Share

24. Masuk rumah sakit.

"Kamu akan tahu apa yang aku bisa nantinya. Sementara kamu, apa yang kamu bisa jika suamimu itu tak memiliki penghasilan lagi? Jual diri atau menggoda suami orang lain lagi untuk menjadi penopang hidupmu itu?" balasku menyerang harga dirinya.

Wanita yang hanya bermodalkan mengangkang berani-beraninya menghinaku.

"Kurang ajar!"

Rahma menampar wajahku. Aku yang tak siap tak dapat mengelak. Kupegangi wajah ini yang terasa pedih, sesak di dadaku semakin menjadi. Dengan gerakan cepat aku kembalikan tamparan yang dia berikan padaku sekaligus bunganya di pipi kiri dan kanan.

"Kau—"

"Kenapa? Apa kamu pikir aku akan diam dan menangis saja setelah kau perlakukan aku seperti ini. Satu tamparan yang kau berikan aku kembalikan dua kali lipat, begitupun rasa sakit dan penghinaan yang telah kalian berikan padaku akan aku kembalikan segera. Sekarang keluar kau dari rumahku!"

Aku menunjuk ke arah pintu tempat di mana dia harus melangkah. Bi Ninis mendekati Rahma dan meminta wanita itu untuk pergi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status