Share

Rindu Firman 5

Kutatap suamiku, ingin kulihat keseriusan di matanya, tak ada kulihat dia seperti bercanda, apa ia dia serius mengusirku.

“Abang ngusir aku?” Tanyaku kemudian.

“Lo, tapi adek yang bilang gak tahan,”

“Iya, memang, apa abang serius?”

“Kalau adek serius ya, Abang serius, ya mau bagaimana lagi,”

“Abang gak peka, gak peka, gak pekaaaaa!” aku berteriak seraya menghentakkan kaki. Lalu berjalan masuk kamar

“Dek?” kata suami seraya mengetuk pintu, akan tetapi aku tak menyahut

Entah kenapa, sejak kedatangan saudaraku, aku jadi berubah begini, padahal selama sepuluh tahun ini aku bisa sabar. Selama sepuluh tahun tiap dua tahun melahirkan. Anak tertua masih sembilan tahun, sudah ada empat adiknya, masing-masing tujuh tahun, lima tahun, tiga tahun dan yang bungsu satu tahun. Belum ada tanda-tanda akan berhenti hamil, aku tak pernah KB.

“Dek, jangan gitulah, si Ucup mau nenen ini,” kata Bang Firman. Ucup adalah anak kami yang bungsu. Aku keluar kamar, kupasang wajah judes, lalu mengambil Ucup d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status