Share

Rindu Firman 6

Aku makin panik, ke mana suamiku? Jangan-jangan dia kecelakaan? Jangan-jangan dia kawin lagi? Pikiran buruk terus terbayang di kepala. Aku makin kalut.

“Mak, lapar ini,” kata si Sulung yang duduk di boncengan motor. Aku baru ingat belum makan. Kami pun singgah di sebuah rumah makan Minang. Selagi anak sulungku makan, aku minta tempat privasi pada pemilik rumah makan, aku mau menyusui bayiku yang masih berumur satu tahun.

“Kenal Bang Firman, Kak?” Tanyaku pada seorang Ibu, saat itu dia datang mengantar pesananku.

“Oh, toke telur itu ya?” jawab Ibu tersebut.

“Iya, benar yang naik mobil pic up Chevrolet Luv,” kataku lagi. Ini memang kota kecil, hanya ibukota kecamatan, yang rumah makan saja mungkin hanya tiga di kota kecil ini.

“Kemarin dia makan di sini?”

“Oh, ya, sama siapa, apakah sama perempuan?” tanyaku penasaran.

“Iya, sama perempuan dan laki-laki,”

“Ya, Allah, itu suamiku,”

“Oh, Bang Firman sering datang ke sini, kami langganan telur bebek,” kata Ibu itu lagi.

“Terus, Bu,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status