. Selain mereka baru saja bertemu setelah sekian lama, hubungan mereka di masa lalu pun meninggalkan kesan buruk bagi pria itu. “Lumiere,” ucap Cora sambil menatap Reno. “Aku tahu perusahaan milikmu itu tidak ikut mendaftar kompetisi tahun ini. Tetapi dengan aku bergabung di sana, aku bisa membawa nama Lumiere dan mewakilinya dalam ajang bergengsi itu.” Cora menjelaskan apa yang ada dalam pikirannya, berharap Reno tertarik dengan rencananya. “Mengapa kamu berpikir aku mau kamu mewakili perusahaanku? Siapa dirimu?” Lagi-lagi nada sarkas dan sindiran itu terdengar jelas dari ucapan Reno. Cora tidak memasukkannya ke hati. Ia tahu tidak mudah meyakinkan Reno. Akan tetapi ia tetap harus mencobanya. “Karena aku, akan memenangkan kompetisi itu untukmu dan membuat Lumiere dikenal banyak orang,” ucap Cora de
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more
Bab 4 Indah
Jam setengah tujuh malam, Cora menunggu Reno di apartemen kecil milik Tiara. Sejak diusir oleh Eric, ia menumpang di aparteman studio temannya itu untuk sementara waktu sampai ia mendapatkan tempat tinggal baru. Di depan cermin, Cora mematut dirinya dalam balutan gaun shimer berwarna broken white, yang membuat kulit bersihnya terlihat lebih cerah. Gaun itu adalah pemberian Reno yang diantar seseorang tadi sore. Cora tidak tahu persis mengapa Reno mempersiapkannya sedemikian rupa untuk makan malam ini. Ia menduga, Reno akan mengajaknya makan malam bersama koleganya. Itu mungkin alasan dia mengirimkannya gaun indah sebatas lutut itu. Tiba-tiba saja telepon genggam Cora bergetar, memberi notifikasi saat sebuah pesan masuk. “Aku dibawah.” Membaca pesan pendek itu, Cora bisa menebak jika pesan dari nomor tanpa identitas itu adalah Reno. Ia pun menjawab pendek. “Oke.” Setelah memastikan kembali penampilannya malam itu, Cora berjalan keluar apartemen dan turun untuk menemui pria itu.
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more
Bab 5 Kesepakatan Baru
“Cora, ada apa?” tanya Reno dengan suara dipelankan. Ia heran melihat Cora bereaksi keras dan menatapnya dengan sangat gugup. Reno memberi isyarat pada pelayan restoran untuk menunggu, sementara ia menarik Cora, menepi di luar pintu restoran itu. “Reno, aku— sepertinya aku tidak bisa menemanimu,” ucap Cora dengan gugup. Cora tidak ingin menemui pria itu—Sofyan Nor Afrizal. “Kenapa?” tanya Reno dengan tatapan penuh selidik. Ia merasa heran mengapa Cora tiba-tiba saja berubah pikiran. Cora menggeleng. “Aku— tiba-tiba aku merasa tidak enak badan…” ujar Cora beralasan. Tanpa disadari, jari -jari tangan Cora bergerak meremas sisi gaunnya. Ia sangat gugup dan gelisah. Dan hal itu tidak lepas dari pengamatan Reno. “No, Cora. Kamu tidak bisa mundur sekarang!” seru Reno dengan nada memaksa. “Reno, kamu— kamu bisa meminta apa saja. Tetapi aku tidak bisa melakukan ini,” ucap Cora sambil menatap Reno dengan memohon. “Melakukan ini? Apa yang membuatmu begitu gelisah? Apakah ada seseorang
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more
Bab 6 Calon Istri
“Reno, apa-apaan ini? Siapa dia?” Sofyan mengecilkan suaranya, namun nada bicaranya tidak luput dari rasa kesal dan geram. Pria berusia 55 tahun itu langsung mendatangi Reno dan Cora saat melihat keduanya. “Apa Papa tidak mengenalinya?” tanya Reno sambil merangkul Cora dengan mesra, menariknya lebih dekat. Sofyan menatap dengan sinis pada sosok perempuan muda disamping Reno. Ia memicingkan mata memperhatikan dengan seksama siapa gerangan orang yang disebut putranya itu. Menyimpulkan ucapan Reno, ia seharusnya mengenal perempuan yang sangat mesra dirangkul oleh putra semata wayangnya. Tapi, siapa dia? Ia tidak ingat, meskipun ia merasa pernah melihat wajahnya entah di mana. Cora menatap Sofyan sambil tersenyum kecil. Ia membiarkan orang tua Reno itu mengingat siapa dirinya. “Siapa dia?” Sofyan pasrah dan bertanya pada Reno. Reno dan Cora saling beradu pandang dan tersenyum. “Papa, Pak Refaldi, Ibu dan Laura…” ucap Reno sambil menatapa satu persatu orang-orang yang disebutnya. “D
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more
Bab 7 Istri Yang Dibutuhkan
