Share

Bab 93 Pertemuan Antara Musuh

Amarah Billy telah berkecamuk. "Shifa, cepat lepaskan tanganmu. Kita bisa bicarakan masalah ini nanti."

"Aku nggak mau! Sekarang kamu sudah berani mengabaikan teleponku. Kalau nggak memberimu pelajaran, kamu bakal merajalela!" tolak Shifa.

Meriam belum kembali ke lantai atas. Dia mencoba membujuk, "Nona, nyawa lebih penting dari apa pun. Nyonya kesakitan sekarang. Dulu Nyonya sangat baik padamu. Masa kamu tega menunda pengobatannya? Cepat lepaskan Tuan. Masalah kalian bisa dibicarakan nanti."

"Diam! Ini masalahku dengan Billy! Pelayan sepertimu nggak pantas berbicara!" bentak Shifa.

Wajah Meriam sontak memucat. Dia termasuk senior di rumah Keluarga Aditama. Billy dan seluruh anggota Keluarga Aditama begitu menghormatinya, tetapi Shifa malah membentaknya. Meriam pun tidak bisa berkata-kata dibuat wanita ini.

Saat ini, terdengar sirene ambulans di luar. Resepsionis itu berseru, "Pak, ambulans sudah sampai!"

Billy tentu merasa senang. Hanya saja, kakinya masih dipeluk oleh Shifa erat-era
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status