Share

Rindu Firman 10

Diary Rindu

“Bagaimana, Rindu?” tanya Bang Parlin seraya melihat ke arahku, Bang Firman dan Kak Nia juga melihatku, aku jadi merasa tersudut.

“Hanya setahun lagi, sepuluh tahun kau bisa sabar, demi kebaikan bersama sabarlah setahun lagi, setelah punya anak lagi, baru bisa dibagi secara adil,” kata Bang Parlin lagi.

Aku menunduk, dalam hati aku bilang ya, akan tetapi aku masih gengsi.

“Diam berarti ya?” kata Kak Nia.

“Baik, aku mau rujuk, tapi hanya setahun, dan harus ada hitam di atas putih, harus ada perjanjian,” kataku.

“Surat nikah kalian itu sudah jadi hitam di atas putih, tak perlu lagi yang lain, aku saksinya, nanti setelah ada anak kalian lagi, baru datang ke mari, aku janji akan mengurus semua,” kata Kak Nia.

“Baiklah, Kak,” Kataku akhirnya.

Bang Parlin sampai mengucapkan syukur alhamdulillah, dia lalu menengadahkan tangannya lalu berdo’a. Kami pun rujuk saat itu juga.

Setelah rujuk, Bang Parlin memberikan nasehat untuk kami, nasehatnya sangat panjang. Diselingi humor
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
carsun18106
ah beneeer...berarti ini kejadian sblm prahara rumah tangga parlinia, dan akhirnya rindu firman ini ngga jd pisah, malah makin solid dan tempat rekreasi nya makin maju, kykny gitu deh
goodnovel comment avatar
sekai
pasti teh,, kan kemarin bang parlin sama keluarga mo hiling tipis", anak c firman sama c rindu dah 8. keknya pembagian nya blm deal d angka masing" dpt 3...
goodnovel comment avatar
sekai
iyess teh,, ceritanya hidup
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status