Share

23. Madu beracun.

"Akhirnya kamu pulang juga!"

Aku yang baru saja memasuki kamar terkejut dengan keberadaan Mas Galuh. Dia duduk di pinggir ranjangku dengan tatapan mata yang begitu tajam. Pakaian yang dikenakannya berbeda dengan pagi tadi.

"Untuk apa kamu pulang? Bukannya hampir setiap malam kamu lembur. Apa malam ini gak lembur lagi?" cibirku membalas tatapan matanya dengan sinis.

Mas Galuh berdiri dan menghampiriku kemudian mencengkaram pundakku kuat. Cukup sakit tapi tak sebanding dengan rasa sakit yang ada di hati ini.

"Sejak kapan kamu tahu aku memiliki istri lain?"

"Apa itu penting bagimu, Mas? Kamu begitu asik dengan kehidupanmu dengannya sampai-sampai gak sadar memiliki aku sebagai istri sah!"

Kutepis tangan itu kuat agar terlepas. Langkah kakiku pun berbelok ke kanan untuk meghindar.

"Kamu sengaja melakukan itu untuk mempermalukan aku dan juga Rahma kan?" Suara Mas Galuh meninggi.

"Kalau memang iya, kenapa? Itu mema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status