“Aku tidak yakin kalau kamu tulus mencintai Reno. Apa yang kamu inginkan kali ini? harta?” Sindir Sofyan, mengetahui ia tidak bisa mempengaruhi putranya. Ia menyerang Cora—sebagai pihak yang lebih lemah. “Jangan ganggu dia. Ini keputusan kami berdua. Dengan ataupun tanpa persetujuan Papa, aku akan menikahi Cora!” Reno menarik Cora ke dalam pelukannya sebagai gestur bahwa ia akan melindungi Cora dari siapa pun, termasuk Papanya sendiri. Sofyan menahan diri. Ia tidak bisa menentang Reno terang-terangan. Ia tidak boleh kehilangan putranya hanya gara-gara perempuan itu! Ia menghela nafas dan merubah ekspresi wajahnya. “Reno, Papa hanya memikirkan kamu. Masa depanmu,” ujar Sofyan dengan nada yang lebih lembut dan pelan. “Papa punya alasan untuk menentang hubungan kalian. Karena Papa tidak percaya dengannya,” ujar Sofyan sambil melirik Cora dengan matanya. “Papa tidak perlu khawatir, karena aku dan Cora yang akan menjalani!” sergah Reno, sambil diam-diam tersenyum melihat Papanya mulai
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more
Bab 8 She Is Perfect
Cora menatap buku nikah di tangannya dengan tertegun. Ia sama sekali tidak menyangka menyetujui rencana Reno untuk menikah mendadak pagi itu. Semuanya begitu cepat terjadi. Tidak pernah terbayangkan dalam benak Cora untuk menikah secepat dan sebiasa itu. Tidak ada undangan ataupun keluarga yang menghadiri pernikahan mereka. Hanya dirinya, Reno, Heri dan Edwin, teman Reno yang baru pertama kali ditemuinya hari ini. “Cora…” Reno yang baru saja mengantarkan temannya pergi, sudah kembali berdiri di depannya. Di tangannya, dia memegang buku nikah yang sama dengannya. Di jari manis mereka tersemat cincin yang memiliki bentuk yang hampir sama. Hanya berbeda ukuran dan batu yang menghiasinya. Cincin yang berada di jari manis Cora memiliki sebuah batu berlian berwarna bening, dengan ukuran yang tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil. Sedangkan yang ada di jari manis Reno memiliki ukuran lebih besar, namun yidak dihiasi oleh batu berharga satupun. Bukan hal mengherankan jika Reno bi
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more
Bab 9 Bukan Siapa Siapa
Cora berjalan dengan santai di selasar gedung apartemen Tiara, setelah turun dari mobil Reno beberapa saat yang lalu. Ia tidak tergesa-gesa naik ke apartemen temannya itu. Ia memilih berjalan di selasar samping gedung apartemen yang lenggang. Cora ingin memeikirkan kembali apa yang akan ia lakukan dan telah ia lakukan sampai saat ini. Bersandiwara dan menikah dengan Reno adalah keputusan yang cukup berani diambilnya. Semua itu ia lakukan demi untuk menghalangi Eric dan Janet menikmati hasil jerih payahnya. Ia mungkin tidak bisa mengembalikan hak paten atas Adorable Glam atau pun harus membuat kembali setiap design perhiasan yang ada dalam laptopnya yang telah rusak. Akan tetapi, paling tidak ia bisa menghalangi mereka untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan yang mereka dapatkan dari hasil karyanya! Ya, ia tidka akan membiarkan Eric dan Janet dengan mudahnya mempermainkannya, mengambil karyanya begitu saja! “Cora!” Cora menghentikan langkahnya mendengar suara yang familiar
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more
Bab 10 Kamu Harus Membayarnya!
Meskipun Cora tidak tahu siapa orang tuanya, tetap saja, kalimat seperti itu tidak pantas diucapkan siapa pun! “Be-reng-sek kamu! Le-pas-kan!” serunya dengan nafas tersenggal menahan rasa sakit. “Kenapa? Tidak bisa menerima?” ledek Eric sambil menyentak pergelangan itu dengan kasar. Ia tertawa melihat begitu menderitanya Cora. Kedua matanya melotot memperlihatkan kepribadiannya aslinya yang bengis. “Aarrrrggghhh! Kurang ajar!” Eric berteriak. Ia melepaskan tangan kiri Cora karena gadis itu menggigitnya! Saat itu Cora tidak melihat jalan lain untuk melepaskan diri, sehingga begitu ada kesemoatan, digigitnya tangan Eric. Eric yang kesal semakin kuat mencengkram tangan kanan Cora “Le—paaasss!” Begitu sakitnya Cora merasa tidak lagi bertenaga. Ia hanya bisa menangis sambil berusaha menarik tangan Eric dengan tangannya yang bebas. “Aku akan melepaskanmu, asalkan kamu pergi dari kota ini!” ucap Eric sambil mengyeringai di depan wajah Cora. Tidak! Ia tidak mungkin pergi dari Fragr
last updateLast Updated : 2025-03-12
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status