Share

Dikira cupu

***

"Selamat pagi, Pak ...."

"Ya, selamat pagi. Ada apa, bukannya rapat masih dua jam lagi ya?" tanya Mas Biru pada perempuan cantik yang masih berdiri di ambang pintu.

"Iya, Pak. Ini saya mau minta tanda tangan, ada beberapa berkas yang belum Pak Biru tanda tangani."

Kulihat Mas Biru mengangguk sembari mempersilahkan perempuan berambut gelombang itu masuk ke dalam ruangannya.

"I ... ni, siapa, Pak?"

Aku dan Mas Biru menoleh bersamaan. "Maaf, saya tidak bermaksud ...."

"Staff baru," sela Mas Biru. "Nanti saya perkenalkan saat rapat dua jam lagi."

Perempuan yang mengenakan rok pendek berwarna putih serta blazer berwarna pink itu mengangguk sembari menatap ke arahku. Entah mengapa, aku merasa tatapan matanya sangat tidak bersahabat. Ah, bukankah hal seperti ini memang seharusnya sudah aku antisipasi?

"Teman dekat ya, Pak? Setahu saya belum ada yang lolos interview dari pihak HRD," celetuknya. "Masuk jalur orang dalam dong ya? Gak tanggung-tanggung lagi, langsung lewat CEO." Matanya me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ali Al Faqih
tambahi lageeeee babnya mbak yuuu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status