Share

Ribut

***

"P-- Pak Biru?"

Bu Nisya yang semula membelakangi pintu seketika menoleh dan menganga ....

"H-- hai, Mas," ucapnya manja.

Pak Biru bergeming. Wajah yang biasanya terlihat hangat saat berada di dekat Bu Nisya itu kini tidak melayangkan senyum sedikitpun.

Aku menyingkir memberi jalan saat Pak Biru melangkah perlahan.

"Kok cepat sekali, tadi bilangnya lama." Bu Nisya setengah berlari dan bergelayut manja di lengan Pak Biru. "Mas, gimana kalau hari ini kita ...."

"Ada berkas yang harus aku tanda tangani, Haf?"

Aku mendongak dan menatap Pak Biru yang sedang menampik tangan Bu Nisya dengan kasar.

"Hafsah!" panggil Pak Biru setengah membentak. Aku yang sebentar tadi syok dengan sikap Pak Biru pada kekasihnya, kini setengah berlari mendekati Pak Biru dan segera menyodorkan beberapa map yang semula kudekap erat. "Ini, Pak," kataku seraya menyerahkan berkas yang harus Pak Biru periksa.

"Mas, kamu gak dengar aku bicara?" Bu Nisya merajuk, "Kok kamu malah sibuk sama ...."

"Keluar kalau ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status