Share

Teori Darwin

ParliNia 2

Part 39

Ini untuk pertama kali aku sampai dipanggil ke sekolah, Ucok sama sekali tak pernah berulah. Entah apa yang sudah dilakukan Butet. Kutelepon Bang Parlin, suamiku itu pun datang menjemputku ke kantor kepala desa. Dia membawa mobil bak terbuka yang biasa kami pakai membawakan sawit. Lalu kami berangkat bersama ke sekolah.

"Kenapalah kira-kira si Butet ini?" tanya Bang Parlin.

"Gak tau, Bang, gurunya gak mau bilang," jawabku.

"Mulut si Butet itu terlalu laju, Dek," kata Bang Parlin lagi.

"Iya, Bang, aku jadi khawatir sekali, cepatlah, Bang," kataku kemudian.

Sekolah itu terletak di ibukota kecamatan, sekitar empat puluh lima menit naik mobil dari desa kami. Saat kami sampai. Seorang securiti mengarahkan kami langsung ke ruangan BK.

Ketika kami sampai di ruangan itu, terlihat Butet duduk, begitu melihat kami dia langsung menangis. Ini sesuatu yang jarang, biarpun dia anak perempuan, akan tetapi dia jarang menangis.

"Ada apa ya, Bu?" tanyaku pada gutu BK tersebut. Ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Andria Shakira
Butet mau dijadikan menantu sama pak bupati hahahah
goodnovel comment avatar
Sri Sepiari
thooor sibuk kali nampak nya... up nya 2hari sekali...
goodnovel comment avatar
Ansyahri Romadhon
Butet cocok nya jadi pengacara,,,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status