Share

Jalan berdua dengan Pak Biru

***

"Tunggu disini, Haf, saya mau bicara."

Setelah meletakkan berkas di meja kerja Pak Biru, aku terpaksa duduk di sofa yang tersedia di dalam ruangan. Sofa yang biasanya dipakai untuk meeting dadakan antara Direktur Utama dan beberapa jajaran tertinggi di Perusahaan ini.

Entah apa yang ingin Pak Biru bicarakan, tapi aku merasa ini akan berkaitan dengan perkataanku tadi malam. Bisa jadi Bu Nisya marah dan meminta Pak Biru menegurku.

Pak Biru masih sibuk dengan laptop di depannya sementara aku hanya berani menunduk seraya memainkan sepuluh jemari.

Setelah sekitar lima menit berlalu, Pak Biru berdiri dan berjalan ke arahku. Pria yang di mataku dulu teramat berwibawa kini terlihat biasa-biasa saja. Aku mendadak kehilangan rasa kagum setelah Bu Nisya mengatakan bahwa Pak Direktur Utama sering berbagi ranjang dengannya.

"Saya tidak tau apa yang Nisya katakan padamu tadi malam, Haf," ucap Pak Biru membuka obrolan.

"Pak, bukankah sebaiknya kita berbincang setelah jam kantor selesai? Saya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status