Share

Bab 136

Chika pun menghubungi Papa Satria. Dia bicara cukup lama, aku perhatikan seperti orang berdebat.

Setelah beberapa menit Chika bicara dengan Papa mertuaku. Akhirnya dia menutup telepon itu dan bicara lagi pada kami.

"Kamu akan menyesal telah bicara seperti tadi," kecam Chika terhadap suamiku.

"Kamu yang akan menyesal, kamu akan meringis menangis di hadapanku, Chika. Untuk saat ini aku biarkan kamu melayang tinggi, kamu gapai semua yang kamu inginkan, setelah itu aku akan menjatuhkanmu dengan keras," timpal Mas Pram pada Chika.

"Sial kamu, bisa diam nggak?" perintah Chika.

"Dasar suami istri pembangkang," celetuk Dimas membuat suamiku marah.

"Kamu bisa diam nggak? Jangan ikut-ikutan!" tekan Mas Pram.

Kemudian, Chika menghubungi seseorang. Aku dengar dia nyeletuk nama Lili.

"Kumpulkan karyawan di ruang meeting, sekarang juga!" perintah Chika membuatku menautkan kedua alis.

Mau apa dia mengumpulkan karyawan? Sampai segitunya menyombongkan diri.

Aku menggelengkan kepala ketika melihat ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status