Share

Pernikahan Azka

***

"Haf ...."

Aku berjingkat kaget, "Y-- ya, Bu?"

"Melamun apa pagi-pagi begini, Nduk?" Ibu menyelidik. "Ibu dari tadi ngomong sendirian, kamu lagi mikir apa, Haf?"

Aku meletakkan sisa roti di atas meja. Lidahku kelu, jantungku berdebar tidak biasa. Foto di akun sosial media Facebook milik Mas Azka barusan membuat nafasku terengah.

Secepat itu mereka menikah?

Apa Mas Azka tidak butuh waktu yang sedikit lebih lama untuk melupakan aku?

Haruskah secepat itu?

"Ada apa?" Ibu memegang jemariku lembut.

"Bu ...." Aku menyodorkan ponsel ke arah Ibu. "Benarkah ini Mas Azka, Bu?"

Ibu menatap layar ponselku cukup lama, kemudian mengusap pipiku yang tanpa sadar ternyata sudah basah.

"Aku kira akan baik-baik saja setelah membatalkan rencana pernikahan bersama Mas Azka, apalagi ketika Ayah membawa kita pergi ke Jakarta, kukira hidupku akan berangsur membaik. Kukira bayang-bayang wajah Mas Azka perlahan bisa memudar dari ingatan. Tapi nyatanya tidak, Bu. Ini ... teramat sulit buatku."

Aku menangi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status