Share

Bab 85. Tikus Kantor

Ama mengedikkan bahu. “Hidupku terlalu sibuk untuk memantau atau mengurusi urusan teman-temanku. Lagipula, Farah juga pasti tahu kok si mantannya adalah orang yang tidak baik.”

“Ralat! Bukan mantan melainkan hanya teman,” sambungnya lagi.

Setelah itu, Ama meninggalkan ruang tamu untuk menuju ke kamar di mana Omar berada. Namun, baru saja ia duduk di ranjang, ponselnya yang ada di atas nakas berdering.

Ternyata, sekretaris almarhum ayahnya yang menelpon. “Tumben nelpon pak Dodi? Apa jangan-jangan ada masalah di kantor, yah?”

Setelah bergumam, Ama segera menempelkan ponsel itu ke samping telinga. Ia menyapa duluan. “Iya, Pak. Ada apa?” tanyanya to the point.

“Begini, Nona. Sepertinya ada seseorang yang berniat untuk menghancurkan perusahaan kita.” Suara Dodi di seberang telepon terdengar. “Ada beberapa laporan yang sangat jomplang dan setelah saya periksa, memang ada yang tidak beres, Non!”

“Maksud kamu ada tikus di dalam perusahaanku?” Ama paling tidak suka ketika orang-orang yang dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status