Share

Rindu Firman 16

Part 16

Kami berdua akhirnya menangis sambil berpelukan. Baru kali ini Bang Firman menangis seperti ini, bahunya sampai terguncang. Perlahan aku melepaskan pelukan.

“Mari kita pulang, Bang, aku akan coba berdamai dengan keinginan,” kataku kemudian.

“Abang juga akan coba memenuhi segala kebutuhanmu, aku tidak bisa pindah ke Kota, tapi kota yang akan kupindahkan ke tempat kita, Jika kolam pemancingan itu sudah jadi, kita akan membangun penginapan, akan ada tetangganya kita, para pekerja akan tinggal di penginapan itu,” kata Bang Firman.

“Iya, Bang, Terima kasih atas semuanya,”

Bang Parlin mengucapkan “Alhamdulillah” sedangkan Kak Nia justru bertepuk tangan.

“Begitu dong,” kata Kak Nia.

“Terima kasih, sebagai bentuk Terima kasih kami, kami undang Bang Parlin dan Kak Nia ke tempat kami, kita bakar-bakar ikan,” kata Bang Firman.

“Baik, kami akan datang jika ada waktu,” jawab Bang Parlin.

Kami akhirnya pulang ke rumah. Ada yang mengganggu pikiranku kami sudah saling minta maaf, sudah pula s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status