Share

Pesan dari Masa Lalu

***

"Hati-hati kalau bicara, Haf!" desis Anina. "Mulutmu ...."

"Ada apa dengan mulutku?" tanyaku tenang. "Salah ya?"

Wajah Anina memerah, aku yakin sekali saat ini dia sedang menahan geram.

"Mulutmu kurang ajar!" Anina menatapku tajam.

"Oh ya? Padahal aku berbicara sesuai dengan cara mulutmu berbicara di depanku, Anina."

"Brengsek!" sahut Anina lirih. Setelah mengumpat, Anina berlalu sambil menghentak-hentakkan kakinya.

Makanan di atas meja masih tersisa banyak, namun aku sudah tidak mood untuk melanjutkan makan siang kali ini. Anina merusak rasa lapar yang sejak pukul sepuluh pagi tadi kurasakan.

"Dia yang diusir Bu Nisya?"

"Wah, parah sih. Berani sekali bekerja satu ruangan sama Pak Biru. Gatel!"

"Ya kan, harusnya dia menolak. Gak tau diri!"

"Sekretaris cosplay jadi calon istri Pak Biru, pantas saja Bu Nisya marah. Rasain!"

Suara-suara sumbang mulai menusuk telinga. Daripada kondisi hati semakin memburuk, aku segera merapikan wadah makan siang dan berlalu meninggalkan Kantin tanp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status