Share

Bab 66 Yang Bisa Kuberikan Hanya Doa

Billy terdiam sejenak, lalu mengangguk dan berkata, "Aku nggak nyangka kamu akan menolongnya."

Syifa tersenyum sambil membalas, "Sebenarnya aku nggak berniat menolongnya."

Billy tidak memahami maksudnya. Dia berujar, "Kamu seorang dokter. Mungkin tugas menolong orang sudah merasuk ke dalam jiwamu. Aku nggak akan melupakan topan yang terjadi nggak lama setelah kita menikah. Kamu tetap pergi ke rumah sakit untuk menolong pasien."

"Dilupakan saja. Untuk apa mengingat hal-hal nggak berguna seperti itu?" sela Syifa.

"Aku nggak akan melupakannya." Billy mengembuskan napas panjang dan meneruskan, "Maaf sudah membuat lelucon sebesar itu."

"Maksudmu Shifa?" tanya Syifa.

"Ya." Billy mengiakan.

"Itu bukan lelucon, sama sekali nggak lucu," sindir Syifa.

Billy menyunggingkan bibirnya dan terkekeh-kekeh dengan canggung. "Belakangan ini ada banyak masalah yang terjadi. Aku sampai malu menghadapi keluargaku."

"Aku nggak bisa mengomentari hidupmu. Yang bisa kulakukan hanya memberimu doa," sahut Syifa.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status