Share

Bab 134

Disaat aku dan Safitri tertawa lepas. Mas Pram sudah keluar dari ruangan, dia telah selesai membuat laporan. Di tangannya pun menggenggam kertas yang berisi laporan.

"Kalian kok happy benar, habis ketawa-tawa ya?" tanya Mas Pram.

"Istrimu ini pintar, aku acungkan jempol," jawab Safitri.

"Udah yuk, sebelum ke kantor kita isi perut dulu," ajak Mas Pram.

Kami pun bergegas untuk ke mobil. Aku menggandeng tangan wanita hamil yang membawa mobil juga. "Kamu ikut aku aja naik mobil bareng, biar bisa sharing, biarkan suamimu naik mobil sendiri," tutur Safitri.

Aku pun meminta pendapat dengan menanyakan pada suamiku melalui bahasa isyarat.

Seketika Mas Pram menganggukkan kepalanya disertai kedipan mata. Itu artinya suamiku mengizinkan aku untuk pergi satu mobil dengan Safitri.

"Asik, bisa sharing dengan mantan istri suamiku," celetuk Safitri seakan mengajakku becanda.

"Hust, kamu tuh suka benar kalau becanda, kayak judul novel aja," timpalku terhadap istri baru mantan suamiku itu.

Sepertinya ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status