Share

Jatuh tertimpa Tangga pula

***

"Terima kasih ya, Pak." Aku menyerahkan helm milik bapak ojol yang baru saja mengantarku pulang.

"Sama-sama, Mbak."

Beruntung jaman sudah canggih sehingga aku tidak kesulitan mencari ojek di dekat Kantor. Jika tidak, maka bisa kupastikan saat ini aku masih berdiri di pinggir jalan menunggu tukang ojek lewat.

"Assalamualaikum ...."

Kulihat Ayah duduk bersantai di teras sementara Ibu sedang menyiram tanaman di halaman.

"Waalaikumsalam," jawab keduanya kompak. "Kok pakai ojek, Nduk?"

"Iya, Pak. Mas Biru ada urusan. Lagian gak enak kalau berangkat minta jemput, pulang minta antar, jadi mulai besok aku berangkat sendiri saja," jawabku jujur. "Jarak dari Kantor ke rumah juga tidak terlalu jauh," imbuhku.

Ayah manggut-manggut mengerti, begitu pula dengan Ibu, mereka memang orang tua yang tidak pernah banyak berkomentar juga tidak terlalu dalam mencampuri keputusanku.

"Duduk sini!" Tangan ayah menepuk kursi sebelahnya yang kosong. .

"Kok disuruh duduk sih, Yah? Anaknya capek mau istir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Nezz
Safina...astagah otaknya ga jalan, hatinya mampet. Bener kata Hafsah harusnya bunuh diri aja Safina wkwkwkwk
goodnovel comment avatar
Husna Rafliazzahra
kok Safina pamer sih
goodnovel comment avatar
Dhania
iyanya safina kok kaya yang gak pengertian gt ya jadinya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status