Share

Wak Haji

Wak Haji

Aku langsung menarik tangan Butet, bukan hanya karena dia langsung protes. Dia bicara sama Wak Haji tanpa pakai Haji, Hanya Wak saja. Aku saja yang kepala desa bicara tanpa haji, Wak itu marah. Apalagi anak remaja seperti Butet.

"Padahal karaoke itu dekat rumah Wak, Wak tidak protes, sampai digerebek polisi, Wak diam saja. Orang mau bangun pesantren, Wak pula keberatan," Butet masih bicara, padahal aku sudah coba memeganginya.

Wak haji justru tidak menanggapi, dia seperti pura-pura tidak dengar. Dia lanjut bicara dengan bapak Bupati.

"Beribadah di tempat maksiat itu hukumnya makruh, Pak Bupati, jelas hadisnya, Rasulullah bahkan tidak salat subuh karena lagi berada di lokasi yang dijadikan orang tempat maksiat," kata Wak Haji lagi.

Bupati justru melihat Butet, lalu bupati itu membukakan tangannya sebelah, seperti menyuruh Butet berbicara.

"Iya, Wak, betul itu, tapi itu bukan tempat maksiat, akan tetapi bekas, bekas ya, Wak, sedangkan mantan pelaku maksiat saja boleh bertobat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (15)
goodnovel comment avatar
carsun18106
masih watak feodal si wak wak ieu
goodnovel comment avatar
carsun18106
sok lah gaskeun!!
goodnovel comment avatar
carsun18106
ngga apa2 deh sekali2 naik truk, itung2 nostalgia jaman smp mo kemping pmr ke gunung naik truk tentara wkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status